BY : NOVIA DWI ASTUTI, M.Kep. PEREDARAN DARAH KECIL DAN BESAR
Paru → vena kava pulmonalis → atrium kiri
→ mitral → ventrikel kiri → aorta → seluruh tubuh → vena kava inferior → atrium kanan → trikuspidalis → ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paru SIKLUS JANTUNG SISTEM KONDUKSI JANTUNG : SA NODE → AV NODE → BUNDLE HIS → SERABUT PURKINJE Gelombang rangsang listrik terbesar dari SA Node yang digunakan untuk merangsang kontraksi otot Rangsangan / kontraksi disebut DEPOLARISASI dan diikuti pemulihan listrik kembali disebut REPOLARISASI RESPON MEKANIK
SISTOLIK : KONTRAKSI OTOT
DIASTOLIK : RELAKSASI OTOT GAMBARAN EKG : Gel P : depolarisasi atrium Gel QRS : depolarisasi ventrikel Gel T : Repolarisasi ventrikel Depolarisasi dan repolarisasi membutuhkan aksi potensial 5 FASE AKSI POTENSIAL 1. FASE ISTIRAHAT Bagian dalam sel relatif negatif (-) Bagian luar sel relatif positif (+) Ka dan Na bermuatan +, dalam keadaan istirahat membran sel lebih permiable terhadap Ka + dibanding Na, sehingga Ka + merembes ke extrasel sehingga intrasel kehilangan muatan + (sel relatif negatif) 2. DEPOLARISASI CEPAT
Akibat permiabilitas membran
terhadap Na meningkat sehingga Na di ekstrasel berpindah ke intrasel yang berakibat dalam sel yang tadinya bermuatan negatif menjadi positif 3. REPOLARISASI PARSIAL
Karena di dalam sel terdapat muatan
+ dan sedikit – maka sel mengalami repolarisasi / dilatasi 4. PLATEAU
Fase dimana tidak terjadi
perubahan muatan listrik Na dan Ka berada dalam keseimbangan 5. REPOLARISASI CEPAT
Ka + keluar sel sehingga
mengurangi muatan + sehingga kembali awal lagi yaitu bagian dalam sel relatif -, bagian luar sel relatif + FASE SIKLUS JANTUNG Sistole : kontraksi ventrikel Diastole : relaksasi ventrikel 1. Mid – diastole : Fase pengisian lambat ventrikel Atrium dan ventrikel dalam keadaan istirahat. Darah yang masuk ke atrium melalui pembuluh vena mengalir secara pasif ke ventrikel melalui katub AV (Anterioventrikularis) yang terbuka sedangkan katub semilunaris tertutup 2. DIASTOLE LANJUT Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium dan berhenti sementara pada AV Node. Otot atrium berkontraksi 20% -30% pada isi ventrikel 3. SISTOLE AWAL Depolarisasi dari AV Node menuju ventrikel, sehingga ventrikel kontraksi. Tekanan ventrikel lebih tinggi dibanding atrium sehingga menyebabkan katub AV menutup. Menutupnya katub AV menimbulkan suara Lup / BJ 1 / sistolik
Katub Semilunaris tetap dipertahankan tertutup
yang disebut kontraksi iso volumik 4. SISTOLE LANJUT
Segera setelah ventrikel
melebihi tekanan maka katub semilunaris terbuka dan terjadilah ejeksi ventrikular ke dalam sirkulasi pulmonal dan sistemik 5. DIASTOLE AWAL Gelombang repolarisasi menyebar, ventrikel dalam keadaan istirahat sehingga otot –otot relaksasi, menimbulkan tekanan ventrikel menurun, yang mengakibatkan katub semilunaris tertutup Katub semilunaris tertutup mengakibatkan suara duk / BJ II/ diastole CURAH JANTUNG / CARDIAC OUTPUT
Adalah volume darah yang dipompa oleh
tiap ventrikel per menit
Curah sekuncup : volume darah yang
dikeluarkan ventrikel per detik
Rumus : CO = frekuensi jantung X curah
sekuncup PENGATURAN CURAH 1. SEKUNCUP Beban awal (preload) Dipengaruhi oleh aktin miosin sesuai hukum starling preload meningkat maka meningkatkan volume darah yang dikeluarkan dari ventrikel 2. Kontraktilitas 3. Beban akhir (afterload) Besarnya tegangan yang harus dihasilkan oleh ventrikel selama fase sistole agar mampu membuka katub semilunaris dan memompa darah keluar