Anda di halaman 1dari 16

CHAPTER 1 – INTRODUCTION

• Definisi Ilmu Aktuaria


• Siapa Itu Aktuaris?
• Lapangan kerja Aktuaris
• Sertifikasi profesi Aktuaris

Politeknik Negeri Jakarta


Definisi Ilmu Aktuaria

Aktuaria adalah ilmu tentang


pengelolaan risiko keuangan
di masa yang akan datang.

Ilmu aktuaria merupakan kombinasi antara ilmu


tentang peluang, matematika, statistika,
keuangan, dan pemrograman komputer.
Siapa Itu Aktuaris?
Secara umum, aktuaris adalah seorang ahli yang dapat
mengaplikasikan ilmu keuangan dan teori statistik untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan bisnis aktual, seperti analisis kejadian masa
depan yang berdampak pada segi finansial, khususnya yang
berhubungan dengan besar pembayaran pada masa depan dan kapan
pembayaran dilakukan pada waktu yang tidak pasti.

Secara spesifik, Aktuaris adalah seseorang yang ahli dibidang


matematika dan statistika untuk menaksir risiko dalam industri asuransi
dan keuangan. Salah satu pekerjaan Aktuaris adalah adalah
bagaimana menentukan rate premi asuransi.

Aktuaris adalah gelar profesi yang disandang oleh orang-orang yang


telah lulus mengikuti serangkain tes yang diselengarakan oleh PAI
(Persatuan Aktuaris Indonesia) dengan gelar Fellow Society of
Actuaries of Indonesia (FSAI) setelah seseorang menempuh 10 mata
ujian yang diujikan. PAI sendiri menggelar ujian dua kali setahun.
Lapangan kerja Aktuaris
Secara umum, Aktuaris bekerja di bidang konsultasi, perusahaan asuransi jiwa,
pensiun, dan investasi. Aktuaris juga sedang merambah di bidang-bidang
lainnya, dimana kemampuan analitis diperlukan. Aktuaris di Indonesia banyak
bekerja di perusahaan asuransi jiwa, sedangkan sisanya bekerja di dana
pensiun, konsultan aktuaria, dan saat ini merambah ke dunia investasi.

Di Indonesia sendiri ada kewajiban hukum akan kebutuhan tenaga Aktuaris


sejalan dengan PMK No. 53/PMK.010/2012 yang menegaskan bahwa penilaian
terhadap liabilitas dalam bentuk cadangan bagi perusahaan asuransi wajib
dilakukan oleh Aktuaris perusahaan efektif per tanggal 31 Desember 2014.

jumlah aktuaris di Indonesia masih sangat sedikit. Terlebih, perusahaan non-


asuransi juga membutuhkan tenaga mereka. Saat ini idealnya ada 300 – 400
tenaga aktuaris, namun nyatanya dari 350an anggota Persatuan Aktuaris
Indonesia, hanya 150 yang berhak menandatangani laporan aktuaria, yakni
mereka yang telah mendapatkan sertifikat FSAI, sedangkan sisanya masih di
tingkat Associate, jenjang yang lebih rendah dalam sertifikasi bidang ini. Dalam
3 tahun ke depan, diperkirakan kebutuhan akan aktuaris mencapai angka lebih
dari 600 orang.
Sertifikasi profesi Vs Gaji Aktuaris
Seorang sarjana belum bisa disebut aktuaris kalau belum lulus uji sertifikasi.
Karir mereka dimulai sebagai :

• Actuarial Analyst dengan gaji di kisaran 4 – 7 juta sebulan.


• Associate di level ASAI (Associate Societies Actuary Indonesia)
setelah lulus 5 mata ujian sertifikasi dan akan mendapat gaji antara 10
- 25 juta/bulan.
• Manager Actuary, gajinya sekitar 38 jutaan.
• Appointed Actuary setelah lulus tingkatan Fellow dengan gelar FSAI
(Fellow Societies Actuary Indonesia), gaji naik ke angka 50 juta atau
lebih. Chief Actuary bisa memperoleh gaji setingkat Direktur Utama
sebuah perusahaan besar. Tidak tertutup kemungkinan mereka bisa
menduduki posisi Chief Financial Officer (CFO) alias Direktur
Keuangan.
Pengambilan Sertifikasi profesi Aktuaris

Biaya dan Aplikasi


Seri A : Rp 1.000.000,- (Rp 300.000,- untuk calon anggota mahasiswa)
Seri F : Rp 1.250.00
Materi dan Ujian Sertifikasi profesi Aktuaris
z
Untuk Tingkat Ajun Aktuaris:
A-10 : Matematika Keuangan
A-20 : Probabilitas dan Statistik
A-30 : Ekonomi
A-40 : Akuntansi
A-50 : Metode Statistik
A-60 : Matematika Aktuaria
A-70 : Teori Resiko
A-80 : Pendidikan Profesionalisme

Untuk Tingkat Aktuaris:


F-10 : Manajemen Aset dan Investasi
F-20 : Manajemen Aktuaria
F-31 : Aspek Aktuaria Dalam Asuransi Jiwa; atau
F-32 : Aspek Aktuaria Dalam Dana Pensiun; atau
F-33 : Aspek Aktuaria Dalam Asuransi Umum; atau
F-34 : Aspek Aktuaria Dalam Asuransi Kesehatan
CHAPTER 2

• Definisi Asuransi
• Peluang?
• Tabel Mortalitas
• Premi

Politeknik Negeri Jakarta


Definisi Asuransi
Asuransi dalam Undang-Undang No. 2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung",


dan badan yang menerima risiko disebut
"penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah
sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang
dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko
yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk
dana yang bisa diklaim pada masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Ruang lingkup jasa asuransi
Peluang

Teori mengenai peluang diawali dengan analisis kans kemenangan dari permainan
judi yaitu dadu dan kartu. Hingga kini kasino menggunakan peluang untuk merancang
pembayaran diantaranya untuk roulette, craps, blackjack Bahkan dibeberapa negara ,
pemerintahnya memakai peluang untuk merancang pembayaran lotere.

Perkembangan yang sangat berarti dari peluang ini merambah di kehidupan kita tidak
hanya sekedar judi.

Sebagai contoh biaya premi atau jumlah santunan pada masalah asuransi. Dengan
jumlah santunan yang sama sebesar A rupiah dan jangka waktu asuransi yang sama
yaitu n tahun bagi orang yang berusia 20 tahun dan 60 tahun , tentunya pembayaran
premi pertahunnya berbeda . Premi yang harus dibayar orang yang berusia 60 tahun
tentunya lebih besar daripada orang yang berusia 20 tahun. Hal ini disebabkab bahwa
peluang orang yang berusia 60 tahun untuk mencapai n tahun lagi kecil dibanding
dengan orang yang berusia 20 tahun. (atau ekspektasi hidup orang yang berusia 60
tahun lebih kecil daripada orang yang berusia 20 tahun)
Tabel Mortalitas

Perusahaan asuransi jiwa mendasarkan semua perhitungan preminya,


jumlah santunan dan sebagainya berdasarkan tabel mortalitas (mortality
table) yang berisi peluang kematian menurut umurnya dari kelompok usia
orang yang diasuransikan (pemegang polis).

Tabel tersebut idealnya mendekati peluang kematian sebenarnya dari


kelompok orang yang diasuransikan. Membuat tabel seperti itu tentunya
sangat sulit karena untuk mendapatkan datanya tentunya tidak mudah. Tabel
Mortalitas yang digunakan saat ini di samping Commisioners Standart
Ordinary Mortality Table (CSO 1941) juga terdapat tabel mortalitas yang
terbaru.
Contoh Tabel Mortalitas
Premi

Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan setiap bulannya sebagai
kewajiban dari tertanggung atas keikutsertaannya di asuransi. Besarnya premi atas
keikutsertaan di asuransi yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan
asuransi dengan memperhatikan keadaan-keadaan dari tertanggung.

Jumlah premi yang akan dibayarkan oleh tertanggung kepada pihak penanggung
akan disesuaikan dengan cara mempertimbangkan keadaan/kondisi serta beberapa
hal lainnya yang terdapat pada tertanggung. Hal ini akan bervariasi, tergantung pada
ketentuan yang ditetapkan oleh pihak perusahaan asuransi selaku penanggung.
Beberapa faktor yang akan mempengaruhi besaran premi yang ditetapkan oleh
perusahaan asuransi, antara lain (ex. Asuransi asset) :
• Jenis barang yang diasuransikan
• Jenis alat pengangkut barang yang digunakan untuk mengangkut barang
diasuransikan (alat transportasi)
• Kondisi barang yang diasuransikan
• Cara penyimpanan dan pengaturan barang dalam proses pengangkutan
Perhitungan Premi

Anda mungkin juga menyukai