Anda di halaman 1dari 19

PEMANFAATAN BIOETANOL SEBAGAI BAHAN

BAKAR BAGI MASYARAKAT

KELOMPOK 1

Marani Susanti Candra


Sophia Juariah Irawan
LATAR BELAKANG
Alasan menggunakan bioenergi (Etanol) sebagai
sumber energi alternatif?

 Minyak merupakan sumber daya yang langka


 Negara menjadi lebih tergantung pada impor minyak dari negara lain
semakin meningkat
 Efek rumah kaca  pengurangan CO2
 Bioenergi dapat menyediakan sebagian besar pasokan energi
 Bioethanol adalah salah satu bentuk energi terbaharui yang dapat diproduksi
dari tumbuhan.
Bioenergi: Manfaat & Tantangan

• Mengurangi perubahan iklim - bioenergi dapat secara


signifikan mengurangi gas rumah kaca
(GRK) dibandingkan dengan bahan bakar fosil
• Penganekaragaman mata pencaharian pedesaan - di
sektor energi, dan penggunaan jasa energi baru yang
tersedia - memfasilitasi pengembangan pedesaan
• Pengurangan degradasi lahan khususnya melalui
penanaman bahan baku bioenergi
ETANOL
FERMAANTASI

Glukosa ETANOL

CO2 panas
H2O
Sumber: RASPEK LINGKUNGAN 2005
Di Indonesia bioetanol dapat dibuat dari tanaman seperti singkong
(umbi), ubi (umbi), tebu (tangkai & molase), jagung (gandum),
sorgum (gandum), sorgum manis tangkai), sagu (tangkai), padi
(tangkai) dan nira dari Aren, Niphar, Lontar, dan Kelapa.

Salah satu bahan baku


bioetanol yang akan kita bahas
yaitu dari singkong.
• Ethanol yang berasal dari
bahan-bahan pertanian
• Berbentuk cair, jernih,
bau kuat, larut dalam
bensin, nilai oktan tinggi
• Siklus CO2 pada gambar
(CO2 yang dihasilkan oleh
penggunaan bioethanol
digunakan kembali oleh
tanaman,  dikatakan
emisi nol
Sifat :

a. Sifat-sifat fisis etanol

1. Mudah menguap
2. Mudah terbakar, jika terbakar menimbulkan api biru
tanpa jelaga, Berbau spesifik (khas)
3. Cairannya tidak berwarna (jernih)
4. Larut dalam air, metal alkohol, eter, kloroform dan aseton
5. Tidak korosif
6. Sebagai pelarut organik yang baik
7. Mempunyai titik didih 78,4°C
8. Mempunyai titik beku – 11,25°C
Sifat :

b. Sifat-sifat kimia etanol


1) Berbobot molekul rendah sehingga larut dalam air
2) Diperoleh dari fermentasi gula
Pembentukan etanol
C6H12O6 enzim CH3CH2OH
glukosa etanol
3) Pembakaran etanol menghasilkan CO2 dan H2O
Pembakaran etanol
CH3CH2OH + 3O2 2CO2 + 3H2O +energi

(Fessenden & Fessenden, 1997)


Etanol merupakan salah satu sumber
energi terbaharui karena energi ini
didapatkan dari energi matahari.
Pembuatan etanol diawali tanaman
seperti tebu atau jagung yang
melakukan fotosintesis sehingga
tumbuh sampai besar. Nantinya
tanaman ini yang diproses menjadi
etanol.
Hidrolisis adalah suatu proses
antara reaktan dengan air agar
suatu senyawa pecah terurai.
Fermentasi adalah suatu proses
perubahan – peubahan kimia
dalam suatu substrat organik yang
dapat berlangsung karena aksi
katalisator biokimia, yaitu enzim
yang dihasilkan oleh mikrobia –
mikrobia tertentu.
Distilasi adalah suatu proses
penguapan dan pengembunan
kembali, yang dimaksudkan untuk
memisahkan campuran dua atau
lebih zat cair ke dalam fraksi –
farksinya berdasarkan perbedaan
titik didih.
Teknologi Pemanfaatan:
1. Mesin berbahan bakar etanol
2. Menyalakan mobil di musim dingin
3. Becak unik berbahan bakar sampah organik
4. sebagai bahan bakar roket
Ekonomi Bahan Bakar
Produksi Bahan bakar etanol Per tahun Per negara (2007–2010) Top 10 negara/kawasan
(Satuan dalam juta galon AS)

Per Dunia Negara/wilayah 2010 2009 2008 2007

1 Amerika Serikat 13,230.00 10,600.00 9,000.00 6,498.60

2 Brasil 6,921.54 6,577.89 6,472.2 5,019.2

3 Uni Eropa 1,176.88 1,039.52 733.60 570.30

4 Republik Rakyat Tiongkok 541.55 541.55 501.90 486.00

5 Thailand 435.20 89.80 79.20

6 Kanada 356.63 290.59 237.70 211.30

7 India 91.67 66.00 52.80

8 Kolombia 83.21 79.30 74.90

9 Australia 66.04 56.80 26.40 26.40

10 Lainnya 247.27

Total dunia 22,946.87 19,534.993 17,335.20 13,101.7


Hasil per tahun
Jenis Penghematan gas rumah kaca
(Liter/hektar, galon Keterangan
tanaman vs. bensin[a]
AS/acre)

7300L/ha,
Miscanthus 37%–73% Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa.
780 g/acre

Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa. Usaha peranakan dilakukan untuk
3100–7600 L/ha,
Switchgrass 37%–73% meningkatkan hasil. Kemungkinan produksi biomassa lebih besar dengan campuran dari rumput perennial
330–810 g/acre
lainnya.

3700–6000 L/ha, Tanaman cepat tumbuh. Produksi etanol bergantung dari kemajuan teknologi selulosa. Jika proyek
Poplar 51%–100%
400–640 g/acre pengurutan genomik tanaman ini selesai, maka bisa diusahakan untuk meningkatkan hasil tanaman.

Tanaman yang digunakan sebagai sumber utama untuk etanol di Brasil Pabrik pemrosesan terbaru dapat
6800–8000 L/ha,
Tebu 87%–96% membakar residu yang tidak digunakan untuk etanol untuk menghasilkan listrik. Hanya tumbuh di iklim
727–870 g/acre
tropis dan subtropis.

Sorgum 2500–7000 L/ha, Produksi etanol dapat menggunakan teknologi yang ada saat ini. Tumbuh di tempat beriklim tropis dan
Tidak ada data
manis 270–750 g/acre sedang, tapi hasil etanol tertinggi bisa didapat kalau ditanam di tempat tropis. Tidak dapat disimpan lama.

Digunakan sebagai tanaman utama penghasil bioetanol di Amerika Serikat. Saat ini hanya kernelnya saja
3100–4000 L/ha,
Jagung 10%–20% yang dapat diproses. Pengembangan teknologi selulosa akan memungkinkan brangkasannya digunakan
330–424 g/acre
juga dan dapat meningkatkan hasil etanol sampaui 1.100 - 2.000 liter/ha.

Sumber: Nature 444 (7 December 2006): 673-676.


[a] - Savings of GHG emissions assuming no land use change (using existing crop lands).
Keseimbangan energi

Negara Tipe Keseimbangan energi

Amerika Serikat Etanol dari jagung 1.3

Brasil Etanol dari tebu 8

Jerman Biodiesel 2.5

Amerika Serikat Etanol selulosa† 2–36††


Rencana pengembangan lahan untuk tanaman penghasil
bahan baku bioethanol yang dibuat oleh Departemen
Pertanian dan Departemen Kehutanan belum terkait langsung
dengan rencana pengembangan
bioethanol Di sektor energi.
• Ketidakpastian resiko investasi dalam komersialisasi
pengembangan bioethanol dan belum terbentuknya rantai
tata niaga bio-ethanol.
*Kehawatirran penduduk dunia karena jika penggunaan
Bioetanol terus di giatkan maka, ketersediaan bahan pangan
akan terancam
KE DEPANNYA KITA BERHARAP PENGGUNAAN
BIOETANOL DAPAT DITINGKATKAN AGAR
PENGGUNAAN BAHAN BAKAR POSIL BISA DI KURANGI
DEMI KELESTARIAN BUMI KITA INI

Anda mungkin juga menyukai