Anda di halaman 1dari 59

OPERASI

BEDAH ONKOLOGI

Dr. Widyanti Soewoto,SpB(K)Onk

Disampaikan dalam Pelatihan Perawat Kamar Operasi


RSUD Dr. Moewardi
Bedah Onkologi
• Meliputi  benjolan baik ganas atau jinak di :

– Payudara

– Kepala leher

– Soft tissue

– Kulit

• Rekonstruksi post eksisi tumor  Oncoplasty


Prinsip – prinsip Tindakan Onkologi
Teknik operasi ( termasuk BIOPSI )
⌂ Tujuan  mencegah residif lokal
1. Jangan mempergunakan anestesi
infiltrasi
2. Jangan menekan tumornya
3. Jangan menarik-narik tumornya
4. Sekitar tumor diangkat semua
5. Kelenjar getah bening regioner diangkat dalam 1 preparat
6. Bekas operasi sebelumnya / biopsi jangan disinggung-
singgung (dibongkar) tapi diangkat dalam satu preparat
7. Tumor berulkus yang telah mencapai permukaan jangan
dipegang, tutup dengan kasa atau plastik off side

Semua biopsi melanggar prinsip tersebut diatas tapi


terpaksa dilakukan
• Usaha-usaha pencegahan:

8. Permukaan lumen usus yang akan direseksi dibilas/ dicuci

dengan cairan pembunuh sel

9. Lapangan operasi dicuci dengan cairan pembunuh sel, untuk

• Karsinoma : Cetrimide 1/100 (94 % sel terbunuh)

• Sarkoma : Sublimat 1/500 ( + 50 % sel terbunuh)

• Pengecualian: rongga peritoneum/ pleura jangan


dipergunakan cairan tersebut.

10. Radiasi pre dan post operasi

• Semua hasil spesimen operasi onkologi  kirim ke PA


untuk diagnosis pasti.
Tumor Payudara
⌂ Keluhan : benjolan di payudara
• Jinak bila  usia muda, benjolan bisa tunggal
atau multipel berbatas tegas, mobil, kenyal, tidak
ada pembesaran KGB aksila
• Ganas bila  batas tidak tegas, dan kadang sudah
berupa borok, permukaan tidak rata, retraksi
papila mammae, skin dimpling, dan pembesaran
KGB axilla
⌂ Pemeriksaan penunjang :
• Lab rutin,
• Foto thorak,
• USG payudara atas indikasi dan
• FNAB atas indikasi dan bila masih meragukan dapat dilakukan
frozen section

⌂ Gold standart : pemeriksaan histopatologi


⌂ Perawatan Pra bedah :
• Persiapan darah atas indikasi tertentu
• AB profilaksis 1 hari sebelumnya
• Perawatan sehari untuk tumor jinak payudara
⌂ Instrumen yang dibutuhkan pada operasi payudara :

• Bila tumor jinak  tindakan Lumpektomi /eksisi


 Alat set sedang
 Catgut plain 3-0
 Silk 4-0

• Bila tumor ganas  radical matektomi atau modified


radikal mastektomi atau simple mastektomi atau BCT
 Alat set sedang + kocher 3 buah
 Benang cat gut plain 3-0
 Silk 2-0 dan silk 3-0
 Drain tube Fr 18  2 bh
 Potong beku (+) tergantung stadium nya
Operasi Mastektomi
• Posisi pasien :

– Supine, dekat dengan batas meja


operasi, punggung diganjal

– Posisi lengan 90º, tidak digantung,


diletakkan pada sandaran tangan
(armboard)

– Mudah fleksi dan ekstensikan tanpa


tegangan
Disinfeksi dan Drapping
⌂ Meliputi sekitar payudara, fossa supraclavicula, bahu, sampai ke lengan.
⌂ Lengan di bungkus dengan kain steril, sehingga mempermudah mobilisasi
Insisi

Insisi modifikasi Orr Insisi modifikasi Stewart


• Insisi 2 - 3 cm dari batas jaringan
sehat dg mengikutkan belas insisi
biopsi

• Buat flap dg batas :

– Superior  Batas inferior


clavicula

– Lateral  Tepi anterior m. lat.


dorsi

– Medial  Garis tengah sternum

– Inferior  Inframammary fold


Diseksi dan pembebasan payudara
Diseksi aksilla
Diseksi aksilla dan preservasi nervus
Preservasi nervus dan pengangkatan
payudara
Dilakukan pencucian dengan cairan centrimide 1% atau NaCl
⌂ Dilakukan penggantian alat operasi
dan sarung tangan, disertai
penggantian drapping

⌂ Dilakukan pemasangan vacum drain

⌂ Dilakukan penjahitan luka, secara


interupted pada subcutis dengan
benang absorbable, kemudian kulit
dengan non absorbable
⌂ Perawatan pasca operasi :
• Jahitan pada kulit diangkat pada hari ke 7.

• Drain diangkat kira-kira pada hari ke 5-7 bila produksi


masing-masing drain kurang dari 20 - 30cc perhari

• Mobilisasi lengan dan bahu sedini mungkin

• Khemoterapi dapat dimulai 3-4 minggu paska operasi.

• Pemeriksaan patologi harus disertakan

• Rehabilitasi fisik dan psikologis


Tumor Tiroid
• Keluhan : benjolan di leher bagian depan yang ikut
gerakan menelan.
– Jinak jika batas tegas, kenyal, permukaan rata,
tidak melekat dengan otot maupun kulit dan tidak
ada pembesaran KGB
– Curiga ganas bila : benjokan disertai suara serak,
kesulitan menelan dan disertai pembesaran KGB
regional, batas tidak tegas, keras, permukaan tidak
rata dan kadang melekat dengan struktur di
sekitarnya
• Gold standart : pemeriksaan histopatologi
• Pemeriksaan penunjang :
– Lab darah rutin
– Thorak foto
– USG tiroid
– Pemeriksaan fungsi tiroid  TSH, FT4,
FT3  dilakukan operasi bila Euthiroid
• Perawatan pra bedah :

– Persiapan darah atas indikasi yang jelas

– Pemberian AB 1 hari sebelum operasi

• Instrumen yang dibutuhkan pada operasi tiroid :

– Alat set sedang + Kocher 2 lagi

– Benang cat gut 2-0, chromic 2 dan plain 1

– Benang sintesis 3 .0 dua buah

– Drain tube Fr 12  1 – 2 buah tergantung jenis operasi

– Bila dilakukan RND  kebutuhan bertambah


Macam Operasi Tiroid
Isthmolobektomi Sub total tiroidektomi
Near total tiroidektomi Total tiroidektomi
Operasi Tiroid
• Posisi supinasi, leher ekstensi.
Ganjal bawah pundak dengan
bantal.
• Posisi meja “head up “ dengan
sudut 150 ( Reverse
Trendelenburg)
• Kepala diletakkan di donut balon
dan dagu sejajar dengan axis
panjang dari garis median
⌂ Desinfeksi lapangan operasi, batas :
• Lateral : tepi depan m.
trapezius
• Atas : bibir bawah
• Bawah : kosta 3
⌂ Desinfeksi dengan menggunakan
alhokol saja.
⌂ Drapping : sesuai dengan daerah yg
dilakukan disenfeksi.
⌂ Insisi pada ± 2 jari di atas sternal
nocth. Rawat perdarahan dengan
koagulasi atau diikat
⌂ Buat flap pada fascia coli superficialis ,

• atas  cartilago tiroidea

• bawah  sampai sternal nocth

 teugel ke atas dan bawah.

⌂ Otot pretraceal di pisahkan ke lateral kanan

kiri sehingga tampak jaringan tiroid.

⌂ Strap muscle diretraksi ke lateral kanan &

kiri.

⌂ Pada tumor yang besar, strap muscle dapat

di potong pada 1/3 proksimal, setelah v.

jugularis anterior di ligasi


⌂ Identifikasi :

• v. tiroidea media

• a. tiroidea inferior

⌂ Identifikasi dan preservasi

• Kelenjar Paratiroid

• N . rekuren laringeus
• Identifikasi a.v. tiroidea superior di pool atas tiroid

• Ligasi pada 2 tempat, dengan menggunakan 3 klem dan di


potong diantaranya dan dilakukan jahit ikat pada 2 klem
bagian superior.
⌂ Diseksi dilanjutkan ke arah isthmus

⌂ Ligamentum Berry dan isthmus di


potong

⌂ Dilakukan jahit omsteking (jahit ikat)


pada jaringan tiroid yang di klem

⌂ Kontrol perdarahan terutama dari a.


tiroidea superior

⌂ Cuci dengan NaCl steril


• Posisi leher dikembalikan dengan mengambil bantal di bawah

pundak

• Pasang vacum drain no. 12, yang ditembuskan ke kulit searah dengan

tepi sayatan luka operasi

• Evaluasi ulang, rawat perdarahan

• Strap muscle didekatkan dg jahitan interuppted dg chromic 2/0

• Platysma di jahit interuppted dengan chromic 2/0

• Kulit dijahit secara sub kutikuler dg benang sintesis 3/0

• Luka operasi ditutup dg kassa steril


⌂ Perawatan pasca bedah :
• Transfusi atas indikasi tertentu
• Observasi produk drain, bila
 1 jam pertama produk > 100 cc atau adanya
gangguan pernafasan, dilakukan re-open, untuk
eksplorasi dan homeostasis
 Produk < 10 cc/24 jam, serous, maka drain dilepas
• Rawat luka pada hari ke 3 atau saat drain dilepas
• Penderita pulang 1 hari setelah drain dilepas
⌂ Kontrol :
• 7 – 10 hari setelah pasien pulang
• Bila hasil PA ganas :
 Scan tiroid 4 -6 minggu pasca bedah dan
Permeriksaan fungsi tiroid
 Radiasi interna dan eksterna sesuai indikasi
 Kontrol tiap 3-6 bulan
Tumor Rongga Mulut
⌂ Benjolan pada palatum, mukosa pipi, ginggiva, alveolus, lidah, dasar
mulut, bibir dan sinus paranasalis.
• Jinak bila batas tegas, kenyal, permukaan rata dan tidak melekat
dengan struktur disekitarnya, tidak disertai pembesaran KGB
• Ganas bila batas tidak tegas, keras, permukaan rata dan melekat
dengan struktur disekitarnya dan disertai pembesaran KGB
⌂ Pemeriksaan penunjang :
• Lab darah rutin
• Foto Ro / CT scan atas indikasi
⌂ Gold standard : pemeriksaan histopatologi
⌂ Perawatan Pra bedah : 1 hari sebelum operasi, antibiotik profilaksis
 broadspektrum dan antibiotik untuk gol. anaerob

⌂ Instrumen yang diperlukan :

• Tergantung dari asal dan sifat dari tumornya , Tindakan  eksisi


massa tumor.

• Drain tube tergantung dari besar tumor

• VC bila ada indikasi

⌂ Perawatan pasca bedah : AB spt pra bedah dan ditambah dengan


obat kumur
Ca mukosa bucal yg sudah menginfiltrasi mandibula
Ca lidah yang sudah menginfiltrasi dasar lidah,
belum ke mandibula
Ca lidah 2/3 anterior
Tumor Parotis
• Keluhan : benjolan di bagian bawah dan depan telinga sampai tepi
bawah ramus mandibula, ditandai dengan terangkatnya cuping telinga.
– Pada tumor jinak  tumbuh lambat, batas tegas kenyal dan mobil.
– Pada tumor ganas  keras dan disertai dengan rasa nyeri
• Gold Standard : pemeriksaan histopatologi
• Pemeriksaan penunjang :
– Lab darah
– Sialografi atas indikasi
– Foto thorak
– USG abdomen atas indikasi
• Perawatan pra bedah : 1 hari sebelum operasi dan diberikan AB
profilaksis
⌂ Instrumen yang diperlukan :

• Alat set sedang

• Benang cromic 3-0 dan silk ( non absorble) 4-0

• Drain tube no 12 atau penrose drain

⌂ Tindakan operasi :

• Superfisial parotidektomi  tumor jinak parotis

• Total parotidektomi  tumor jinak parotis yang letaknya deep


atau tumor ganas parotis.
Operasi Parotidektomi
• Pembiusan :

• Intubasi orotrakheal, dg selang intubasi diletakkan/ difiksasi pada


sudut mulut kontra lateral lapangan operasi.

• Bila intubasi nasotrakeal,fiksasi ke dahi penderita.

• Pesan pada dokter anestesi jangan menggunakan obat relaksan/


curare supaya nervus fasialis tetap peka terhadap stimulasi waktu
operasi.
• Posisi pasien :

• Penderita telentang,leher
ekstensi,head up 15o , wajah
dimiringkan dengan parotis di atas

• Kepala dilandasi bantalan "donat"


supaya lebih terfiksir.

• Setelah dilakukan disinfeksi, kepala


dibungkus dengan duk steril
perlihatkan daun telinga sisi kelenjar
parotis yang akan dioperasi, sudut
mata dan sudut bibir. Lubang telinga
disumbat kapas
Insisi modifikasi Blair Insisi Y / inverted T
Stell & Maran’ Head and Neck Surgery. 2000
Pembuatan flap kulit
⌂ Flap ke anterior :
• Fascia parotidea
superficialis dibiarkan
intak
• Diseksi superficial dari m.
platysma
⌂ Flap posterior :
• Identifikasi prosesus
mastoideus
• Dan tepi depan m.
sternocleidomastoideus
Langkah awal untuk superficial
parotidektomi adalah identifikasi
trunkus utama n. facialis.

Lore & Medina. An Atlas of Head & Neck Surgery


4th ed.2005
Pengambilan lobus profundus
Rawat perdarahan

Letakkan suction drain melalui


tusukan dibawah insisi atau penrose
drain disudut luka operasi

Jahit platysma dan lemak subkutis


dengan benang 4.0 absorble

Jahit kulit dengan non-absorble


5.0/4.0
⌂ Perawatan Pasca operasi :

• Drain di lepas setelah 24 - 48 jam atau produksi <

10 cc serous

• Penderita boleh pulang setelah drain dilepas

• Jahitan dilepas pada hari ke-7


Radical Neck Disection
⌂ Indikasi :

• Pembesaran KGB leher positif multipel secara

klinis, yang belum dilakukan tindakan atau

yang dilakukan tindakan pembedahan, radiasi

dan/atau kemoterapi.
Radical Neck Disection
• Posisi pasien :

– Head up 15°-20°

– Intubasi nasal atau oral,


difiksasi ke kontralateral
lapangan operasi

– Supinasi, ekstensi kepala,


menoleh ke kontralateral

– Pasang kateter
• Desinfeksi lapangan operasi
• Drapping, fiksasi dengan jahitan
• Membuat pola insisi (insisi Mc
Fee)
Shah : preservasi SAN dan SCM

Stell and Maran’s Head & Neck Surgery, 2000


Stell and Maran’s Head & Neck Surgery, 2000
• Perawatan pasca Operasi :
1. Jaga jalan nafas tetap aman
2. Pertahankan elevasi kepala 30 o
3. monitor tanda vital, input dan output
4. Pemberian analgetik adekuat
5. Jaga drain berfungsi baik. Drain dipertahankan sampai
produksi serous 20-25 cc / 24 jam
6. Pemberian antibiotika jika diperlukan
7. Monitor perdarahan, hematom, demam, fistel
8. Mobilisasi bertahap dan fisioterapi nafas
9. Luka operasi dibuka pada hari ke-7 sampai 14
10.Penderita boleh pulang setelah drain dilepas

Anda mungkin juga menyukai