TUGAS 3
Asuransi merupakan suatu mekanisme perlindungan finansial yang melibatkan perjanjian antara tertanggung
(pihak yang dijamin) dan penanggung (pihak yang memberikan jaminan). Berikut ini adalah beberapa jenis
asuransi yang umum ditemui:
Asuransi Kesehatan: Memberikan perlindungan finansial terhadap biaya pengobatan dan perawatan
kesehatan. Asuransi kesehatan dapat mencakup biaya rawat inap, pemeriksaan kesehatan, obat-
obatan, dan tindakan medis lainnya.
Asuransi Jiwa: Memberikan manfaat kepada keluarga atau ahli waris tertanggung dalam bentuk uang
pertanggungan jika tertanggung meninggal dunia. Manfaat ini dapat membantu menggantikan
pendapatan yang hilang dan memberikan keamanan finansial bagi keluarga yang ditinggalkan.
Asuransi Kendaraan Bermotor: Melindungi kendaraan bermotor dari kerusakan, kehilangan, atau
kecelakaan. Asuransi ini dapat mencakup biaya perbaikan kendaraan atau penggantian jika
kendaraan tersebut rusak atau dicuri, serta memberikan perlindungan terhadap klaim pihak ketiga.
Asuransi Properti: Melindungi properti, seperti rumah atau bisnis, dari kerusakan atau kehilangan
yang disebabkan oleh peristiwa seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, atau pencurian. Asuransi
properti membantu dalam memperbaiki atau mengganti properti yang rusak atau hilang.
Asuransi Perjalanan: Memberikan perlindungan saat bepergian, termasuk perlindungan terhadap
pembatalan perjalanan, kehilangan atau kerusakan bagasi, biaya medis darurat, atau kecelakaan
selama perjalanan.
Manfaat asuransi dapat dirasakan ketika terjadi risiko atau peristiwa yang diasuransikan. Dalam situasi
tersebut, pihak tertanggung dapat mengajukan klaim kepada penanggung untuk memperoleh manfaat
asuransi sesuai dengan ketentuan yang disepakati. Manfaat asuransi dapat berupa pembayaran uang
pertanggungan, biaya perbaikan atau penggantian aset yang rusak, penggantian pendapatan yang hilang,
atau perlindungan medis dan perawatan kesehatan. Manfaat ini membantu meringankan beban finansial
yang timbul akibat terjadinya risiko yang diasuransikan dan memberikan ketenangan pikiran kepada
tertanggung.
2. Wanprestasi adalah pelaksanaan kewajiban yang tidak dipenuhi atau ingkar janji atau kelalaian yang
dilakukan oleh debitur baik karena tidak melaksanakan apa yang telah diperjanjikan maupun malah
melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan. Berikan analisis anda jika ada
perilaku wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak (baik dari perusahaaan dana pensiun dan
konsumen) dalam pelaksanaan perjanjian dana pensiun !
Jika terjadi perilaku wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian dana pensiun oleh salah satu pihak, baik itu
perusahaan dana pensiun atau konsumen, dapat timbul beberapa konsekuensi dan implikasi. Berikut adalah
beberapa analisis yang dapat diambil:
Untuk mengatasi atau mencegah perilaku wanprestasi, langkah-langkah berikut dapat diambil:
- Keterbukaan dan Transparansi: Perusahaan dana pensiun harus memberikan informasi yang jelas dan akurat
kepada konsumen tentang hak dan kewajiban mereka. Konsumen juga harus memahami dengan baik isi
perjanjian dan klausul-klausul yang terkait dengan dana pensiun.
- Penegakan Kontrak yang Tegas: Jika terjadi wanprestasi, pihak yang merasa dirugikan harus dapat
mengambil langkah hukum yang sesuai untuk menegakkan hak mereka. Sistem hukum harus memberikan
perlindungan yang efektif bagi konsumen dalam kasus wanprestasi.
- Pengawasan dan Regulasi yang Efektif: Otoritas yang berwenang perlu mengawasi dan mengatur industri
dana pensiun secara ketat untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap kewajiban mereka dan
melindungi kepentingan.
3. Bank Terbuka mengajukan transaksi SBI Repo dengan merepokan seri SBI IDBI1152415973 dengan
nilai nominal Rp1.450.000.000,- dan tingkat diskonto SBI Repo yang berlaku sebesar 9,50%.
Berapakah nilai tunai transaksi SBI Repo?
Untuk menghitung nilai tunai transaksi SBI Repo, kita perlu menghitung nilai diskonto yang diberikan.
Diskonto adalah selisih antara nilai nominal dan nilai tunai transaksi. Dalam kasus ini, nilai nominal transaksi
SBI Repo adalah Rp1.450.000.000,- dan tingkat diskonto yang berlaku adalah 9,50%. Kita dapat menghitung
nilai tunai transaksi dengan rumus berikut:
Nilai Tunai = Nilai Nominal - (Nilai Nominal x Tingkat Diskonto) Substitusikan nilai-nilai yang diberikan:
Nilai Tunai = Rp1.450.000.000,- - (Rp1.450.000.000,- x 0,095) Sekarang kita dapat menghitung nilai tunai
transaks :
Nilai Tunai = Rp1.450.000.000,- - (Rp1.450.000.000,- x 0,095 = Rp1.450.000.000,- - Rp137.750.000,
= Rp1.312.250.000,-
Jadi, nilai tunai transaksi SBI Repo adalah Rp1.312.250.000,-.
4. Lembaga Penunjang adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung pengoperasian Pasar
Modal dan bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada pegawai dan masyarakat umum.
Terdapat Institusi penunjang yang turut serta mendukung pengoperasian pasar modal. Jelaskan
peran masing-masing institusi penunjang pasar modal?
Institusi penunjang pasar modal memainkan peran penting dalam mendukung pengoperasian pasar modal.
Berikut adalah peran masing-masing institusi penunjang tersebut:
Melalui peran masing-masing institusi penunjang pasar modal, pengoperasian pasar modal dapat berjalan
dengan lebih teratur, transparan, dan memberikan perlindungan bagi para pelaku pasar modal.
5. Pada produk pasar modal atau instrumen pasar modal, yang paling umum diperjualbelikan adalah
Saham dan Obligasi. Jelaskan apa perbedaan dan manfaat yang diterima dari saham dan obligasi!
Saham dan obligasi adalah dua produk pasar modal yang umum diperjualbelikan. Meskipun keduanya
merupakan instrumen investasi, mereka memiliki perbedaan dalam karakteristik, hak, dan manfaat yang
diberikan kepada investor. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan dan manfaat dari saham dan
obligasi:
1. Saham :
- Pemilik Bagian dari Perusahaan: Saham merupakan representasi kepemilikan sebagian dari suatu
perusahaan. Dengan membeli saham, investor menjadi pemilik sebagian perusahaan dan memiliki hak suara
dalam rapat umum pemegang saham.
- Potensi Keuntungan dan Kerugian Tinggi: Saham dapat memberikan potensi keuntungan yang tinggi, tetapi
juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Nilai saham dapat naik atau turun berdasarkan kinerja perusahaan dan
kondisi pasar.
- Dividen dan Capital Gain: Pemegang saham berhak menerima dividen jika perusahaan mengumumkan
pembagian keuntungan kepada pemegang saham. Selain itu, investor juga dapat menghasilkan keuntungan
melalui capital gain dengan menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga pembelian awal.
2. Obligasi:
- Pinjaman ke Perusahaan atau Pemerintah: Obligasi merupakan instrumen utang yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau pemerintah. Dengan membeli obligasi, investor memberikan pinjaman kepada penerbit
obligasi.
- Pembayaran Bunga dan Pembayaran Utang: Penerbit obligasi membayar bunga kepada pemegang obligasi
secara periodik sesuai dengan tingkat kupon yang disepakati. Pada jatuh tempo, penerbit obligasi juga
membayar kembali pokok utang kepada pemegang obligasi.
- Lebih Stabil dan Terjamin: Obligasi umumnya dianggap lebih stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah
daripada saham. Pembayaran bunga dan pembayaran utang memiliki prioritas hukum tertentu dalam
struktur permodalan perusahaan.
Perbedaan utama antara saham dan obligasi terletak pada hak kepemilikan dan risiko yang melekat pada
keduanya.