Anda di halaman 1dari 9

MENGUBURKAN JENAZAH DAN

BERZIARAH KUBUR
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1.Aditiya Permana
2.Dadi Bagas.S
3.Ihsan Pardi
4.Neneng Nurhayati
5.Putri Amellia.R
6.Sakila
7.Siti Juhriah.S
8.Wulan Fajar
9.Muhammad Alpi
MENGUBURKAN JENAZAH
Kewajiban yang keempat bagi seorang muslim yang masih hidup terhadap muslim
yang telah meninggal adalah menguburkannya. Tentunya menguburkan jenazah
tidak asal dimasukkan dan ditimbun tanah begitu saja. Ada aturan-aturan
tertentu yang digariskan oleh Islam di dalam pelaksanaan penguburan ini. Ada
perlakuan yang mesti dilakukan, ada doa-doa yang mesti diucapkan. Aturan-
aturan Islam perihal penguburan ini menunjukkan bahwa Islam sangat
memuliakan umat manusia. Tidak hanya ketika masa hidupnya saja, saat telah
meninggal pun jenazah manusia mesti diperlakukan dengan baik.
Dalam masalah ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Liang lahad itu adalah bagi kita (kaum muslimin), sedangkan syaq bagi selain kita
(non muslim).”
(HR. Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam “Ahkamul
Janaaiz” hal. 145)
Lahad adalah liang (membentuk huruf U memanjang) yang dibuat khusus di dasar
kubur pada bagian arah kiblat untuk meletakkan jenazah di dalamnya.
Syaq adalah liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada bagian tengahnya
(membentuk huruf U memanjang).
MEMPERSIAPKAN LIANG KUBUR

1.Menggali Liang Kubur secara Dalam


Liang kubur digali dengan dalam pada tanah yang kuat. Tujuan dibuat dalam adalah agar saat mayit yang
membusuk di dalamnya tidak tercium bau jasad dan aman dari gangguan hewan pemakan bangkai. Selain itu juga
menghindari binatang buas dan longsor yang membuat tergerus oleh aliran air yang mengalir
2.Bentuk Liang Kubur
Bentuk liang kubur adalah berupa lahad yaitu liang yang khusus dibuat di dasar kubur. Lahad ini menghadap ke
kiblat dan berada di pinggir untuk meletakkan jenazah. Liang ini dibuat khusus di dasar kubur pada bagian tengah.
3.Kuburan di Penguburan Muslim
Idealnya mayit muslim dikubur di tempat penguburan yang memang khusus muslim. Namun apabila tidak terdapat
penguburan muslim dan darurat harus dilakukan penguburan segera, tidak masalah asalkan tata cara penguburan
tetap sesuai muslim.
4.Waktu Penguburan Jenazah
Waktu penguburan juga perlu untuk diperhatikan. Karena akan berefek kepada para panitia penguburan dan proses
penguburan. Waktu yang tidak disarankan untuk mengubur adalah :
-Saat matahari terbit hingga naik
-Saat matahari di tengah-tengah
-Saat matahari hampir terbenam dan hingga benar-benar terbenam
5.Penutup Lubang Kubur
Penutup lubang kubur tentu harus yang kuat dan menggunakan kayu yang kuat juga. Ditambah juga bambu dan
batu untuk menyangga sehingga tanah tidak mudah longsor ke bawah. Selain itu keranda mayit atau jenazah juga
harus tertutup rapat dan sederhana saja. Dalam islam tidak di syariatkan soal keranda yang mewah apalagi
menggunakan berbagai perhiasan. Karena sejatinya menghadap Allah kembali adalah membawa amalan bukan
membawa harta dunia.
TATA CARA PENGUBURAN JENAZAH
1. Usungan (keranda) diletakkan di sebelah liang kubur dengan berhati hati
menurunkannya ke liang kubur
2. Tutup keranda dan selubung jenazah dibuka ketika akan memasukkan ke dalam
liang kubur
3. Beberapa orang laki laki turun ke dalam lubang kuburan, terutama keluarga jenazah
untuk menempatkan jenazah di liang lahat dan meratakan tanah yang akan ditimbun
4. Memasukkan jenazah ke dalam kubur dari arah kaki dengan mendahulukan kepala
membujur dari utara ke selatan dengan posisi kepala di bagian utara dan kaki di bagian
selatan, jenazah dibaringkan miring menghadap kiblat.
5. Lepaskan semua ikatan pada kain kafan dan longgarkan kain kafannya
6. Buatlah gumpalan tanah untuk menyangga, yang diletakkan pada bagian belakang
badan, kepala, pinggang, perut, agar tubuh jenazah tidak terlentang
7. Jenazah dimasukkan ke dalam liang lahat yang sudah digali di tengah tengah
kuburan atau di bagian kanan tepi kuburan
8. Tidak perlu ada azan untuk mayit dalam kuburan karena hal ini tidak sesuai dengan
ajaran rasulullah
9. Tutuplah kuburan dengan hati hati penuh kasih sayang dengan timbunan tanah yang
padat.
10. Salah seorang membacakan doa untuk mayat setelah dimakamkan, adapun yang
hadir mengamini doa.
LARANGAN MENGUBURKAN JENAZAH
Ada beberapa larangan yang berkaitan dengan proses
penguburan. Hal-hal ini tentu harus diperhatikan oleh para
pantia dan pengiring jenazah:
- Meninggikan timbunan kuburan lebih dari satu jengkal di atas
permukaan tanah.
- Menembok kuburan dan menjadi bangunan.
- Menulisi kuburan dengan berbagai tulisan.
- Duduk di atas Kuburan.
- Menjadi kuburan sebagai bangunan masjid.
- Berjalan di atas kuburan tanpa menggunakan alas kaki.
- Melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menjurus ke arah
syirik dan takhayul, meminta doa pada mayit, dan mistis.
PENGERTIAN ZIARAH KUBUR
Ziarah kubur itu sendiri terdiri dari dua kata yaitu ziarah dan kubur, kata ziarah
sendiri berasal dari bahasa arab yaitu zara dari kata yazuru-ziyaratan yang
memiliki makna mengunjungi. Dan kata kuburan itu sendiri ialah makan atau
tempat disemahyamkannya orang yang sudah meninggal, sehingga pengertian
ziarah kubur itu sendiri ialah mengunjungi kuburan.
Sedangkan makna dari mengunjungi itu sendiri berarti akan ada pertemuan
diantara dua belah pihak, oleh karena itu salah satu dari tata cara ziarah kubur
itu sendiri ialah mengucapkan salam ketika akan masuk kedalam makam atau
kuburan. Dan jangan pula kita melakukan ziarah kubur itu memenuhi syarat-
syarat ataupun untuk memohon supaya kita dimudahkan segala urusannya.
Karena tidak sedikit orang yang melakukan ziarah kubur itu untuk memohon
pertolongan agar dilancarkan segala urusan duniawinya, dan bagi mereka yang
melakukan hal tersebut, maka orang-orang tersebut tergolong orang – orang
yang syirik. Jangan sampai kita melakukan hal – hal tersebut, karena hal
tersebut sudah termasuk kedalam dosa besar. Karena kita sama saja sudah
menyekutukan Allah SWT.
Adab-adab ziarah kubur adalah sebagai
berikut :
1.Ziarah kibur hendakanya di dasari dengan niat ikhlas karena
allah dan mengharapkan rida-nya
2.Hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat
3.Mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan mendoakan
agar mereka mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan di
alam kubur
4.Tidak boleh benazar dangan niat tertentu yang berkaitan
dengan takziah karena nazar hanya di tujukankepada allah swt
5.Tidak boleh mencium nisan untuk minta berkah karena hal ini
kumsyrikan
6.Tidak menginjak – injak dan duduk-duduk di atas jirat
7.Hendakanya menyampakan doa-doa kepada allah yang berisi
memohon ampun, rahmat dan keselamatannya.
Berikut ini tata cara ziarah kubur :
1.Berwhudu dan bersuci.
2.Membaca doa dan salam ketika memasuki makam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita doa ketika berziarah
kubur. Teks doanya;

‫ؤ‬ ‫ن‬
‫ن‬ ‫ني‬ ‫م‬ ‫ؤ‬ ‫ؤ‬
‫دن ن ن ن م ن ن ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫يا‬ ‫د‬ ‫ال‬ ‫ن‬
‫ل‬ ‫مأ ؤ‬
‫ه‬ ‫م ع نل ني ؤك م ؤ‬ ‫سنل م‬ ‫ال س‬
‫مسنا‬ ‫ن ن‬ ‫ن‬ ‫مي‬
‫ن‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫ق‬
‫ؤ‬ ‫ن‬ ‫ت‬ ‫س‬
‫ؤ‬ ‫م‬
‫م‬ ‫ؤ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫م‬ ‫الل‬ ‫م‬
‫م‬ ‫ح‬
‫ن‬ ‫ر‬‫ؤ‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ن‬ ‫و‬ ،‫ن‬
‫ن‬ ‫مي‬
‫ن‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫س‬
‫ؤ‬ ‫م‬
‫م‬ ‫ؤ‬ ‫نوال‬
‫ن‬ ‫ؤ‬ ‫ؤ‬
‫ ونإ نسنا إ ن ؤ‬،‫ن‬ ‫ن ن‬ ‫ري‬ ‫خ‬
‫ن‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ت‬ ‫س‬
‫ؤ‬ ‫م‬
‫نوال م‬
‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫ن‬
‫ة‬
‫م النعافني ن ن‬ ‫ن م‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫نا‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ه‬
‫ن‬ ‫الل‬ ‫م‬
‫ل‬ ‫أ‬ ‫س‬
‫ؤ‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫قو‬ ‫م‬ ‫ح‬
‫ن‬ ‫ل‬ ‫مل‬ ‫ه ب نك م ؤ‬ ‫ن‬
‫شانء الل م‬
ASSALAMU ’ALAIKUM AHLAD-DIYAAR MINAL MU’MINIINA WAL MUSLIMIIN. YARHAMULLOOHUL
MUSTAQDIMIINA MINNAA WAL MUSTA’KHIRIIN.
WA INNA INSYAA ALLOOHU BIKUM LA-LAAHIQUUN
WA AS ALULLOOHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH
3.Setelah di depan makam duduk menghadap ke arah muka jenazah.
4.Membaca ayat-ayat al-quran dan doa-doa supaya jenazah dilapangkan alam kuburnya.
5.Tidak berbuat kemusyirkan dengan meminta tolong kepada ahli kubur untuk
mendoakannya.
6.Dilarang duduk di atas makam dan melangkahi makam.

Anda mungkin juga menyukai