Anda di halaman 1dari 63

Bab II

Ukuran Statistik bagi Data


Definisi Parameter dan Statistik
Ukuran Pemusatan Data
Ukuran Keragaman Data
Dalil Chebyshev
Nilai Z

Statistika Dasar, 2013 Chap 4-1


2.1 Definsi Parameter dan Statsitik

 Terminologi dan notasi yang digunakan


statistikawan dalam mengolah data statistik
bergantung pada apakah data tersebut
merupakan populasi atau contoh yang diambil
dari suatu populasi.
 Sembarang nilai yang menjelaskan ciri dari
suatu populasi disebut Parameter
 Sembarang nilai yang menjelaskan ciri dari
suatu contoh disebut Statistik
Chap 4-2
 Misal, data berikut adalah banyak
kesalahan ketik tiap halaman yang
dilakukan seorang sekretaris ketika
mengetik dokumen setebal 10 halaman :
1, 0, 1, 2, 3, 1, 1, 4, 0, dan 2. Bila
diasumsikan bahwa dokumen itu memang
setebal 10 halaman, maka data tersebut
adalah data suatu populasi kecil. Kita
dapat mengatakan bahwa banyak
kesalahan terbesar adalah 4, atau nilai
tengah hitung (rata-rata) banyak
kesalahan adalah 1,5 merupakan deskripsi
bagi populasi yang disebut parameter
populasi.

Chap 4-3
 Secara umum, nilai tengah populasi
dilambangkan dengan huruf Yunani yaitu
. Jadi untuk populasi kesalahan ketik di
atas adalah  = 1,5. Terlihat bahwa
parameter populasi merupakan suatu
konstanta yang menjelaskan populasi.
 Misalkan di atas merupakan sebuah
contoh 10 halaman yang diambil dari
sebuah naskah setebal 100 halaman,
maka data tersebut merupakan data
contoh. Maka nilai 4 dan 1,5 adalah
ukuran deskripsi contoh yang disebut
statistik.

Chap 4-4
 Statistik biasanya dinyatakan dalam huruf
kecil biasa. Bila statistik itu berupa nilai
tengah contoh, dilambangkan dengan :

 Karena dari populasi yang sama banyak


sekali kemungkinan contoh acak yang
dapat diambil, dapat dibayangkan bahwa
statistik itu sangat bervariasi dari satu
contoh ke contoh lainnya.

Chap 4-5
2.2 Ukuran Pemusatan

 Sembarang ukuran yang menunjukkan pusat


segugus data yang telah diurutkan dari nilai
terkecil sampai terbesar atau sebaliknya dari
nilai terbesar ke terkecil disebut ukuran lokasi
pusat atau ukuran pemusatan.
 Ukuran pemusatan yang paling banyak
digunakan adalah nilai tengah, median, dan
modus.

Chap 4-6
Definisi Nilai Tengah Populasi
 Bila segugus data x1, x2, …, xN, menuyusun
sebuah populasi terhingga berukuran N, maka
nilai tengah populasinya adalah :

 Teladan 1. Banyak pegawai administrasi di


lima buah klinik adalah 3, 4, 3, 6, dan 5.
Dengan memandang data tersebut sebagai
data populasi, hitung nilai tengah banyak
pegawai adminisrasi bagi lima klinik tsb!
Chap 4-7
 Karena datanya merupakan sebuah
populasi terhingga, maka:

Definisi Nilai Tengah Contoh/Sampel


 Bila segugus data x1, x2, …, xn, merupakan

sebuah contoh terhingga berukuran n,


maka nilai tengah contohnya adalah :

Chap 4-8
 Teladan 2. Seorang petugas memeriksa
suatu contoh acak tujuh kaleng ikan tuna
merk tertentu untuk diperiksa prosentase
ketidakmurniannya. Diperoleh data : 1,8;
2,1; 1,7; 1,6; 0,9; 2,7; dan 1,8. Hitung
nilai tengah contohnya!

Chap 4-9
Hubungan antar nilai tengah

 Dapat dilakukan penyederhanaan perhitungan


nilai tengah dengan teknik pengkodean,
menambahkan atau mengurangkan suatu
konstanta pada semua nilai pengamatan,
kemudian baru menghitung nilai tengahnya.
Misalkan terdapat hubungan yi = xi + a maka
:

Chap 4-10
 Bila terdapat hubungan yi = c xi maka :

 Tengah Wilayah : ukuran lokasi yang


didefinisikan sebagai rata-rata
pengamatan terkecil dan terbesar.

Chap 4-11
Definisi Median
 Median segugus data yang telah terurut
dari nilai terkecil sampai nilai terbesar atau
sebaliknya dari terbesar sampai terkecil
adalah pengamatan yang tepat di tengah-
tengah bila banyak pengamatan ganjil (n
= ganjil) atau rata-rata kedua pengamatan
yang ditengah bila n = genap

Chap 4-12
 Data pada teladan 1 jika diurutkan
diperoleh : 3, 3, 4, 5, 6 . Maka median
dari gugus data tersebut adalah 4.

 Bila 10 data banyak kesalahan ketik


diurutkan, maka diperoleh data terurut:
0, 0, 1, 1, 1, 1, 2, 2, 3, 4. Maka median
dari gugus data tersebut adalah :
½ (1 + 1) = 1

Chap 4-13
Definisi Modus

 Modus dari gugus pengamatan adalah nilai


yang paling sering muncul atau nilai dengan
frekuensi tertinggi.
 Modus tidak selalu ada, bila semua
pengamatan mempunyai frekeunsi yang sama
atau dalam segugus data mungkin memiliki
lebih dari satu modus. Sebaran data yang
memiliki dua buah modus disebut bimodus.

Chap 4-14
Beberapa ukuran nilai tengah
lain

 Nilai Tengah Terboboti


Rataan k buah nilai x1, x2, …, xk dengan
menganggap bahwa sebagian data lebih
penting dari yang lain dengan memberikan
pembobot w1, w2, …, wk pada nilai-nilai
tersebut, sedang pembobot-pembobot
mengukur pentingnya yang satu relatif
terhadap yang lain.

Chap 4-15
 Maka nilai tengah terboboti diberikan oleh:

Bila pembobotnya sama, rumus tersebut


menghasilkan nilai tengah hitung biasa.
Latih 1. Tentukan nilai rata-rata seorang
mahasiswa yang mendapat nilai 85, 76,
dan 82 pada tiga kali quis dan 79 pada
ujian akhir, bila ujian akhir dianggap tiga
kali lebih penting dari maisng-masing quis!

Chap 4-16
Nilai tengah gabungan

 Misalkan k buah populasi terhingga masing-


masing ukuran populasi N1, N2,…, Nk
mempunyai nilai tengah 1, 2, …, k, maka
nilai tengan gabungan dari semua populasi
adalah :

Chap 4-17
 Bila contoh acak berukuran n1, n2,…, nk
yang diambil dari k populasi tersebut,
masing-masing dengan nilai tengah

 Maka nilai tengah contoh gabungannya :

Chap 4-18
 Latih 2. Tiga kelas statistika masing-masing
dengan 28, 32, dan 35 mahasiswa, pada ujian
akhir memperoleh rata-rata 83, 80, dan 76.
Berapa nilai tengah populasi gaabungan
untuk ketiga kelas tersebut?
 Latih 3. Suatu survei terhadap orang-orang
yang baru pulang dari taman hiburan
menunjukkan pengeluaran rata-rata sebesar
Rp. 103.000,- Diantara yang diwawancara itu
terdapat 20 wanita dengan pengeluaran rata-
rata Rp 97.000,- sedang pengeluaran rata-
rata Rp. 111.000,- Berapa banyak pria yang
disurvei?
Chap 4-19
Nilai Tengah Geometrik

 Nilai tengah Geometrik, G dari k bilangan


positif x1, x2,…, xk adalah akar ke-k dari hasil
kali semua bilangan itu,

 Latih4. Hitung nilai tengah geometik untuk


data 1, 4, dan 128

Chap 4-20
 Nilai Tengah Harmonik, H
Nilai tengah harmonik dari k buah bilangan
x1, x2,…, xk adalah k dibagi dengan jumlah
kebalikan bilangan-bilangan tersebut,

Latih 5. Dalam perjalanan liburan ke Bali, suatu


keluarga menempuh 500 km setiap hari. Bila
perjalanannya memakan waktui 3 hari, hari
pertama kecepatan rata-ratanya 80 km/jam,
hari kedua 93 km/jam dan hari ketiga 87
km/jam, berapa kecepatan rata-rata selama
perjalanan tersebut?
Chap 4-21
2.3 Ukuran Keragaman
 Keragaman/dispersi data menunjukkan
seberapa jauh pengamatan-pengamatan itu
menyebar dari nilai tengahnya. Sangat
mungkin kita memiliki dua kumpulan
pengamatan yang mempunyai nilai tengah
atau median yang sama namum sangat
berbeda keragamannya.
 Statistik yang paling penting untuk mengukur
keragaman data adalah wilayah/ range dan
ragam.

Chap 4-22
Definisi Wilayah

 Wilayah/range sekumpulan data adalah beda


antara pengamatan terbesar dan terkecil
dalam kumpulan tersebut.
 Range = xmax – xmin

Definisi Ragam
Ragam populasi terhingga x1, x2,…, xN didefinisikan
sebagai :

Chap 4-23
Definisi Ragam Contoh
 Ragam populasi terhingga x1, x2,…, xn
didefinisikan sebagai :

 Simpangan baku adalah akar dari ragam


Latih 6. Hitung simpangan baku bagi populasi nilai
dari enam orang juri : 7, 5, 9, 7, 8, 6.
Latih 7. Empat siswa laki-laki dipilih secara acak
dari sekumpulan siswa, diukur panjang
rambutnya : 3; 2,5; 1,5 ; dan 2 cm .
Tentukan simpangan baku contoh tersebut!

Chap 4-24
Rumus hitung identik
 Untuk Ragam Populasi

 Untuk Ragam Contoh/Sampel

Chap 4-25
2.4 Dalil Chebyshev

 Dua nilai yang sering digunakan statistikawan


adalah nilai tengah dan simpangan baku.
Simpangan baku yang kecil mengindikasikan
bahwa sebagian besar data mengumpul di
sekitar nilai tengahnya, sebaliknya simpangan
baku yang besar menunjukkan pengamatan-
pengamatan lebih menyebar jauh dari nilai
tengahnya.

Chap 4-26
 Ahli matematika Rusia, P.L. Chebyshev
(1821-1894) menemukan bahwa proporsi
pengukuran yang jatuh antara dua nilai
yang setangkup terhadap nilai tengahnya
berhubungan dgn simpangan bakunya.
 Dalil Chebyshev :
Sekurang-kurangnya 1 – 1/k2 bagian data
terletak dalam k simpangan baku dari nilai
tengahnya.

Chap 4-27
 Untuk k = 2, dalil ini menyatakan bahwa
sekurang-kurangnya 1 – ½2 = ¾ (75%)
datanya pasti terletak dalam batas-batas 2
simpangan baku nilai tengahnya. Dengan
kalimat lain, 75% atau lebih bagian
pengamatan suatu populasi pasti terletak
dalam selang   2.
 Bila datanya merupakan data contoh,
maka dinyatakan sebagai :

Chap 4-28
2.5 Nilai Z

 Bagaimana membandingkan dua pengamatan


dari dua populasi yang berbeda sehingga
dapat menentukan tingkatan atau rank
relatifnya. Salah satu cara untuk menentukan
tingkatan kedua pengamatan tersebut adalah
mengubahnya menjadi satuan baku yang
dikenal sebagai nilai z atau skor z.

Chap 4-29
 Definisi Nilai z
Suatu pengamatan x dari suatu populasi
yang mempunyai nilai tengah  dan
simpangan baku , mempunyai nilai z atau
skor z yang didefinisikan sebagai:

Chap 4-30
Latihan Bab 2

1. Banyak jawaban yang salah pada suatu quis


dengan soal salah-benar dari lima belas
siswa yang dipilih secara acak adalah:
2, 1, 3,0,1,3,6,0,3,3,5,2,1,4, dan 2
Tentukan : median, nilai tengah, modus,
wilayah, ragam, dan simpangan bakunya!
2. Periksa bahwa ragam bagi contoh 4, 9, 3, 6,
4, dan 7 adalah 5,1. Dan dengan
menggunakan hasil ini, tentukan :
Chap 4-31
a. Ragam bagi contoh 12,27,9,18,12, dan 21
b. Ragam bagi contoh 9, 14, 8, 11, 9, dan12
3. Bila IQ semua siswa di Bali bernilai tengah
=123 dan simpangan baku =9, gunakan
dalil Chebyshev untuk menentukan selang
yang mengandung sekurang-kurangnya ¾
dari seluruh IQ tersebut!
4. Jane bekerja dengan pendapatan rata-rata
Rp 280.000.000 pertahun dengan
simpangan baku Rp 30.000.000. Berapa
pendapatan Jane tahun lalu jika nilai z-nya
sebesar -0,8?

Chap 4-32
 A. Tahukah anda….?
Pada mulanya statistika dipergunakan oleh “Caesar Augustus” pada
zaman Romawi untuk memperoleh keterangan-keterangan yang
dibutuhkan seperti nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan dan
jumlah keluarga penduduk negarannya. Mendekati pertengahan
abad XX, antara tahun 1918-1935, pemakaian statistika mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dipelopori oleh “r.Fisher” yang
memperkenalkan analisis variasi dalam literature statistika.

B. Pengertian Dasar Statistika


Kita dapat melihat bahwa statistika berhubungan dengan empat hal,
yaitu :
1. Pengumpulan data,
2. Pengorganisasian data,
3. Penyajian data, dan
4. Penafsiran data.
Chap 4-33
C. Jenis-jenis Data
 Menurut jenisnya, dibagi dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
 Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil mengukur atau
menghitung.
 Data kualitatif adalah data yang menyatakan keadaan atau
karakteristik yang dimiliki obyek yang diteliti. Biasanya data kualitatif
tidak dapat dituliskan dalam bentuk bilangan

D. Statistika dan Statistik


 Statistik adalah segala inforamsi yang bisa kita dapatkan dari data.
Untuk mempeoleh statistic maka kita harus mengunakan statistika.
Berdasarkan kebutuhan terhadap pengolah data statistik dibagi dua :
 Statistik deskriptif, yaitu segala informasi yang bisa menggambarkan
data yang diperoleh.
 Statistik inferensi, yaitu statistic yang diperoleh dari data yang ada, dan
digunakan untuk menarik kesimpulan tentang populasi objek yang
lebih besar .

Chap 4-34
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua objek (orang atau benda) yang akan
diteliti (semesta pembicaraan), sementara sebagain populasi yang
benar-benar diambil datanya dan dibuat statistiknya disebut
sampel.
F. Data Tunggal
1. Pemeriksaan data.
2. Pembulatan Data
3. Penyusunan Data.
4. Data terbesar, terkecil.

Median adalah nilai yang membagi data terurut menjadi dua bagian yang sama
banyak.

Urutkan data
Jika n ganjil, median adalah nilai dari datum ke-

Chap 4-35
Contoh 1
a.Perhatikan data terurut berikut. Carilah medianya.

b.Perhatikan data terurut berikut. Carilah medianya.

Jawab :

Chap 4-36
5. Kuartil
Kuartil adalah datum yang membagi data
terurut menjadi seperempat-seperempat
bagian.

Data telah diurutkan

Chap 4-37
Chap 4-38
Rumusan Kuartil
 Data Tunggal

Chap 4-39
Perhatikan contoh data terurut : 3, 5, 7, 8, 9, 12,
13. Maka Q1, Q2, dan Q3 sesuai rumusan
kuartil, untuk ukuran data n = 7 adalah :
Q1 = X[2] = 5; Q2 = X[4] = 8 dan Q3 = X[6] =
12

Bila data terakhir dari contoh di atas dihapus,


data terurut menjadi 3, 5, 7, 8, 9, 12, maka
Q1, Q2, dan Q3 untuk n = 6adalah sebagai
berikut :
Q1 = X[2] = 5; Q2 = ½ (X[3] + X[4] ) =7½ dan
Q3 = X[6] = 9
Chap 4-40
6. Statistik Lima Serangkai
Merupakan ringkasan data yang memuat
kuartil 1, kuartil 2, kuartil 3, data minimum
dan data maksimum. Dari contoh: 3, 5, 7, 8,
9, 12, 13, statistik lima serangkainya:

Me = 8
Q1 = 5 Q3 = 12
Xmin = 3 Xmaks = 13

Chap 4-41
Chap 4-42
Chap 4-43
Chap 4-44
Chap 4-45
 Histogram & Poligon Frekuensi

Chap 4-46
 Diagram Campuran

Chap 4-47
Chap 4-48
Chap 4-49
Chap 4-50
Chap 4-51
Data Berkelompok
2. Modus

Dengan M0 = modus
L = tepi bawah kelas modus (kelas dengan frekuensi terbesar)
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas terdekat
sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas terdekat
sesudahnya
l = panjang interval (tepi atas – tepi bawah)
n = banyak data

Chap 4-52
Chap 4-53
Chap 4-54
Chap 4-55
Penyusunan Sebaran Frekuensi Data Berkelompok
Langkah-langkah membuat sebaran frekuensi bagi segugus data yang besar
dapat diringkas sebagai berikut:
 Tentukan banyak selang kelas yang diperlukan (Aturan Sturges: k=1 + 3,3
log n)
 Tentukan wilayah/range data (R = Xmaks – Xmin)
 Menentukan lebar kelas ( ); l = panjang selang
 Tentukan batas bawah untuk kelas pertama dan tepi bawah kelasnya untuk
mendapatkan tepi atas kelasnya
 Daftarkan semua batas kelas dan tepi kelas dengan menambahkah lebar
kelas pada batas dan tepi kelas/selang sebelulmnya
 Tentukkan titik tengah kelas bagi masing-masing selang dengan merata-
ratakan batas kelas atau tepi kelas.
 Tentukan frekuensi masing-masing kelas
 Jumlahkan kolom frekuensi, dan periksa apakah hasilnya sama dengan
banyaknya total pengamatan.

Chap 4-56
 Contoh
Terdapat contoh berukuran n=100 sebagai
berikut:
60 71 63 58 50 86 61 69 58 64 62 63 81 36 48
53 64 43 78 70 83 72 96 62 54 43 28 71 36 38
36 71 28 124 96 71 39 63 41 53 38 62 54 63 78
63 86 39 64 86 39 48 71 63 64 38 20 43 33 74
43 62 42 73 64 96 102 48 72 118 28 100 73 48
103 78 120 96 78 64 28 48 27 120 83 82 72 42
39 29 83 67 108 112 56 78 39 60 48 71

Dengan memandang data tersebut sebagai data


tunggal, tentukan nilai tengah, Q1,Q2,Q3
Range/jangkauan/wilayah, Ragam dan
simpangan baku contoh tersebut.

Chap 4-57
Dengan software MINITAB diperoleh
stem-and-leaf of X N = 100
Leaf Unit = 1.0
7 2 0788889
19 3 366688899999
32 4 1223333888888
40 5 03344688
(21) 6 001222233333344444479
39 7 011111122233488888
21 8 12333666
13 9 6666
9 10 0238
5 11 28
3 12 004

Chap 4-58
Statistik Deskriptif
Total
Variable Count Mean StDev Variance CoefVar Minimum Q1 Median Q3
X 100 63.69 23.38 546.82 36.72 20.00 43.00 63.00
78.00

Variable Maximum Skewness Kurtosis


X 124.00 0.52 -0.05

Q1 = X[25½ ] = ½{X[25]+X[26]}=½ (43+43)=43

Q2 =½{X[50+X[51]}=½ (63+63)=63

Q3 = X[76½ ] = ½{X[76]+X[77]}=½ (78+78)=78

Chap 4-59
Dari output program diperoleh nilai tengah data
contoh tersebut adalah 63,69;
Range = X[100] – X[1] = 124 – 20 = 104
Simpangan baku =23,38
Ragam contoh = 546,6244

Chap 4-60
Kesetangkupan dan Kemenjuluran
 Suatu sebaran data dikatakan setangkup atau
simetris bila sebaran itu dapat dilipat sepanjang
suatu sumbu tegaksehingga kedua belahannya
saling menutupi. Suatu sebaran yang tidak
setangkup terhadap suatu sumbu tegak
dikatakan menjulur. Sebaran yang memiliki ekor
kanan yang jauh lebih panjang dari ekor kiri
disebut menjulur ke kanan (menjulur positif),
sebaliknya sebaran yang memiliki ekor kiri yang
jauh lebih panjang dari ekor kanan disebut
menjulur ke kiri (menjulur negative).
Chap 4-61
Koefisien Kemenjuluran Pearson
 Didefiniskan sebagai :

 S = simpangan baku contoh


  = simpangan baku populasi
  = nilai tengah populasi
 = nilai tengah contoh
 = median contoh
 = median populasi

Chap 4-62
Contoh di atas memiliki nilai
mean= 63,69; median =63; dan
simpangan baku = 23,38
Koefisien kemenjuluran Pearson :

Chap 4-63

Anda mungkin juga menyukai