Anda di halaman 1dari 25

Tulus,Didit, Satrio

Pengertian Diabetes Melitus


 Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit
metabolic sebagai akibat kurangnya insulin
efektif baik karena adanya disfungsi sel beta
pancreas atau ambilan glukosa di jaringan
perifer yang menyebabkan hiperglikemi
DM merupakan kelainan endokrin yang
terbanyak dijumpai. Yang paling sering terjadi
yaitu: diabetes mellitus yang diketahui
sewaktu hamil yang disebut DM gestasional
dan DM yang telah terjadi sebelum hamil yang
dinamankan DM pragestasi.
Diabetes pragestasi, artinya sudah diketahui
diabetes mellitus kemudian hamil. Diabetes
Pragestasi Adalah diabetes yang terjadi
sebelum konsepsi dan terus berlanjut setelah
masa hamil. Diabetes pragestasi dapat berupa
diabetes tipe 1 (tergantung insulin) dan tipe II
(tidak tergantung insulin
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)
didefinisikan sebagai gangguan toleransi
glukosa berbagai tingkat yang diketahui
pertama kali saat hamil tanpa membedakan
apakah penderita perlu mendapat insulin atau
tidak.
Disebut diabetes gestasional bila gangguan
toleransi glukosa yang terjadi sewaktu hamil
kembali normal dalam 6 minggu setelah
persalinan.
Kekurangan insulin kerusakan sel beta
pankreas yg bekerja menghasilkan insulin

Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme


endokrin dan karbohidrat untuk makanan janin
dan persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat
berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada
janin sehingga kadarnya dalam darah janin
menyerupai kadar darah ibu.

HIPERGLIKEMI
 Sering kencing pada malam hari ( polyuria )
 Selalu merasa haus ( polydipsia)
 Selalu merasa lapar ( polyfagia )
 Selalu merasa lelah atau kekurangan energy
 Penglihatan menjadi kabur
 Glukosauria ( glukosa dalam urine )
 BB menurun
 Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
 Gula darah sewaktu > 200 mg/dl
 Gula darah puasa > 126 mg/dl.
 Keguguran berulang
 Riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan
atau anak mati tanpa sebab yang jelas
 Pernah melahirkan bayi > 4000 gram
 Riwayat pre eklamsi
 Riwayat polihidramnion
 Usia ibu > 30 tahun
 Riwayat DM pada keluarga
 Pernah DMG sebelumnya
 Infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
 Diabetes mellitus ditandai dengan
hiperglikemia (peningkatan glukosa darah)
diakibatkan karena produksi insulin yang
tidak adekuat atau penggunaan insulin secara
tidak efektif pada tingkat seluler. Insulin–
insulin yang diproduksi sel– sel beta pulau
langerhans di pankreas bertanggung jawab
mentranspor glukosa ke dalam sel
Hiperglikemia menyebabkan hiperosmolaritas
dalam darah yang menarik cairan intarsel ke
dalam sisitem vaskular sehingga terjadi
dehidrasi dan peningkatan volume darah.
Akibatnya ginjal menyekresi urine dalam
volume besar (poliuria) sebagai upaya untuk
mengatur kelebihan volume darah dan
menyekresi glukosa yang tidak digunakan
(gliousuria).
Dehidrasi seluler, menimbulkan rasa haus
berlebihan (polidipsi). Penurunan berat badan
akibat pemecahan lemak dan jaringan otot,
pemecahan jaringan ini menimbulkan rasa
lapar yang membuat individu makan secara
berlebihan (polifalgia).
Pada DMG, selain perubahan-perubahan
fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan di
mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak
optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin
dan resistensi terhadap efek insulin.
Akibatnya, komposisi sumber energi dalam
plasma ibu bertambah (kadar gula darah
tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Diabetes dengan kehamilan, ada 2
kemungkinanyang dialami oleh si Ibu:
1. Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak
sebelum hamil
2. Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil
Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke:
 Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes
yang timbul pada waktu hamil dan
menghilang setelah melahirkan.
 Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes
mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut
setelah hamil.
 Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai
dengan komplikasi penyakit pembuluh darah
seperti retinopati,nefropati, penyakit
pemburuh darah panggul dan pembuluh
darah perifer.
 Dalam kehamilan
Abortus,partus prematurus, preeklamsi, hidramnion,
kelainan letak, insufisiensi placenta
 Dalam persalinan
Inertia uteri & atonia uteri, distosia bahu karena bayi
besar, lahir mati
 Saat nifas
Infeksi nifas, sepsis puerpuralis, menghambat
penyembuhan luka jalan lahir.
 Bagi bayi
Cacat bawaan, dismatur, makrosomia, IUFD ( Intra
Uteri Fetal Death ), kematian neonatal, kelainan
neurologi dan psikologi di kemudian hari.
TERHADAP TERHADAP TERHADAP
KEHAMILAN PERSALINAN NIFAS
· Hyperemesis kegiatan otot rahim dan Lebih sering
gravidarum usaha meneran mengakibatkan infeksi
mengakibatkan nifas dan sepsis yang
· Pemakaian glikogen pemakaian glukosa lebih menghambat luka jaln
bertambah banyak , sehingga dapat lahir , baik rupture
terjadi hypoglikemia , perineum maupun lika
· Meningkatnya apabila disertai dengan episitiomi
metabolism basal muntah – muntah.

· Sebagian insulin ibu


dimusnahkan oleh
enzim insulin dalam
plasenta
 Maternal
Infeksi saluran kemih, hydramnion, hipertensi
kronik, preeklamsi, kematian ibu.
 Fetal
Abortus spontan, kelainan congenital, infusiensi
plasenta, makrosomia, kematian intra uterin.
 Neonatal
Prematuritas, kematian intauterin, kematian
neonatal, trauma lahir, hipoglikemia,
hipomagnesemia, hipokalsemia,
hipebilirubinemia, syndrome gawat nafas,
polisitemia.
KOMPLIKASI KOMPLIKASI
MATERNAL JANIN

•Hipertensi •Kematian perinatal tinggi

• Hidraamnion •Kelainan congenital

•Persalinan distosia •Makrosomia

• Gangguan vaskuler sehingga •Kematian intra uterin


menimbulkan : preeclampsia
•Abortus berulang / tanpa sebab
•Dapat terjadi infertilitas •Respiratory distress syndrom

•Emesis dan hyperemesis berat •Janin makrosomia cenderung


menyebabkan pertolongan persalinan
operatif transoabdominal
•pertolongan persalina pervaginam
yang paling berbahaya adalah distosia
bahu.
1. DIET
diberi diet 1200 – 1800 kalori sehari selama
kehamilan.
Pola makan 3 kali makan besar diselingi 3 kali
makanan kecil dianjurkan dalam sehari.
Pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari
jumlah makanan dalam sehari dapat
menurunkan kadar glukosa darah postprandial
(2 jam setelah makan)
2. Olahraga
Bersepeda dan olah tubuh bagian atas
direkomendasikan pada wanita dengan
diabetes gestasional. Para wanita dianjurkan
meraba sendiri rahimnya ketika berolahraga,
apabila terjadi kontraksi maka olahraga segera
dihentikan. Olahraga berguna untuk
memperbaiki kadar glukosa darah
3. Pengobatan insulin
Penderita yang sebelum kehamilan
memerlukan insulin Terapi insulin
direkomendasikan oleh The American Diabetes
Association (1999) ketika terapi diet gagal
untuk mempertahankan kadar gula darah
puasa < 95 mg/dl atau 2 jam setelah makan
kadar gula darah < 120 mg/dl
 Pada penderita diabetes gestational yang tidak
berat, dapat dikendalikan gula darah melalui
diet saja,tidak memiliki riwayat melahirkan
bayi makrosomia, maka ibu dapat melahirkan
secara normal dalam usia kehamilan 37 – 40
minggu selama tidak ada komplikasi lain.
 Apabila diabetesnya lebih berat dan
memerlukan pengobatan dengan insulin ,
maka sebaiknya kehamilan diakhiri lebih dini
pada kehamilan 36 – 38 minggu
 Wanita dengan diabetes gestasional memiliki
risiko meningkat untuk mengalami diabetes
tipe 2 setelah melahirkan. Kadar glukosa darah
ibu harus diperiksa 6 minggu setelah
melahirkan dan setiap 3 tahun ke depan.
 Panduan Praktis Maternal dan Noenatal, WHO, 2001
 Penny Simkin, Pregnancy Childbirth and the Newborn The
Complete Guide, 2002
 Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Sarwono Prawiroharjo, 2010
 Saifudin Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, 2000.
 Cunningham et all, William Obstetri Edisi 21, 2010

Anda mungkin juga menyukai