Anda di halaman 1dari 32

NERACA BAHAN

MAKANAN
(NBM)

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN


PETERNAKAN
PROVINSI JAWA BARAT
NBM (Neraca Bahan Makanan)

NBM menyajikan jumlah pangan yang


tersedia untuk dikonsumsi penduduk
per kapita dalam kg/tahun atau
gram/hari serta dalam bentuk zat gizi
tertentu yaitu kalori (kkal/hari), protein
(gram/hari), lemak (gram/hari)
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
DASAR HUKUM PENYUSUNAN NBM
UU No.18 tahun 2012, pasal 114;
PP 17 tahun 2015, pasal 75
“Pemerintah dan pemda berkewajiban
membangun, menyusun dan
mengembangkan sistem informasi Informasi Ketersediaan
pangan dan gizi yang terintegrasi” Pangan

 NBM
 PPH Ketersediaan
PP 17/2015 Pasal 82  Prognosa HBKN

“Penyajian dan penyebaran data dan


informasi Pangan dan Gizi dilakukan melalui:
a.
pengaturan akses dan penggunaan data; b.
penerbitan secara berkala dan/atau
sewaktu-waktu”

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


3
TUJUAN PENYUSUNAN NBM

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


PEMANFAAT NBM
• PEMERINTAH DAERAH DAN INSTANSI LINTAS SEKTOR
sebagai bahan acuan penyusunan kebijakan pangan dan gizi
(produksi dan pengadaan pangan)

• PENELITI/MAHASISWA
sebagai bahan telaahan kebijakan ketahanan pangan dan gizi.

• AUDITOR/BPK/BPKP
sebagai bahan acuan penilaian kesesuain kebijakan pangan dan
gizi.

PENYUSUNAN NBM DILAKUKAN OLEH TIM NBM


(MELIBATKAN INSTANSI LINTAS SEKTOR)
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
Informasi NBM

Early
Warning
System
Masalah
Pangan
Kerawana
n Pangan
Inflasi

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


6
Ketersediaan Pangan
(untuk dikonsumsi)

Fd = O – (∆St) + M – X – (F+S+I+W)

Dimana:
Fd = ketersediaan pangan utk dikonsumsi penduduk
0 = Produksi (input/output)
∆St = Perubahan stok
M = Impor
X = Ekspor
F = Pakan
S = Bibit
I = Industri (makanan dan bukan makanan)
W = Tercecer

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


7
PRINSIP DASAR PENYUSUNAN NBM

Tiga prinsip dasar untuk menjamin bahwa NBM bisa


direproduksi, masuk akal/jelas dan transparan antara lain:
a) Pengukuran/Pengumpulan Data
 Investasi untuk memperbaiki data

b) Mendokumentasikan data dan proses yang


digunakan
 Penyusun NBM seharusnya mendokumentasikan sumber data, metodologi
dan teknik penyesuaian yang digunakan untuk mengidentifikasi data yang
tidak konsisten

c) Kerjasama dan umpan balik


 Validasi dilakukan oleh banyak pihak  kesempatan untuk memperbaiki
data

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


8
TAHAPAN PENYUSUNAN NBM

1PPPPPPpembentukan Ttim
SK Gubernur/Bupati/ Walikota atau SK Kepala Dinas Ketahanan Pangan
Anggota Tim NBM:
 Dinas Ketahanan Pangan
 Dinas Peternakan
 Dinas Pertanian/Tanaman Pangan Hortikultura
 Dinas Perkebunan
 Dinas Perikanan
 Dinas Perindustrian & Perdagangan
 BPS
 Bulog
 dll sesuai dengan kebutuhan di daerah

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


TAHAPAN PENYUSUNAN NBM

Tugas Tim
Dinas Ketahanan Pangan
- Membuat SK Tim
- Menyediakan Tabel NBM
- Menganalisis NBM dan PPH Ketersediaan

Dinas Teknis
- Dinas Pertanian/ Tanaman Pangan Hortikultura
- Dinas Peternakan
- Dinas Perikanan Menyediakan dan
- Dinas Perkebunan memvalidasi data
- Dinas Perindustrian & Perdagangan
- dll sesuai dengan kebutuhan di daerah

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


TAHAPAN PENYUSUNAN NBM

2rapat tTim M

Dinas KP Rapat Tim: (1)


- Suplai Data
- Koordinasi Data
Dinas Teknis, - Diskusi
BPS

Dinas KP
Rapat Tim: (2)
Dinas KP: - Verifikasi Data
menyusun Dinas Teknis,
-
BPS
Finalisasi
NBM

Kementerian Pertanian PUBLIKASIwww.pertanian.go.id


HASIL PENYUSUNAN NBM

INPUT OUTPUT

• DATA PENYEDIAAN PANGAN (FOOD SUPPLY) • Ketersediaan Pangan


 Produksi untuk di Konsumsi
 Perdagangan (Ekspor-Impor; Keluar- • Ketersediaan Pangan
Masuk) (Kg/Kap/tahun)/
 Perubahan Stok (Stok Awal dan Stok (g/kap/hari)
Akhir) • Ketersediaan Energi
(Kkal/kap/hari)
• DATA PENGGUNAAN PANGAN (FOOD • Ketersediaan Protein
UTILIZATION) (g/kap/hari)
 Benih • Ketersediaan Lemak
 Tercecer (g/kap/hari)
 Pakan
 Industri
 Pangan
 Penggunaan Lainnya
PPH
KETERSEDIAAN
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
12
OUTPUT NBM
 Ketersediaan Bahan Makanan
(Kg/Kap/tahun) atau (Gr/Kap/hr)
Data  Ketersediaan Energi (kkal/kap/hr)
Ketersediaan  Ketersediaan Protein (gr/kap/hr)
Pangan
 Ketersediaan Lemak (gr/kap/hr)
Untuk dikonsumsi

WNPG X Tahun 2012


AKG*) Energi Protein
Kal/Kap/Hari) (Gram/Kap/hari)

Tk. Konsumsi 2.150 57


Tk. Ketersediaan 2.400 63
Keterangan :
*)
Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (DRA) (Kemenkes, 2005):
kecukupan rata-rata gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin,
ukuran tubuh, aktifitas Pertanian
Kementerian tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
www.pertanian.go.id
13
JENIS DATA YANG DIGUNAKAN

1. Data Resmi
• Harus digunakan apabila tersedia
• Apabila ada lebih dari satu institusi mengeluarkan
data yang sama dengan angka yang berbeda 
diperlukan rekonsiliasi

2. Data Setengah Resmi


• Data yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh lembaga
pemerintah: data dari industri, data perdagangan, data
penelitian yang dilakukan oleh peneliti/tenaga ahli/konsultan dll
• Data ini bisa digunakan apabila data resmi tidak tersedia

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


14
Lanjutan jenis data
yang digunakan,….

3. Data Hasil Perhitungan


• Hanya digunakan ketika data resmi dan semi resmi
tidak tersedia
• Dihitung berdasarkan data series (paling tidak 5
Tahun)

4. Perkiraan/Estimasi
• Pilihan terakhir
• tidak berdasarkan perhitungan dari data series tetapi
dari expert judgement/pendapat ahli.

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


15
TABEL NBM

Produksi Perubahan Penyediaan dalam Penyediaan Pemakaian Dalam Negeri / Domestic utilization Ketersediaan Per Kapita
Production Stok Impor negeri sblm Ekspor Ekspor Dalam Diolah untuk Bahan Per capita availability
Pakan Bibit Tercecer
Jenis Bahan Makanan Masukan Keluaran Changes Supply availa- Negeri Manufactured for Makanan Gram/ Kalori/ Protein/ Lemak/
Kg/Th
Input Output in ble for domestic Domestic Bukan hari Calories Proteins Fats
Commodity Makanan
Stock Imports utilization before Exports Supply Feed Seed Makanan Waste Food Grams/ kkal/hari Gram/hr Gram/hr
Kg/Year
exports Food Non food day kcal/day Grams/day Grams/day
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (15) (15) (17)
(14) (16) (16) (17)
(18) (18)
(19) (19)
(20)

KOLOM 1 - 8 KOLOM 9 - 15 KOLOM 16 - 20

PENYEDIAAN PENGGUNAAN KETERSEDIAAN


PERKAPITA

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


16
KOMPONEN NBM
1. Komponen Penyediaan

Kolom 1 • Jenis Bahan Makanan

Kolom 2 • Produksi (masukan)

Kolom 3 • Produksi (keluaran)


• Perubahan Stok (stok akhir tahun - stok awal
Kolom 4 tahun)

Kolom 5 • Impor (Barang masuk )

Kolom 6 • Penyediaan Dalam Negeri Sebelum Ekspor

Kolom 7 • Ekspor (Barang keluar)

Kolom 8 • Penyediaan Dalam Negeri

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


17
KOMPONEN NBM......
2. Komponen Penggunaan

Kolom 9 : Pakan

Kolom 10 : Bibit/Benih

Kolom 11 : Diolah untuk Makanan

Kolom 12 : Diolah untuk Bukan Makanan

Kolom 13 : Tercecer

Kolom14 : Penggunaan Lain

Kolom 15 : Bahan makanan


Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
18
KOMPONEN NBM.....
3. Komponen Ketersediaan

Kolom 16 : Ketersediaan pangan per kapita (kg/tahun)

Kolom 17 : Ketersediaan pangan per kapita (gram/hari)

Kolom 18 : Ketersediaan pangan per kapita dlm bentuk energi


(gram/hari)

Kolom 19 : Ketersediaan pangan per kapita dlm bentuk protein


(gram/hari)

Kolom 20 : Ketersediaan pangan per kapita dlm bentuk lemak


(gram/hari)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


19
PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN
Jumlah
Kelompok
Jenis Sumber Data
No. Bahan Keterangan
Bahan (Dinas/OPD)
Makanan
Makanan
1. Padi – padian 6 Gabah (gabah kering giling) beserta Tanaman Pangan,
turunannya beras, jagung (pipilan) dan BPS
jagung basah serta gandum dan
turunannya tepung gandum (tepung terigu)
2. Makanan berpati 5 Bahan makanan yang mengandung pati, Tanaman Pangan,
berasal dari akar/umbi dan lain – lain BPS
(bagian tanaman yang merupakan bahan
makanan pokok) lainnya sepert ubi jalar,
ubi kayu dan turunannya yaitu tepung sagu.
3. Gula 2 Gula pasir dan gula mangkok (gula merah, Perkebunan
gula aren, gula nipah, gula siwalan dan
kelapa deres)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


20
PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN ..

Jumlah
Kelompok
Jenis Sumber Data
No. Bahan Keterangan
Bahan (Dinas/OPD)
Makanan
Makanan
4. Buah/biji 6 Bahan makanan yang mengandung minyak Tanaman Pangan,
berminyak berasal dari buah dan biji – bijian seperti Perkebunan
kacang tanah berkulit dan turunannya
kacang tanah lepas kulit, kedelai, kacang
hijau, kelapa daging (produksi turunan dari
kelapa berkulit), dan kopra (turunan dari
kelapa daging)
5. Buah - buahan 38 Terdiri atas alpokat, jeruk, duku, durian, Hortikultura, BPS
jambu, mangga, nenas, pepaya, pisang,
rambutan, salak, sawo, dan lainnya
6. Sayur – sayuran 30 Terdiri atas bawang merah, ketimun, Hortikultura, BPS
kacang merah, kacang panjang, kentang,
kubis, tomat, wortel, cabe, terong,
petsai/sawi, bawang daun, kangkung,
lobak, labu siam, buncis, bayam, bawang
putih, dan lainnya.
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
21
PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN ..

Jumlah
Kelompok
Jenis Sumber Data
No. Bahan Keterangan
Bahan (Dinas/OPD)
Makanan
Makanan
7. Daging 11 Terdiri atas daging sapi, daging kerbau, Peternakan, BPS
daging kambing, daging domba, daging
kuda/lainnya, daging babi, daging ayam
buras, daging ayam ras, daging itik, dan
jeroan semua jenis.
8. Telur 4 Terdiri atas yaitu telur ayam buras, telur Peternakan, BPS
ayam ras, telur itik, dan telur puyuh
9. Susu 1 Susu sapi termasuk susu olahan impor Peternakan, BPS
yang disetarakan ke susu segar.
10 Ikan 29 Komoditas yang berupa binatang air dan Kelautan Perikanan
biota perairan lainnya
11 Minyak dan lemak 11 Terdiri atas minyak nabati : minyak kacang Perkebunan
tanah, minyak goreng kelapa, minyak
goreng sawit; dan lemak dari hewani :
lemak sapi, lemak kerbau, lemak kambing,
lemak domba, lemak babi.
Kementerian
TOTAL Pertanian
140
www.pertanian.go.id
22
SYARAT-SYARAT PENYUSUNAN NBM

1. Jenis data yang diperlukan


• Produksi
• Pakan
• Bibit
• Tercecer
• Perubahan stok (stok awal & akhir tahun)
• Impor – Ekspor
• Penggunaan untuk industri makanan dan non makanan
• Jumlah penduduk

• Konsumsi Pangan (bila diperlukan untuk pendekatan/ proksi)


• Input-Output (bila diperlukan untuk pendekatan/ proksi)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


2. Persyaratan Data
• Jenis bahan makanan :
• Bahan makanan yang lazim dikonsumsi masyarakat dan data produksinya
tersedia secara kontinyu dan resmi
• Data penduduk :
• Data penduduk tengah tahun

3. Besaran dan angka konversi :


• Ditetapkan oleh Tim NBM nasional
• Jika di daerah tersedia dan memenuhi syarat (misal: hasil penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan), maka dapat digunakan konversi daerah dengan
menyebut sumbernya
• Jika di daerah tidak tersedia, maka digunakan konversi nasional

4. Faktor konversi:
• Komposisi gizi bahan makanan : Besarnya nilai kandungan gizi bahan makanan
yang dapat dimakan dalam bentuk kalori, protein dan lemak
• Produksi input ke produksi output
• Pakan
• Bibit
• Tercecer

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


24
5. Penyajian angka :
• Satuan:
 Nasional: 000 Ton
 Regional: Ton

• Penyajian angka:
 Jika data tidak tersedia : ditulis (-)
 Jika data : < 500 ton : ditulis 0 (Nasional)
< 500 kg : ditulis 0 (Regional)
 Kolom 2-14 dan 17 : bilangan bulat
 Kolom 15, 16, 18, 19 : bilangan pecahan (dua desimal)

• Pembulatan:
 Bilangan di belakang koma yang nilainya kurang dari
setengahnya dibulatkan ke bawah
 Bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari
setengahnya dibulatkan ke atas

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


25
Susunan PPH Ideal (Tingkat Nasional)
Berdasarkan Sisi Ketersediaan Pangan

No. Kelompok Pangan Energi % Bobot Skor PPH


(kkal/kap/hr) AKG Maksimal
1 Padi-padian 1.200 50,0 0,5 25,0
2 Umbi-umbian 144 6,0 0,5 2,5
3 Pangan hewani 288 12,0 2,0 24,0
4 Minyak & lemak 240 10,0 0,5 5,0
5 Buah/biji berminyak 72 3,0 0,5 1,0
6 Kacang-kacangan 120 5,0 2,0 10,0
7 Gula 120 5,0 0,5 2,5
8 Sayur & buah 144 6,0 5,0 30,0
9 Lain-lain 72 3,0 0,0 0,0
Jumlah 2.400 100,0 100,0

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


26
Skor PPH Ketersediaan Provinsi Jawa Barat dan Nasional
Tahun 2016 - 2018
Skor Skor PPH Ketersediaan Skor PPH Ketersediaan
PPH Jawa Barat Nasional
No Kelompok Pangan Maks. 2016 2017 2018 *) 2016 2017*) 2018**)

1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0

2 Umbi-umbian 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

3 Pangan Hewani 24,0 17,8 16,3 16,7 14,85 15,03 16,18

4 Minyak dan Lemak 5,0 1,1 4,5 4,5 5,0 5,0 5,0

5 Buah/Biji Berminyak 1,0 0,8 0,3 0,3 1,0 1,0 1,0

6 Kacang-kacangan 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0 10,0

7 Gula 2,5 0,8 1,8 1,8 2,5 2,5 2,5

8 Sayur dan Buah 30,0 30,0 30,0 30,0 22,43 22,07 25,95

9 Lain-lain 0,0 0 0 0 0 0 0

Total Skor PPH 100 88,0 90,4 91,6 83,27 83,10 88,13

Catatan: *) Angka Sementara


**) Angka Sangat Sementara
Perbandingan Skor PPH Ketersediaan
Provinsi Jawa Barat dengan Nasional Tahun 2016 - 2018

100

9088 90.4 91.6


88.13
83.27 83.1
80

70

60

50

40

30

20

10

0
2016 2017 2018

PPH Ketersediaan Nasional PPH Ketersediaan Jawa Barat


Proporsi Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak Per kapita Per hari
Menurut Kelompok Bahan Makanan
Nasional Tahun 2016 - 2017
Proporsi Ketersediaan Energi, Protein dan Lemak Per kapita Per hari
Menurut Kelompok Bahan Makanan
Jawa Barat Tahun 2016 - 2017

30
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
31
Terima Kasih

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id


32

Anda mungkin juga menyukai