Anda di halaman 1dari 20

TULI KONGENITAL

TULI KONGENITAL
Ketulian yang terjadi pada seorang bayi,
disebabkan oleh faktor yang
mempengaruhi kehamilan maupun saat
lahir
Tuli kongenital biasanya berupa tuli sensorineural ,
dibagi menjadi :

Tuli sebagian ( hearing impaired) :


keadaan fungsi pendengaran berkurang namun masih
dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan
atau tanpa bantuan alat dengar.
Tuli total (deaf) :
adalah keadaan fungsi pendengaran yang
terganggu sehingga tidak dapat
berkomunikasi walaupun mendapat
pengerasan bunyi ( amplifikasi ).
TULI KONGENITAL

TULI GENETIK TULI HEREDITER


FAKTOR PENYEBAB

MASA KEHAMILAN SAAT LAHIR


PRENATAL PERINATAL

Infeksi TORSCH Prematur


Obat ototoksik BBLR ( < 1500 gr )
Tindakan dengan alat
Hiperbilirubinemia
Asfiksia
Academy American Joint committee on
infant Hearing Statement (2000)

Pada usia 0-28 hari :


• Riwayat keluarga dengan tuli sejak lahir
• Infeksi prenatal; TORSCH
• Kelainan anatomi pada kepala dan leher
• Sindrom berhubungan dengan tuli kongenital
• BBLR < 1500 gram
• Meningitis bakterialis
• Hiperbilirubinemia (bayi kuning)
transfusi tukar

• Asfiksia berat
• Pemberian obat ototoksik
• Menggunakan alat bantu pernapasan /
ventilator > 5 hr
• Ketulian : tuli saraf ( sensorineural )
• Derajat berat - sangat berat
• Kedua telinga (bilateral).
• Gejala awal sulit diketahui: tidak terlihat.
• Orang tua terlambat menyadari

Informasi dari orang tua sangat


bermanfaat :
● Suara dilingkungan rumah
● Kemampuan vokalisasi
● Cara pengucapan kata
PERKEMBANGAN AUDITORIK
 Usia 0-4 bulan : kemampuan auditorik terbatas,
bersifat refleks (Moro, Startle ,Aurapalpebra)

 Usia 4-7 bulan : memutar kepala kearah bunyi,


dibidang horizontal, belum konsisten.
 Usia 7 bulan otot leher cukup kuat, kepala dapat
diputar dengan cepat kearah sumber suara

 Usia 7-9 bulan : mengidentifikasi asal sumber


bunyi kearah samping dan ke bawah.

 usia 9-13 bulan bayi sudah mempunyai


keinginan yang besar untuk mencari sumber
bunyi dari sebelah bawah dan pada usia 16
bulan tidak secara langsung ke arah atas.
• usia 16-21 bulan secara langsung sudah
dapat mengetahui sumber bunyi dari
samping, bawah dan atas

• usia 21-24 bulan mampu melokalisir bunyi


dari segala arah dengan cepat

• Pada usia 2 tahun pemeriksa harus lebih


teliti.
PERKEMBANGAN BICARA
CURIGA gangguan pendengaran bila :

• Usia 12 bulan belum dapat mengoceh


(babbling)atau meniru bunyi
• Usia 18 bulan tidak dapat menyebut 1 kata
yang mempunyai arti
• Usia 24 bulan perbendaharaan kata <10 kata

• Usia 30 bulan belum dapat merangkai 2 kata


CARA MUDAH PERIKSA
PENDENGARAN
• Bunyi pss – pss : frekwensi tinggi
• Bunyi uh – uh : frekwensi rendah
• Suara menggesek dengan sendok pada
tepi cangkir ( frekwensi 4000 Hz)
• Suara mengetuk dasar cangkir dengan
sendok ( frekwensi 900 Hz )
• Suara remasan kertas (frekwensi 6000 Hz)
• Suara bel (frekwensi puncak 2000 Hz)
PEMERIKSAAN BAKU EMAS
( GOLD STANDARD )

• OAE ( Otoacoustic emission)


• AABR (Automated Audiometry Brainstem
Response)
• Prinsip pemeriksaan cepat, mudah, tidak
invasif dengan sensitifitas mendekati
100%.
OAE
BERA
BOA ( Behavioral Observation Audimetry)

• Melihat perilaku anak terhadap stimulus suara


• Faktor yang mempengaruhi antara lain:
- usia
- kondisi mental
- kemauan melakukan tes
- rasa takut
- kondisi neurologik yang berhubungan
dengan perkembangan motorik dan persepsi.
TERAPI
3 bulan pemeriksaaan sudah selesai

Intervensi pada usia 6 bulan

Alat Bantu Dengar


Usia 1,5 – 2 tahun : Sarana pendidikan?
Implantasi koklea : di Indonesia 2002

Anda mungkin juga menyukai