Anda di halaman 1dari 39

Oleh

SAIFUDDIN, S.Sos.I
Q.S. Al Baqarah ayat 74
“kemudian hatimu menjadi keras sesudah itu,
sehingga sepeti batu, malahan lebih keras lagi. Sebab
ada batu-batu yang memancarkan sungai-sungai
daripadanya, dan ada pula yang terbelah
mengeluarkan air. Dan ada pula yang meluncur jatuh,
karena takut kepada Allah. Dan Allah tiada lengah apa
yang kamu lakukan.”
Kebebasan Hati
 Menentukan Sikap
 Menentukan Pilihan
 Menentukan Prinsip Hidup
Toni Buzan
“Otak ibarat raksasa yang tidur”

Otak jika tidak diasah akan tumpul, jika tidak di


bangunkan akan tidur, tapi jika sudah di bangunkan
akan melakukan apa saja sesuai dengan yang kita
inginkan...
Prinsip akan abadi karena disanahlah
terletak pusat rasa aman yang hakiki...

Prinsip dasar adalah suatu kesadaran yang


fitrah, berpegang kepada pencipta abadi.

Kemampuan mengendalikan sukma


(proaktif) melalui prinsip Allah yang esa
dinamakan Kekuatan Prinsip.
Q.S. Asy Syams (Matahari) Ayat 8, 9 & 10
“(Allah) mengilhami (sukma) kejahatan
dan kebaikan. Sungguh, bahagialah siapa
yang menyucikannya, dan rugilah siapa yang
mencemarkannya.”
 Bayangkan, pada saat anda sedang berjalan sendiri di
tengah taman, disuatu kota. Anda melihat sebuah
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anaknya
yang masih sangat kecil dan lucu sedang
bercengkrama dengan riang gembira. Suara hati apa
yang hadir saat itu?

 Anda sedang berada di tengah kebun yang hijua, tiba –


tiba melihat sekuntum bunga bewarna merah, jingga
dan ungu. Apa yang anda rasakan?
Anggukan Universal
Manusia memiliki suara hati yang sama itulah yang
disebut dengan God Spot atau Fitrah

Q.S. Al A’raf ayat 172


“...Bukankah aku tuhanmu?” lalu ruh manusia menjawab
“ya, kami bersaksi...!”

Saat manusia mengatakan dan mengakui “betul


Engkau Tuhan Kami” jiwa manusia yang mengangguk
inilah sebuah Anggukan universal
Anggukan Universal
Bukti-bukti kesamaan
Suara hati manusia

Anggukan Universal

Pengakuan Fitrah Manusia

Kesadaran diri manusia


berdasarkan suara hati
universal
Tujuh Belenggu
 Prasangka
 Prinsip-prinsip hidup
 Pengalaman
 Kepentingan dan Prioritas
 Sudut Pandang
 Pembanding
 Literatur
• PRASANGKA
Q.S. Al An’aam Ayat 116
“ Jika kau ikuti kebanyakan orang di bumi, mereka akan
menyesatkan kau dari jalan Allah. Mereka hanya
mengikuti prasangkaannya saja, mereka hanya
berdusta belaka.”
Prasangka
 Prasangka Positif  Prasangka Negatif
> Saling Percaya > Defensif
> Saling Mendukung > Tertutup
> Koperatif > Menahan Informasi
> Terbuka > Non Koperatif
> Peforma terbaik > Peforma Menurun
Anda adalah raja bagi diri anda sendiri, bukan
lingkungan sekeliling anda

Hindari selalu berprasangka buruk, upayakan


berprasangka baik kepada orang lain

Q.S. Al Hujarat ayat 12


“Hai orang-orang yang beriman! Jangnlah terlalu
banyak sangka menyangka. Sungguh, sebagian
persangkaan adalah dosa. Janganlah saling
memata-matai, dan janganlah saling memfitnah...”
Prinsip Hidup
Berprinsiplah selalu kepada Allah Yang Maha Abadi

Setiap orang terbentuk sesuai dengan prinsip yang


dianutnya.

Q.S. Al Ankabut Ayat 41


“Perumpamaan orang yang mengambil selain Allah sebagai
pelindung, adalah seperti laba-laba yang membuat rumah
untuk dirinya sendiri. Tetapi sebenarnya rumah laba-laba
itu adalah serapuh-rapuhnya ruma, jika merak tahu.”
PENGALAMAN
Bebaskan diri dari pengalaman-pengalaman yang
membelenggu pikiran, berfikirlah merdeka.

Pengalaman hidup, kejadian yang dialami berperan


dalam mencipatakan pemikiran seseorang sehingga
membentuk paradigma yang melekat di pikirannya.

Q.S. Al Muthaffifiin Ayat 14


“sama sekali bukan! Tetapi hatu mereka telah dikuasai
oleh apa yang mereka lakukan.”
KEPENTINGAN DAN PRIORITAS
 Kepentingan bersifat Mikro (diri sendiri)
 Prioritas bersifat Mako (universe)

Prinsip Kepentingan Prioritas

KH. Habib Adnan Mengambil jalan pintas yang


akan menyebabkan kerusakan di muka bumi.
Bisikan suara hati akan mengendalikan prioritas
PRIPSIP SUARA HATI KEPENTINGAN

BERPIKIR
MELINGKAR

PRIORITAS
TIGA JENIS KELOMPOK KESIBUKAN
 Kelompok sibuk pengisi waktu
Melakukan kegiatan sepele yang memboroskan waktu
tetapti tidak penting
 Kelompok pertengahan
Kelompok yang melakukan pekerjaan terus-menerus
mengatasi krisis dari hari ke hari
 Kelompok pencapai tujuan
kelompok yang memiliki tujuan hidup yang jelas
Q.S. Al Hasyr Ayat 18
“Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada
Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan
perbuatan apa yang telah dilakukannya, sebagai
persediaan untuk hari esok. Bertakwalah kepada
Allah. Sugguh, Allah tahu benar apa yang kamu
lakukan.”

Dengarlah suara hati, peganglah prinsip “karena


Allah”, berpikirlah melingkar, sebelum menentukan
kepentingan dan prioritas.
SUDUT PANDANG
Q.S. An Nisaa’ Ayat 59
“Hai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah,
dan taatlah kepada Rasul, dan orang – orang yang
berkuasa diantara kamu. Dan bila kamu berselisih
tentang sesuatu dikalanganmu sendiri, hendaklah
kamu mengembalikannya kepada Allah dan Rasul. Jika
kamu beriman kepada Allah dan Hari kemudian, itu
lebih baik dan penyelesaian lebih indah.”
Kasus pengkloningan Domba Dolly
 Langkah Pertama
Pergunakan Radar hati untuk menelusuri Alam pikiran
 Langkah Kedua
> Bersikap Empati
> Pergunakan radar hati dengan capa berpikir “melingkar”
> Berikan Koridor dan Tmpung Aspirasi
 Langkah Ketiga
> Musyawarahlah dengan landasan Prinsip, Empati dan
Prioritas
> Ingat Prinsip Zero Mind dan Prinsip Adil
Lihatlah semua sudut pandang secara bijaksana
berdasarkan suara – suara hati yang bersumber dari
Asmaul Husna.

Q.S. Ah Nahl Ayat 125


“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan Hikmah dan
peringatan yang baik. Dan bantahlah mereka denga
(bantahan) yang lebih baik. Sungguh, tuhanmu, Ia-lah
yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-
Nya. Dan Ia-lah yang lebih mengetahui orang yang
mendapat bimbingan.”
Pembanding
Albert Einstein
“Suatu permasalahan tidak dapat dipecahkan denga
suatu pemikiran yang tercipta, ketiak permasalahan
itu terjadi.”
KH. Habib Adnan
“tidak ada yang menetup mata dan telinga anda,
kecuali telinga dan mata anda sendiri”
Paradigma dalam pikiran kita begitu mudah berubah,
hanya hitungan spersekian detik saja.

Periksa pikiran anda terlebih dahulu sebelum menilai


segala sesuatu, jangan melihat sesuatu karena pikiran
anda, tetapi lihatlah sesuatu karena apa adanya.

Q.S. Al Kahfi Ayat 54


“Telah Kami jelaskan kepada manusia dalam Al Quran
ini segala macam perumpamaan, tetapi manusia,
dalam banyak hal, suka membantah.”
Literatur
Q.S. Al ‘Alaq Ayat 1 dan 19
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.
Tidak Jangan ikuti ia. Sujudlah dan dekatkan dirimu
(kepada Tuhan).)

Ingatlah segala ilmu pengetahuan bersumber dari Allah.


KESDARAN DIRI
Tujuh Belenggu Cara berpikir seseorang
Kemampuan melihat segala sesuatu secara jerih dan
obyektif harus didahului oleh kemampuan mengenali
faktor-faktor yang mempengaruhinya itu.

Repetitive Magic Power: Membangun kekuatan pikiran


alam bawah bawah sadar dengan ucapan yang meng-
Esakan Allah agar mendarah daging dalam diri kita.

Pikiran kita Tanah tempat bercocok tanam.


Tanaman Ide dan Visi
Zero Mind Process > sebuah landasan Awal dalam
pemikiran tentang ESQ.

Q.S. Ar Ruum Ayat 30


“Maka Hadapkanlah Wajahmu dengan mantap
kepada Agama menurut fitrah Allah yang telah
menciptalan fitrah itu kepada manusia. Tiada dapat
diubag (hukum-hukum) ciptaan Allah. Itulah agama
yang benar, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui.”
Sumber Suara Hati – God Spot
Q.S. Al Hajj Ayat 46
“Tiadakah mereka melakukan perjalanan di muka
bumi, sehingga mereka mempunyai hati yang dengan
itu mereka merasa, dan mempunyai telinga yang
dengan itu mereka mendengar?
sungguh bukanlah matanya yang buta, tetapi yang
buta ialah hatinya, yang ada didalam (rongga) dada.”

Jernihkan pikiran, bebaskan God-Spot dari belenggu,


dan berkreasilah
Efektifitas
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Lakukahlah sesuatu karena Allah, dan atas nama Allah
dengan tulus.

Bekerjalah dengan Prinsip memberi yang selalu ikhlas


karena Allah, sehingga hasil sebenarnya merupakan
impact dari prinsip memberi.

Budaya yang berkembang dalam dunia kerja saat ini


adalah Budaya Pamrih
Q.S. Al Mu’minuun Ayat 72
“Ataukah kamu meminta upah dari mereka? Upah
Tuhanmu lebih baik. Ia Pemberi Rezeki Yang Paling
Baik.”

Prinsip Bismillah > Dahulukan Memberi Bukan


Menerima

Q.S. Al Baqarah ayat 112


“Tidak, barang siapa menyerahkan seluruh dirinya
kepada Allah, dan ia berbuatkebaikan, baginya pahala
pada tuhannya, tiada mereka perlu dikuatirkan, dan
tiada mereka berdukacita.”
Hasil Zero Mind Process
Adalah seseorang yang terbebas dari belenggu
prasangka-prasangka negatif, prinsip-prinsip
hidup yang menyesatkan, pengalaman yang
mempengaruhi pikiran, egoisme kepentingan dan
prioritas, pembanding-pembanding yang
subyektif dan terbebas dari pengarug-pengaruh
belenggu literatur-literatur yang menyesatkan. Ia
adalah orang yang merdeka.
Q.S. An Nur Ayat 35
“Allah adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan
cahayaNya adalah ibarat Misykat. Dalam misykat itu ada
pelita. Pelita itu dalam kaca. Kaca itu laksana bintang
yang berkilau. Dinyalakan dengan minyak pohon yang
diberkati. Pohon zaitu yang ukan di timur atau di barat.
Yang minyaknya hampir-hampir menyala dengan
sendirinya, walaupun tiada api yang menyentuhnya.
Cahaya diatas cahaya!
Allah menuntun kepada cahayaNya, siapa saja yang ia
kehendaki. Dan Allah membuat perumpamaan bagi
manusia.
Sungguh Allah mengetahui segala.
Saran dan Aplikasi ZMP
 Apabila memiliki suatu masalah atau peluang, sebelum
memberikan Respo, segera kenali dir kita.
1. Apakah anda sering berprasangka negatif kepada orang
lain, ubahlah. Ganti dengan prasangka baik.
2. Apakah anda terpengaruh olah prinsip-prinsip yang ada
di lingkungan anda, hati-hati, kadang prinsip itu
menyesatkan Prinsip kita hanyalah Allah sebagai
Pedoman
3. Periksalah pikiran anda, apakah masih ada pengalaman-
pengalaman yang mempengaruhi cara pandang anda?
Lupkanlah, mulailah dengan Zero Mind (fitrah)
4. Apabila melihat suatu permasalahan, lihatlah dari
seluruh sisi sudut pandang, jangan hanya dari satu
sisi,melingkarlah.
5. Dalam mengambil keputusan apakah dan terpengaruh
dengan Vested Interest anda? Dengarlah suara hati,
berpikirlah melingkar (berpikir dengan
mempertimbangkan berbagai aspek) dan bijaksana, baru
tentukan prioritas, lalu sesuaikan dengan visi anda.
6. Jangan membanding sesuatu dengan persepsi pikiran
anda sendiri, keluarlah dari persepsi diri anda. Lihatlah
diri kita dari luar.
7. Apabila anda membaca literatur-literatur, ambillah sisi
positifnya, bandingkan dengan suara hati anda, jika sesuai
maka itulah yang disebut Angukan Universal, kebenaran
akan ketetapan Allah
8. Lihatlah suara hati yang mendorong anda berpikir jernih,
dengan selalu latihan Repetitive Magic Power
 Latihlah kecerdasan emosi yang telah anda miliki. Kenali
dan pergunakan suara hati itu, mulai dari hal yang kecil,
dari kebiasaan sehari-hari.
1. Mungkin selama inianda sering berbohong, suara hati
akan bicara: “jujurlah!” Itu adalah suara Sang Maha Benar,
Al Mu’izz (Yang Maha Membeningkan) dan Al Haqq
(Yang Maha Benar)
2. Mungkin anda memberikan sumbangan kepada orang
yang tidak punya. Kemudian anda akan merasa riya’ dan
sombong. Tiba-tiba ada suara samar-samar berbicara:
“Jangan mencari pujian” ingatlah, itu suara hati Sang
Maha Mulia, Al Raqiib (Sang Maha Pembaca Rahasia)
3. Anda baru saja membeli mobil baru, ada suara hati
berbicara:“Jangan Sombong!” Ingatlah, itu suara hati Sang
Maha Kaya, Al Ghaniy (Sang Maha Kaya)
4. Anda melihat orang miskin yang sedang kelaparan,
ada suara yang berbisik: “Bantulah!” Itu adalah suara
hati Sang Maha Penolong dan Ar Rahmah (Sang Maha
Pengasih)
5. Anda baru saja mendapat rejeki. Tiba-tiba ada suara
halus yang berkata: “Ingat kepada yang lain!” Itu
adalah suara hati Ar Rozzaq (Sang Maha Penabur
Rezeki) dan Al Wahhaab (Sang Maha Penganugrah).
6. Anda sedang putus asa, tiba-tiba ada suara hati yang
mengatakan:”teruslah Berusaha!” itu adalah suara hati
Sang Maha Besar, Al Matiin (Yang Maha
Menggenggam Kekuatan)
Teruslah berlatih sehingga mata hati anda terbuka dan
akhirnya mampu mendengar suara hati itu dengan jelas.
Lama kelamaan suara itu akan menjadi sahabat anda,
yang selalu memberi informasi yang maha penting.
Namun tentu saja pergunakan sarana logis, yaitu otak
sebagai pengolah. Tetapi hati-hati, otak itu sendiri pun
harus bebas polusi dan suci hama.

Ingatlah, didalam mendengar suara hati, anda harus


melakukan berpikir melingkar, harus mengetahui dan
mempertimbangkan suara-suara hati yang lain.
Sederhananya, suara hati untuk adil dan bijaksana juga
harus didengar.

Anda mungkin juga menyukai