406182106
Salah satu komplikasi kehamilan yang
disebabkan langsung oleh kehamilan itu
sendiri.
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi,
oedema disertai proteinuria akibat
kehamilan, setelah umur kehamilan 20
minggu atau segera setelah persalinan.
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita
hamil, dalam persalinan atau nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang atau
koma yang sebelumnya timbul gejala
preeklampsia
Etiologi pasti belum dapat diketahui
Di sebut juga “disease of theories”
Sebab bertambahnya frekuensi pada primigravida,
kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa.
Sebab bertambahnya frekuensi pada bertambahnya
usia kehamilan.
Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan
penderita dengan kematian janin intrauterin.
Sebab jarangnya ditemukan kejadian preeklampsia
pada kehamilan berikutnya.
Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria,
kejang, dan koma
4-5 kasus per 10.000 kelahiran hidup pada
negara maju.
6-10 kasus per 10.000 kelahiran hidup pada
negara berkembang
Angka kematian ibu bervariasi ±4%.
perdarahan intraserebral dan oedem paru
Kematian perinatal berkisar antara 10%-28%
prematuritas, pertumbuhan janin terhambat
Eklampsia 75%antepartum, 25% post partum
dan 95% anterpartum terjadi trismester III
Primigravida > multigravida
Faktor risiko preeklampsia adalah:
Nullipara
Kehamilan ganda
Obesitas
Riwayat keluarga preeklampsia –
eklampsia
Riwayat preeklampsia pada kehamilan
sebelumnya
Diabetes mellitus gestasional
Adanya trombofilia
Adanya hipertensi atau penyakit ginjal
Normal invasi trofoblas ke dalam
jaringan desidua ke a.spiralisUntuk
memenuhi kebutuhan
kehamilanmembesarkan diameter arteri
diameter arteri spiralis meningkat 4-6
kali lebih besar daripada arteri spiralis
wanita tidak hamil peningkatan aliran
darah 10.000 kali dibandingkan aliran darah
wanita tidak hamil. Maka kemampuan
melebarkan diameter arteri spiralis ini
merupakan kebutuhan utama untuk
keberhasilan kehamilan.
Defisiensi plasentasi
kegagalan pada invasi
trofoblas, sehingga ‘perubahan
fisiologis’ pada arteri spiralis
tidak terjadi insufisiensi dan
iskemia
Trias : Hipertensi,Oedema dan
Proteinuria.
Selain itu gejala seperti nyeri kepala,
nyeri epigastrium dan gangguan
penglihatan mulai timbul kelainan
tersebut biasanya berat
Working Group of the NHBPEP
Disebut preeklamsi ringan bila terdapat:
1. Tekanan darah >140 / 90 mmHg pada kehamilan > 20 minggu.
2. Proteinuria kuantitatif (Esbach) 300 mg / 24 jam, atau dipstick
+1.
Disebut preeklampsia berat bila terdapat:
1. Tekanan darah >160 / 110 mmHg.
2. Proteinuria kuantitatif (Esbach) 2 gr / 24 jam, atau dipstick
+2.
3. Trombosit < 100.000 / mm3.
4. Hemolisis mikroangiopathi ( peningkatan LDH )
5. Peningkatan SGOT / SGPT.
6. Adanya sakit kepala hebat atau gangguan serebral, gangguan
penglihatan.
7. Nyeri di daerah epigastrium yang menetap.
Gejala dan tanda PEB
Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg
Tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg
Peningkatan kadar enzim hati atau / dan
ikterus
Trombosit < 100.000
Ologuria < 400 ml/24 jam
Proteinuria > 3 g/liter
Nyeri epigastrium
Skotoma dan gangguan visus lain atau
nyeri frontal yang berat
Perdarahan retina
Edema pulmonal
koma
Kejang didahului oleh makin
memburuknya preeklampsia dan
terjadinya gejala nyeri kepala di daerah
frontal, gangguan penglihatan, dan nyeri
epigastrium
Konvulsi pada eklamsia dibagi menjadi 4:
tingkat awal atau aura. Berlangsung 30 detik. Mata
penderita terbuka tanpa melihat, kelopak mata
bergetar demikian pula tangannya, dan kepala
diputar ke kanan atau ke kiri.
Kejang tonik yang berlangsung 30 detik. Pada saat
ini otot jadi kaku, wajah kelihatan kaku, tangan
menggenggam, kaki membengkok
kedalam.pernapasan berhenti, muka menjadi
sianotik, lidah dapt tergigit.
Kejang klonik berlangsung 1-2 menit. Semua otot
berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo yang
cepat
Tingkatan koma.
Diagnosis diferensial pre-eklampsia:
1.Hipertensi menahun
2.Penyakit ginjal