Anda di halaman 1dari 13

Penanganan sampah dalam upaya

pencegahan pencemaran laut pada kapal


ASL Pisces

DARMIN
20,06,101,007
AHLI N AUTIKA TK I ANT-I
P O L I T E K N I K I L M U P E L AYA R A N M A K A S SA R
2020
LATAR BELAKANG
Sampah adalah semua jenis sisa makanan dari atas kapal dan
sisa operasional tidak termasuk ikan segar dan bagian –
bagian lainnya, yang dihasilkan selama pengoperasian kapal
secara normal yang diharuskan dibuang secara terus
menerus atau secara berkala kecuali zat – zat yang mana
telah dicantumkan dalam aturan – aturan lainnya pada
konfensi terakhir. sampah merupakan salah satu penyebat
terjadinya pencemaran perairan.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
sebelumnya, maka rumusan masalah pada penulisan
ini yaitu bagaimana pelaksanaan penanganan sampah
diatas kapal, Apakah telah dilaksanakan sesuai dengan
Annex V Marpol ?
TUJUAN
Dengan adanya penulisan ini agar dapat diketahui betapa pentingnya
penanganan sampah diatas kapal yang apabila sampah tersebut tidak
ditangani dengan baik maka akan berakibat fatal. Sehingga dengan
pembahasan masalah ini, tujuan yang ingin penulis sampaikan adalah
untuk mengetahui cara pelaksanaan penanganan sampah diatas kapal.
sesuai dengan annex V Marpol?.
MANFAAT
Adapun kejadian yang penulis angkat di dalam KIT ini adalah di kapal ASL
Pisces dimana pada saat itu penulis bekerja sebagai chief officer. Kejadian ini
terjadi terjadi
Pada tanggal 22 February 2018, saat itu kapal ASL Pisces mendapat tugas
untuk melakukan operasi anchore handling dari crane barge HAFAR
NEFTUNE di lokasi Balongan Indonesia(OWNJ). Kejadian itu menyebabkan
sampah berserakan di di deck kapal karena tidak ditangani dengan baik sesuai
aturan yang sudah ada sehingga dapat menjadi pemicu terjadi pencemaran.
Sampah yang tertampung pada deck kapal berupah sampah sisa makanan dan
lain sebagainya
HIPOTESIS

Sesuai dengan perumusan masalah diatas penanganan


sampah di kapal ASL Pisces masih kurang diperhatikan
oleh crew sehingga Annex V Marpol belum berjalan sesuai
dengan ketentuan. Hal ini diduga bahwa penanganan
sampah di kapal ASL Pisces belum dilaksanakan dengan
baik karena tidak adanya kedisiplinan crew
KAJIAN PUSTAKA
1. PP RI Nomor 19 tahun 1999 pengendalian Pencemaran dan atau perusakan laut

2. Undang-undang No 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan


lingkungan hidup

3. Undang-undang No 21 Tahun 1992 tentang pelayaran

4. Marpol Annex V Garbage


LOKASI KEJADIAN
Adapun kejadian yang penulis angkat di dalam KIT ini adalah
di kapal ASL Pisces dimana pada saat itu penulis bekerja
sebagai chief officer. Kejadian ini terjadi terjadi Pada tanggal 22
February 2018, saat itu kapal ASL Pisces mendapat tugas
untuk melakukan operasi anchore handling dari crane barge
HAFAR NEFTUNE di lokasi Balongan Indonesia(OWNJ).
Kejadian itu menyebabkan sampah berserakan di di deck kapal
karena tidak ditangani dengan baik sesuai aturan yang sudah ada
sehingga dapat menjadi pemicu terjadi pencemaran. Sampah
yang tertampung pada deck kapal berupah sampah sisa makanan
dan lain sebagainya.
TEMUAN

1. Kurangnya kedisiplinan ABK untuk membuang sampah pada


tempat yang disediakan

2. Anak buah kapal yang belum memahami Annex V Marpol


URUTAN KEJADIAN
Adapun kejadian yang penulis angkat di dalam KIT ini adalah di
kapal ASL Pisces dimana pada saat itu penulis bekerja sebagai chief
officer. Kejadian ini terjadi terjadi Pada tanggal 22 February 2018,
saat itu kapal ASL Pisces mendapat tugas untuk melakukan operasi
anchore handling dari crane barge HAFAR NEFTUNE di lokasi
Balongan Indonesia(OWNJ). Kejadian itu menyebabkan sampah
berserakan di di deck kapal karena tidak ditangani dengan baik sesuai
aturan yang sudah ada sehingga dapat menjadi pemicu terjadi
pencemaran. Sampah yang tertampung pada deck kapal berupah
sampah sisa makanan dan lain sebagainya.
SIMPULAN
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan yang ada pada penulisan ini, maka
kesimpulan yang dapat penulis ambil dalam penulisan ini adalah sebagai berikut

1. Penanganan sampah diatas kapal belum sesuai dengan prosedure annex.v


marpol karena kru kapal mencampur sampah dalam satu wadah. Sampah yang
ada dimana sampah organik di tampung pada wadah berwarna hijau, sampah
an organik ditampung pada wadah merah dan kuning.

2. Kurangnya kedisiplinan ABK untuk membuang sampah pada tempat yang


disediakan jika sedang bekerja
SARAN
Saran yang timbul dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya perusahaan memberikan familiarisasi pada kru kapal agar mereka
menyadari pentingnya penanganan sampah dilaksanakan sesuai Annex V
Marpol untuk menghindari bahaya yang dapat ditimbulkan apabila sampah
diatas kapal tidak diolah dengan baik sebab hal tersebut dapat berakibat fatal
bagi kru yang ada diatas kapal itu sendiri maupun terhadap pencemaran
perairan.
2. Sebaiknya perwira kapal memberikan pemahaman pada crew kapal akan
pentingnya penanganan sampah diatas kapal dan menempatkan sampah sesuai
jenisnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai