Anda di halaman 1dari 29

NERACA BAHAN MAKANAN

(NBM)

OLEH : Ir. RATI TAMRU

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH


PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2010
1
POKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. APA ITU NBM ?
3. BAGAIMANA CARA MENYUSUN NBM
4. INFORMASI APA YANG DIPEROLEH DARI NBM ?
5. APA MASALAH DALAM PENYUSUNAN DAN
PENGGUNAAN NBM ?
6. APA UPAYA YANG DIPERLUKAN UNTUK
PENYEMPURNAAN NBM?

2
PENDAHULUAN

3
 Pemenuhan hak atas kecukupan pangan telah
menjadi komitmen pemerintah
UU No 7 tahun 1996 tentang Pangan

Ketahanan Pangan wajib diselenggarakan oleh


pemerintahan daerah provinsi dan
pemerintahan daerah kab/kota . Situasi
( PP NO.38Tahun2007 ) ketersediaan
pangan disuatu
wilayah pada
periode tertentu
Perkembangan ketersediaan pangan penduduk
sebagai salah satu indikator kinerja unit kerja
Ketahanan pangan dipantau secara rutin NBM
melalui Analisis Ketersediaan Pangan

Penyediaan pangan sesuai dengan kebutuhan gizi


penduduk merupakan masalah terbesar sepanjang
sejarah kehidupan.

4
APA ITU NBM ?

5
Pengertian NBM

Penyajian data pangan dalam bentuk tabel yang


dapat menggambarkan situasi dan kondisi
ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk di
suatu wilayah (negara/propinsi/kabupaten) pada
waktu tertentu.

NBM menyajikan angka rata-rata jumlah pangan


yang tersedia untuk konsumsi penduduk per kapita
(kg/kap/thn atau gr/kap/hr atau zat gizi
tertentu/kap/hr)

6
BAGAIMANA
CARA MENYUSUN
NBM ?

7
METODE PENYUSUNAN NBM
1. JENIS DATA
• Produksi • Perubahan stok (stok awal & akhir thn)
• Pakan • Impor/ekspor
• Bibit • Penggunaan untuk industri
• Tercecer • Jumlah penduduk
• Konsumsi Pangan (bila diperlukan untuk proksi)
• Input-Output (bila diperlukan untuk proksi)

2. PERSYARATAN DATA
a. Jenis bahan makanan :
Bahan makanan yang lazim dikonsumsi dan data
tersedia secara kontinyu dan resmi
b. Data penduduk :
Data penduduk tengah tahun, termasuk penduduk
asing yang mukim min 6 bln (BPS/Kantor statistik)

8
c. Besaran dan angka konversi
- Ditetapkan oleh Tim NBM nasional
- Jika di daerah tersedia dan memenuhi syarat
(misal: hasil penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan), dapat digunakan
dengan menyebut sumbernya, jika tidak
tersedia digunakan konversi nasional
d. Komposisi gizi zat makanan:
DKBM Depkes dan FAO
e. Penulisan angka
− Kolom 2-14 dan 17: bilangan bulat
− Kolom 15, 16, 18, 19: bilangan pecahan (dua
desimal)
− Bilangan di belakang koma yang nilainya
kurang dari setengahnya dibulatkan ke bawah
− Bilangan di belakang koma yang nilainya
lebih dari setengahnya dibulatkan ke atas
9
Hal-hal yang harus diperhatikan :
- Jika data tidak tersedia : (-)
- Jika data : < 500 ton : 0 (nasional)
< 500 kg : 0 (daerah)

3. FAKTOR KONVERSI
• Konversi produksi --> turunan
• DKBM (BDD, kandungan zat gizi)

10
CARA PENYUSUNAN NBM

TABEL NERACA BAHAN MAKANAN

Jenis Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Bahan Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

11
Rumus ketersediaan pangan :

TD = O – S + M – X – (P+B+I+C)

Keterangan :
TD = ketersediaan pangan utk dikonsumsi penduduk
0 = Produksi (masukan/keluaran)
S = Perubahan stok
M = Impor
X = Ekspor
P = Pakan
B = Bibit
I = Industri (makanan dan bukan makanan)
C = Tercecer

12
Tabel pada NBM terdiri atas kolom-kolom sbb:

• Jenis Bahan Makanan (kolom 1)


• Produksi, terdiri atas: input dan output (kolom 2 & 3)
• Perubahan Stok (kolom 4)
• Impor (kolom 5)
• Persediaan dalam negeri/daerah sebelum ekspor
(kolom 6)
• Ekspor (kolom 7)
• Penyediaan dalam negeri/daerah (kolom 8)
• Pemakaian/penggunaan dalam negeri/daerah (kolom 9
s/d 14)
• Ketersediaan untuk konsumsi per kapita (kolom 15 s/d 19
dst)

13
• Pengelompokan Jenis Bahan Makanan (Kolom 1)

Kelompok Bahan
No. Jenis Bahan Makanan
Makanan
1 Padi-Padian Padi-padian terdiri atas bahan makanan seperti; gandum
beserta produksi turunannya tepung gandum (tepung
terigu), gabah (gabah kering giling) beserta produksi
turunannya beras, jagung (pipilan), dan jagung basah.
2 Makanan berpati Makanan berpati adalah bahan makanan yang
mengandung pati yang berasal dari akar/umbi dan lain-lain
bagian tanaman yang merupakan bahan makanan pokok
lainnya. Kelompok ini terdiri atas; ubi jalar, ubi kayu dengan
produksi turunannya yaitu gaplek dan tapioka, tepung sagu
yang merupakan produksi turunan dari sagu.
3 Gula Kelompok ini terdiri atas gula pasir dan gula merah (gula
mangkok, gula aren, gula semut, gula siwalan, dan lain-lain),
baik yang merupakan hasil olahan pabrik maupun rumah
tangga.
4 Buah/biji berminyak Buah/biji berminyak adalah kelompok bahan makanan
yang mengandung minyak yang berasal dari buah dan biji-
bijian. Bahan makanan dalam kelompok ini adalah; kacang
tanah berkulit beserta produksi turunannya kacang tanah
lepas kulit, kedelai, kacang hijau, kelapa daging (produksi
turunan dari kelapa berkulit, dan kopra (turunan dari kelapa
daging).
5 Buah-buahan Kelompok ini terdiri atas; alpokat, jeruk, duku, durian, jambu,
mangga, nanas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, 14
dan lainnya.
Kelompok Bahan
No. Jenis Bahan Makanan
Makanan

6 Sayur-sayuran Kelompok ini terdiri atas; bawang merah, ketimun, kacang


merah, kacang panjang, kentang, kubis, tomat, wortel,
cabe, terong, petsai/sawi, bawang daun, kangkung, lobak,
labu siam, buncis, bayam, bawang putih, dan lainnya.

7 Daging Kelompok ini terdiri atas; daging sapi, daging kerbau,


daging kambing, daging domba, daging kuda/lainnya,
daging babi, daging ayam buras, daging ayam ras, daging
itik, dan jeroan semua jenis.
8 Telur Mencakup telur ayam buras, telur ayam ras, telur itik, dan
telur unggas lainnya.
9 Susu Terdiri atas susu sapi termasuk susu olahan impor yang
disetarakan susu segar.
10 Ikan Ikan yang dimaksud adalah komoditas yang berupa
binatang air dan biota perairan lainnya. Pada awalnya
penyajian untuk kelompok ini hanya meliputi jenis ikan darat
dan ikan laut. Namun sekarang berkembang menjadi 17
jenis ikan.
Minyak & Lemak Berasal dari nabati: minyak kacang tanah, minyak goreng
11
kelapa, minyak goreng sawit.
Berasal dari hewani: lemak sapi, lemak kerbau, lemak
kambing, lemak domba, lemak babi.
15
• Produksi (Kolom 2 dan 3)
Jumlah hasil dari proses produksi pertanian baik
belum/sudah mengalami proses pengolahan,
terdiri atas : input dan output
- Input (2) : unsur produksi yg akan
mengalami proses selanjutnya
- Output (3) : unsur produksi hasil turunan
(perlu angka konversi)

• Perubahan Stok (Kolom 4)


Selisih antara persediaan akhir periode dengan awal
periode :
(+) bila stok meningkat --> ketersediaan turun
(-) bila stok turun --> ketersediaan meningkat

16
• Impor (Kolom 5)
Sejumlah bahan makanan yg masuk ke dalam
negeri/wilayah dari negara/ wilayah administratif lain

• Penyediaan dalam Negeri/Daerah sebelum Ekspor


(Kolom 6)
Sejumlah bahan makanan yang berasal dari
produksi (keluaran) dikurangi perubahan stok
ditambah impor.
• Ekspor (Kolom 7)
Jumlah pangan (menurut jenis) yg keluar negeri/
wilayah administratif lain

• Penyediaan dalam negeri/daerah (Kolom 8)


Produksi (keluaran) - perubahan stok + impor - ekspor.

17
• Pemakaian/penggunaan dalam negeri/ daerah
(Kolom 9-14)
Jumlah pangan yang digunakan di dalam negeri/daerah
wilayah administratif tertentu, mencakup :
 Pakan
 Bibit/benih
 Penggunaan untuk industri (makanan & non
makanan
 Penyusutan (tercecer)
(Perlu faktor estimasi utk berbagai pemanfaatan tsb)
• Ketersediaan per kapita (Kolom 15-19)
Sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk
dikonsumsi setiap penduduk suatu negara/daerah
dalam suatu kurun waktu tertentu, dinyatakan dalam :
1) kg/kap/thn
2) zat gizi (energi, protein dan lemak perkapita/hari)
perlu DKBM

18
Cara perhitungan kolom 15 - 19

Kolom 15 = Kolom (14) x 1000


Jumlah penduduk

Kolom 16 = Kolom (15) x 1000


365

Kolom 17 = {Kolom (16) x Energi x BDD}


100 INGAT!
SATUAN
Kolom 18 = {Kolom (16) x Protein x BDD}
100
Kolom 19 = {Kolom (16) x Lemak x BDD}
100

19
INFORMASI APA
YANG DIPEROLEH
DARI NBM ?

20
DUA INFORMASI UTAMA dalam NBM :

1. PENYEDIAAN PANGAN DLM NEGERI/DAERAH


(jumlah & sumber) :
a. Produksi
b. Impor
c. Perubahan Stok
2. PENGGUNAAN PANGAN (jumlah & jenis) :
a. Pakan
b. Bibit/benih
c. Industri
d. Tercecer
e. (Tersedia untuk) Konsumsi
21
INFORMASI (detail) YANG BISA
DIPEROLEH DARI NBM ?

1. PENGADAAN PANGAN
- Tingkat swasembada/self sufficiency
Tingkat/Rasio swasembada
= Produksi / (produksi + impor - eksport) x 100

- Tingkat ketergantungan pada impor (Menggambarkan


besarnya porsi impor terhadap total pangan tersedia)
Tingkat/Rasio ketergantungan impor
= Import / (produksi + impor - eksport) x 100

- Trend produksi, impor dan stok


22
2. PENGGUNAAN PANGAN
 Trend Ekspor
 Kompetisi Manusia & Ternak (Pangan Vs Pakan) :
(menggambarkan porsi bahan pangan yang digunakan
untuk pakan/industri peternakan)
 Tingkat efisiensi pasca panen/ tercecer
(Menggambarkan besar-kecilnya kehilangan pasca
panen)

3. KUALITAS/KOMPOSISI PANGAN YANG TERSEDIA:


(menggambarkan kualitas pangan yang tersedia ditinjau
dari sisi keragamannya, misal menggunakan komposisi
dan Skor keragaman ketersediaan (PPH) -

23
4. TINGKAT KETERSEDIAAN
- Tingkat ketersediaan: menggambarkan rasio antara pangan yang
tersedia dengan yang dibutuhkan (Angka Kecukupan Gizi) pada
waktu tertentu = dihitung dengan membagi jumlah energi/zat gizi
yang tersedia dengan angka kecukupan gizi -
Seringkali dalam Publikasi NBM ditampilkan dalam bentuk
kontribusi kelompok pangan terhadap total ketersediaan pangan
(dalam bentuk energi) -
- Laju tingkat ketersediaan mengindikasikan
perkembangan kemampuan daerah dalam penyediaan
pangan antar waktu

5. INFORMASI KE 3 DAN 4 DAPAT DISAJIKAN DALAM


BENTUK TABEL
24
APA MASALAH DALAM
PENYUSUNAN
&
PENGGUNAAN NBM ?

25
MASALAH DALAM PENYUSUNAN
DAN PEMANFAATAN NBM ?

- DATA TIDAK AKURAT


- DATA TIDAK LENGKAP
- FAKTOR KONVERSI
- DANA TIDAK TERSEDIA
- KOORDINASI LINTAS SEKTOR
TIDAK BERJALAN

* DATA TIDAK DIMANFAATKAN DALAM


PERENCANAAN DAN EVALUASI
26
APA UPAYA
YANG DIPERLUKAN
UNTUK
PENYEMPURNAAN?

27
UPAYA YANG DIPERLUKAN:

1. Teknik penyusunan NBM :


Database wilayah harus lengkap setiap tahunnya
Penyempurnaan Faktor Konversi dan perlakuan khusus untuk beberapa
komoditi tertentu (jagung basah, gula mangkok, dan tepung sagu dengan
pendekatan data konsumsi pangan-SUSENAS)
2. Pengembangan Sumberdaya manusia melalui :
Pelatihan/capacity building berjenjang sesuai dengan hirarki
jabatan/kewenangan pada unit kerja yang secara langsung menangani
dan terkait ketahanan pangan di setiap level pemerintahan
Pendidikan formal
3. Pengembangan koordinasi
 Advocacy pentingnya penyusunan NBM
 Diseminasi hasil  sesuai kebutuhan untuk evaluasi & perencanaan
program pangan setempat ke pihak-pihak terkait.
28
29

Anda mungkin juga menyukai