Anda di halaman 1dari 9

Buku-Buku Fiksi

Putu Ari Widiartha


Surya 2/29
Pengertian
Suatu karya sastra yang berisi cerita rekaan hasil
imajinasi pengarang secara intens dan artistik yang
diwarnai oleh pengalaman batin dengan didasari angan-
angan (fantasi) dan tidak secara ketat berdasarkan
peristiwa sebenarnya atau fakta.
Ciri-ciri
Bersifatrekaan hasil imajinasi pengarang.
Memiliki kebenaran yang relatif atau maksudnya tidak
harus/mutlak.
Bahasanya bersifat konotatif, yaitu bersifat sindiran
(bukan sebenarnya).
Tidak memiliki sistematika yang baku.
Sasarannya yaitu perasaan atau emosi para pembaca.
Mempunyai pesan moral dan amanat tertentu.
Jenis-jenis fiksi
1. Novel
Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan suatu
tokoh/seseorang dengan berbagai orang di sekelilingnya dengan menonjolkan sifat dan watak setiap
pelaku.
2. Cerpen
Cerpen/Cerita Pendek adalah suatu karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita yang isinya
kehidupan seseorang yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh yang didalamnya
terdapat permasalahan serta solusi dari masalah yang timbul.

3. Roman
Roman adalah sebuah karya gambaran dunia yang diciptakan oleh pengarangnya, yang di dalamnya
menampilkan keseluruhan hidup suatu tokoh beserta permasalahannya, terutama dalam hubungan
dengan kehidupan sosialnya.

4. Dongeng
Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak masuk akal.
Struktur
 Abstrak: bagian ini boleh dibuat boleh tidak. Bagian ini merupakan
inti atau ringkasan dari teks cerita fiksi.
 Orientasi: bagian ini berisi pengenalan tema, tokoh dan latar.
Bagian ini terletak pada bagian awal dari sebuah teks cerita fiksi
dalam novel.
 Komplikasi: bagian ini merupakan klimaks, karena mulai muncul
berbagai permasalahan.
 Evaluasi: bagian ini adalah mulai munculnya penyelesaian dan
pemecahan masalah.
 Resolusi: bagian berisi pemecahan masalah dari masalah-masalah
yang telah dialami tokoh utama.
 Koda (reorientasi): bagian ini berisi pesan-pesan dan amanat yang
dapat kita petik dari teks cerita fiksi.
Kaidah kebahasaan
1. Metafora
Majas perumpamaan yang sering dipakai untuk membandingkan sebuah
benda atau menggambarkan langsung atas dasar sifat yang sama.
2. Metonimia
Gaya bahasa yang digunakan untuk kata-kata tertentu yang dipakai
sebagai pengganti kata yang sebenarnya, tetapi penggunaan nya hanya
kata saja, yang memiliki hubungan yang begitu dekat.
3. Simile (Persamaan)
Sebagai perbandingan yang sifatnya eksplisit dengan maksud menyatakan
sesuatu hal dengan hal-hal lainnya. Gaya bahasa ini ditandai dengan kata
pembanding, misalnya: laksana, selayaknya dan sebagainya.
Unsur-unsur
Unsur Intrinsik:
 Tema : yaitu gagasan dasar umum yang membangun sebuah karya sastra.
 Tokoh : yaitu pelaku dalam karya sastra. Dibagi menadi dua, yaitu tokoh
utama dan tokoh tambahan.
 Alur/Plot : yaitu berisi kejadian-kejadian, tetapi tiap-tiap kejadian hanya
dihubungkan secara sebab akibat.
 Konflik : yaitu berisi peristiwa yang tergolong penting, sebuah unsur
yang dibutuhkan untuk mengembangkan plot.
 Klimaks : yaitu sebuah konflik yang telah sampai ke tingkat intensitas
tertinggi.
 Latar : yaitu berkaitan dengan tempat, waktu, dan lingkungan sosial
terjadinya peristiwa karya sastra.
 Amanat : yaitu pemecahan masalah yang diberikan pengarang
terhadap masalah di dalam sebuah karya sastra.
 Sudut pandang : yaitu cara pandang pengarang untuk
menyajikan tokoh, latar, tindakan, dan berbagai peristiwa yang
membentuk sebuah cerita dalam karya fiksi.
 Penokohan : yaitu cara-cara/teknik menampilkan suatu tokoh.
 Logika.
 Penafisran.
 Gaya.
 Kesatuan.
Unsur Ekstrinsik:
 Keyakinan.
 Berbagai karya seni yang lain.
 Pandangan hidup suatu bangsa
 Psikologi, baik berupa psikologi dari pengarang seperti
politik, sosial, dan ekonomi.
 Pandangan hidup secara keseluruhan akan mempengaruhi
karya sastra yang akan ditulis.
 Keadaan subjektivitas individu penulis yang memiliki sikap.

Anda mungkin juga menyukai