Anda di halaman 1dari 13

Nurhasanah (03091611024)

Uriyan Salasa (03091611031)


Dwini Sakinah (03091611012)
Metode ekspansi kluster digunakan untuk mencari persamaan
keadaan assembli yang mengandung partikel-partikel yang saling
berinteraksi satu dengan lainnya. Dengan adanya interaksi ini
=1𝑁 =1𝑁
maka energi total tidak hanya berupa energi kinetik tetapi juga
>𝑖𝑁
mengandung komponen energi potensial yang merupakan 𝑝𝑖2
𝐸=ා + ා ෍ 𝑢 𝑟𝑖𝑗
2𝑚
fungsi jarak antar partikel. Energi interaksi antar partikel ke-i 𝑗
𝑖 𝑖
dan ke-j kita nyatakan sebagai 𝑢 𝑟𝑖𝑗 di mana 𝑟𝑖𝑗 = 𝑟𝑖 − 𝑟𝑗 . (7.1)

Energi total yang dimiliki assembli menjadi


Dengan menggunakan energi
Komponen energi kinetik dan energi
interaksi pada persamaan (7.1)
potensial masing-masing merupakan
maka fungsi partisi kanonik
variabel bebas (tidak terkait satu sama
untuk partikel yang bersifat
lainnya) sehingga integral dapat dilakukan
semiklasik dapat ditulis
masing- masing. Jadi kita dapat menulis

(7.2)

1
𝑍𝑁 = න … න 𝑑 3 𝑟1 𝑑 3 𝑟2 … 𝑑 3 𝑟𝑁 𝑑 3 𝑝1 𝑑 3 𝑝2 … 𝑑 3 𝑝𝑁 𝑒 𝛽 ෍ 𝑝𝑖2 / 2𝑚 + ෍ ෍ 𝑢 𝑟𝑖𝑗
𝑁! ℎ3𝑁
𝑖 𝑖 𝑗>𝑖

(7.3)

1
𝑍𝑁 = 3𝑁
න … න 𝑑 3 𝑝1 𝑑 3 𝑝2 … 𝑑 3 𝑝𝑁 𝑒 න … න 𝑑 3 𝑟1 𝑑 3 𝑟2 … 𝑑 3 𝑟𝑁 𝑒
𝑁! ℎ
Variabel momentum untuk masing-
masing partikel merupakan variabel
bebas. Oleh karena itu integral
tersebut dapat dipisah sebagai
berikut
(7.4)
2 2 2
‫ 𝑑 ׬ …׬‬3 𝑝1 𝑑3 𝑝2 … 𝑑 3 𝑝𝑁 𝑒 = ‫𝑝𝛽 𝑒 ׬‬1 /2𝑚 𝑑3 𝑝1 ‫𝑝𝛽 𝑒 ׬‬2 /2𝑚 𝑑 3 𝑝2 … ‫ 𝑁𝑝𝛽 𝑒 ׬‬/2𝑚 𝑑 3 𝑝𝑁

3Τ2
3⃗
𝛽𝑝𝑖2 /2𝑚
2𝜋𝑚 3 Τ2 ቍ
඲𝑒 𝑑 𝑝𝑖 = − = 2𝜋𝑚𝑘𝑇
𝛽 (7.5)

න … න 𝑑 3 𝑝1 𝑑 3 𝑝2 … 𝑑 3 𝑝𝑁 𝑒 = 2𝜋𝑚𝑘𝑇 3/2
2𝜋𝑚𝑘𝑇 3/2
… 2𝜋𝑚𝑘𝑇 3/2

= 2𝜋𝑚𝑘𝑇 3𝑁/2 (7.6)


>𝑖
Fungsi partisi
1 3 3 3
𝛽ා෍𝑢 𝑟𝑖𝑗
kanonik 𝑍𝑁 = න … න 𝑑 𝑟1 𝑑 𝑟2 … 𝑑 𝑟𝑁 𝑒 𝑗
𝑁! 𝜆3𝑁 𝑖

=0∞
Fungsi partisi 𝑍𝐺 = ෍ 𝑧 𝑁 𝑍𝑁
grand kanonik 𝑁
Penurunan Fungsi Partisi

Menentukan fungsi partisi kanonik lebih rinci dengan metode ekspansi


kluster

𝑒 = ෑ ෑ 𝑒 𝛽𝑢 𝑟𝑖𝑗 𝑒 𝛽𝑢 𝑟𝑖𝑗
= 1 + 𝑓 𝑟𝑖𝑗
𝑖 𝑗>𝑖

ෑ ෑ 𝑒 𝛽𝑢 𝑟𝑖𝑗
= ෑ ෑ 1 + 𝑓 𝑟𝑖𝑗
𝑖 𝑗>𝑖 𝑖 𝑗>𝑖
Kita kembali ingat bahwa 𝑓12 𝑟12 = 𝑓 𝑟2 − 𝑟1 .
Untuk menyelesaikan integral di atas mari kita
definisikan variabel baru berikut ini

• 𝑟⃗ = 𝑟2 − 𝑟1 න 𝒅𝟑 𝒓𝟏 𝒅𝟑 𝒓𝟐 = 𝑱 න 𝒅𝟑 𝑹𝒅𝟑 𝒓

𝑟1 +𝑟2
• 𝑅= 2
Dengan definisi tersebut maka 𝑓 𝑟12 𝑓 𝑟 , 𝑟1 =
⃗ dan 𝑟2 = 𝑅 + 𝑟/2
𝑅 − 𝑟/2 ⃗ .
Transformasi elemen volume ke dalam variabel baru
memenuhi persamaan
Dengan J adalah Jacobian yang memenuhi

𝜕𝑟1 /𝜕𝑅 𝜕𝑟1 /𝜕𝑟⃗ 1 −1/2 1 1


𝐽= = = + =1
𝜕𝑟2 /𝜕𝑅 𝜕𝑟2 /𝜕𝑟⃗ 1 1/2 2 2

Jadi ‫ 𝑑 ׬‬3 𝑟1 𝑑3 𝑟2 = ‫ 𝑑 ׬‬3 𝑅𝑑3 𝑟⃗

Hasil integral tidak bergantung pada indeks. Jadi, berapa pun indeks yang muncul pada fungsi f
maka nilai integral selalu sama. Jadi, secara umum

න … න 𝑓𝑖𝑗 𝑑 3 𝑟1 𝑑 3 𝑟2 … 𝑑 3 𝑟𝑁 = 𝑉 𝑁−1 න 𝑑 3 𝑟𝑓
⃗ 𝑟
kumpulan lingkaran-lingkaran yang dihubungkan oleh garis-garis.
Tiap lingkaran diberi nomor dengan angka antara 1 sampai N GRAFIK

Perkalian grafik yang berupa dua lingkaran terhubung dan satu


grafik yang hanya berupa sebuah lingkaran.
1 2
⃗ ⃗ ⃗ ⃗ ⃗
඲න𝑓12 𝑑3 𝑟1 𝑑3 𝑟2 1 2 ඳ… ඲𝑓12 𝑓23 𝑑 3 𝑟1 𝑑 3 𝑟2 𝑑3 𝑟3 Gambar 7.1 Contoh
3 integral dan
representasinya
dalam bentuk grafik.
⃗ ⃗ ⃗
ඳ… ඲𝑓12 𝑓13 𝑑 3 𝑟1 𝑑 3 𝑟2 𝑑3 𝑟3 1 2 ⃗ ⃗ ⃗
ඳ… ඲𝑓12 𝑓13 𝑓14 𝑓23 𝑓34 𝑑 3 𝑟1 𝑑 3 𝑟2 𝑑3 𝑟3 1 2

3
3 4
Seperti yang umum dilakukan hingga saat ini, mari kita definisikan
integral kluster sebagai berikut
1
𝑏𝓁 𝑉, 𝑇 = × jumlah semua kemungkinan kluster − 𝓁
𝓁! 𝜆3𝓁−3 𝑉

𝑚𝓁 𝑚𝓁
1 𝑁! 1 𝑏𝓁 𝑉 3×𝓁 𝑚𝓁
1 𝑏𝓁 𝑉
𝑍𝑁 = ෎ = 3𝑁 ා ි ෑ𝜆 = 3𝑁 ා ි 𝜆
𝜆 𝜆3 𝜆 𝜆3
𝑁! 𝜆3𝑁 𝑚1 ! 𝑚2 ! … 𝑚𝑁 ! 1! 𝑚1 2! 𝑚2 … 𝑁! 𝑚𝑁
𝓁
𝓁
𝓁
𝑚𝓁 𝑚𝓁 𝑚𝓁

× 𝑏1 1! 𝜆3×1−3 𝑉 𝑚1
𝑏2 2! 𝜆3×2−3 𝑉 𝑚2
… 𝑏𝑁 𝑁! 𝜆3×𝑁−3 𝑉 𝑚𝑁
𝑚𝓁 𝑚𝓁
1 𝑏𝓁 𝑉 3𝑁
𝑏𝓁 𝑉
= 3𝑁 ා ි 𝜆 = ාි
𝑚1 𝑚2 𝜆 𝜆3 𝜆3
1 𝑏1 𝑉 𝑏2 𝑉 𝓁 𝓁
= ෎ 𝜆 3×1 𝑚1 𝜆 3×2 𝑚2 𝑚𝓁 𝑚𝓁
𝜆3𝑁 𝜆3 𝜆3
𝑚𝓁
Fungsi partisi
𝑏𝓁 𝑉
𝑚𝓁
𝑏𝑁 𝑉
𝑚𝑁 kanonik dengan
… 𝜆 3×𝓁 𝑚𝓁 … 𝜆 3×𝑁 𝑚𝑁
metode ekspansi
𝜆3 𝜆3
kluster
=0∞
𝑚𝓁
𝑏𝓁 𝑉 𝓁
𝑍𝐺 = ා ා ි 𝑧
𝜆3
𝓁
𝑁 𝑚𝓁

Karena N dapat meniliki nilai dari 0 sampai tak berhingga maka semua 𝑚𝓁 dapat memiliki nilai dari 0 sampai tak
berhingga. Maka
∞ ∞ ∞ ∞ 𝑚1 𝑚2 𝑚𝓁 𝑚𝑁
𝑏1 𝑉 1 𝑏2 𝑉 2 𝑏𝓁 𝑉 𝓁 𝑏𝑁 𝑉 𝑁
𝑍𝐺 = ෍ ෍ … ෍ … ෍ 𝑧 𝑧 … 𝑧 … 𝑧
𝜆3 𝜆3 𝜆3 𝜆3
𝑚1 =0 𝑚2 𝑚𝓁 𝑚𝑁

Dan didapat

𝑏𝓁 𝑉 𝓁 𝑉
ln𝑍𝐺 = ෎ 3 𝑧 = 3 ෍ 𝑏𝓁 𝑧 𝓁
𝜆 𝜆
𝓁
𝓁
𝑃 1 1
= ln𝑍𝐺 = 3 ෍ 𝑏𝓁 𝑧 𝓁
𝑘𝑇 𝑉 𝜆
𝓁

𝜕 ln𝑍𝐺 𝑉 𝜕 𝜕𝑧 𝑉
ഥ = 𝑘𝑇
𝑁 𝓁
= 𝑘𝑇 3 ෍ 𝑏𝓁 𝑧 = = 𝑘𝑇 3 ෍ 𝓁𝑏𝓁 𝑧 𝓁−1 𝑧/𝑘𝑇
𝜕𝜇 𝑉,𝑇
𝜆 𝜕𝑧 𝜕𝜇 𝜆
𝓁 𝓁

𝑉 𝓁
= ෍ 𝓁𝑏𝓁 𝑧
𝜆3
𝓁
atau
̅
1 𝑁 1
= = 3 ෍ 𝓁𝑏𝓁 𝑧 𝓁
𝑣 𝑉 𝜆
𝓁

Persamaan diatas merupakan landasan untuk mencari persamaan keadaan dalam metode
ekspansi kluster. Yang dilakukan adalah mencari konstantab pada deret persamaan diatas.
Konstanta tersebut dihitung dari integral fungsi potensial. Nilai konstanta sangat bergantung
pada jenis interaksi antar atom/molekul gas.

Anda mungkin juga menyukai