Anda di halaman 1dari 75

Diana Putri Subroto

405150165
Pemicu 1

1
menjelaskan anatomi
sistem pernapasan
SISTEM RESPIRASI
• HIDUNG
• FARING
• LARING
• TRAKHEA
• BRONCHUS
• BRONCHIOLUS
• ALVEOLI
• ALVEOLUS
1. Hidung/ Nasal
• bagian eksternal : kulit disangga kartilago dan
tulang hidung.
• Internal : selaput lendir / konka nasalis (inferior,
medial, superior)
• Fungsi :
 sebagai saluran udara pernafasan
 Penyaring udara pernafasan oleh bulu hidung
 Menghangatkan udara pernafasan oleh mocusa
 Membunuh kumanyg masuk.
2. Faring / tekak / tenggorok
• Merupakan tempat persimpangan antara jalan
pernafasan dan jalan makanan
• Ke atas dg rongga hidung, ke depanh dg rongga mulut, ke
bawah depan ke laring, bawah belakang dg esofagus.
3. Laring/ pangkal tenggorok
• Fungsi utama memungkinkan Vokalisasi /pembentuk
suara
• Melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing
dan memudahkan batuk
• Menghubungkan faring dan trachea.
4. Trachea/ Batang Tenggorok
• Terdiri dari 16-20 cincin cartilago berbentuk cincin (
hurup C )
• Panjang trachea 9-11cm
• Selaput lendir berbulu getar di bag dalam disebut
Sel bersilia berfungsi mengeluarkan benda asing.
• Yg memisahkan trachea menjadi brunkus kiri dan
kanan di sebut KARINA.
SISTEM PERNAFASAN BAWAH/
PARU-PARU
1. Bronkus
• Terletak di ketinggian vertebra torakalis ke IV dan
V
• Bronkus kanan lebih pendek dan lebar, terdiri 6-8
cincin, mempunyai 3 cabang.
• Bronkus kiri lebih panjang dan ramping, terdiri 9-
12 cincin,mempunyai 2 cabang.
2. Bronkiolus
3. Alveoli
• Fungsi pertukaran O2 dan CO2
• Terdiri dari sekitar 700jt gelembung paru, bila di
bentangkan sekitar 90m2
• Terdiri 3 sel aveolar ( Tipe 1 membentuk dinding
alveolar, Tipe 2 aktif secara metabolik,
mensekresi surfactan, Tipe 3 sbg Magrofag )
4. Alveolus
PARU -PARU
• Terletak di dalam rongga dada, menghadap rongga
mediastinum, di depan jantung.
• Terbagi 2 yaitu:
• Paru kanan: 3 lobus, 10 segment ( superior 5
segment, medial 3 segment, inferior 2 segment)
• Paru Kiri: 2 lobus, 10 segment ( Superior 5 segment,
Inferior 5 segment)
• Di bungkus 2 Pleura:
• Pleura viseralis ( langsung membungkus paru2)
• Pleura Parietalis ( melapisi rongga dada sebelah
dalam)
• Mediastinum adalah dinding yg membagi rongga
thorak menjadi 2 bagian.
Rongga dan dinding dada
terbentuk oleh:
- Otot –otot interkostalis
- Otot – otot pektoralis mayor dan minor
- Otot – otot trapezius
- Otot –otot seratus anterior/posterior
- Kosta- kosta dan kolumna vertebralis
- Kedua hemi diafragma
menjelaskan histologi
sistem pernapasan
Histologi Hidung
Naris anterior (nostril)  jaringan ikat fibrosa serta
tulang rawan, bentuknya dapat berubah-ubah karena
adanya gerakan otot
Naris posterior  tulang rawan hialin dan tulang
Terdiri dari : Vestibulum & fossa nasalis
Vestibulum :
Kel.Sebasea
Kel.Keringat
Vibrissae
Epitel Berlapis Gepeng  tdk memiliki lap.tanduk lg 
Epitel Bertingkat silindris bersilia bersel goblet : “epitel
respirasi”
• Fossa Nasalis
• Penonjolan tulang : concha superior, media, inferior
• Superior : dilapisi oleh sel epitel olfactorius
• Media+Inferior : dilapisi oleh sel epitel respirasi
• Inferior : terbesar & dilapisi o/ lapisan mukosa yg lbh tebal
• Mukosa olfaktorius
memperlihatkan tiga jenis
sel:
• Sel penyokong
• Sel olfaktorius
• Sel basal

Sel basal

Sel penyokong
HISTOLOGI (epitel) Van De Graaff Human Anatomy, 6th ed (McGraw-Hill 2001)
Rongga hidung
Regio Regio Regio
vestibulum Cavum nasi Olfaktorius

Epitel Berlap. Gepeng + Bertgk. torak, silia Sel olfaktorius


Tanduk Sel goblet Idem Sel sustentakuler
Sel basal
bertingkat bersilindris

Vibrissae Limfosit, Eosinofil,


Lam. Prop Kel. sebasea Sel Plasma, Kel. Serosa Bowman
Kel. sudorifera Makrofag. (Tubulo alv. Bercab.)
Kel. Seromukosa
menjelaskan fisiologi
sistem pernapasan
FUNGSI SISTEM PERNAPASAN

• Oksigen yang masuk dan keluar


melalui alat-alat pernapasan
disebut udara pernapasan
Pengertian Respirasi
• Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²)
yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan
karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari
metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh
melalui paru.
Proses Respirasi
• Peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung O2 ke dalam tubuh serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung
CO2 sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Bernafas
• Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara
melalui alat-alat pernapasan.
• Bernapas meliputi proses inspirasi (memasukkan
udara) dan ekspirasi (mengeluarkan
Frekuensi pernapasan
• Frekuensi pernapasan adalah intensitas
memasukkan atau mengeluarkan udara
per menit. Pada umumnya intensitas
pernapasan pada manusia berkisar antara
16 – 20 kali.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan
frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan manula. Semakin bertambah usia,
intensitas pernapasan akan semakin menurun
2. Jenis kelamin
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan perempuan
.
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi
pernapasan akan semakin cepat
4. Posisi tubuh
• Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau
berlari dibandingkan posisi diam.frekuensi pernapasan
posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk.
Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat
dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
• Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan
semakin cepat
Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
Perubahan diafragma pada saat
ekspirasi dan inspirasi
Fisiologi Pernafasan
• Bernafas : perpindahan oksigen (O2) dari udara menuju
ke sel-sel tubuh dan keluarnya karbondioksida (CO2) dari
sel-sel menuju udara bebas
• Pernafasan eksternal
• Difusi O2 dan CO2 melalui membran kapiler alveolus
• Pernafasan internal : proses transfer O2 dan CO2 antara
kapiler-kapiler dan sel tubuh
DUA TEMPAT PERTUKARAN GAS
D I PARU-PARU DI JARINGAN
•Oksigen memiliki •Oksigen pindah
tekanan yang tinggi di
dalam paru-paru dan
menuju ke jaringan
mengalir ke dalam darah • CO2 berpindah ke
• CO2 memiliki tekanan dalam darah
yang tinggi di dalam
darah dan akan mengalir
ke luar
Pergerakan udara
Oxygen
 Mengikat hemoglobin di dalam sel darah merah
Hemoglobin menangkap O2 di dalam kondisi hangat
dan pH rendah
Karbon dioksida
20% mengikat hemoglobin, 70% dlm bentuk
bicarbonate dalam darah
Sel darah merah mengubah CO2 menjadi HCO3-
Pusat Pernafasan
Persarafan pada saluran
pernafasan
• sistem saraf parasimpatik: reseptor muskarinik respon
bronkokonstriksi, vasodilatasi pulmonar, dan sekresi kelenjar
mukus.
• sistem saraf simpatik: reseptor adrenergik a dan b (epitelium
bronkus, paru-paru, otot dan sel mast) bronkodilatasi,
vasokonstriksi pulmonar, dan berkurangnya sekresi kelenjar mukus.
• sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC) pada bronkiolus
:
melibatkan berbagai mediator seperti ATP, oksida nitrat, substance
P, dan VIP (vasoactive intestinal peptide) respon penghambatan,
meliputi bronkodilatasi, dan diduga berfungsi sebagai penyeimbang
terhadap fungsi pemicuan oleh sistem kolinergik.
serabut saraf aferen:
• reseptor peregangan(strech), di trakea dan bronkus
bagian atas 􀃆 bronkodilatasi dan peningkatan denyut
jantung
• reseptor iritan, di bagian atas saluran nafas 􀃆 batuk,
bronkokonstriksi, dan sekresi mukus.
• Serabut C (reseptor jukstakapiler), yaitu serabut tidak
bermielin yang berujung di parenkim paru dan dinding
bronkus 􀃆 berespon terhadap stimulus mekanis
maupun kimiawi 􀃆 pola nafas shallow yang cepat,
sekresi mukus, batuk, dan melambatnya denyut
jantung.
Mekanisme Pernafasan

1. Tekanan intar-pleural
• Dinding dada merupakan suatu kompartemen tertutup
melingkupi paru. Dalam keadaan normal paru seakan melekat
pada dinding dada, hal ini disebabkan karena ada perbedaan
tekanan atau selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan
intra pleural (755 mmHg). Sewaktu inspirasi diafrgama
berkontraksi, volume rongga dada meningkat, tekanan intar
pleural dan intar alveolar turun dibawah tekanan atmosfir
sehingga udara masuk Sedangkan waktu ekspirasi volum rongga
dada mengecil mengakibatkan tekanan intra pleural dan tekanan
intra alveolar meningkat diatas atmosfir sehingga udara mengalir
keluar.
.
2. Compliance
Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan
volume dan aliran dikenal sebagai copliance.
Ada dua bentuk compliance:
- Static compliance, perubahan volum paru persatuan
perubahan tekanan saluran nafas ( airway pressure)
sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang dewasa muda
normal : 100 ml/cm H2O
- Effective Compliance : (tidal volume/peak pressure)
selama fase pernafasan. Normal: ±50 ml/cm H2O
.
• Compliance dapat menurun karena:
- Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia, edema paru,
fibrosis paru
- Space occupying prosess: effuse pleura, pneumothorak
- Chestwall undistensibility: kifoskoliosis, obesitas, distensi
abdomen
• Penurunan compliance akan mengakibatkan meningkatnya
usaha/kerja nafas.

3. Airway resistance (tahanan saluran nafas)


• Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas
FISIOLOGI PERNAPASAN
• VENTILASI
• DIFUSI
• TRANSPORTASI
• PERTUKARAN GAS DALAM JARINGAN
VENTILASI
• VENTILASI PULMUNAL: Masuk keluarnya udara
antara atmosfir dg alveoli paru.
• Prinsif Fisika : udara mengalir dari tempat tekanan
ke tempat tekanan yang rendah. ( Paru adalah
struktur elastis dapat mengembang dan
mengempis seperti balon, sesuai perubahan
volume rongga dada.
• Paru dikelilingi lapisan tipis cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas bagi pergerakan paru
dalam rongga thorax. Dibentuk dlm jumlah yg sama
dg yg dikeluarkan ke saluran Limfatik.
Hukum Boyle
• Hukum Boyle : “Tekanan pada ruangan tertutup
berbanding terbalik dengan volume nya”
• Bila rongga dada mengembang Volume paru akan
meningkat dan tekanan udara paru akan turun maka
udara luar akan masuk ke dalam paru (INSPIRASI)
• Bila volume thorak menurun, volume paru juda
menurun, dan tekanannya meningkat sehingga udara
keluar dari paru-paru(EKSPIRASI).
• Pada pernafasan normal ( Eupnea/quiet Breathing)
inspirasi berlangsung aktif oleh kontraksi otot, pada
ekspirasi berlangsung pasif oleh daya elastisitas
(elastic recoil) jaringan.
• Saat latihan atau secara sadar melakukan ekspirasi
secara kuat, terdapat tambahan aktifitas kontraksi
otot.
.
• Otot yang bekerja saat inspirasi normal untuk
mengembangkan cavum thorax :
Musculus Diafragma, berkontraksi menjadi datar.
M Intercostalis Externa, meregangkan costa dan
sternum ke depan.
• Saat INSPIRASI DALAM selain kontraksi kedua otot di
atas, di tambah dengan otot:
M Sternocleido Mastoideus
Musculus Scalenus.
. Bekerja Saat EKSPIRASI Normal ( Quiet
• Otot Yang
Ekspirasi) berlangsung pasif, terjadi relaksasi musculus;
Diafragma sehingga melengkung ke atas (superior)
Intercostalis eksterna sehingga sternum kembali ke
posisi istirahat.
• Sedang Pada EKSPIRASI Kuat (dalam) terjadi Kontraksi:
M Intercostalis Interna
M Rectus Abdominalis
M Tranversus Abdominalis
M Obligus Eksterna
M Obligus Interna.
.
Selama berlangsung nya Ventilasi Paru (Pernafasan) yang
berupa Inspirasi dan Ekspirasi terjadi perubahan:
• Volume paru
• Tekanan alveolus ( turun saat inspirasi (0-(-1) cm
• H2O, naik saat ekspirasi (0-(+1)cm H2O))
• Tekanan pleura (intra pleura)
Tekanan transpulmoner
• Beda tekanan alveolus dan pleura. Merupakan
beda tekanan alveoli dan tekanan permukaan luar
paru. Merupakan nilai elastisitas dalam paru yang
cenderung mengempiskan paru pada tiap titik
pengembangan disebut tekanan daya lenting paru.
REGULASI VENTILASI
• Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem
syaraf dan kadar/konsentrasi gas-gas yang ada di dalam
darah
• Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur:
• -Rate impuls Respirasi rate
• -Amplitudo impuls Tidal volume
• Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior medulla oblongata,
pusat kemo reseptor : anterior medulla oblongata, pusat
apneu dan pneumothoraks : pons.
• Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH darah, PaO2
DIFUSI
• Gerakan pertukaran O2 dan CO2 didalam
alveoli dan darah didalam kapiler
sekitarnya.
• Difusi oksigen dari alveoli ke pembuluh
darah paru dan difusi karbondioksida dalam
arah sebaliknya melalui membran
pernafasan.
Transportasi gas (perfusi)
Adalah: Proses perpindahan gas dr paru ke jaringan dan dr jaringan ke
peru dgn bantuan aliran darah. oksigen kapiler jaringan tubuh
karbondioksida jar. Tbh kapiler
Trasportasi gas oksigen:
⦁ Berikatan dgn Hb (Oxyhemoglobin 97%)
⦁ Larut dlm plasma (3%)
 Transport karbondioksida:
⦁ Larut dlm plasma
⦁ Berikatan Hb (Carbaminohemoglobine 30%
⦁ Sebagai HCO3
TRANSPORTASI DALAM DARAH
PENGANGKUTAN O2 & CO2 OLEH DARAH
Transport Oksigen dalam Arteri
• 98% darah paru teroksigenasi sampai PO2 104
mmHg
• 2% langsung dari aorta lewat sirkulasi bronkhial
menyuplai jaringan Paru dg PO2 hampir sama dg
Vena 40mmHg (ALIRAN PINTAS).
Transport Oksigen dalam keadaan
terlarut
• 3% jumlah total, bandingkan 97% yang di transport
Hb.
• Bila seseorang menghirup O2 pada PO2s alveoli
sangat tinggi, jumlah yg di transport dlm bentuk
terlarut menjadi berlebihan, sehingga terjadi
kelebihan yg serius dalam jaringan dan
mengakibatkan keracunan O2.
Transport Karbondioksida dalam
darah
• Transport CO2 lebih mudah di banding O2 pada
orang normal dlm keadaan istirahat.
• Bentuk2 Kimia CO2 saat di transport: Untuk
memulai proses transport CO2, maka CO2 dalam
bentuk gas berdifusi keluar dari sel jaringan dalam
bentuk molekul CO2 yang terlarut. Waktu
memasuki kapiler CO2 segera bereaksi secara kimia
dan fisika.
Transport Karbondioksida dalam
darah
• Hanya sebagian kecil CO2 di transport dalam bentuk
terlarut ke paru (7%)
• Transport CO2 dalam bentuk ion bikarbonat. CO2 yg
terlarut dalam darah bereaksi dg air membentuk asam
karbonat,
• Enzim karbonik anhidrase pd eritrosit mengkatalis reaksi
ini memungkinkan sejumlah besar CO2 beraksi dg cairan
eritrosit bahkan sebelum darah tersebut meninggalkan
jaringan.
. Asam Karbonat berdisosiasi jadi ion H & ion
• Selanjutnya
Bikarbonat. Sebagian besar ion H bercampur dg Hb dlm
Eritrosit sebabprotein Hb merupakan dapar asam-basa
kuat. Sebaliknya banyak ion HCO3 berdifusi dari
eritrosit ke dalam plasma. Sementara ion Clorida
berdifusi ke dlm eritrosit dan menggantikannya (chlorid
Shift). sehingga kadar Cl vena lebih dari kadar Cl arteri.
• Dibawah pengaruh Karbonat Anhidrase, gabungan CO2
dg air dlm eritrosit bersifat reversible dan dua arah,
meliputi sekitar 70% proses transpor CO2.
FUNGSI RESPIRASI DAN NON
RESPIRASI DARI PARU
1. Respirasi : pertukaran gas O² dan CO²
2. Keseimbangan asam basa
3. Keseimbangan cairan
4. Keseimbangan suhu tubuh
5. Membantu venous return darah ke atrium kanan selama fase
inspirasi
6. Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine,
serotonin, ECF dan angiotensin
7. Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan
membunuh bakteri
Refleks batuk
Terangsangnya bagian yang peka pada saluran pernapasan

Rangsang ditangkap oleh sensor taktil dan kemoreseptor aferen (nervus vagus) menuju pusat
pernapasan di medula oblongata

Di medula oblongata muncullah respons batuk

Inspirasi udara ke paru-paru
Menutupnya glotis oleh gerakan epiglotis
Menutupnya pita suara agar udara inspirasi tertahan di dalam paru-paru

Udara yang tertahan menimbulkan tekanan dalam alveolus otot-otot abdomen dan
interkostalis interna berkontraksi dengan kuat lalu secara mendadak terjadi ekspirasi

Hal tersebut membuat epiglotis dan pita suara terbuka yang menyebabkan udara dengancepat
melewati bronkus besar (tekanannya 100 mph) dan trakea, sehingga benda-benda asing terbawa
keluar
menjelaskan proses
biokimia difusi o2 dan
co2
Prinsip-prinsip Fisis Pertukaran Gas ;
Difusi O2 dan CO2 melalui Membran
pernafasan
• Difusi Gas berdasarkan Molekul: makin tinggi tekanan
gas makin rapat molekul gas, makin besar energi unuk
saling berbenturan.
• Difusi Netto Gas Satu Arah – Efek Gradien Konsentrasi
: Difusi mengalir dari tempat dengan konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah.
Difusi Gas melalui Jaringan
• Daya larutnya yang tinggi dalam lipid
• Pembatas utama kecepatan difusi gas adalah melalui air
jaringan (tissue water), misalnya melalui membran sel.
• Difusi gas melalui jaringan membran pernafasan, hampir
sama dengan difusi gas melalui air.
• Udara alveolus mempunyai komposisi konsentrasi gas
yang tidak sama dengan udara atmosfer.
Difusi gas Melalui Membran Pernafasan
• Alveolus sangat tipis di dalamnya terdapat jaringan
kapiler yg hampir padat dan saling berhubungan sebagai
suatu lembaran aliran darah.
• Gas alveolus berada sangat dekat dengan darah
alveolus.
• Membran ini dikenal sbg membran pernafasan atau
membran paru.
Faktor2 yg mempengaruhi kecepatan
difusi Gas melalui Membran Pernafasan.
• Ketebalan Membran( edema, fibrosis, ketebalan>>)
• Luas permukaan membran (lobektomi, emfisema)
• Koefisien difusi gas dalam substansi membran (
berbanding lurus dg kelarutan gas dan berbanding terbalik
dg akar pangkat 2 molekul)
• Perbedaan tekanan antara kedua sisi membran (perbedaan
tekanan parsial gas dalam alveoli dg tekanan dalam darah).
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan radiologik : Foto toraks, CT scan toraks
• Pemeriksaan sputum
• Pemeriksaan darah
• Pulse oxymetry
• AGDA ( analisa gas darah arteri )
• Pemeriksaan faal paru : Spirometri dan APE
• Tindakan invasif : Bronkoskopi dan Torakoskopi
Foto toraks
(Pemeriksaan toraks dengan sinar rontgen)
Tujuan :
• Mengetahui kelainan di paru
• Dokumentasi pemeriksaan berkala untuk evaluasi
• penyakit (perbaikan atau perburukan)
• Indikasi
• Semua pasien dengan kelainan di paru
• Pemeriksaan kesehatan (check up)
• Akan menjalani tindakan bedah
• Kontraindikasi : tidak ada
CT- Scan toraks

Pemeriksaan tomografi dada menggunakan komputer


Tujuan :
• Mengetahui kelainan di rongga dada/mediastinum

Indikasi:
• Massa/dicurigai massa di rongga dada/mediastinum
• Bronkiektasis
• Pembedahan toraks
• Penyakit paru interstitial (ILD)

Kontraindikasi:
• Alergi kontras
• Pasien tidak bisa tidur terlentang
• PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah
• Leukosit -> Leukositosis : Infeksi Bakteri
Leukopeni : Infeksi Virus
• LED meningkat : Infeksi kronis
• AGDA Menilai fungsi respirasi
• Faal Hati Bilirubin,SGOT,SGPT meningkat
: Hepatitis Imbas Obat OAT

• Sputum : Infeksi,Keganasan
• Uji Mantoux
• • Uji tuberkulin, menyuntikkan tuberkuloprotein
intradermal pada daerah volar lengan bawah

• Tujuan
• Mengetahui apakah seseorang pernah terinfeksi
oleh kuman TB
Pemeriksaan penunjang

Anda mungkin juga menyukai