Anda di halaman 1dari 8

HIV tanpa komplikasi

Definisi sindrom dengan gejala peyakit infeksi oportunistik/kanker tertentu akibat


menurunya sistem kekebalan tubuh oleh infeksi HIV.

Etiologi Virus HIV

Patogenesis Virus masuk melalui perantara : darah,semen, secret vagina.


Penularan 75% krn kotak seksual
RNA virus diubah menjadi DNA oleh ET HIV kemudia diintergrasikan ke
dalam sel hospes  gen virus
Cenderung menyerang jenis sel yg memiliki permukaan CD4 masuk kealam
CD4 kemudia bereplikasi dan menghancurkan sel tsb
TAT gen untuk mengatur replikasi virus

Gambaran klinis Perjalanan penyakit lambat (10 th), mulai dr yg asimptomastik berat
1. Infeksi akut ( CD4 750-1000)
Masa inkubasi : 1-3 bulan. sangat menular, viremia.
Antibody mulai timbul 3-6 bulan postinfeksi
Flu like syndrome, kulit (bercak merah), gejala syaraf (sakit kepala,
nyeri retrobulber,radikulopati, gg kognitif), gg GI (nausea,
kandidiasis, diare )
2. Infeksi kronis asimptomatis (CD4 > 500)
Keadaan nampak baik (5th) tp terjadi replikasi virus scr lambat,
terjadi LGP, jml CD4 menurun  penurunan kekebalan tubuh
Bermunculan penyakit autoimun : ITP, Guillian barre
3. Infeksi kronis asimptomatik (setelah (5th)
- CD4 250 -500 (reaktivasi herpes, penyakit kulit timbul)
AIDS related complex :
o demam > 3 bln
o penurunan BB >10%
o limfadenopati >3 bln
o diare
o kelelahan dan keringat malam
ditambah
o T4 <400 ml
o ratio T4/T8 <1
o leukotrombositopenia dan anemia
o serum Ig meningkat
o penurunan blastogenesis sel limfosit
o tes kulit anergi
- CD 4<200
Tubuh sudah kehilangan kekebalan, terjadi viremia sekunder
Terjadi infeksi oprtunistik :PCP, tokso, tbc, CMV, keganasan.
Diagnosis Konseling prates
Diagnosis Lab :
- langsung : PCR
- tdk langsung : Elisa, western blot
AIDS ad stadium akhir infeksi yg di tunjukan dengan infeksi dan kanker
oportunistik ( kandidiasis, sarcoma Kaposi)
Tata laksana Diberikan jika CD4 <300 atau <500 pd asimptomatik
Pemberian profilaksis PCP jika terdapat : CD4 <200, kandidiasis oral >2
minggu atau mengalami infeksi PCP di masa lalu.
Fase terminal : simptomatik
Pencegahan : perubahan perilaku dan mencegah penularan melalui hu
seksual,darah, perinatal dan melalui jarum suntik.
Kondiloma Akuminata

Definisi IMS disebabkan HPV dengan kelainan berupa fibroepitleoma pada kulit
dan mukosa
Etiologi HPV
HPV tipe 6 & 11 : KA eksofitik dan displasi low risk
HPV tipe 16 & 18 : displasi high risk
Gambaran klinis Masa inkubasi 2-3 bulan, HPV masuk melalui mikroulserasi pd kulit
sehingga KA sering timbul da daerah yg mengalami taruma saat
hubungan seks.
Pria : glans penis, sulkus koronarius, frenulum, batang penis
Wanita : fourchette posterior, vestibulum
KA dibagi dlm 3 bentuk :
- Bentuk Akuminata
Ada di daerah lembap atau lipatan vegetasi bertangkai
dengan perm berjonjot spt jari. beberapa kutil bersatu spt
kembang kol (lesi besar), lesi ini sering pada wanita yg
mengalam fluor albus, hamil, dan gg imun
- Bentuk Papul
Ada di bagian dgn keratinisasi sempurna : batang penis, vulva
lateral, perianal dan perineum. kelainan berupa papul dengan
perm halus, licin, multiple dan tersebar diskret.
- Bentuk Datar
Terlihat spt macula atau bahkan tdk terlihat sama sekali
(infeksi subklinis). baru terlihat dgn tes asam asetat
Bentuk yg berhubungan dengan keganasa genital :
- Giant condyloma buschke-lowenstein
KSS derajat rendah. ditemukan HPV 6 & 11. lokasi : penis,
vulva dan anus. kondiloma besar, inasif local tdk metastasis
- Papulosis Bowenoid
Papul likenoid coklat kemerahan dan berkonfluens menjadi
plakat. lesi multiple dan berpigmentasi. permukaan halus/
sedikit papilomatosa

Diagnosis Manifestasi klinis. tp jika diragukan :


- tes asam setat : lesi berubah jadi putih
- kolposkopi : untuk melihat KA subklinis. dilakukan bersama
test asam asetat
- histopatologi : KA eksofitik ( pepilomatosis, akantosis, rete
ridges, parakeratosis, koilositosis )
DD :
- peraly penile papules : papul warna kulit/ kuning, mengelilingi
sulkus kornarius , cobblestone
- kondiloma lata : bentuk sifilis stadium ii. papul halus dan lebih
bulat, terdapat di anus dan vulva (lembab)
- KSS
Tatalaksana Kemoterapi
- tinktura pedofilin. KI : hamil
- podofilotoksin 0,5%
- asam trikloroasetat 50-90%. hamil boleh
- krim 5-fuorourasil : untuk KA di meatus uretra
bedah : scalpel, listri, beku, laser
Interferon
Immunoterapi untuk lesi luas dan resisten (imiquimod)
Herpes Genitalis

Definisi Infeksi genital krn HSV dengan gejala khas vesikel berkelompok dgn dasar
rekurens
Etiologi HSV 1 ( antibody dapat ditemukan pada anak)
HSV 2 (antibody ditemukan setelah hub seksual )
Pathogenesis - Infeksi primer/inisial
setelah virus masuk akan bergabng dengan DNA hospes
kemudian bereplikasi dan menimbulkan kelainan pada kulit.
krn tdk ada Antibodi spesifik, lesi nya luas setlah itu virus
menjalar ke ganglion sakralis dan laten
- Infeksi noninfeksi primer
infeksi sudah lama tapi asimptomatis dan tubuh sudah
memiliki antibody, lesi tdk luas.
- Infeksi rekurens
Harus ada trigerred factor (trauma, koitus berlebihan, demam,
gg pencernaan, stress, kelelahan. alcohol, obat spt
imunosupresif/kortikosteroid ) sehingga aka mereaktivasi virus.

Gejala Klinis Masa inkubasi 3-7 hari. infeksi HSV 2 70% asimptomatis
Pertama, ada rasa terbakar dan gatal sebelum timbul lesi. lesi pada kulit
berbentuk vesikel yg berkelompok dgn dasar eritem, mudah pecah dan
erosi setelahnya ada gejala malaise, demam, nyeri otot.
- infeksi inisial : kel limfe membesar dan nyeri, pada servirks
dapat terjadi ulkus, disuria jika lesi di uretra/periuretra.
Adanya antibosi HSV 1 sebelumnya mengurangi gejala nika terinfeksi HSV
2.
Pria : glans penis, batang penis, uretra, anal, skrotum (jarang)
Wanita : labia major/minor, klitoris, introitus vagina,serviks

Herpes genitalis pada kehamilan : melalui plasenta virus dapat ke sirkulasi


fetal  kematian.
kelainan yg timbul pada bayi :ensefalitis, mikro/hidrosefali,
koroidoretinitis, keratokonjungtivitis/ hepatitis, lesi kulit.
Transmisi pada TM1 : abortus, TM2 : prematuritas,
intrapartum/pascapartum.

Herpes genitalis pada imunodefisiensi : lesi lebih luas, rekurensi sering,


dan penyembuhan lama.
Komplikasi Paling berat pada bayi baru lahir
Pada orang tua : meningitis herpetika (HSV 2)
Hipersensitivitas pada virus : timbul reaksi kulit eritem aksudativum
mutiforme
Diagnosis Klinis : vesikel berkelompok dgn dasar eritem dan rekurens.
Kultus jaringan (paling baik)
Elisa untuk deteksi antigen dan antibody.
tatalaksana Profilaksis : kondom/ mencuci kelamin setelah koitus dengan sabun
Pengobatan non spesifik : analgtik, antipiretik, antipruritus, antiseptic
(povidone iodine ) untuk mengeringkan luka, kotrimoksasol untuk cegah
infeksi sekunder
Spesifik : asiklovir, famsiklovir, valasiklovir
Gonore

Definisi Semua penyakit krn Neisseria gonorrhoeae


Etiologi Kuman Neisseria Gonorrhoeae. bakteri gram ( - )tahan asam, tdk tahan
udara bebas.
NGPP - resisten penisilin
TRNG – resisten tetrasiklin
Gambaran Masa tunas gonore 2-5 hari pada pria.
klinis Kuman masuk lewat uretra (pria)  urethritis. urethritis anterior kuta dpt
menjalar ke prox komplikasi local.
Gatal, panas di dekat meatus eksterna,polakisuria, dysuria, keluar duh
+darah di ujung uretra, nyeri saat ereksi.
Meatus edema, merah.
Duh mukopurulen
Pada wanita asimptomatis, sering kena di serviks uteri : merah, erosi dan
secret mukopurulen dan duh akan lebih banyak jika terjadi servisitis
akut/vaginitis krn T. vaginalis.

Komplikasi Pria : tisonitis, cowperitis, prostatitis,funiculitis, epididymitis dan infertilitas,


trigonitis
Wanita : salpingitis / PRP (meninggalkan jaringan parut  infertilitas dan
kehamilan ektopik), parauretritis, bartolinitis
Komplikasi diseminata : artritis, miokarditis, endocarditis, parikarditis,
meningitis dan dermatitis.
Infeksi nongenital : orofaringitis, proktitis, konjungtivitis.
Diagnosis Anam, pf, pp
Sediaan langsung : pewarnaan gram
Kultur :
- media transport : media stuart dan media transgrow
- media pertumbuhan : media Thayer martin, modifikasi Thayer
martin, agar coklat mcleod
tes definitive : oksidasi dan fermentasi (glukosa)
tes b-laktamase (kuning-merah)
tes Thomson : u/ mengathui infeksi sudah dmn
Pengobatan Sefalosporin, spektinomisin, kanamisin, tiamfenikol, kuinolon
Dosis tungga; yg tidak efektif : tetra, strepto, spiramisin
NGPP : spektinomisin, kanamisin, sefalosporin, ofloksasin, sefiksim dan
tiamfenikol
Infeksi Genital nonspesifik

Definsi Infeksi traktus genital dgn penyebab non spesifik


UNS : urethritis yg dengan pemeriksaan lab sederhana tidak dapat
ditentukan penyebabnya
UGN : urethritis bukan karena n. gonore
Etiologi C.trachomatis dan Ureaplasma Urealyticum
Gambaran klinik Pada pria :
1-5 minggu pasca koitus sebelum gejala. pingpong fenomenon.
Keluar duh di pagi hari
Nyeri kencing, dysuria, rasa terbakar dan tidak enak saat kencing, gatal
Kencing dapat disertai darah
Kencing di malam hari
Secret umumnya, mucous, sromukous dan kadang bernanah
Pada wanita :
Asimptomatik, duh kuning, kelainan serviks (eksudat, erosi/ mikrfolikel)

diagnosis Pemeriksaan lab  apusan secret uretra/serviks


Pewarnaan gram uretra lekosit >5, serviks lekosit >30
Pengobatan Tetrasiklin untuk keduanya KI : hamil
Eritomisin untuk ureaplasma . hsmil boleh
Doksisiklin KI : hamil
Azithromisin
Kombinasi :
- sipro +doksi/aithromisin
- azithromisin dosis tunggal
- tiamfenikol
mitra seksal harus dionati juga.
Sembuh : kontrol pengobatan 7 hari sampai 3x berturut2 tdk ada
keluhan dan hasil lab ( -) dan pngobatan dapat dilanjut 4 bulan kedepan
Persisten jika masih ada tanda urethritis setelah pengbatan 4 minggu
Rekuren : setelah 2 mgg pengobatan keluhan urethritis timbul lagi.

Anda mungkin juga menyukai