SUMBER DAYA MANUSIA REGIONAL MAKASSAR 2019 Latar Belakang Masih rendahnya SDM Aparatur Kampung pengelola dana desa dalam hal ini pekerjaan administrasi dana desa, sehingga untuk menyelesaikan pekerjaan administrasi dana desa, aparatur pengelola dana desa sering mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar aparatur tertentu di ibukota kabupaten untuk menyelesaikan administrasi dana desa dengan biaya yang cukup besar namun hasil pekerjaan memenuhi ketentuan yang ada. Pendamping Desa yang memiliki keahlian teknis administrasi (RAB dan Desain) maupun Pendamping Desa yang memiliki keahlian teknis pemberdayaan kurang aktif melaksanakan tugas pendampingan ke kampung- kampung karena kondisi wilayah yang sulit dijangkau dan belum memiliki sarana transportasi sehingga banyak kegiatan pembangunan fisik maupun kegiatan pemberdayaan (pelatihan) tidak diselesaikan oleh karena tidak ada pendampingan dan pengawasan. Masih terdapat penyimpangan-penyimpangan seperti penyalahgunaan wewenang, penyalahgunaan anggaran yang dilakukan oleh oknum pemangku kepentingan di kampung dalam pelaksanaan tugas-tugas karena kurangnya pembinaan.pendampingan dan pengawasan dan aparatur pemerintah maupun pendamping desa. Tujuan Jangka Pendek Terwujudnya penataan administrasi dana desa/kampung yang baik di 7 (tujuh) Kampung di Distrik Supiori Barat. Jangka Menengah Terwujudnya pengelolaan dana desa secara efisien dan efektif Jangka Panjang Terwujudnya Pembangunan di Kampung yang berjalan dengan baik sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. RUANG LINGKUP
Mengadakan rapat koordinasi awal Pengenalan Inovasi
Proyek Perubahan Melakukan koordinasi dengan instansi terkait Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung. Melakukan pembinaan dan pendampingan administrasi dana desa tahap III dan memantau kegiatan pembangunan sarana prasarana yang dibangun dengan dana desa di 4 (empat) kampung. Melakukan pembinaan administrasi kelompok simpan pinjam perempuan Mengikuti Program Inovasi Desa tentang Busa Inovasi Desa Melakukan rapat koordinasi evaluasi Tim Kerja Efektif Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan dari pencapaian tujuan proyek perubahan adalah Surat keputusan Bupati tentang tim kerja efektif pembinaan dan pendampingan dana desa/kampung pada distrik Supiori Barat Kabupaten Supiori pernyataan dukungan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Supiori atas adanya proyek perubahan serta terjalin hubungan komunikasi dan kerja sama baik antara seluruh stakeholder dan tim kerja dari awal sampai akhir implementasi proyek perubahan sehingga seluruh kegiatan di rencanakan dapat berjalan dengan baik sampai selesai Milestone I I. Terwujudnya kesamaan a. Melakukan koordinasi dengan camat 28 – 10 – 2019 persepsi dengan stake sebagai atasan langsung sekaligus holder antara mentor dengan reformer dalam tata kelola Proyek Perubahan b. Melakukan koordinasi dengan Kabag Hukum Setda Kabupaten Supiori 29 – 10 – 2019 tentang adanya terbentuk Tim Kerja Proyek Perubahan yang membutuhkan Dasar Hukum c. Melakukan koordinasi dengan Sekda Kabupaten Supiori selaku Pembina 30 – 10 – 2019 Kepegawaian bagi semua ASN dalam Wilayah Pemerintah Kabupaten Supiori untuk diketahui dan mendapat dukungan dalam proyek perubahan d. Melakukan koordinasi dengan Kepala 31 – 10 – 2019 Bidang Keuangan Desa dan Aset Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Supiori sebagai stakeholder dan anggota Tim Kerja Proyek Perubahan. 01 – 11 – 2019 e. Melakukan koordinasi dengan Pendamping Desa (PD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD) sebagai Milestone II II. Terbentuknya Tim Kerja a. Membuat undangan rapat koordinasi 04 – 11 – 2019 Efektif Proyek Perubahan Pengenalan Inovasi Baru Proyek Perubahan tentang Pola Kemitraan Distrik dan Pendamping Desa di Distrik Supiori Barat Kabupaten Supiori kepada 4 (empat) Kepala Kampung, Sekretaris Kampung, Bendahara, Ketua Bamuskam dan Pendamping Distrik serta Pendamping Lokal Desa b. Mengirim/menyampaikan undangan 04 – 11 – 2019 rapat c. Menyiapkan Daftar Hadir Rapat Koordinasi oleh Staf Kantor Distrik 06 – 11 – 2019 Supiori Barat d. Melakukan Rapat Koordinasi 06 – 11 – 2019 e. Membuat penjelasan tentang Rapat Koordinasi Proyek Perubahan serta 06 – 11 – 2019 membentuk Tim Kerja efektif yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Distrik Supiori Barat Milestone III III. Terlaksananya jadwal Tim a. Membuat Surat Pemberitahuan 11 – 11 – 2019 Kerja Efektif Proyek Pembinaan dan Pendampingan pada 4 Perubahan (empat) Kampung dengan hari dan tanggal yang berbeda sesuai Lampiran Jadwal pada surat b. Mengirim/menyampaikan Surat Pemberitahuan kepada 4 (empat) 11 – 11 – 2019 kampung/desa c. Menyiapkan daftar hadir sesuai waktu yang berbeda : - Desa Amyas 13 – 11 – 2019 - Desa Wayori 14 – 11 – 2019 - Desa Koiryakam 15 – 11 – 2019 - Desa Waryei 18 – 11 – 2019 d. Melakukan pembinaan oleh Tim Kerja 13s/d18 – 11 – Efektif Proyek Perubahan dengan 2019 judul yang sama pada 4 (empat) kampung di Distrik Supiori Barat. Milestone IV dan V IV. Terwujudnya a. Melakukan pencatatan 2019-2020 Penataan administrasi penerimaan, Administrasi Dana penggunaan dan Desa di 4 Desa pertanggungjawaban yang baik. b. Melakukan pengawasan secara baik sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaan dana kampung.
V Terwujudnya a. Melakukan penghitungan 2020 – 2025
pengelolaan dana anggaran yang benar lewat Desa sacara efisien RAB agar tidak terjadi dan efektif (Jangka pemborosan tetapi tepat Menengah) sasaran dan waktu sesuai hitungan jangka waktu yang 2020 – 2025 telah di kalenderkan. Milestone VI dan VII a. Melakukan perubahan jangka VI Terwujudnya rencana panjang dalam 20 tahun melalui 02 – 12 – 2019 (Jangka Panjang) visi RPJP Nasional 2005 -2025 yaitu Indonesia yang maju, 03 – 12 – 2019 mandiri, adil dan makmur. b. Melakukan perubahan sesuai visi yang djabarkan melalui misi 05 – 12 – 2019 RJPN dan output atau keluarannya sebagi program dan kegiatan yang menyentuh dan dirasakan sebagai tujuan akhir yang hendak dicapai. 05-12-2019 VII Terlaksananya Evaluasi a. Mempersiapkan Rapat Evaluasi 02-12-2019 b. Membuat undangan serta mengirimkannya 03-12-2019 c. Melakukan Rapat Koordinasi Evaluasi Tim Kerja Pola Kemitraan Distrik dan Pendamping Desa di 05-12-2019 Distrik Supiori Barat TATA KELOLA COACH MENTOR
REFORMER
TIM KERJA Pemetaan stakeholder Latens Promoters
Kabag Hukum Setda Kepala Distrik
Kabid Keuangan Desa dan Kabag Pemerintahan Aset Dinas PMK Kasie Perekonomian dan Pembangunan Kantor Distrik
Apathetics Defenders
Kabag Hukum Setda Pendamping Lokal Desa
Kabid Keuangan Desa dan Kepala Kampung/Desa Aset Dinas PMK Ketua Bamuskam Perangkat kampung STRATEGI KOMUNIKASI Dalam rangka pencapaian tujuan pelaksanaan proyek perubahan dibutuhkan Komunikasi yang baik dan dilakukan selama pelaksanaan kegiatan proyek perubahan yang berkaitan dengan upaya peningkatan efektifitas pembinaan dana desa melalui pola mitra kerja distrik dan pendamping desa dengan melakukan komunikasi langsung antara stakeholder internal dan eksternal ANALISIS KEKUATAN STAKEHOLDER Pengaruh Besar Kepentingan Besar (Promotors) Stakeholder promoter yang sangat mempengaruhi dan berkepentingan terhadap penggunaan dan keberhasilan proyek perubahan. Pengaruh Besar Kepentingan Kecil (Latens) Stakeholder Latens yang tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam proyek perubahan akan tetapi memiliki kekuatan besar mempengaruhi pihak lain dalam pelaksanaan proyek perubahan. Pengaruh Kecil Kepentingan Besar (Defenders) Stakeholder defender yang memiliki kepentingan terhadap perubahan akan tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi keberhasilan proyek perubahan. Kepentingan Kecil Pengaruh Kecil (Apathetic) Stakeholder apathetic yang memiliki pengaruh dan kepentingan kecil terhadap keberhasilan proyek perubahan. KENDALA INTERNAL DAN EKSTERNAL Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi proyek perubahan ini adlah sebagi berikut : Banyak tugas-tugas kantor lain banyak menyita waktu reformer, dalam menjalankan tugas tim kerja efektif. Minimnya biaya operasional pendamping desa untuk melakukan kegiatan kunjungan kerja d kampung-kampung. Seluruh administrasi desa harus dikerjakan dengan komputer sedangkan sebagian aparatur kampung belum menguasai teknologi komputer untuk mengerjakan administrasi dana desa. Pemahaman aparatur kampung terhadap aturan dana desa masih sangat kurang. Ada beberapa oknum aparatur yang tidak berada di tempat saat kegiatan sehingga tidak memahami maksud dan tujuan pembinaan dan pendampingan tim kerja efektif proyek perubahan. STRATEGI MENGATASI KENDALA Memperhatikan masalah yang menjadi penghambat dalam mplementasi kegiatan pembinaan dan pendampingan pengelolaan dana desa/kampung yang dilakukan oleh tim kerja, maka langkah yang dilakukan sebagai berikut : Membagikan tugas anggota tim kerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki dalam pengelolaan dan pengawasan dana kampung. Memfasilitasi seluruh kebutuhan tim kerja efektif dengan logistik dalam penyediaan BBM dalam melaksanakan seluruh kegiatan implementasi proyek perubahan. Melibatkan staf distrik dengan pendamping desa sebagai penggerak utama implemtasi proyek perubahan. Membangun komunikasi yang efektif dan terus menerus dengan setiap stakeholder untuk kesamaan pendapat dan sinergitas dalam implementasi proyek perubahan Kesimpulan Dengan adanya Pola Kemitraan Distrik dan Pendamping Desa, maka diharapkan pembinaan dan pendampingan kepada aparatur pengelola dana desa/kampung dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien dan secara terus menerus sehingga pengelolaan dana desa dapat terlaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan adanya kegiatan monitoring Tim Kerja pembinaan dan pendampingan desa ke setiap kampung maka pembinaan, pendampingan dan pengawasan dapat dilakukan secara bersama- sama sehingga permasalahan dana desa/kampung dapat diatasi sedini mungkin. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas bagi kelompok masyarakat dapat terlaksana dengan lebih efektif dan efisien dengan adanya tim satuan kerja pembinaan dan pendampingan dana desa/kampung. Terjadi penghematan biaya operasional aparatur kampung dalam mengurus administrasi maupun konsultasi dana desa/kampung ke ibu kota distrik maupun ibu kota kabupaten. REKOMENDASI Kegiatan proyek perubahan yang dilakukan di Distrik Supiori Barat ini kiranya secara bertahap dapat dilakukan di setiap distrik di Kabupaten Supiori. Kegiatan proyek perubahan ini diharapkan menjadi masukan dan acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Supiori untuk menata penyelenggaraan Pemerintahan yang lebih peduli pada pelayanan masyarakat di kampung-kampung.