Anda di halaman 1dari 14

J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021

212020212021

CONTIGENCY PLAN PADA PELAYARAN SEBAGAI POLA DAN


SISTEM DALAM MENGHADAPI CUACA BURUK DI KAPAL KM.
ROYAL SHIP
(Shipping Safety Measures In The Face Of The Bad Weather In KM. ROYAL
SHIP)
PT. SAMAS SURABAYA

Khairuzzaman1, Djamaludin Malik2, Supangat3


Jurusan Nautika, Program Diploma Pelayaran,
Universitas Hang Tuah Surabaya
Jl. Arief Rachman Hakim No. 150, Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur (60111)
Pelaut20140110039@gmail.com

ABSTRAK

Transportasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam masyarakat pada masa
sekarang ini khususnya Pelayaran dan Perkapalan. Dalam sebuah negara untuk memenuhi
kebutuhannya,membutuhkan angkutan laut sebagai transportasi yang
efesien,ekonomis,dan tergolong murah. Banyak kendala yang terjadi saat kapal berlayar
mengatar barang kepelabuhan satu ke pelabuhan tujuan. Kendala yang biasa terjadi terdiri
dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi dari
kecakapan mualim dalam hal bernavigasi,alat-alat navigasi yang tidak memadai dan
kondisi kapal yang tidak layak laut, sedangkan faktor ekternalnya adalah faktor cuaca
yang tidak selalu bersahabat saat melakukan pelayaran. Tujuan contigency plan adalah
meminimalkan hal-hal yang dapat merusak kapal, muatan, keselamatan jiwa dan biota
laut.Pentingnya sebuah persiapan untuk menghadapi cuaca buruk merupakan tugas seluruh
awak kapal. Dengan baiknya koordinas antara crew kapal sangat membantu dalam
meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diingankan dalam menghadapi cuaca buruk.
Metode yang dilakukan awak kapal dalam menghadapi cuaca buruk dikapal adalah sudah
dilakukan sesuai tahapan yang ditekankan dalam safety agar tidak terjadi kerusakan
muatan dan kapal yaitu dengan melasing muatan dan membawa kapal sesuai prosedur
dalam bahaya. Disini awak kapal harus terlatih dan trampil serta mengetahui langkah-
langkah yang diambil sebelum dan saat menghadapi cuaca buruk diatas kapal. Mengenai
langakah-langakah sudah diatur dalam konvensi yang disusun oleh IMO diantaranya
tentang colission regulartion,solas dan stcw1978.

Kata Kunci: Contigency plan dalam Menghadapi Cuaca Buruk

1
Taruna Program D3 Nautika, PDP, UHT
2
Dosen Jurusan Nautika, PDP, UHT
3
Dosen Pembimbing Tugas Akhir
1|PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN
J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

ABSTRACT

Transportation is a very important activity in today's society, especially Sailing and


Shipping. In a country to meet its needs, it requires sea transport as an efficient,
economical, and relatively inexpensive transportation. Many obstacles that occur when
the ship sailed beratar port one to the port of destination. Common constraints consist of
two factors: internal factors and external factors. Internal factors include the ability of the
mualim in terms of navigating, inadequate navigation devices and the condition of the ship
is not worthy of the sea, while the external factor is a weather factor that is not always
friendly when making a voyage. The purpose of the contigency plan is to minimize the
things that can damage the ship, cargo, safety and marine life. The importance of a
preparation to deal with bad weather is the job of the entire crew. With good coordination
between ship's crew is very helpful in minimizing the occurrence of things that are not
eased in the face of bad weather. The method used by the crew in facing bad weather on
the vessel is done according to the stages emphasized in safety in order to avoid damage
of cargo and ship that is by unloading and bringing ship according to procedure in
danger. Here the crew must be trained and skilled and know the steps taken before and
when facing bad weather on board. The terms are already set in the conventions
developed by IMO such as colission regulartion, solas and stcw1978.

Keywords: Contigency plan in Bad Weather

PENDAHULUAN sangat mempengaruhi kepercayaan


Kapal merupakan transportasi laut para pemakai jasa transportasi laut.
yang sangat efektif dan potensinya Masalah ini tentunya menjadi
harus dikembangkan agar ekonomi di perhatian utama para pelaku bisnis
dunia dapat merata dan terpenuhi. pelayaran juga Maritime
Kapal merupakan transportasi yang Organization (IMO) yang
terhitung ekonomis dengan harga berkedudukan sebagai sebuah
yang cukup terjangkau, dan dapat organisasi maritim internasional.
memasuki kepelosok negeri. Tanggung jawab utama terletak di
Untuk itu keselamatan tangan nahkoda. Apalagi kapal tempat
pelayaran sangat penting untuk taruna melakukan praktek berlayar
diperhatikan. Keselamatan pelayaran sering melintasi cuaca buruk.
merupakan tugas dan tanggung jawab Di dalam pelayaran, kapal
semua pihak yang berada di atas taruna sering mengalami cuaca buruk
kapal, hal ini tentu memberikan saat berada ditengah laut, contohnya
dampak yang sangat besar terutama saat berlayar di laut Masalembo dan
masalah keselamatan jiwa di laut Pulau Bawean. Di laut Masalembo
serta kapal dan muatannya yang dan Bawean cuaca sering berubah

2|PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN


J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

sewaktu-waktu yang mulanya cerah Nahkoda langsung memberitahu


bisa jadi gelap gulita dan badai akan seluruh crew kapal untuk melakukan
datang. Oleh karena itu kecakapan contigency plan yang dimana saat itu
para crew kapal sangat diuji. Nahkoda kami berlayar dari surabaya menuju
memerintahkan semua crew siaga banjarmasin dengan bermuatan semen,
dengan memakai life jacket jika maka kemudi yang fungsinya untuk
sewaktu-waktu ada hal yang tidak mengemudikan kapal yang awalnya
diinginkan crew siap untuk bertindak pada haluan 025 harus berpindah ke
sesuai dengan muster list. haluan 015 untuk menghindari cuaca
Berdasarkan penulis, berlayar buruk tersebut dan apabila kita masih
di keadaan cuaca buruk merupakan ha berlayar di dalam keadaan cuaca buruk
yang sangat beresiko bagi kapal dan maka yang harus dilakukan Nahkoda
Nahkoda serta crew yang bekerja di adalah melaporkan keadaan cuaca dan
atas kapal. Sehingga contigency plan keadaan laut pada saat itu kepada pihak
sangat membantu bagi seorang pelaut berwenang terdekat atau kepada kapal
dalam melayarkan kapal di saat akan disekitarnya untuk memberikan
terjadinya cuaca buruk. Dalam peringatan kepada mereka tergantung
pengamatan selama praktek di kapal dari keadaan saat itu.
KM. ROYAL SHIP merupakan kapal Nahkoda memegang peran
jenis cargo yang dimiliki oleh PT. penting dalam keselamatan di laut, ia
INTERNUSA JAYA LINES. Selama menentukan dimana, kapan,
praktek dikapal, penulis meninjau bagaimana dan berapa lama kapal
adanya angin yang tak biasa seperti menempuh waktu pelayaran. Serta
tiba-tiba angin berkecepatan rendah bagaimana mengontrol setiap
yang di lihat melalui barometer dimana kegiatan di atas kapal yang juga
alat tersebut yang berfunfsi sebagai tergantung pada temperamen,
tekanan udara, lalu diamati ternyata komitmen, dan pengalaman nahkoda
akan datangnya angin typhoon, apa itu dan awak kapal.
angin typhoon, angin typhoon adalah Dalam hal keselamatan
salah satu badai tropis dengan pelayaran terdapat faktor – faktor
kecepatan angin yang cukup konstan yang mempengaruhi keselamatan
mencapai 74 miles per jam atau sekitar pelayaran itu sendiri ada faktor
120 kilometer per jam. sehingga internal dan ada pula faktor eksternal.

3|PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN


J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

Faktor internal antara lain : Taruna akan membahas


1. Kecakapan Mualim dalam hal bebarapa situasi yang terjadi selama
bernavigasi. taruna melakukan praktek dikapal.
2. Alat –alat navigasi yang baik. Berdasarkan hal tersebut maka
3. kondisi kapal layak laut dll. penulis akan membahas pengetahuan

Faktor eksternal adalah faktor alam dasar secara umum mengenai hal-hal

Dalam pelayaran faktor alam apa saja dalam menjalankan kapal

sangat mempengaruhi proses agar selamat sampai pelabuhan

bernavigasi di atas kapal, terutama tujuan. Untuk itu penulis mengangkat

jika dalam cuaca buruk. Bernavigasi judul “Contigency Plan Pada

disaat cuaca buruk cenderung harus Pelayaran Sebagai Pola Dan Sistem

lebih teliti dan aktif daripada saat Dalam Menghadapi Cuaca Buruk di

cuaca baik. Kapal KM. ROYAL SHIP.

Kita bisa mandapat informasi LANDASAN TEORI


cuaca suatu perairan dari info stasiun
1. Pengertian Contigency Plan
radio pantai terdekat. Dengan
Menurut Capt Suryo
demikian kita dapat mengetahui
Guritno,M.Mar., contigency plan
apakah perairan yang akan kita layari
merupakan suatu sistem atau
dalam kondisi baik atau tidak.
progam kerja dalam rangka
Sehingga kita dapat mengatisipasi
antisipasinya dan penanggulangan
segala kemungkinan terjadi.
keadaan darurat dikapal yang
Dalam hal keselamatan diatas
didasarkan pola terpadu yang
kapal banyak konvensi-konvensi yang
mampu mengintregasikan aktifitas
telah disusun dan dibuat untuk
atau upaya tindakan secara
menjadi panduan keselamatan di
tepat,cepat,aman,,dan terkendali
kapal. Sebagai contoh :
atas dukungan dan kemampuan
pengaplikasian konvensi The Standart
crew kapal maupun instansi terkait
of Training Certification &
dengan fasilitas tersedia.
Watchkeeping 1978 (STCW 1978),
Contigency plan mempunyai
Safety of Life at Sea 1974 (SOLAS
tujuan sebagai berikut:
1974), Collision Regulation 1972.
1. Mengurangi atau
menghilangkan kemungkinan

4|PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN


J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

terjadinya kerusakan yang mencapai tiga sasaran:


lebih meluas atau besar akibat 1. Menciptakan kesadaran dari
keadaan darurat. potensi bencana
2. Memperkecil kerusakan materi 2. Menentukan tindakan dan
dari lingkungan disekitar kapal kegiatan yang akan
3. Mengatisipasi terjadinya korban meminimalkan gangguan fungsi
jiwa akibat keadaan darurat kritis
4. Supaya dapat menguasai keadaan 3. Mengembangkan kemampuan
ketika situasi darurat dan untuk membangun kembali
mengantisipasi dengan "(Sauter &Carafano 2005).
cepat,tepat,aman,dan terkendali Sebuah perencanaan
The National Institute of kemungkinan harus dirancang
Standards and Technology dengan baik, ditulis,dan diuji
menyatakan bahwa,"perencanaan dalam sebuah Contingency
kemungkinnan mengacu pada Plan yang dimasukkan ke
strategi yang terkoordinasi yang dalam rencana darurat secara
melibatkan rencana,prosedur,dan keseluruhan yang dapat
langkah-langkah teknis yang membantu organisasi menahan
memungkinkan pemulihan dan pulih dari bencana.
sistem,operasi,dan data setelah Contingency Planning
suatu gangguan" (Swanson et al., (CP )merupakan perencanaan
2002 ). Selain itu, perencanaan untuk ‘insiden’ tak
kontingensi harus menjadi bagian diduga ,bagaimana perencana
dari rencana kontingensi organisasi memposisikan
organisasi yang lebih besar.Sauter organisasi mereka untuk bersiap-
dan Carafano menawarkan definisi siap menghadapi, mendeteksi,
ini perencanaan kontingensi bereaksi untuk,& pemulihan dari
organisasi:"Sebuah rencana ‘insiden’ yang mengancam
kontingensi adalah pernyataan keamanan sumber daya informasi
komprehensif tindakan yang akan & asset.Tujuan utama untuk
diambil sebelum,selama,dan restorasi/perbaikanke mode
setelah bencana. Sebuah proses operasi normal dengan biaya
perencanaan yang sukses harus minimum & gangguan ke aktivitas
5|PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN
J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

normal. sebagaimana diterapkan oleh negara-


2. Pengertian Pelayaran negara maju. Kemudian, bentuk-
Pelayaran berdasarkan Pasal 1 bentuk conference yang dicoba
butir (1) Undang-Undang Nomor 17 diterapkan di lingkungan pelayaran
Tahun 2008 tentang Pelayaran adalah masih ditafsirkan sekalangan ekonomi
suatu kesatuan sistem yang terdiri Indonesia sebagai bentuk kartel atau
atas angkutan di perairan, monopoli ekonomi.
kepelabuhanan, keselamatan dan 3. Pengertian Pola
keamanan, serta perlindungan
Menurut Menurut Colin
lingkungan maritim.
English Dictionary, pola (pattern)
Menurut UU No 17 Tahun
adalah susunan dari unsur-unsur atau
2008 menyebutkan bahwa pelayaran
suatu bentuk-bentuk tertentu, namun
adalah satu kesatuan sistem yang
ada kata lain Pola adalah suatu entitas
terdiri atas angkutan di perairan,
yang terdefinisi dan dapat
kepelabuhan, keselamatan dan
diidentifikasi serta diberi nama
keamanan, serta perlindungan
melalui ciri-cirinya (feature). Ciri-ciri
lingkungan Maritim. Kegiatan
tersebut digunakan untuk
pelayaran pada umumnya adalah
membedakan suatu pola dengan pola
mengangkut barang atau penumpang
yang lainnya. Ciri yang baik adalah
dari satu lokasi ke lokasi lain atau
ciri yang memiliki daya pembeda
dari pelabuhan ke pelabuhan lain,
yang tinggi, sehingga pengelompokan
keselamatan pelayaran dan
pola berdasarkan ciri yang dimiliki
perlindungan lingkungan maritim dari
dapat dilakukan dengan keakuratan
pencemaran bahan-bahan pencemar
yang tinggi.
yang berasal dari kapal. Kegiatan
4. Pengertian Sistem
itulah yang diatur dalam UU
Pelayaran. Sistem menurut Romney dan
Steinbart (2015:3): Sistem adalah
Pelayaran merupakan sarana
rangkaian dari dua atau lebih
yang penting untuk menjaga
komponen-komponen yang saling
keselamatan kapal berlayar. Di
berhubungan, yang berinteraksi untuk
bidang ekonomi, pelayaran masih
mencapai suatu tujuan. Sebagian
diperlakukan sebagai industri
besar sistem terdiri dari subsistem
penunjang. Tak ada perlakuan khusus,
6|PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN
J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

yang lebih kecil yang mendukung Cuaca terjadi karena suhu dan
sistem yang lebih besar. kelembaban yang berbeda antara satu
Sistem berasal dari bahasa tempat dengan tempat lainnya.
Latin (systēma) dan bahasa Yunani Perbedaan ini bisa terjadi karena
(sustēma) adalah suatu kesatuan yang sudut pemanasan matahari yang
terdiri komponen atau elemen yang berbeda dari satu tempat ke tempat
dihubungkan bersama untuk lainnya karena perbedaan lintang
memudahkan aliran informasi, materi bumi. Perbedaan yang tinggi antara
atau energi untuk mencapai suatu suhu udara di daerah tropis dan
tujuan. Istilah ini sering dipergunakan daerah kutub bisa menimbulkan jet
untuk menggambarkan suatu set stream. Sumbu bumi yang miring
entitas yang berinteraksi, di mana dibanding orbit bumi terhadap
suatu model matematika seringkali matahari membuat perbedaan cuaca
bisa dibuat. sepanjang tahun untuk daerah sub

5. Pengertian Cuaca tropis hingga kutub. Di permukaan

Dilansir dari Encyclopaedia bumi suhu biasanya berkisar ± 40° C.

Britannica (2015), cuaca adalah Selama ribuan tahun perubahan orbit

keadaan di atmosfer atau langit atau bumi juga memengaruhi jumlah dan

udara. Cuaca merupakan perubahan distribusi energi matahari yang

suhu, angin, curah hujan, dan sinar diterima oleh bumi dan memengaruhi

matahari. Cuaca biasanya iklim jangka panjang.Cuaca di bumi

berlangsung singkat. Sementara juga dipengaruhi oleh hal-hal lain

kumpulan dari cuaca adalah iklim. yang terjadi di angkasa, di antaranya


adanya angin matahari atau disebut
Cuaca adalah seluruh
juga star's corona.
fenomena yang terjadi di atmosfer
Bumi atau sebuah planet lainnya. 6. Pengertian Cuaca Buruk

Cuaca biasanya merupakan sebuah Menurut ahli Meteorologi pada

aktivitas fenomena dalam waktu umumnya mendefinisikan cuaca

beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan buruk sebagai aspek cuaca apa pun

jangka waktu yang lebih lama dikenal yang beresiko terhadap kehidupan,

sebagai iklim. Aspek cuaca ini diteliti properti, atau memerlukan intervensi

lebih lanjut oleh ahli klimatologi, pihak berwenang. Definisi yang lebih

untuk tanda-tanda perubahan iklim. baik tentang cuaca buruk adalah

7|PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN


J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

setiap fenomena cuaca yang berkaitan dianggap meliputi segala alat


dengan badai petir. perlengkapan.
Cuaca buruk yang dalam Bahasa Dalam pasaal 309
Inggris disebut Heavy/Bad Weather ayat(3) KUHD menyatakan bahwa
umumnya didefinisikan sebagai cuaca alat perlengkapan itu bukan bagian
dengan angin yang sangat kencang dari kapal itu sendiri, namun
(extreme wind) dibarengi dengan laut diperuntukan untuk selamanya
yang berombak sangat besar. dipakai tetap dengan kapal.
Terbentuknya lapisan es di atas dek Sedangkan yang dimaksud dengan
juga dirujuk sebagi cuaca buruk bagian kapal tersebut adalah
meskipun dalam hal ini faktor yang bangunan-bangunan yang terjadi satu
terkait adalah lebih kepada suhu dengan kerangka kapal, sehingga
dibawah nol daripada kekencangan kalau bangunan itu diambil atau
angin. dilepaskan, maka kapal menjadi
7. Pengertian Kapal rusak.
Dalam Menurut undang- Dari ketentuan tersebut
undang nomor 17 tahun 2008 tentang pada awalnya pengertian kapal
pelayaran, definisi kapal adalah hanyalah badan kapal badan itu
kendaraan air dengan bentuk dan jenis sendiri, tidak termasuk didalamnya
tertentu, yang digerakkan dengan mesin penggerak kapal atau mesin
tenaga angin, tenaga mekanik, dan kapal dan perlengkapan lainnya yang
energi lainnya, di tarik atau di tunda, memungkinkan kapal untuk berlayar.
termasuk kendaraan yang berdaya Menurut penulis, Kapal adalah
dukung dinamis, kendaraan dibawah suatu kendaraan air dengan jenis dan
permukaan air, serta alat apung dan bentuk yang berbebeda untuk
bangunan terapung yang dapat mengangkut penumpang dan barang
berpindah-pindah. melalui perairan menuju kawasan
Dalam pasal 309 tertentu. Dari bentuknya, kapal jauh
KUHD dirumuskan pengertian kapal lebih besar daripada perahu.
yaitu semua perahu,dengan nama PEMBAHASAN
apapun dan jenis apapun juga.
1. Apa yang dipersiapkan
Kecuali apabila ditentukan atau
contigency plan dan bagaimana
diperjanjikan lain,maka kapal itu
8|PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN
J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

langkah yang seharusnya dan alat – alat lain yang di


dilaksanakan sebelum inginkan. Data cuaca yang di
menghadapi cuaca buruk di KM. terima harus segera di laporkan
ROYAL SHIP ? kepada nahkoda supaya di
a. Persiapan alat – alat navigasi umumkan kepada awak kapal
Setiap perwira jaga di anjungan sebagai peringatan. Jika nahkoda
sebelum kapal berangkat atau memperkirakan bahwa dalam
waktu one hours notice (OHN) pelayaran kemungkinan akan
setiap alat navigasi yang ada di menghadapi cuaca buruk, nahkoda
anjungan harus di cek dapat mengambil data cuaca buruk
kenormalannya terlebih dahulu atau data lainnya dari badan
apabila di saat perjalanan terjadi meteorology (BMG) atau stasiun
error. Serta peta pemilihan route cuaca sesuai rute pelayaran.
pelayaran yang di ambil dengan c. Untuk menghadapi cuaca
melihat bahaya – bahaya navigasi buruk muatan harus di lashing
ketika akan melewati perairan Nahkoda harus memerintahkan
bercuaca buruk. Jika mualim 1 pada saat pemuatan
memungkinkan, nahkoda harus kendaraan di car deck untuk di
memilih route pelayaran bebas sampaikan kepada abk kapal yang
dari pelayaran buruk sebab ikut bongkar muat supaya
bantingan gelombang dapat lashingan kendaraan harus di
merubah haluan atau kencangkan apabila di saat kapal
berkurangnya kecepatan. mengalami cuaca buruk muatan
b. Berita cuaca harus update tidak ikut goyangan ombak guna
Dalam pelayaran, muallim jaga menghindari mutan rusak.
harus mengadakan pengmatan Penempatan lokasi yang tepat di
cuaca dan kondisi laut setiap satu perlukan untuk menjaga
jam sekali dan mencatat keseimbangan.
pengamatan tersebut di dalam log d. Nahkoda Membuat Muster
book deck. dan berusaha List
memperoleh data yang Sijil keadaan darurat (MUSTER
berhubungan dengan cuaca dan LIST) adalah suatu daftar yang
kondisi laut dengan VHF, GPS, berisikan nama dan jabatan dari
9|PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN
J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

crew sebuah kapal beserta tugas- (4) Sering Melakukan Latihan


tugas khusus yang harus Diatas Kapal/Drill
dilaksanakan untuk mengatasi Latihan dan drill di atas kapal
keadaan-keadaan darurat yang adalah metode latihan yang paling
mungkin akan terjadi diatas kapal. efektif dan merupakan salah satu
Agar supaya dalam mengatasi tugas Nakhoda untuk memastikan
keadaan darurat yang terjadi bahwa pengetahuan dan
diatas kapal dapat dilaksanakan pengalaman dapat diperoleh
secara cepat, tepat, aman dan melalui latihan dan drill yang
terkendali, sehingga akibat yang efektif, familirisasi dan praktek -
ditimbulkan dapat kita tekan praktek kerja sesuai dengan
sekecil mugkin. Muster List.
Alasan-alasan mengapa dibuat Signal yang digunakan untuk
muster list memberitahu fire drill atau boat
(1) Daerah operasi dari kapal- drill sesuai yang tercantum di Sijjil
kapal laut adalah di laut Keadaan Darurat. Nakhoda dapat
bebas ,aupun di perairan –perairan memberikan rekomendasi ke
sempit yang penuh dengan kantor pusat bila ada bentuk -
tantangan alamnya, yang ini bentuk latihan yang tidak dapat
berarti bahwa disetiap waktunya, dilaksanakan dengan baik di atas
operasi dari kapal-kapal laut selalu kapal. Jadwal pelatihan di atas
dihadapkan dengan bahaya bahaya kapal harus sesuai dengan
baik yang kelihatan ataupun yang persyaratan perundangan dan
tidak kelihatan. peraturan Nasional dan
(2) Pada waktu kapal mengalami Internasional yang berlaku.
keadaan darurat ditengah tengah Nakhoda, Mualim III dan Masinis
lautan, bantuan dari pihak-pihak III harus melengkapi dengan
luar tidak dapat diharapkan jadwal pelatihan keselamatan yang
sepenuhnya diperbaharui setiap saat (up to
(3) Melaksanakan aturan date) dan diberikan penilaian
nasional/international yang secara teratur. Latihan dan drill
berkaitan dengan safety ditentukan jadwal dan periodenya.
regulation/ keamanan pelayaran. Setelah pelaksanaan diadakan
10 | P R O G R A M D I P L O M A P E L A Y A R A N
J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

penilaian / evaluasi dan direkam. anak buah saat menghadapi cuaca


(5) Mengecek Alat-alat buruk sangat penting. Pemberi
Keselamatan komando yang dimaksud disini

Mengecek alat-alat keselamatan adalah memberi intruksi kepada

merupakan tanggung jawab anak buah kapal untuk

mualim tiga. Mengecek alat-alat menjalankan tugas sesuai dengan

keselamatan meliputi dari life prosedur darurat yang tercantum di

jacket, imersion suit,helm,life muster list.

craft sekoci, dan lain-lainnya. Hal a) Menutup pintu kedap air,


ini sangat perlu untuk diteliti dan katup-katup, bagian mekanis dari
ditindak lanjuti sebagai alat lubang-lubang pembuangan air di
pembantu yang wajib dan kapal dll.
sewaktu-waktu harus bisa b) Menyiapkan perlengkapan
digunakan. sekoci penolong termasuk
perangkat radio jinjing maupun
2. Bagaimana kecakapan nahkoda
perlengkapan lainnya.
dan perwira saat berlayar dalam
keadaan cuaca buruk dan Jika keadaan tidak

langkah-langkah yang diambil memungkinkan maka nahkoda

saat menghadapi cuaca buruk di harus mengambil keputusan apa

KM. ROYAL SHIP ? yang harus diambil sesuai dengan

a. Kecakapan nahkoda dan perwira situasi dan kondisi yang terjadi.

Kecakapan nahkoda dan 2) Memberi Rasa Aman dan


perwira saat menghadapi cuaca Nyaman
buruk sangat diuji. Pengujiannya Yang dimaksud memberi rasa
meliputi dari persiapan nahkoda aman dan nyaman adalah
dan perwira sebagai pemimpin. memberikan apa tindakan yang
Pemimpin yang bertanggung diambil kepada semua crew kapal
jawab atas semua keselamatan dengan bertujuan agar crew kapal
dikapal. Keselamatan yang tidak panik dan tau apa yang akan
meliputi beberapa aspek. Aspek- terjadi dan tindakan apa yang
aspek itu meliputi dari : harus diambil oleh crew kapal.
1) Memberi Komando 3) Mampu dalam Mengendalikan
Memberi komando kepada Kapal
11 | P R O G R A M D I P L O M A P E L A Y A R A N
J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

Mampu mengendalikan kapal jauh dari daratan : Global


secara aman dalam kondisi cuaca position system (GPS),
buruk sehingga selamat dalam LORAN-C (secondary).
perlayaran. Mampu Sewaktu mendekati daratan
mengoptimalkan kerja alat-alat maka fungsi GPS diganti oleh
bantu navigasi dengan baik dan radar. Diperairan terbatas peran
benar. Dengan demikian bisa di GPS makin berkurang dan
antisipasi cuaca buruk dalam penggunaan Radar dan Visual
pelayaran tersebut. sebagai andalan. Jelas bahwa
4) Mampu Mengambil Keputusan system navigasi tersebut
dengan Cepat dan Cermat tergantung dari peralatan

Seorang nahkoda harus navigasi yg tersedia di kapal,

mampu memutuskan tindakan namun senatiasa harus ada 2

yang tepat agar pelayaran sistem yang digunakan. Jadi

diberikan keselamatan saat pada waktu cuaca buruk

berlayar didaerah cuaca buruk nahkoda harus tau mana sistem


yang akan digunakan.
b. Langkah- langkah yang Diambil
2) Nakhoda harus mengumumkan
saat Menghadapi Cuaca Buruk
kepada awak kapal prakiraan
1) Jika memungkinkan, Nakhoda cuaca yang diperoleh dari data
harus memilih rute pelayaran cuaca dan memberikan
bebas dari pelayaran buruk. peringatan dini seperti bahaya
Disini nahkoda harus membuat bekerja di dek, kecuali memang
primary dan secondary fix hal itu harus dilakukan.
position yaitu rancangan Demikian pula peringatan
pelayarannya mencakup bahaya tergelincir dan bahaya
informasi tentang cara-cara terhadap benda-benda yang
penentuan posisi yang akan bergerak lainnya. Nakhoda
digunakan. Informasi tersebut harus meyakinkan bahwa
harus meliputi cara penentuan persiapan untuk memasuki
posisi yg primer dan yang daerah bercuaca buruk telah
dianggap secondary/back up. dilakukan di seluruh bagian
Misalnya waktu kapal berada

12 | P R O G R A M D I P L O M A P E L A Y A R A N
J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

kapal dan bila perlu memasang KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan uraian dalam
tali-temali pengaman
pembahasan sebelumnya mengenai
3) Nakhoda harus memerintahkan
Langkah Keselamatan Pelayaran
kepada Mualim I untuk
dalam menghadapi Cuaca Buruk di
memeriksa kekuatan bangunan
Kapal KM. ROYAL SHIP, maka
kapal berdasarkan perhitungan
sebagai bagian akhir dari karya tulis
pemuatan dan dokumen
ilmiah, penulis mencoba memberikan
stabilitas kapal yang ada. Jika
beberapa kesimpulan yang diambil
dalam keadaan kosong.
dari hasil penelitian dan pembahasan
4) Nakhoda harus memerintahkan
masalah pada bab sebelumnya
kepada Mualim I untuk
sebagai berikut.
memeriksa kekuatan bangunan
kapal daftar di bawah ini agar 1. Langkah persiapan untuk mengatasi

kekedapan airnya terjaga. cuaca buruk di kapal, awak kapal


dan alat navigasi serta informasi
a) jendela, menuju kamar mesin
berita cuaca sudah sesuai dengan
b) Ruangan akomodasi
peraturan yang ditetapkan secara
c) Ruang mesin kemudi
internasional,
d) Ruang bagasi 2. Peralatan navigasi merupakan
e) Pipa-pipa udara, isi dan duga sarana pendukung yang sangat
dari seluruh tangki diperlukan sebagai sarana bantu
f) Pintu, Nakhoda harus untuk membawa kapal dengan
meyakinkan bahwa Mualim I aman. Mengetahui cara
telah mengambil tindakan penggunaan alat alat navigasi di atas
untuk mengikat benda yang kapal dapat mengoptimalkan untuk
dapat bergerak agar tidak mengetahui keadaan cuaca.
bergeser. 3. Saat menghadapi cuaca buruk
5) Nakhoda harus meyakinkan Nahkoda dan Perwira sebagai
bahwa Mualim I telah pemimpin diatas kapal yang
memeriksa kondisi penempatan bertanggung jawab memberi
jangkar dan rantai jangkar langkah keselamatan kapal dengan
apakah telah terikat dengan cara memberi komando kepada anak
baik. buah kapal dan mengambil

13 | P R O G R A M D I P L O M A P E L A Y A R A N
J U R N A L T U G A S A K H I R I 2021
212020212021

keputusan dengan cepat untuk Supriyono, Hadi. 2000. Ilmu Navigasi


memilih rute pelayaran bebas dari untuk Perguruan Tinggi (Non
pelayaran buruk dan mampu Kepelautan). Universitas
mengendalikan kapal. Diponegoro kerjasama dengan
BPLP. Semarang.
SARAN
Dari beberapa kesimpulan diatas,
Colin English Dictionary. 2002.Pola.
masih ada beberapa kekurangan
dalam melaksanakan Keselamatan Suma’mur. 2003. Keselamatan Kerja
Pelayaran Sebagai dalam menghadapi dan Pencegahan Keselamatan.
Gunung Agung. Jakarta.
Cuaca Buruk di Kapal KM. ROYAL
SHIP, maka penulis memberikan Undang-undang Nomor 17 tahun 2008
saran-saran sebagai berikut. tentang Pelayaran, Negara Republik
Indonesia.
1. Disarankan untuk Perwira harus
lebih diperhatikan lagi untuk alat Arso, Martopo. 2008. International
keselamatan maupun alat navigasi Safety Management (ISM) Code.
Jakarta.
sehingga dalam menghadapi cuaca
buruk dapat digunakan dengan cepat Levinso dan Soekanto.
dan efisien. 2009.Pelayaran dan Kapal.
Edisi Baru Rajawali Pers.
2. Untuk Nahkoda maupun Perwira Jakarta.
seharusnya lebih sering memberi
Margono, Slamet. 2010. Cuaca dan
pelatihan dan pengarahan lebih Pengaruhnya. Badan
jelas, jadi saat cuaca buruk crew Meteorologi Indonesia.
Indonesia Pustaka.
kapal lebih terampil dalam tugas
maupun tanggung jawabnya. Supriyono, Hadi. 2015. Colreg 1972
dan Dinas Jaga Anjungan.
Pengertian Tugas Perwira Jaga
DAFTAR PUSTAKA
dan Anjungan.Yogyakarta.
Guritno, Suryo 2017. Contigency Plan
Romney dan Steinbart. 2015. Sistem.
dan Tujuan. National Institute of Standart and
Technologi.

14 | P R O G R A M D I P L O M A P E L A Y A R A N

Anda mungkin juga menyukai