Disusun oleh:
Shella Erviana devi (180070200011033) dr. Kurnia Penta Seputra, SpU(K)
Yunita Puspitasari (180070200011151) Pembimbing II:
Tasha Amarilis (180070200011036) dr. Aditya Airlangga Ekaputra
Epidemiologi
dan peradangan kelenjar prostat dengan gejala rasa nyeri saat berkemih, berkemih
yang lebih sering daripada biasanya, nyeri saat ejakulasi, nyeri pada daerah
punggung, menggigil, demam, nyeri otot, sehingga menyebabkan rasa sakit dan
Prostat dibagi atas zona perifer (PZ), zona sentral (CZ), zona transisional
(TZ), segmen anterior dan zona spingter preprostat.
Retensi urine
Bakteri masuk ke Uretra pars
prostat Terjadi reaksi prostatika terjepit
inflamasi
1.Ascending infeksi
2. Refluks urine dari VU ke Nyeri,demam,malais,
Terjadi gangguan
dalam ductur prostatikus edema prostat,teraba
miksi
3.Langsung atau secara hangat
limfogen mengalami
infeksi
4. Penyebaran secara
hematogen
Diagnosis
Anamnesis
bacterial prostatitis dibagi menjadi akut atau
kronis. Chronic bacterial prostatitis
didefinisikan sebagai bacterial prostatitis
dengan gejala yang menetap selama 3 bulan.
Gejalanya yaitu rasa sakit di beragam lokasi
dan adanya Lower Urinary Tract Symptoms
Pemeriksaan Fisik
Tampak sakit, demam, menggigil, rasa sakit
(LUTS). Chronic bacterial prostatitis penyebab
di daerah perineal, dan mengeluh adanya
infeksi saluran kemih berulang pada pria
gangguan miksi. Pada pemeriksaan fisik
dengan rectal touche prostat teraba
membengkak, hangat dan nyeri.
Pemeriksaan Penunjang
Kultur Urin dan Expressed Prostatic Secretion
Pathogen targeted:
● Enterococcus spp.: ampicillin / vancomycin / levofloxacin
● Pseudomonas aeruginosa: ciprofloxacin / piperacillin-tazobactam /
imipenem
● ESBL pos. enterobacteria: ertapenem
● Neisseria gonorrhoeae: ceftriaxone (+ azithromycin / doxycycline)
● Chlamydia trachomatis, urogenital mycoplasma: azithromycin /
doxycycline
● Anaerobs: clindamycin / azithromycin
● Trichomonas vaginalis: metronidazole
Tipe I Prostatitis (Acute Bacterial Prostatitis)
Tipe II Prostatitis (Chronic Bacterial Prostatitis)
Antibiotik
• Fluorokuinolon
• trimethoprim-sulfamethoxazole 80 mg/400 mg peroral 2 kali sehari
selama 4-16 minggu.
• piperasilin, sefalosporin, aztreonam, eritromisin, imipenem, dan
beberapa aminoglikosida
α-blocker
tamsulosin, alfuzosin, doksazosin, terazosin, dan silodosin (4-6 minggu)
Probiotic
Prostatitis
Abses prostat Ca prostat Retensi urine Sepsis
granulosa
Thanks!
Any questions?