Anda di halaman 1dari 10

Penilaian Autentik

dalam Pembelajaran

Fakhrunnisa
Agnes Aurora
Penilaian Otentik (Authentic Assessment)

Penilaian otentik merupakan cermin nyata (the real


mirror) dari kondisi pembelajaran siswa.
Penilaian otentik disebut pula dengan penilaian alternatif,
penilaian kinerja, penilaian informal, dan penilaian
berlandaskan situasi (situated assessment).

Hakikat penilaian pendidikan menurut konsep authentic


assessment adalah proses pengumpulan berbagai data
yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar
siswa.
Jenis-Jenis Penilaian Autentik
Computer adaptive testing
Tes pilihan ganda diperluas
Extended-response/open-ended question
Group performance assessment
Individual performance assessment
Interview
Non-traditional test items
Observasi
Portfolio
Project, exhibition, demonstration
Short-answer, open-ended
Prosedur pengembangan penilaian autentik

Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan.

Hal ini diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mengerjakan /


menyelesaikan tugas. Standar dimaksudkan sebagai sebuah
pernyataan tentang apa yang harus diketahui atau dapat dilakukan
pembelajar. Di samping standar ada goal (tujuan umum) dan objektif
(tujuan khusus), dan standar berada di antara keduanya. Standar dapat
diobservasi (observable) dan diukur (measurable) ketercapaiannya.
Merancang tugas-tugas.

Hal ini memungkinkan siswa dapat menunjukkan kemampuan berpikir


dan keterampilan. Tugas otentik adalah tugas-tugas yang secara nyata
dibebankan kepada pembelajar untuk mengukur pencapaian
kompetensi yang dibelajarkan, baik ketika kegiatan pembelajaran
masih berlangsung atau ketika sudah berakhir.

Menetapkan kriteria keberhasilan.

Hal ini dapat dijadikan tolak ukur untuk menyatakan bahwa seorang
siswa telah mencapai tingkat mastery pengetahuan atau keterampilan
yang diharapkan.
Pembuatan Rubrik

Penilaian otentik menggunakan pendekatan penilaian acuan


kriteria (criterion referenced measures) untuk menentukan nilai
capaian subjek didik. Nilai seorang pembelajar ditentukan
seberapa tinggi kinerja ditampilkannya secara nyata yang
menunjukkan tingkat capaian kompetensi yang dibelajarkan.
Untuk menentukan tinggi rendahnya skor kinerja yang dimaksud,
haruslah dipergunakan alat skala untuk memberikan skor-skor
tiap kriteria yang telah ditentukan. Alat yang dimaksud disebut
rubric (rubric).
Penilaian Autentik Hasil Belajar Afektif
Penilaian autentik hasil belajar afektif dimulai dari pemilihan kata
kerja operasional yang disesuaikan dengan bidang atau aspek
keterampilan afektif yang akan diukur dan dinilai. Kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan instrumen penilaian berbentuk skala
untuk mengukur kemampuan afektif.

Banyak kata kerja yang dapat digunakan untuk mengukur


kemampuan afektif peserta didik, yaitu:
•Receiving
•Responding
•Valuing
•Organization
•Characterization
Penilaian Autentik Hasil Pembelajaran Kognitif

Penilaian autentik hasil pembelajaran kognitif dimulai dari pemilihan


kata kerja operasional yang disesuaikan dengan bidang atau aspek
keterampilan kognitif yang akan diukur dan dinilai. Kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan instrumen penilaian berbentuk tes untuk
mengukur kemampuan kognitif.
Kata kerja yang dapat digunakan untuk mengukur hasil
pembelajaran kognitif peserta didik:
• Knowledge
• Comprehension
• Application
• Analysis
• Synthesis
• Evaluation
Penilaian Autentik Hasil Pembelajaran
Psikomotor
Penilaian autentik hasil pembelajaran psikomotor dimulai dari
pemilihan kata kerja operasional yang disesuaikan dengan bidang atau
aspek keterampilan psikomotor yang akan diukur dan dinilai. Kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan instrumen penilaian yang didalamnya
membuat kriteria (rubrik) untuk mengukur kemampuan psikomotor.
kata kerja yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
psikomotor :
• Gerakan refleks
• Gerakan dasar
• Gerakan persepsi (perceptual abilities)
• Gerakan terampil (skilled movements)
• Gerakan indah dan kreatif (nondiscursive communication)

Anda mungkin juga menyukai