Presentasi Bioethanol
Presentasi Bioethanol
KELOMPOK 1
Glukosa ETANOL
CO2 panas
H2O
Sumber: RASPEK LINGKUNGAN 2005
Di Indonesia bioetanol dapat dibuat dari tanaman seperti singkong
(umbi), ubi (umbi), tebu (tangkai & molase), jagung (gandum),
sorgum (gandum), sorgum manis tangkai), sagu (tangkai), padi
(tangkai) dan nira dari Aren, Niphar, Lontar, dan Kelapa.
1. Mudah menguap
2. Mudah terbakar, jika terbakar menimbulkan api biru
tanpa jelaga, Berbau spesifik (khas)
3. Cairannya tidak berwarna (jernih)
4. Larut dalam air, metal alkohol, eter, kloroform dan aseton
5. Tidak korosif
6. Sebagai pelarut organik yang baik
7. Mempunyai titik didih 78,4°C
8. Mempunyai titik beku – 11,25°C
Sifat :
10 Lainnya 247.27
7300L/ha,
Miscanthus 37%–73% Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa.
780 g/acre
Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa. Usaha peranakan dilakukan untuk
3100–7600 L/ha,
Switchgrass 37%–73% meningkatkan hasil. Kemungkinan produksi biomassa lebih besar dengan campuran dari rumput perennial
330–810 g/acre
lainnya.
3700–6000 L/ha, Tanaman cepat tumbuh. Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa. Jika proyek
Poplar 51%–100%
400–640 g/acre pengurutan genomik tanaman ini selesai, maka bisa diusahakan untuk meningkatkan hasil tanaman.
Tanaman yang digunakan sebagai sumber utama untuk etanol di Brasil Pabrik pemrosesan terbaru dapat
6800–8000 L/ha,
Tebu 87%–96% membakar residu yang tidak digunakan untuk etanol untuk menghasilkan listrik. Hanya tumbuh di iklim
727–870 g/acre
tropis dan subtropis.
Sorgum 2500–7000 L/ha, Produksi etanol dapat menggunakan teknologi yang ada saat ini. Tumbuh di tempat beriklim tropis dan
Tidak ada data
manis 270–750 g/acre sedang, tapi hasil etanol tertinggi bisa didapat kalau ditanam di tempat tropis. Tidak dapat disimpan lama.
Digunakan sebagai tanaman utama penghasil bioetanol di Amerika Serikat. Saat ini hanya kernelnya saja
3100–4000 L/ha,
Jagung 10%–20% yang dapat diproses. Pengembangan teknologi selulosa akan memungkinkan brangkasannya digunakan
330–424 g/acre
juga dan dapat meningkatkan hasil etanol sampaui 1.100 - 2.000 liter/ha.