Anda di halaman 1dari 15

KASUS

Batu Kantung Empedu


Disusun oleh :
Pembimbing :
Anamnesis
Keluhan pasien?

Nyeri perut
epigastric/kuadran
kanan atas

Riwayat penyakit sekarang


Riwayat
Riwayat penyakit
penyakit sekarang
sekarang
1.Sejak kapan?
1.Sejak
1.Sejak kapan?
kapan?
2.Lokasi?
2. Nyeri kepala nya bagaimana?
2.Lokasi?
3.Kesemutan
3. Demam naikseperti
turun apa
ataurasanya?
tidak ?
3.Nyeri seperti apa rasanya?
4.Faktor memperingan dan
4.Faktor dan memperberat?
4.Faktor memperingan
memperingan dan memperberat?
memperberat?
5. Kesemutan
5. timbul saat kapan?
5. Apakah
Apakah menganggu
menganggu aktivitas?
aktivitas?
6. Apakah menganggu
6. aktivitas?
6. Keluhan
Keluhan lain?
lain?
7. Keluhan lain?
Keluhan tambahan? ● Apakah didalam keluarga ada yang memiliki riwayat
Riwayat pengobatan? DM atau batu empedu ?
● Apakah sudah diobati ? Obat apa yang diberikan? Riwayat kebiasaan
Ada perbaikan? ● Bagaimanakah aktivitas sehari-hari ?
● Adakah obat-obatan yang rutin yang di konsumsi? ● Keseharian makanan apa saja yang di konsumsi ?
Riwayat penyakit dahulu? Riwayat pekerjaan?
● Apakah pernah mengalami hal seperti ini ● Perkerjaanya apa ?
sebelumnya? Riwayat Kehamilan ?
● Apakah dulu pernah mengalami nyeri perut seperti ● Apakah ibu sudah memiliki anak ? Berapa ?
sekarang ??
● Adakah riwayat DM atau batu empedu ?
Riwayat penyakit keluarga?
● Apakah dikeluarga ada yang memiliki keluhan seperti
ini ?
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
penunjang
USG ?
Modalitas terbaik untuk batu kantung empedu karena murah,
mudah dan tidak invasif dengan sensitivitas dan spesifisitas
95% untuk batu >2mm dan yang membentuk acoustic
shadows. Pada usg batu tampak sebagai bayangan ekogenik
yang menyengat dan membentuk acoustic shadows.
Selain itu USG juga dapat dipakai untuk menilai
kontraktilitas kantung empedu dan patensi ductus sistikus
dengan puasa 8 jam terlebih dahulu (post fat meal)
3.Pemeriksaan
Laboratorium?
- CBC

- Amilase dan Lipase


Diagnosis banding

Acute Pancreatitis

Appendicitis

Bile Duct Strictures

Bile Duct Tumors

Cholangiocarcinoma

Cholecystitis
Tatalaksana
NSAID
• Tatalaksana kolik bilier akut terutama menggunakan NSAID. NSAID lebih disukai untuk
sebagian besar pasien karena efektif dengan efek samping sedikit. Sebuah uji coba
terkontrol secara acak terhadap 324 pasien yang diberikan Ketorolac IV atau meperidin
(Demerol) menemukan bahwa kedua obat tersebut sama efektifnya dalam
menghilangkan rasa sakit, tetapi pasien yang menerima NSAID memiliki efek samping
yang lebih sedikit.
• Pilihan lain untuk mengendalikan rasa sakit adalah agen antispasmodik (mis.,
Skopolamin), yang dianggap menenangkan dan meredakan spasme pada kandung
empedu. Namun, studi telah menunjukkan bahwa NSAID lebih cepat dan lebih efektif.
UDCA
• Pada pasien batu empedu yang asimptomatik, tidak direkomendasikan terapi medis
selain dari kontrol nyeri. Pasien bergejala yang tidak indikasi untuk operasi atau mereka
yang memiliki batu empedu kecil (5 mm atau lebih kecil) adalah indikasi untuk terapi
disolusi. Pilihannya adalah asam ursodeoksikolat oral (ursodiol [Actigall]) dan asam
chenodeoxikoli. Kedua agen tersebut menurunkan sekresi kolesterol dan mendorong
penghancuran kristal kolesterol dan batu empedu. Setelah enam sampai 12 bulan terapi,
pada akhirnya dapat menghancurkan batu empedu kecil, tetapi dengan tingkat
kekambuhan lebih dari 50%.
ESWL
• Menggunakan gelombang suara tekanan • Efek samping yang dapat terjadi pada
tinggi dan difokuskan pada batu. pasien adalah petechiae pada lokasi ESWL,
Gelombang ini dapat membuat lubang hematom di liver, obstruksi ductus sistikus
pada dinding depan batu dan kemudia oleh fragmen batu, nyeri bilir dan bahkan
terjadi fragmentasi. Batu yang sudah Pankreatitis
terfragmentasi selanjutnya akan dilarutkan
dengan metode oral dissolution. ESWL
berguna untuk memecahkan batu empedu
yang besar.
• Kontraindikasi dilakukan ESWL adalah
Kolesistitis,kolangitis, pankreatitis dll.
Terapi Bedah
Laparoskopi kolesistektomi adalah operasi yang paling umum dilakukan dengan hampir
900.000 prosedur dilakukan setiap tahun di Eropa dan Amerika Serikat karena dirasa lebih
nyaman dengan trauma lebih sedikit. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko menjadi
kolesistektomi terbuka jenis kelamin laki-laki, usia 60 tahun atau lebih, operasi perut
sebelumnya, penebalan dinding kandung empedu pada ultrasonografi, dan kolesistitis akut.
• Indikasi
• Kolesistitis akut, diskinesia bilier, komplikasi yang berkaitan dengan batu saluran
empedu, batu empedu (gejala atau asimptomatik)
• Kontraindikasi
• Mutlak: kanker kandung empedu, ketidakmampuan untuk mentoleransi anestesi umum,
koagulopati yang tidak terkontrol.
• Relatif *: sirosis lanjut / gagal hati, koagulopati, peritonitis, operasi perut bagian atas
sebelumnya, syok septik, peritonitis akut berat.

Anda mungkin juga menyukai