Hilman Suwargana
hsuwargana@gmail.com/0811227598
Tujuan Pelatihan
Setelah mengikuti Pelatihan ini, maka peserta akan mampu :
Menjelaskan tentang pengertian JSA.
3
Pengertian JSA
4
Pengertian JSA
5
Pengertian JSA
6
JSA
7
Standard Operating Procedure (SOP)
8
Pengertian Work Instruction (WI)
10
MENGAPA JSA DIPERLUKAN ?
JSA merupakan salah satu bagian dari
Analisa Manejemen Resiko yg paling efektif
untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
YES
Metode kerja berbeda? Apakah terdapat perbedaan?
Perbedaan kondisi kerja?
Perbedaan tool, peralatan?
Perubahan frekuensi ? NO
YES
Berdampak ke pekerjaan lain? Apakah pekerjaan berdampak
kepada yang lain?
Berdampak ke orang sekitar?
Berdampak ke lingkungan? Buat
NO
YES JSA
Diminta oleh SPV?
Tercantum dalam permit? Apakah JSA dipersyaratkan?
Diminta dalam program kerja?
Diminta dalam SOP? NO
14
Siapa yang paling bertanggung jawab
terhadap Analisa Keselamatan Pekerjaan?
Alasannya adalah :
Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung
dengan tiap jenis pekerjaan yang menjadi tugas anak
buahnya.
Mempunyai kepentingan langsung untuk menyelamatkan
anak buahnya.
Mempunyai catatan tentang terjadinya kecelakaan di
lokasi kerja tersebut paling lengkap.
15
Langkah – langkah pembuatan JSA
16
Inventarisasi
Tugas
17
Definisi Pekerjaan
• Bukan ‘pekerjaan’ dalam arti luas (JABATAN),
seperti:
– Tukang las
– Mekanik
– Tukang listrik
– Dsb
– Memindah mesin ==
18
Identifikasi Tugas Kritis
20
Identifikasi Tugas Kritis
21
Identifikasi Tugas Kritis
Agak Banyak 1 2 3
Banyak 2 3 4
Sangat Banyak 3 4 5
22
Identifikasi Tugas Kritis
Faktor Peluang/Probability
Hal – hal yang mempengaruhi Faktor Peluang / Probability
adalah :
Resiko, yaitu bagaimana potensi bahaya yang terkandung
dalam tugas tersebut.
Kesulitan, yaitu bagaimana tugas tersebut cenderung
berpengaruh terhadap kualitas dan produksi.
Kerumitan dari tugas yang dikerjakan.
Kemungkinan Kerugian apabila tugas tersebut tidak
dikerjakan dengan cara yang tepat.
23
Identifikasi Tugas Kritis
24
Mengurai Tugas menjadi Langkah / aktifitas
27
KESALAHAN UMUM
Terlalu rinci dalam menyusun urutan
langkah pekerjaan.
Menggunakan kata kerja yang terlalu
umum, sehingga banyak bahaya yang
tidak terdeteksi.
Mencatat “bagaimana melakukan
pekerjaan” bukan “apa yang dilakukan”.
28
Kesalahan terbanyak dalam
membuat langkah pekerjaan
Kesalahan terbanyak ke-1 pada tahap
ini adalah memasukkan kegiatan untuk
mengatasi bahaya kedalam langkah pekerjaan,
contohnya:
Memarkir di tempat rata
Memasang persneling ke gigi 1
Mengganjal ban
Memakai sarung tangan,
Mengangkat ban dengan cara yang benar
dsb
29
Kesalahan terbanyak dalam
membuat langkah pekerjaan
30
Kesalahan terbanyak dalam
membuat langkah pekerjaan
Kesalahan terbanyak ke-3, memuat
kegiatan yang terlalu luas, sehingga beberapa
langkah kerja yang harus dicantumkan menjadi
hilang, contohnya:
Melepas ban yang kempes, padahal langkah ini
masih berisi langkah-langkah seperti:
memasang dongkrak,
menurunkan dongkrak,
melepas baut roda, dan
melepas ban yang kempes
Jumlah langkah ideal adalah tidak melebihi 15
langkah. 31
Mengurai Tugas menjadi Langkah - langkah
32
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
34
BAHAYA DAN
TINDAKAN PENCEGAHAN
35
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
Faktor Manusia :
Apakah dapat menyebabkan cidera, penyakit,dll.
Apakah pekerja dapat terjepit, terjatuh, terbentur
Apakah tindakannya dapat menurunkan tingkat
keselamatan, produksi atau kualitas.
36
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
Faktor Peralatan :
Apa bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan.
Apa saja kondisi Kedaruratan dari peralatan tsb.
Apakah peralatan dapat menyebabkan kerugian
terhadap Keselamatan, Produksi atau kualitas.
37
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
Faktor Material :
Apa bahaya dari bahan kimia yang terpapar.
Apa masalah yang spesifik dari penanganan
Material.
Bagaimana kemungkinan material dapat
menyebabkan kerugian terhadap Keselamatan,
produksi dan kualitas kerja.
38
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
Faktor Lingkungan :
Masalah Tata Griya/Housekeeping.
Masalah kebisingan, temperatur, getaran,
ventilasi, penerangan, radiasi.
Kerugian terhadap Keselamatan, Produksi dan
Kualitas Kerja.
39
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
40
Identifikasi & Analisa Potensi Kerugian
41
Pengendalian, Prosedur dan Instruksi Kerja
43
Pengendalian, Prosedur dan Instruksi Kerja
44
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN
Setelah menetapkan pengendalian, maka :
Pastikan dokumen JSA telah diketahui dan dimengerti oleh seluruh pekerja
Pekerja dapat mengajukan keberatan jika JSA tidak sesuai/ relevan lagi
2. Diskusi Saja
46
Metode Observasi & Diskusi
1. SELEKSI PEKERJA
2. BERI PENJELASAN
47
Metode Diskusi
48
Penggunaan JSA :
Penyelidikan Kecelakaan
Pelatihan Ketrampilan
49
Form Pembuatan JSA :
50
TERIMA KASIH
51