Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. “(QS. Al-Baqarah :267) Jadi, yang dikeluarkannya zakat 2,5% dari pendapatan bersih setiap bulan. Contoh perhitungannya adalah jika asumsi harga beras Rp. 8.500 maka Rp 8,500x520 kg = Rp 4.420.000,- maka itu, apabila penghasilan telah memenuhi nishab zakat sebesar Rp. 4.420.000,- wajib mengeluarkan zakatnya 2,5%. Menurut Yusuf Qardhawi, sangat dianjurkan untuk menghitung zakat dari pendapatan kasar (bruto), untuk lebih menjaga kehati-hatian. Nishab sebesar 5 wasaq / 652,8 kg gabah setara 520 kg beras. Besar zakat profesi yaitu 2,5%. Terdapat 2 kaidah dalam menghitung zakat profesi menghitung dari pendapatan kasar (bruto) besar zakat yang dikeluarkan = Pendapatan total (keseluruhan) x 2,5 %. Jika harga beras sedang per kg = Rp. 8.500, - X 520 = 4.420,000,-