Gambaran klinis Perjalanan penyakit lambat (10 th), mulai dr yg asimptomastik berat
1. Infeksi akut ( CD4 750-1000)
Masa inkubasi : 1-3 bulan. sangat menular, viremia.
Antibody mulai timbul 3-6 bulan postinfeksi
Flu like syndrome, kulit (bercak merah), gejala syaraf (sakit kepala,
nyeri retrobulber,radikulopati, gg kognitif), gg GI (nausea,
kandidiasis, diare )
2. Infeksi kronis asimptomatis (CD4 > 500)
Keadaan nampak baik (5th) tp terjadi replikasi virus scr lambat,
terjadi LGP, jml CD4 menurun penurunan kekebalan tubuh
Bermunculan penyakit autoimun : ITP, Guillian barre
3. Infeksi kronis asimptomatik (setelah (5th)
- CD4 250 -500 (reaktivasi herpes, penyakit kulit timbul)
AIDS related complex :
o demam > 3 bln
o penurunan BB >10%
o limfadenopati >3 bln
o diare
o kelelahan dan keringat malam
ditambah
o T4 <400 ml
o ratio T4/T8 <1
o leukotrombositopenia dan anemia
o serum Ig meningkat
o penurunan blastogenesis sel limfosit
o tes kulit anergi
- CD 4<200
Tubuh sudah kehilangan kekebalan, terjadi viremia sekunder
Terjadi infeksi oprtunistik :PCP, tokso, tbc, CMV, keganasan.
Diagnosis Konseling prates
Diagnosis Lab :
- langsung : PCR
- tdk langsung : Elisa, western blot
AIDS ad stadium akhir infeksi yg di tunjukan dengan infeksi dan kanker
oportunistik ( kandidiasis, sarcoma Kaposi)
Tata laksana Diberikan jika CD4 <300 atau <500 pd asimptomatik
Pemberian profilaksis PCP jika terdapat : CD4 <200, kandidiasis oral >2
minggu atau mengalami infeksi PCP di masa lalu.
Fase terminal : simptomatik
Pencegahan : perubahan perilaku dan mencegah penularan melalui hu
seksual,darah, perinatal dan melalui jarum suntik.
Kondiloma Akuminata
Definisi IMS disebabkan HPV dengan kelainan berupa fibroepitleoma pada kulit
dan mukosa
Etiologi HPV
HPV tipe 6 & 11 : KA eksofitik dan displasi low risk
HPV tipe 16 & 18 : displasi high risk
Gambaran klinis Masa inkubasi 2-3 bulan, HPV masuk melalui mikroulserasi pd kulit
sehingga KA sering timbul da daerah yg mengalami taruma saat
hubungan seks.
Pria : glans penis, sulkus koronarius, frenulum, batang penis
Wanita : fourchette posterior, vestibulum
KA dibagi dlm 3 bentuk :
- Bentuk Akuminata
Ada di daerah lembap atau lipatan vegetasi bertangkai
dengan perm berjonjot spt jari. beberapa kutil bersatu spt
kembang kol (lesi besar), lesi ini sering pada wanita yg
mengalam fluor albus, hamil, dan gg imun
- Bentuk Papul
Ada di bagian dgn keratinisasi sempurna : batang penis, vulva
lateral, perianal dan perineum. kelainan berupa papul dengan
perm halus, licin, multiple dan tersebar diskret.
- Bentuk Datar
Terlihat spt macula atau bahkan tdk terlihat sama sekali
(infeksi subklinis). baru terlihat dgn tes asam asetat
Bentuk yg berhubungan dengan keganasa genital :
- Giant condyloma buschke-lowenstein
KSS derajat rendah. ditemukan HPV 6 & 11. lokasi : penis,
vulva dan anus. kondiloma besar, inasif local tdk metastasis
- Papulosis Bowenoid
Papul likenoid coklat kemerahan dan berkonfluens menjadi
plakat. lesi multiple dan berpigmentasi. permukaan halus/
sedikit papilomatosa
Definisi Infeksi genital krn HSV dengan gejala khas vesikel berkelompok dgn dasar
rekurens
Etiologi HSV 1 ( antibody dapat ditemukan pada anak)
HSV 2 (antibody ditemukan setelah hub seksual )
Pathogenesis - Infeksi primer/inisial
setelah virus masuk akan bergabng dengan DNA hospes
kemudian bereplikasi dan menimbulkan kelainan pada kulit.
krn tdk ada Antibodi spesifik, lesi nya luas setlah itu virus
menjalar ke ganglion sakralis dan laten
- Infeksi noninfeksi primer
infeksi sudah lama tapi asimptomatis dan tubuh sudah
memiliki antibody, lesi tdk luas.
- Infeksi rekurens
Harus ada trigerred factor (trauma, koitus berlebihan, demam,
gg pencernaan, stress, kelelahan. alcohol, obat spt
imunosupresif/kortikosteroid ) sehingga aka mereaktivasi virus.
Gejala Klinis Masa inkubasi 3-7 hari. infeksi HSV 2 70% asimptomatis
Pertama, ada rasa terbakar dan gatal sebelum timbul lesi. lesi pada kulit
berbentuk vesikel yg berkelompok dgn dasar eritem, mudah pecah dan
erosi setelahnya ada gejala malaise, demam, nyeri otot.
- infeksi inisial : kel limfe membesar dan nyeri, pada servirks
dapat terjadi ulkus, disuria jika lesi di uretra/periuretra.
Adanya antibosi HSV 1 sebelumnya mengurangi gejala nika terinfeksi HSV
2.
Pria : glans penis, batang penis, uretra, anal, skrotum (jarang)
Wanita : labia major/minor, klitoris, introitus vagina,serviks