Anda di halaman 1dari 34

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

BADAN USAHA MILIK DESA


(BUMDesa)
DI KABUPATEN KARIMUN

Pantai Pelawan
GAMBARAN UMUM

Letak Geografis Kab. Karimun


Berada pada posisi;
00” – 35’, 01” – 10’ Lintang Utara
103” – 30’, 104” – 00’ Lintang Timur
Batas Wilayah Kab. Karimun
Utara : Semenanjung Malaysia dan Singapore
Selatan : Kecamatan Kateman Kab. INHIL
Barat : Kec. Rangsang Kab. Meranti,
Kec. Kuala Kampar Kab. Pelalawan
Timur : Kota Batam
Legenda
Jumlah Penduduk per Juni 2017 : 240.891 jiwa
Laki-laki : 124.161 jiwa
Perempuan : 116.730 jiwa
Luas Wilayah : 7.984 km
Daratan : 1.524 km
Lautan : 6.460 km
Jumlah Pulau : 249 pulau
Berpenghuni : 54 pulau
Tidak berpenghuni : 195 pulau
BADAN
BADAN USAHA
USAHA MILIK
MILIK DESA
DESA (BUMDesa)
(BUMDesa)
UU
UUNo.
No.66Tahun
Tahun2014
2014tentang
tentangDesa
DesaPasal
Pasal11Ayat
Ayat(6)
(6)
2
BUMDesa adalah Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.

TUJUAN BUMDES:
1. Meningkatkan perekonomian Desa;
2. Mengoptimalkan aset Desa;
3. Meningkatkan usaha masyarakat;
4. Mengembangkan rencana kerja;
5. Menciptakan peluang dan jaringan pasar;
6. Membuka lapangan kerja;
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa; dan
8. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.
BUMDESA SEBAGAI PILAR DEMOKRASI EKONOMI
1. BUMDesa sebagai lembaga ekonomi masyarakat yang berperan strategis
untuk menggairahkan ekonomi desa. 3
2. Keunikan BUMDesa yakni merupakan sebuah usaha desa milik kolektif
yang digerakkan oleh aksi kolektif antara pemerintah desa dan
masyarakat.
3. BUMDesa dibentuk atas dasar komitmen bersama masyarakat desa untuk
saling bekerja sama dan menggalang kekuatan ekonomi rakyat demi
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat desa.
Pengembangan dan pembentukan BUMDesa merupakan prospek
menjanjikan untuk menguatkan dan memberdayakan lembaga-lembaga
ekonomi desa.

BUMDesa memiliki nilai transformasi sosial, ekonomi dan budaya.


Hal inilah yang menjadikan BUMDesa sebagai salah satu lembaga ekonomi rakyat yang berperan sebagai PILAR
DEMOKRASI EKONOMI
BUM Desa dibentuk oleh Pemerintah Desa
untuk mendayagunakan segala potensi 4
ekonomi, kelembagaan perekonomian,
serta potensi sumber daya alam dan
DESA sumber daya manusia dalam rangka
EKONOMI meningkatkan kesejahteraan masyarakat
MEMBANGUN Desa.

Pendirian BUM Desa dimaksudkan sbg upaya


menampung seluruh kegiatan dibidang
ekonomi dan/atau pelayanan umum yang
dikelola oleh Desa dan/atau kerjasama antar-
Desa
MENGGERAKKAN DAN MENATA POTENSI EKONOMI DESA
MELALUI BUMDESA 5
Pendirian BUMDesa dipilih sebagai suatu alternatif guna mengembangkan roda perekonomian di desa.
Beberapa hal yang harus segera dilakukan dalam rangka penataan perekonomian desa melalui BUMDesa:

1 Memperkuat kapasitas masyarakat untuk turut mengawasi berjalannya usaha


dari BUMDesa

2 Struktur organisasi BUMDesa yang menunjukan peranan kuat dan peran pemerintah desa
harus dikurangi namun tetap memperhatikan penasihat dijabat secara Ex-officio oleh Kades

3
Kegiatan ekonomi harus mengakar dengan kondisi sosial masyarakat desa

4 Kegiatan ekonomi sesuai dengan potensi dan aset yang dimiliki desa

5 Pendistribusian manfaat BUMDesa harus dilakukan secara adil, jelas dan


transparan dan modern
STRUKTUR ORGANISASI BUMdes 6

PENGAWAS PENASIHAT
KEPALA DESA

DIREKTUR

SEKRETARIS BENDAHARA

KEPALA UNIT KEPALA UNIT KEPALA UNIT


USAHA USAHA USAHA
PENASIHAT BUMDES 7

PENASIHAT
Penasihat dijabat secara ex-officio oleh Kepala Desa

Penasihat mempunyai tugas :


Melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada pelaksana operasional dalam menjalankan
kegiatan pengurusan dan pengelolaan usaha Desa.
Penasihat mempunyai kewajiban :
a. Memberikan nasihat kepada pelaksana operasional dlm pengelolaan BUMDesa
b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah dlm pengelolaan BUMDes
Penasihat mempunyai kewenangan :
c. Meminta penjelasan pelaksana operasional mengenai pengurusan dan pengelolaan usaha Desa.
d. Melindungi usaha desa thd hal2 yg dpt menurunkan kinerja BUMDes
PENGAWAS BUMDES 8

PENGAWAS
Susunan pengawas ;
1. Ketua
2. Wakil Ketua merangkap anggota
3. Sekretaris merangkap anggota
4. Anggota

Kewajiban pengawas :
Menyelenggarakan rapat umum untuk membahas kinerja BUMDesa min 1 (satu) tahun sekali
Kewenangan Pengawas untuk menyelenggarakan Rapat Umum antara lain:
a. Pemilihan dan pengangkatan pengurus
b. Penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha
c. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja pelaksana operasional
TUPOKSI PENGURUS BUMDES 9
DIREKTUR
1. Mengkoordinasikan seluruh tugas pengelola BUMDes baik dalam maupun luar organisasi
2. Bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga dalam
mengembangkan usaha atau lain-lain kegiatan yang dipandang perlu dilaksanakan.
3. Bertindak atas nama lembaga untuk menghadiri kegiatan perrtemuan atau undangan oleh pihak lain jika
di butuhkan.
4. Melakukan tanda tangan persetujuan atau menolak menanda tangani persetujuan atas pengeluaran
uang jika tidak i dukung oleh dokumen yang sah atau tidak sesuai kebenarannya sebelum dilakukan
pembayaran oleh bendaharawan bumdesa.
5. Menyampaikan Laporan keuangan BUMDes setiap bulan kepada Komisaris/ penasehat Bumdesa
6. Menyampaikan Laporan Pertanggung jawaban atas kegiatan Bumdesa di setiap akhir tahun melalui
Musyawarah Desa Pertanggungjawaban.
7. Melakukan pengawasan terhadap kinerja pengurus harian lainnya dan pengurus unit usaha bumdesa,
8. Memberikan teguran mulai dari yang ringan yaitu teguran tertulis, surat peringatan sampai dengan
rekomendasi pemberhentian kepada penasehat yang di sesuaikan dengan ketentuan peraturan yang
sudah di tetapkan.
TUPOKSI PENGURUS BUMDES 10
SEKRETARIS
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi pengelolaan administrasi unit usaha BUMDes. Diantarnya ;
1. Melaksanakan tugas kesekretarisan untuk mendukung kegiatan ketua Bumdesa
2. Melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUMDes
3. Melaksanakan administrasi pembukuan keuangan BUMDes
4. Melaakukan verifikasi kebenaran atas penerimaan dan pengeluaran uang sebelum di bayarkan oleh
bendahara Bumdesa
5. Membuat laporan keuangan konsolidasi bumdesa setiap akhir bulan
6. Membuat Laporan keuangan Konsolidasi di setap akhir tahun kegiatan
7. Menyusun administrasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas pengelola unit usaha BUMD.
8. Mengelola surat menyurat secara umum.
9. Melaksankan pengelolaan atas barang Inventaris milik Bumdesa
10. Mengelola data dan informasi unit usaha BUMDes.
11. Bersama sama dengan pengurus harian lainnya melakukan pengawasan terhadap kinerja pengurus unit
usaha Bumdesa.
TUPOKSI PENGURUS BUMDES 11
BENDAHARA
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi pengelolaan administrasi unit usaha BUMDes. Diantarnya ;
1. Melaksanakan kebijakan operasional pengelolaam fungsi keuangan Bumdesa beserta unit usaha
BUMDes
2. Melaksanakan pencatatan atas penerimaan uang masuk dan uang keluar di Bumdesa;
3. Melakukan pembayaran uang kepada penerima jika di dukung oleh dokumen yang syah dan telah di
verifikasi kebenarannya oleh sekretaris dan sudah mendapat persetujuan dari ketua Bumdesa
4. Mengelola gaji dan insentif pengurus operasional dan pengurus unit usaha Bumdesa
5. Melakukan pembayaran atas pengadaan barang/jasa unit usaha BUMDes
6. Pengelola penerima keuangan unit usaha BUMDes selama unit usaha bumdesa belum memiliki staf
keuangan.
7. Menyusun laporan pengelolaan keuangan unit usaha BUMDes
8. Melakukan tutup buku Kas dan Bank setiap akhir bulan dan akhir minggu jika dibutuhkan.
9. Mengarsipkan semua dokumen keuangan Bumdesa secara teratur dan rapi
TUPOKSI PENGURUS BUMDES 12
BENDAHARA

10. Mengatur likwiditas sesuai dengan keperluan


11. Menyetorkan uang kas bumdesa ke rekening Bumdesa jika jumlah uang kas suddah melebihi batas saldo
kas maksimum yang di tetapkan
12. Menyimpan buku cek, slip penarikan dan penyetoran uang di rekening Bumdesa.
Membuat laporan rekonsiliasi Bank atas rekening koran yang diterima di setiap akhir bulan.
13. Bersama sama dengan pengurus harian lainnya melakukan pengawasan terhadap kinerja pengurus unit
usaha Bumdesa
TUPOKSI PENGURUS BUMDES 13
KEPALA UNIT USAHA
Mempunyai tugas melaksanakan fungsi pengelolaan administrasi unit usaha BUMDes. Diantarnya ;
1. Memimpin unit usaha dan bertanggungjawab kepada Ketua
2. Mencari sumber-sumber pendapatan unit usaha dan melaksanakan usaha yang sesuai dengan kegiatan
unitnya
3. Melakukan pengendalian dan pembinaan bagi kegiatan kegiatan di unit yang dipimpinnya serta
mengkoordinasikan keluar maupun kedalam untuk membangun relasi usaha yang baik
4. Mengatur efektifitas kinerja staff di masing-masing unit usaha
5. Memberi usul kepada Ketua untuk mengangkat tenaga pendukung dan atau tenaga teknis yang
diperlukan
6. Melaporkan posisi keuangan kepada Ketua dan Bendahara
7. Melakukan koordinasi dengan Aparat Desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan, Investor, serta kepada
pihak pihak lain dalam rangka efektifitas kegiatan unit usahanya
8. Membangun jaringan kerja terhadap pihak-pihak terkait.
Komitmen Pengurus: 14
 Pengurus BUMDes bak lokomotif sebuah kereta, dia sangat berperan
dalam menentukan arah, kekuatan serta kecepatan pengembangan
BUMDes.
 Pengurus BUMDes minimal terdiri dari Badan Pengawas, Penasehat
yakni ex officio Kepala Desa serta Pelaksana Operasional yang terdiri
dari Direksi, Kepala Unit Usaha dan staf
 Jumlah Pengurus BUMDes khususnya Pelaksana Operasional
disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan BUMDes. Ternyata
bukan perkara mudah untuk memilih pengurus BUMDes
 Ada persyaratan minimal untuk mengurus BUMDes yakni kemauan dan
kemampuan. Kemauan antara lain berupa kerja keras, kegigihan,
pengorbanan dan keikhlasan, sedangkan kemampuan antara lain
berupa kapasitas mengelola, kapasitas memimpin, daya kreativitas, jiwa
kewirausahaan dll.
KEBIJAKAN YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK
PENGEMBANGAN BUMDesa
15

1. MENERBITKAN PERATURAN BUPATI KARIMUN NO 56 TAHUN 2017


TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN SERTA
PEMBUBARAN BUMDESA KABUPATEN KARIMUN.
2. SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
DESA KABUPATEN KARIMUN NO 31 TAHUN 2018.TENTANG PETUNJUK
TEKNIS PENGEMBANGAN USAHA BUMDESA KABUPATEN KARIMUN
3. MELAKUKAN PELATIHAN MANAJEMEN PENGELOLAAN BUMDesa
4. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN OPD TERKAIT ( DINAS PARAWISATA
DAN KEBUDAYAAN, DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI DAN ESDM, DINAS
PERIKANAN, DINAS PANGAN DAN PERTANIAN, dan DINAS KESEHATAN.
5. MOu PEMERINTAH DAERAH DENGAN BNI 46
BADAN USAHA MILIK DESA
(BUMDes)

16
PERKEMBANGAN BUMDes
DI KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2012-2019
17
38

25

19

1 1 1 1
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
PERKEMBANGAN BUMDes
DI KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2017

9,5%
18
4 BUMDes
Aktif

36% 54,5%
15 BUMDes 23 BUMDes DESA YANG BELUM
Sudah Belum MENDIRIKAN BUMDes
DESA YANG TELAH
MENDIRIKAN BUMDes
BUMDes AKTIF

42 DESA
PERKEMBANGAN BUMDes
DI KABUPATEN KARIMUN TAHUN 2018
19

24%
10 40%
BUMDes
Aktif
17 BUMDes DESA YANG BELUM
Belum MENDIRIKAN BUMDes
36%
15 BUMDes
DESA YANG TELAH
Sudah MENDIRIKAN BUMDes
BUMDes AKTIF

42 DESA
PERKEMBANGAN BUMDes
SAMPAI BULAN OKTOBER TAHUN 2019 DI KABUPATEN KARIMUN

5%
10% 20
4 BUMDes
2 BUMDes Belum

4
14% Baru
6 BUMDes
Tidak Aktif

71% DESA
30 BUMDes

2
Aktif

BUMDes AKTIF BUMDes TIDAK AKTIF


BUMDes BARU BELUM MEDIRIKAN BUMDes
MASALAH PENGELOLAAN
BUMDesa 21

1. Pengadministrasian dalam pengelolaan BUMdesa belum


optimal
2. Terjadinya pertukaran pengurus BUMDesa
3. Masyarakat masih enggan untuk menjadi pengurus BUMDes.
4. Mekanisme pendirian BUMDesa kurang Optimal
5. Masih rendahnya kapasitas pengetahuan Pemerintah Desa
dan Pengelola BUMDesa.
6. Penetapan Peraturan Desa dan AD / ART kurang efektif dan
kurang disosialisasikan.
SOLUSI PENGELOLAAN BUMDesa 22

1. Melakukan pelatihan manajemen pengelolaan BUMDesa


2. Pemilihan kepengurusan BUMDesa berdasarkan
musyawarah dan diikat dengan perjanjian
3. Meningkatkan pengetahuan tentang aturan pendirian
dan pengelolaan BUMDesa.
4. Peningkatan kapasitas SDM yang mengelola BUMDesa.
5. Penetapan Peraturan Desa, dan AD / ART, sebaiknya
lebih terkoordinasi dan tersosialisasi
PERMASALAHAN & SOLUSI 23
PENGEMBANGAN BUMDESA
PERMASALAHAN PENGEMBANGAN
BUMDESA 24

1
• Iklim berusaha belum kondusif

2
• Keterbatasan informasi dan akses pasar

3
• Rendahnya produktivitas (teknologi rendah)

4
• Keterbatasan permodalan

5
• Rendahnya jiwa dan semangat kewirausahaan
PEMANFAATAN DANA DESA DALAM MENDUKUNG
PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI DESA
PERMODALAN
25
Untuk meningkatkan kesejahteraan
Pembangunan masyarakat Desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan
Desa
PELATIHAN KETERAMPILAN DAN
Untuk meningkatkan kapasitas masyarakat KEWIRAUSAHAAN
desa dalam pengembangan wirausaha,
Pemberdayaan peningkatan pendapatan dan perluasan skala
Desa ekonomi individu warga atau kelompok
masyarakat desa

PENGEMBANGAN ALAT DAN


SARANA PRODUKSI
harus mempertimbangkan tipologi Desa
(Indeks Desa Membangun/IDM)

Sumber: Permendesa No. 21/2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2016
SOLUSI
PENGEMBANGAN BUMDESA MELALUI PENDEKATAN
EKONOMI KREATIF 26
1. Pengembangan BUMDesa harus didorong dengan
menggunakan konsep atau pendekatan ekonomi kreatif,
berarti mampu menghasilkan atau menciptakan sesuatu
yang unik, thinking out of the box, invention dan
innovation.
2. Ekonomi kreatif merupakan era baru yang
mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan
mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber
daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam
kegiatan ekonominya.
3. Dengan Ekonomi kreatif akan menciptakan nilai
tambah secara ekonomi dan nilai tambah sosial dan
budaya
SOLUSI
PERLUASAN PASAR BUMDESA
27
Pemasaran produk-produk BUMDesa perlu ditingkatkan dengan cara:
 Membangun pusat pemasaran khusus dan outlet untuk produk
BUMDesa;

 Menyusun/menegakkan regulasi yang mewajibkan pasar modern


(Giant, SevenEleven, Indomaret, Alfamart, dll.) untuk ikut
memasarkan produk-produk BUMDesa;

 Menerapkan linkage strategy antara BUMDesa penghasil bahan baku


perantara dengan industri yang bergerak di sektor hilir (termasuk
dengan BUMN). Dalam skema ini, BUMDesa berfungsi sebagai penyedia
input bagi industri pengolahan akhir.
SOLUSI
PENINGKATAN DAYA SAING (1)
28
Perlu dibuat kategorisasi tingkat perkembangan BUMDesa berdasarkan status perkembangannya.
Hal ini penting untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan dan pembinaan BUMDesa menurut
tingkat kemajuan yang telah dicapai. Dengan adanya pengelompokan ini, pemerintah bisa menentukan
kebijakan anggaran, kredit dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan BUMDesa pada masing-masing
kelompok. Contoh pengelompokan tersebut sebagai berikut:

BUMDESA MUDA/BARU
BERJALAN BUMDESA MANDIRI
(belum kompetitif dari sisi biaya (kompetitif dari sisi biaya dan
dan pemasaran) pemasaran)

BUMDESA MADYA/BERKEMBANG
(kompetitif hanya pada sisi biaya
atau pemasaran)
SOLUSI

PENINGKATAN DAYA SAING (2) 29


Kebijakan energi baik dalam penentuan harga bahan bakar dan tarif listrik belum berpihak pada
BUMDesa.
Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan penyerahan harga bahan bakar kepada pasar membuat
BUMDesa berjalan tertatih-tatih (khususnya bagi kelompok BUMDesa Muda dalam hal ini yang
belum efisien dari sisi biaya).

Oleh karena itu, perlu dibuat kebijakan tarif dan harga bahan bakar yang disesuaikan dengan status
perkembangan BUMDesa.
BUMDesa yang masuk dalam kategori “BUMDESA MUDA/BARU BERJALAN” seharusnya mendapat keringanan
tarif listrik dan harga bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan dengan BUMDesa yang sudah
“BERKEMBANG” atau “Mandiri”.
SOLUSI
ANTISIPASI
MENGHADAPI IMPLEMENTASI PERDAGANGAN BEBAS 30
Menghadapi implementasi perdagangan bebas, BUMDesa akan bersaing dengan produk-produk luar
negeri yang lebih kompetitif. Sambil meningkatkan daya saing BUMDesa dalam jangka panjang,
perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi jangka pendek agar BUMDesa tidak tersingkir akibat
persaingan yang tidak seimbang. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini:

Kategori “BUMDESA MUDA” DAN “BUMDESA MADYA” agar tidak dikenai pajak atau
1
diberikan PPh sebesar 0% (bebas pajak); (Dengan mengajukan Revisi PP No.46 Tahun
2013).
Program bantuan pemerintah harus lebih fokus dan
2
menyantuni kebutuhan BUMDesa yang masuk dalam kategori “BUMDESA
MADYA/BERKEMBANG”;
Penyesuaian tarif dasar listrik dan harga bahan bakar untuk BUMDesa
3
kategori “BUMDESA MUDA/BARU BERJALAN”
SOLUSI
PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN 31
PERATURAN DESA MENGENAI BUMDESA
Beberapa Desa yang mengaku telah memiliki BUMDesa ternyata belum membuat Peraturan
Desa mengenai BUMDesa tersebut. Padahal Dalam pasal 88 ayat (1) dan (2) undang-undang
nomor 6 tahun 2014 tentang Desa disebutkan bahwa pendirian BUM Desa disepakati melalui
Musyawarah Desa dan ditetapkan dengan Peraturan Desa. Ketentuan ini menegaskan bahwa
satu-satunya landasan hukum yang mengikat dan berlaku dalam pendirian BUM Desa adalah
melalui penerbitan Peraturan Desa, sehingga pembuatan Perdes tersebut penting dilakukan

Mendampingi pengelola BUMDes dan aparat Desa dalam


pembuatan Peraturan Desa (Perdes) tentang BUMDesa
PROGRAM PENGEMBANGAN BUMDESA
32
Pengembangan E-
Pembangunan
Commerce untuk
outlet hasil usaha
promosi dan
BUMDesa
pemasaran desa

Bantuan modal Memperkuat Kelembagaan


untuk BUMDesa melalui
pengembangan Pelatihan kewirausahaan
BUMDesa masyarakat desa

Pemasaran Produk BUMDesa di Pasar dan


Mini Market
Desa
Membangun
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai