“LARA ASPAL”
ISI FILM: Tumpahan aspal berbendera gabon di nias utara pada februari 2023 membuat
perairan nias utara tercemar. Muatan kapal yang berisi aspal cair itu menimbulkan petaka
dampak yang dampak yang sangat besar. Di perkiraan awal disebutkan bahwa sekitar 1.500
Liter namun kemudian setelah dilakukan pengecekan muatan berkisar 3.500 Liter aspal cair.
Dari kejadian ini menimbulkan dampak yang sangat signifikan pada nelayan dijelaskan dari
keterangan nelayan pada video ini bahwa saat diwawancarai mereka mengatakan sangat sulit
mencari tidak seperti biasanya, terlihat dari paparan video seorang nelayan yang menujukkan
hasil tangapannya hanya ada dua ekor ikan sejenis tuna berukuran besar satu dan yang
berukuran sedang satu. Dia menjelaskan bahwa mendapatkan ikan dua ekor saja sudah sangat
lumayan karena hari sebelumnya bahkan ia pulang dengan tangan kosong, para nelayan
menebar jaring tetapi bukan ikan yang tertangkap melainkan aspal, tetapi terkadang ada
ikanyang tersangkut namun harus di cuci bersih lagi ikannya.
Hal ini dirasakan sejak tumpah aspal, bukan hanya hasil tangkapan namun nelayan
juga mengatakan bahwa aspal yang mengambang di atas air kerap kali menyangkut ke kipas
kapal dan menyebabkan baling-baling kapal mati. Tumpahal aspal yang mencemari laut
membuat nelayan resah karena laut mereka mengantungkan kehidupan mereka di laut
sepenuhnya. Selain itu pendapatan nelayan menurun drastic karena ikan di wilayah tersebut
menjauh. Sebeum terdampar nelayan mengatakan bisa medapatkan penghasilan sekitar Rp.
150.000.00 ribu termasuk minyak kapal namun setelah laut tercemar dengan tumpahan aspal
cair hanya sekitar Rp. 5000.00 ribu dikutip dari paparan video salah satu nelayan mengatakan
“jangankan untuk makan untuk rokok saja kurang”. Mayarakat sangat resah dengan
tumpahan aspal cair karena mereka susah dalam mencai nafkah.
Di dalam video diperlihatkan saat Tim walhi ingin melakukan penelusuran di dekat
bangkai kapal namun tidak dapat memdekat karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan,
jadi pengamatan hanya bisa dilihat dari jarak 200 Meter. Dari pengamatan yang dilakukan
terlihat Banyak minyak yang mencemari laut mencemari terutama di sekitar bangkai kapal.
Warga mengatakan bahwa desa tak mendapat penanganan apapun melainkan hanya
menenangkan dengan perwakilan dari pusat dan satu orang perwakilan dari india. Pada saat
kejadian ini Masyarakat pulau nias telah menyelamatkan 19 abk dan 1. Dalam kapal tangker
ini bukan hanya mengandung aspal namun juga minyam yang mematikan tanaman mangrove.
Sebenarnya ada upaya yang dilakukan pemerintah pusat diluar pengadilan dengan ganti rugi
namun sampai sekarang belum ada bukti nyata yang diberikan pemerintah dan perusahan
dalam pemindahan kapal.
Masyarakat mengatakan bahwa tidak perlu ganti rugi terlebih dahulu karena jika ganti
rugi jika dihitung dari terdampanya kapal itu sudah sangat banyak melainkan dengan salahh
satu bukti nyata terlebih dahul dengan memindahkan bangkai kapal dimana meliputi evakuasi
muatan kapal, pemerintah daerah sebenarnya ingon turun tangan terkait dengan pemindahan
kapal dan muatan namun mereka tiadak memiliki kewenangan dan juga anggaran yang
cukup. Didalam cuplikan video diperlihatkan tentang bagaimana tanggapan pemerintah
terkait dengan kasus kapal mt asih ini, pemerintah mengatakan dalam wawancara bahwa
langkah strategi pemerintah yaitu meminta bupati menyampaikan apa yang mereka rasakan,
dimana pemerintah sudah mengirim surat terkait dengan hal ini dan kordinasi dengan
lembga-lembaga terkait.
PEMATERI
ANALISIS
Kebocoran Aspal di Nias merupakan salah satu contoh pencemaran laut yang
disebabkan oleh aktivitas manusia. Kebocoran aspal ini berdampak buruk terhadap
lingkungan, khususnya ekosistem laut di sekitar perairan Nias. Aspal yang lengket dapat
menutupi daerah permukaan laut dan menyebar ke pesisir selain itu aspal juga dapat merusak
terumbu karang, sehingga mengganggu habitat ikan dan biota laut lainnya. Secara tidak
langsung, kebocoran aspal juga dapat menghambat pembangunan berkelanjutan di Nias
karena Kebocoran aspal ini menyebabkan kerusakan ekosistem laut, yang merupakan salah
satu sumber daya alam penting di Nias. Ekosistem laut di Nias berperan penting dalam
perekonomian masyarakat Nias, khususnya sektor perikanan dan pariwisata seperti yang telah
dipaparkan oleh bang rianda Purba . Kebocoran aspal ini dapat menyebabkan berkurangnya
hasil tangkapan ikan, sehingga pendapatan nelayan menurun. Selain itu, pencemaran laut juga
dapat menghambat pengembangan pariwisata di Nias yang berdampak pada kemajuan
Pembangunan objek pariwisata guna menaikkan pendapatan kawasan karena menyebabkan
keindahan pulau menjadi berkurang dikarenakan Sebagian aspal yang mengapung
dipermukaan laut.
Kebocoran aspal ini dapat menghambat pembangunan berkelanjutan di Nias dimana
sektror perikanan dan juga pariwisata yang dibangun guna mensejahterakan Masyarakat nias
menjadi tergangu. Oleh karena itu, diperlukan upaya nyata pemerintah dalam kasus
pencemaran aspal di laut nias dengan penegakan hukum lingkungan hidup yang lebih tegas
yang memberikan efek jera bagi pelaku pencemaran laut baik yang melintas ataupun
penduduk. Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan pembangunan di Nias dapat
berjalan secara berkelanjutan.
Analisis terkait dengan eco development dan krisis ekologis wilayah maritim dalam konteks
sosiologi maritim dapat dilakukan dengan mengaitkan beberapa aspek :
1. Dampak ekologis:
- Film tersebut menggambarkan dampak tumpahan aspal terhadap lingkungan laut,
mencemari air dan mengancam hutan bakau. Hal ini mencerminkan konsep pembangunan
ramah lingkungan, yang menekankan perlunya pembangunan ramah lingkungan dan
berkelanjutan untuk melindungi ekosistem.
2. Dampak sosial terhadap nelayan:
- Dampak pencemaran aspal sudah dirasakan langsung oleh para nelayan yang mata
pencahariannya bergantung pada laut. Penurunan tajam hasil tangkapan ikan dan pendapatan
nelayan mencerminkan dampak sosial negatif dari peristiwa tersebut.
3. Dampak terhadap pendapatan dan kesejahteraan masyarakat:
- Menurunnya pendapatan dan mata pencaharian nelayan mencerminkan dampak ekonomi
dan sosial terhadap masyarakat lokal. Hal ini dapat dikaitkan dengan konsep keberlanjutan
yang menekankan pada perluasan kesejahteraan sosial serta perlindungan lingkungan.
4. Tanggapan negara:
-Tindakan atau kelambanan pemerintah dalam menangani tumpahan aspal menunjukkan
bagaimana kebijakan pembangunan dapat mempengaruhi lingkungan dan masyarakat.
Pemerintah tampaknya tidak memiliki bukti nyata untuk mengatasi masalah kesenjangan dan
ketidakamanan ini.
5. Koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat:
- Kurangnya kewenangan dan anggaran pemerintah daerah untuk mengelola situasi
mencerminkan tantangan dalam koordinasi dan tanggung jawab pemerintah pusat dan
daerah, yang merupakan aspek sosial dan struktural dari sudut pandang sosiologi
pembangunan.
6. Partisipasi Masyarakat:
- Respons masyarakat terhadap tumpahan aspal dan perlunya bukti nyata untuk
memindahkan kapal mencerminkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan yang berdampak pada lingkungan dan kehidupan sehari-hari.