Anda di halaman 1dari 3

Latihan soal

1. Jelaskan pengertian pengusaha


2. Jelaskan kewajiban pengusaha
3. Jelaskan pengertian perantara dalam perdagangan
4. Jelaskan jenis-jenis perantara di dalam perusahaan, serta hubungan hukumnya dengan pemberi
perantara
5. Jelaskan jenis-jenis perantara di luar perusahaan, serta hubungan hukumnyya dengan pemberi
perantara, yang terdiri dari (1) makelar, (2) komisioner, dan (3) ekspeditur
6. Jelaskan pengertian dari asuransi konvensional dan asuransi syariah
7. Jelaskan perbedaan dan persamaan dari asuransi konvensional dan asuransi syariah
8. Buatlah contoh kasus tentang asuransi konvensional dan asuransi syariah

JAWAB

1. Pengusaha adalah orang yang menjalankan sebuah bisnis seperti jual beli, termasuk produksi
barang dan lain sebagainya, menanggung sebagian besar risiko dan menikmati sebagian besar
penghargaan.

2. Kewajiban pengusaha adalah:


- Memberikan pelatihan serta pengembangan kompetensi kepada karyawan. Pelatihan
pekerja bisa berupa magang, seminar, workshop, dan masih banyak lainnya. Dengan adanya
pelatihan kerja ini, tidak hanya pekerja saja yang mendapat keuntungan tetapi perusahaan
juga akan mendapat manfaatnya.
- Memberikan fasilitas jaminan kesehatan dan menjaga keselamatan kepada karyawan.
Sebagaimana tertulis dalam hak dan kewajiban pengusaha menurut uu no. 13 tahun 2003,
perusahaan harus memperhatikan karyawan dari segi keselamatan dan kesehatan dengan
cara memberikan jaminan asuransi kesehatan atau asuransi kecelakaan saat bekerja.
- Wajib membayar upah tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang ditentukan. Berdasarkan
ketentuan dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (selanjutnya disebut UU Ketenagakerjaan) menjelaskan pekerja atau buruh
merupakan setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk
lain. Salah satu yang menjadi kewajiban seorang majikan, pengusaha, atau pemberi kerja,
yaitu dengan memberikan upah kepada pekerja tepat pada waktunya.

3. Pengertian perantara dalam perdagangan yaitu penghubung antara pengusaha yang memberi
kuasa dimana perantara ini yang akan melakukan perjanjian atau perikatan dengan pihak ketiga.

4. Perantara di dalam perusahaan, berdasarkan perjanjian perburuhan yaitu hubungan yang


bersifat subordinasi antara majikan dan buruh. Contohnya seperti pelayan toko, kasir, manajer,
pimpinan perusahaan, dan sales.

5. Perantara diluar perusahaan, berdasarkan perjanjian pemberian kuasa yaitu suatu perjanjian
seseorang memberikaan kuasanya kepada orang lain yang menerimanya untuk atas nama
pemberi kuasa menyelenggarakan suatu kuasa, seperti makelar, komisioner, ekspeditur, dan
agen.
- Makelar, seorang makelar adalah pedagang perantara yang membuka usahanya di bidang
perantara atas izin pengusaha setempat atas nama presiden. Contohnya broker dan pialang
saham.
- Komisioner, orang yang menjalankan perusahaan dengan membuat perjanjian-perjanjian
atas namanya sendiri atas amanat dan tanggungan orang lain dengan menerima upah atau
provisi. Contohnya komisioner KPU.
- Agen, lembaga yang bertindak sebagai perantara atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian
untuk melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang dan/jasa
yang dimiliki/dikuasai oleh prinsipal yang menunjuknya.

6. - Asuransi konvensional adalah produk asuransi dengan prinsip jual-beli risiko. Jadi, premi
asuransi tersebut sebenarnya dibayarkan untuk membeli risiko yang terjadi. Baik dari sisi
perusahaan maupun nasabah. Sementara itu, unit asuransi lain yang sering dibandingkan
dengan asuransi konvensional menerapkan sebaliknya.
- Menurut UU Nomor 40 tahun 2014, asuransi syariah adalah kumpulan perjanjian, yang
terdiri atas perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis dan
perjanjian di antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan
prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi dengan cara :
1. Memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin diderita peserta atau pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
2. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya peserta atau
pembayaran yang didasarkan pada hidupnya peserta dengan manfaat yang
besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

7. > Perbedaan :
- Dalam asuransi konvensional dana yang tidak di klaim, tidak dapat diambil. Sedangkan
dalam asuransi sayriah dana yang tidak di klaim, dapat diambil.
- Dalam asuransi konvensional pengelolaan resiko menggunakan prinsip transfer of risk,
bahwa resiko akan dibebankan pihak perusahaan. Sedangkan, dalam asuransi syariah
pengelolaan resiko menggunakan prinsip sharing of risk, bahwa resiko akan dibebankan
perusahaan dan peserta.
- Dalam asuransi konvensional tidak ada sitem zakat. Sedangkan, dalam asuransi syariah
peserta membayar zakat.
 Persamaan :
- Asuransi konvensional dan sayriah memiliki akad yang bersifat Mustamir (terus menerus)
- Asuransi konvensional dan syariah memberikan jaminan keamanan bagi para anggotanya.
- Akad asuransi konvensional dan syariah berdasarkan keridhoan dan kesepakatan masing-
masing pihak.

8. > Contoh kasus asuransi konvensional:


Ayah Bagas adalah seorang petugas kereta api. Sadar bahwa biaya pendidikan di masa depan
akan semakin meningkat, Ayah Bagas memutuskan untuk ikut asuransi pendidikan. Ternyata
usia Ayah Bagas tidak panjang. Ia pergi saat Bagas naik kelas 7 SMP karena sakit parah.
Beruntung Ayah Bagas sudah membeli asuransi pendidikan. Biaya pendidikan Bagas aman
hingga jenjang kuliah karena dibiayai perusahaan asuransi. Ibu Bagas pun tidak perlu lagi
membayarkan premi asuransi pendidikan. Ternyata Ibu juga mendapatkan uang total premi
yang seharusnya dibayarkan perusahan asuransi ketika masa perlindungan habis. Dengan uang
itulah Ibu Bagas bisa berjualan untuk melanjutkan hidupnya membesarkan Bagas.

 Contoh kasus asuransi syariah:


Asuransi jiwa Takaful Keluarga memiliki berbagai produk, seperti TakafulPersonal,
TakafulKorporat, TakafulBancassurance, Asuransi Haji. Produk asuransi Takaful membantu
perencanaan keuangan individu dan perlindungan risiko keuangan bagi individu, corporate,
dan nasabah bank yang bekerjasama dengan Asuransi Takaful serta yang ditujukan untuk
naik haji. Salah satu contoh produk Asuransi TakafulPersonal adalah perencana keuangan
syariah untuk individu dengan berbagai produk proteksi untuk rencana: pendidikan,
kesehatan, ibadah haji, proteksi finansial berbagai risiko hidup, proteksi finansial atas
musibah meninggal dunia. Berbagai manfaat yang diterima disesuaikan dengan pilihan
produk.

Anda mungkin juga menyukai