Anda di halaman 1dari 16

Cara Distribusi Obat

Baik di Rumah Sakit


Oleh :
Kelompok 1
Hesti Yoli Padsi (1941012068)
Mifthahul Helina (1941012076)
Chairunida Maulida Putri (1941013040)
Febryana Tawar Bengi (1941013022)
Pratiwi Yanel Putri (1041012096)
Rindu Okditanisa (1941012106)
Landasan hukum

 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
 Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 4
Tahun 2018 Tentang Pengawasan Pengelolaan Obat,
Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, Dan Prekursor
Farmasi Di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
meliputi standar:
(1) Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi standar:
a. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai; dan
b. pelayanan farmasi klinik.
(2) Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. pemilihan;
b. perencanaan kebutuhan;
c. pengadaan;
d. penerimaan;
e. penyimpanan;
f. pendistribusian;
g. pemusnahan dan penarikan;
h. pengendalian; dan
i. administrasi.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
meliputi standar:
(3) Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
meliputi:
a. pengkajian dan pelayanan Resep;
b. penelusuran riwayat penggunaan Obat;
c. rekonsiliasi Obat;
d. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
e. konseling;
f. visite;
g. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
h. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
j. dispensing sediaan steril; dan
k. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD).
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN, DAN
BAHAN MEDIS HABIS PAKAI

 Sistem satu pintu adalah satu kebijakan kefarmasian termasuk


pembuatan formularium, pengadaan, dan pendistribusian Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien melalui Instalasi
Farmasi
Penyimpanan

Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 4


Tahun 2018
 Mutasi Obat dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit ke
depo/unit antara lain rawat inap, rawat jalan, kamar
operasi, instalasi gawat darurat, harus tercatat pada kartu
stok dengan disertai bukti serah terima obat dari instalasi
farmasi kepada depo/unit menggunakan contoh
sebagaimana tercantum dalam Formulir 8
Penyimpanan

 Berdasarkan farmakologi
 Berdasarkan alfabetis dan bentuk sediaan
 Pemisahan obat yang mirip (LASA)
 Pemisahan berdasarkan fast moving
 Pemisahan berserkan high alert medicine (obat berbahaya
bila mencederai)
Penyerahan
Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 4
Tahun 2018
 Instalasi Farmasi Rumah Sakit hanya dapat melayani resep
Obat berdasarkan resep dari rumah sakit tersebut.
 Penggunaan resep dalam bentuk elektronik di dalam
penyerahan Obat di Instalasi Farmasi Klinik, Instalasi
Farmasi Rumah Sakit dan Puskesmas diperbolehkan
dengan ketentuan:
a. Pelayanan resep elektronik hanya dapat
diselenggarakan oleh sarana yang mengeluarkan resep
elektronik tersebut;
b. Tersedia sistem dokumentasi yang baik sehingga resep
elektronik mampu telusur dan dapat ditunjukkan pada
saat diperlukan.
Jenis Distribusi
1. Resep perorangan (individual prescription)
2. Persediaan lengkap diruangan (ward floor stock)
3. Dosis unit (unit dose dispensing/one dose daily)
4. Sistem kombinasi
Sistem distribusi di unit pelayanan dapat
dilakukan dengan cara:
a. Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock)
1. Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai untuk persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh Instalasi
Farmasi.
2. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
disimpan di ruang rawat harus dalam jenis dan jumlah yang sangat
dibutuhkan.
3. Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang
mengelola (di atas jam kerja) maka pendistribusiannya didelegasikan
kepada penanggung jawab ruangan.
4. Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor stock
kepada petugas farmasi dari penanggung jawab ruangan.
5. Apoteker harus menyediakan informasi, peringatan dan kemungkinan
interaksi Obat pada setiap jenis Obat yang disediakan di floor stock.
Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan
dengan cara:
b. Sistem Resep Perorangan
Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai berdasarkan Resep perorangan/pasien rawat jalan dan
rawat inap melalui Instalasi Farmasi.
c. Sistem Unit Dosis
Bahan Medis Habis Pakai berdasarkan Resep perorangan yang
disiapkan dalam unit dosis tunggal atau ganda, untuk penggunaan satu
kali dosis/pasien. Sistem unit dosis ini digunakan untuk pasien rawat
inap.
d. Sistem Kombinasi
Sistem pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai bagi pasien rawat inap dengan menggunakan
kombinasi a + b atau b + c atau a + c.
Sistem distribusi Unit Dose Dispensing (UDD) sangat dianjurkan
untuk pasien rawat inap mengingat dengan sistem ini tingkat
kesalahan pemberian Obat dapat diminimalkan sampai kurang dari
5% dibandingkan dengan sistem floor stock atau Resep individu
yang mencapai 18%.

Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk


dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan:
a. efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada; dan
b. metode sentralisasi atau desentralisasi.
Ruang distribusi di rumah sakit
 Ruang distribusi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai
 Ruang distribusi Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai terdiri dari distribusi Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai rawat jalan (apotek
rawat jalan) dan rawat inap (satelit farmasi).
 Ruang distribusi harus cukup untuk melayani seluruh kebutuhan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
Rumah Sakit. Ruang distribusi terdiri dari:
a. Ruang distribusi untuk pelayanan rawat jalan, di mana ada
ruang khusus/terpisah untuk penerimaan resep dan
peracikan.
b. Ruang distribusi untuk pelayanan rawat inap, dapat secara
sentralisasi maupun desentralisasi di masing-masing ruang
rawat inap.
Peralatan Pendistribusian/Pelayanan di RS

Peralatan Pendistribusian/Pelayanan sediaan farmasi


dirumah sakit, antara lain :
a) Pelayanan rawat jalan (Apotik);
b) Pelayanan rawat inap (satelit farmasi);
c) Kebutuhan ruang perawatan/unit lain.
Alur sistem distribusi obat persediaan lengkap di ruang

Dokter

Interpretasi
Resep
oleh perawat

Pengendalian
Persediaan di ruang Persediaan
oleh perawat

Penyiapan
Kereta obat
oleh perawat
Pengendalian
oleh apoteker
Pemberian
Penderita
oleh perawat
Alur Pendistribusian/Pelayanan di RS
Dokter

Interpretasi Interpretasi
Resep
oleh apoteker oleh perawat

Pengendalian Pengendalian Pengendalian


Peracikan
apoteker oleh perawat oleh apoteker

Pengendalian Lemari obat Persediaan di


Persediaan
oleh perawat di ruang ruang

Penyiapan
Kereta Obat oleh perawat

Penderita Pemberian
oleh perawat

Anda mungkin juga menyukai