JAWAB
1. Pengusaha adalah orang yang menjalankan sebuah bisnis seperti jual beli, termasuk produksi
barang dan lain sebagainya, menanggung sebagian besar risiko dan menikmati sebagian besar
penghargaan.
3. Pengertian perantara dalam perdagangan yaitu penghubung antara pengusaha yang memberi
kuasa dimana perantara ini yang akan melakukan perjanjian atau perikatan dengan pihak ketiga.
5. Perantara diluar perusahaan, berdasarkan perjanjian pemberian kuasa yaitu suatu perjanjian
seseorang memberikaan kuasanya kepada orang lain yang menerimanya untuk atas nama
pemberi kuasa menyelenggarakan suatu kuasa, seperti makelar, komisioner, ekspeditur, dan
agen.
- Makelar, seorang makelar adalah pedagang perantara yang membuka usahanya di bidang
perantara atas izin pengusaha setempat atas nama presiden. Contohnya broker dan pialang
saham.
- Komisioner, orang yang menjalankan perusahaan dengan membuat perjanjian-perjanjian
atas namanya sendiri atas amanat dan tanggungan orang lain dengan menerima upah atau
provisi. Contohnya komisioner KPU.
- Agen, lembaga yang bertindak sebagai perantara atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian
untuk melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang dan/jasa
yang dimiliki/dikuasai oleh prinsipal yang menunjuknya.
6. - Asuransi konvensional adalah produk asuransi dengan prinsip jual-beli risiko. Jadi, premi
asuransi tersebut sebenarnya dibayarkan untuk membeli risiko yang terjadi. Baik dari sisi
perusahaan maupun nasabah. Sementara itu, unit asuransi lain yang sering dibandingkan
dengan asuransi konvensional menerapkan sebaliknya.
- Menurut UU Nomor 40 tahun 2014, asuransi syariah adalah kumpulan perjanjian, yang
terdiri atas perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis dan
perjanjian di antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan
prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi dengan cara :
1. Memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin diderita peserta atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
2. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya peserta atau
pembayaran yang didasarkan pada hidupnya peserta dengan manfaat yang
besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
7. > Perbedaan :
- Dalam asuransi konvensional dana yang tidak di klaim, tidak dapat diambil. Sedangkan
dalam asuransi sayriah dana yang tidak di klaim, dapat diambil.
- Dalam asuransi konvensional pengelolaan resiko menggunakan prinsip transfer of risk,
bahwa resiko akan dibebankan pihak perusahaan. Sedangkan, dalam asuransi syariah
pengelolaan resiko menggunakan prinsip sharing of risk, bahwa resiko akan dibebankan
perusahaan dan peserta.
- Dalam asuransi konvensional tidak ada sitem zakat. Sedangkan, dalam asuransi syariah
peserta membayar zakat.
Persamaan :
- Asuransi konvensional dan sayriah memiliki akad yang bersifat Mustamir (terus menerus)
- Asuransi konvensional dan syariah memberikan jaminan keamanan bagi para anggotanya.
- Akad asuransi konvensional dan syariah berdasarkan keridhoan dan kesepakatan masing-
masing pihak.