Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AUDIT KLINIS

STROKE INFARK
PERIODE JULI – DESEMBER 2017

Penyusun :
dr. Isti Suharijanti Sp. S (K)
dr. Umi Kulsum
dr. Adi Yulianto
Jumiati, Amd. Kep.
Riga Ayu Dinar Alriani, S. Farm. Apt.
Asmaul Rismala Sary, Amd. Kep.
Ika Maya Riyantiningsih, S.Gz
Alfina Tri Nur Rohmah, Amd. Kes
LATAR BELAKANG
Epidemiologi
Indonesia : 8,3 per 1000 penduduk
WHO sebanyak 20,5 juta jiwa tahun
dan 60,7% disebabkan oleh stroke
2011 non hemorargic

Prevalensi stroke infark di RSU Anwar Medika Balongbendo meningkat


pada bulan Juli – Desember 2017, terutama bulan Agustus sebanyak 30
pasien dari 149 pasien stroke infark

Beban biaya stroke infark yang cukup besar  beban bagi negara

Berdasarkan dua alasan diatas maka diperlukan peningkatan mutu


pelayanan medis untuk stroke infark di RSU Anwar Medika
RUMUSAN MASALAH

.
Apakah pelayanan pada pasien
stroke infark di RSU Anwar Medika
Balongbendo Sidoarjo telah sesuai
standar pelayanan medis (Panduan
Praktek Klinik dan Clinical
Pathway) yang berlaku
TUJUAN AUDIT KLINIS

Tujuan Umum
•Meningkatkan mutu pelayanan
pada pasien stroke infark di RSU
Anwar Medika Balongbendo
Sidoarjo
Tujuan Khusus
•Sesuai dengan Indikator audit
INSTRUMEN AUDIT KLINIK
Kriteria Standar Perkecualian Petunjuk
Pengambilan
Data

Kriteria penegakkan diagnose …..

1. Dokter melakukan anamnesis tentang 100% Tidak ada DRM RI 06


defisit neurologis (kelemahan separuh
tubuh, kesemutan atau rasa baal separuh
tubuh, bicara pelat, wajah merot,
kesadaran menurun/ tidak sadar, lupa,
tidak bisa bicara, tidak mengerti
pembicaraan orang lain, vertigo, tidak
mengenali orang atau benda-benda, tidak
bisa menyebut nama benda, dan buta)
2. Dokter melakukan penilaian Siriraj Skor 100% Tidak ada DRM RI 06
pada pasien stroke infark saat di IGD.
INSTRUMEN AUDIT KLINIK
Kriteria Standar Perkecualian Petunjuk
Pengambilan Data

Kriteria Proses Terapi


3. Dokter memberikan terapi Aspirin 100% Pasien alergi DRM RI 06
dengan dosis 160-320 mg dalam Aspirin
jangka waktu 24 jam awal. Pasien memiliki
riwayat
pendarahan
saluran cerna
4. Dokter memberikan terapi lanjutan 100% Pasien alergi DRM RI 10
kombinasi Aspirin 80 mg dan Aspirin atau
Clopidogrel 300 mg atau kombinasi Clopidogrel
Aspirin 80 mg dan Clopidogrel 75 mg Pasien memiliki
pada pasien stroke infark di ruang rawat riwayat
inap pendarahan
saluran cerna
INSTRUMEN AUDIT KLINIK
Kriteria Standar Perkecualian Petunjuk
Pengambilan
Data

5 Perawat melakukan pengkajian tingkat 100% Tidak ada DRM RI 11


kesadaran atau responsivitas, kemampuan
bicara dan orientasi mengkaji pergerakan
volunteer dan involunteer (adanya kelemahan
atau tidak, bagaimana kekuatan tonus ototnya),
serta ada tidaknya gangguan komunikasi
bicara/ bahasa.
6. Perawat membantu pasien dalam melakukan 100% Tidak ada DRM RI 11
aktivitas (mobilisasi miring kanan dan kiri jika
terdapat kelemahan, mendorong melakukan
aktivitas kebersihan personal sesuai dengan
kemampuan pasien)
7. Ahli Gizi memberikan diit rendah lemak 100% Tidak ada DRM RI 18
rendah garam pada pasien stroke infark
INSTRUMEN AUDIT KLINIK
Kriteria Standar Perkecualian Petunjuk
Pengambilan
Data

Kriteria Luaran

8. Telah dilakukan pendekatan dan koordinasi 100% Tidak ada DRM RI 10


dengan tim rehabilitasi sebelum
dipulangkan.

9. Melakukan kelengkapan pengisian form 100% Tidak ada DRM RI 01


resume medis
POPULASI DAN SAMPEL

• Berdasarkan data rekam medik


POPULASI didapatkan jumlah kunjungan
pasien sebanyak 149 orang

• Sampel diambil dari pasien yang


MRS dalam rentang tanggal 1 Juli
2017 sampai 31 Desember 2017
SAMPEL • Sampel diambil secara calculator
sampling didapatkan 108
sampling
Hasil Audit Klinis
Kriteria Tingkat kesesuaian (%)

Kriteria penegakkan diagnose


1. Dokter melakukan anamnesis tentang defisit neurologis ( kelemahan 94%
separuh tubuh, kesemutan atau rasa baal separuh tubuh, bicara pelat,
wajah merot, kesadaran menurun/ tidak sadar, lupa, tidak bisa bicara,
tidak mengerti pembicaraan orang lain, vertigo, tidak mengenali orang
atau benda-benda, tidak bisa menyebut nama benda, dan buta)

2. Dokter melakukan penilaian Siriraj Skor pada pasien stroke infark saat 45%
di IGD
Kriteria Proses Terapi
3. Dokter memberikan terapi Aspirin dengan dosis 160-320 mg dalam 0,9%
jangka waktu 24 jam awal.
4. Dokter memberikan terapi lanjutan kombinasi Aspirin 80 mg dan 0,9%
Clopidogrel 300 mg atau kombinasi Aspirin 80 mg dan Clopidogrel 75
mg pada pasien stroke infark di ruang rawat inap
Hasil Audit Klinis
Kriteria Tingkat kesesuaian (%)

5. Perawat melakukan pengkajian tingkat kesadaran atau responsivitas, 94%


kemampuan bicara dan orientasi mengkaji pergerakan volunteer dan
involunteer (adanya kelemahan atau tidak, bagaimana kekuatan tonus
otonya), serta ada tidaknya gangguan komunikasi bicara/ bahasa.

6. Perawat membantu pasien dalam melakukan aktivitas (mobilisasi 79%


miring kanan dan kiri jika terdapat kelemahan, mendorong melakukan
aktivitas kebersihan personal sesuai dengan kemampuan pasien)

7. Ahli Gizi memberikan diit rendah lemak rendah garam pada pasien 71%
stroke infark
Kriteria Luaran
8. Telah dilakukan pendekatan dan koordinasi dengan tim rehabilitasi 0%
sebelum dipulangkan.
9. Melakukan kelengkapan pengisian form resume medis 76%
ANALISA PENYEBAB MASALAH
FISHBONE DIAGRAM

Dokter sudah
melakukan penilaian Perawat hanya
namun tidak ditulis menganjurkan
di RM namun tidak
MAN membantu
METODE
Perawat sudah
melakukan namun Kurangnya tenaga ahli
tidak ditulis di RM Gizi

Kurang teliti
Dokter tidak melakukan
PPK dan clinical pathway dalam pengisian
penilaian Siriraj score dan
tidak digunakan sebagai form resume
memberikan terapi awal
acuan medis
Aspirin
KUALITAS
STANDAR
PELAYANAN
PASIEN STROKE
INFARK
Koordinasi
* Keluhan berbeda
rehabilitasi medik
* Defisit neurologis (-)
terkait INACBGs
Gejala awal
belum jelas

MANAGEMENT MEASUREMENT
RENCANA TINDAK LANJUT
Tindak lanjut Tujuan Indikator keberhasilan Penanggung Jangka waktu
jawab
Melakukan perbaikan Meningkatkan pelayanan Tersusunnya PPK dan Clinical Spesialis Syaraf 2 minggu
PPK dan Clinical Pathway pasien stroke infark di Pathway yang baru sesuai
sesuai dengan Guideline RSU Anwar Medika dengan Guideline Stroke
Stroke PERDOSSI PERDOSSI
Sosialisasi PPK dan Meningkatkan 1. Paham tentang stroke Spesialis Syaraf 1 bulan
Clinical Pathway Stroke pemahaman tentang infark dari gejala, terapi,
Infark yang telah gejala, pemeriksaan hingga multidisplinnya
diperbarui fisik, diagnostik, terapi 2. Semua diagnose,
awal dan terapi lanjutan tindakan dan terapi yang
serta kolaborasi dengan didokumentasikan dalam
tim multidisiplin yang RM pasien stroke infark
lain pada kasus stroke sesuai dengan PPK dan
infark Clinical Pathway yang
telah diperbarui
RENCANA TINDAK LANJUT
Tindak lanjut Tujuan Indikator keberhasilan Penanggung Jangka waktu
jawab
Sosialisasi PPK 1. Meningkatkan 1. Paham tentang Ka.Inst RI 6 bulan
keperawatan tentang pemahaman tentang pengetahuan
membantu melakukan tindakan keperawatan tindakan
aktivitas pada pasien membantu melakukan keperawatan
stroke infark dan aktivitas pada psien membantu
ketelitian penulisan di stroke infark. melakukan aktivitas
rekam medik 2. Menigkatkan ketelitian pada psien stroke
dalam penulisan di rekam infark.
medik sesuai dengan 2. Teliti dalam
format ASKEP. penulisan di rekam
medik sesuai
dengan format
ASKEP
Rasionalisasi jumlah Ahli Optimalnya pelaksanaan 1. Didapatkan jumlah Ka.Inst Gizi 6 bulan
Gizi asuhan gizi kebutuhan Ahli gizi
yang rasional
2. Meningkatkan
pengkajian pada diit
pasien stroke infark
sesuai asuhan gizi
RENCANA TINDAK LANJUT

Tindak lanjut Tujuan Indikator keberhasilan Penanggung Jangka waktu


jawab

Sosialisasi PPK Gizi Meningkatkan Paham tentang Ka.Inst Gizi 6 bulan


pasien stroke infark pemahaman tentang pengetahuan gizi pasien
sesuai PAGT pengetahuan gizi pasien stroke infark sesuai PAGT
stroke infark sesuai PAGT

Melakukan koordinasi Meningkatkan pelayanan Pasien diberikan terapi Ka Inst. RI Setiap Shift
dengan tim rehabilitasi pasien stroke infark di rehab medis saat di ruang Ka Inst. Rehab
sebelum pasien RSU Anwar Medika perawatan rawat inap Medis
dipulangkan
RENCANA TINDAK LANJUT

Tindak lanjut Tujuan Indikator keberhasilan Penanggung Jangka waktu


jawab
Sosialisasi tentang Meningkatkan ketelitian Pengisian berkas Dokter Jaga 6 bulan
pengisian dan kelengkapan dan kelengkapan Resum Medis lengkap Ruangan
form resume medis pengisian form resume Ka Inst. RI
medis

Supervisi dokter jaga Meningkatkan ketelitian Pengisian berkas Dokter Jaga Setiap Shift
ruangan kepada perawat PJ perawat dalam pengisian Resum Medis lengkap Ruangan
shift untuk melengkapi form form resume medis Ka Inst. RI
resume medis
MEDICATION SAFETY IS
EVERYONE’S RESPONSIBILITY!
Penyebab Ketidaksesuaian
Kriteria Penyebab ketidak-kesesuaian
1. Dokter sudah menilai Siriraj Skor tapi tidak ditulis di RM
2. Gejala awal dan keluhan pasien belum jelas sehingga dokter tidak
Dokter melakukan penilaian Siriraj Skor pada
melakukan penilaian Siriraj Skor
pasien stroke infark saat di IGD
3. Dokter lupa untuk melakukan penilaian Siriraj Skor terhadap pasien
yang telah memiliki gejala stroke infark
1. Dokter memberikan terapi Aspirin dengan dosis 80-100 mg dalam
jangka waktu 24 jam awal sesuai dengan guideline dari PERDOSSI
Dokter memberikan terapi Aspirin dengan
2011
dosis 160-320 mg dalam jangka waktu 24
2. Dokter lupa memberikan terapi Aspirin pada jangka waktu 24 jam awal
jam awal
3. Gejala awal dan keluhan pasien belum jelas sehingga dokter tidak
memberikan terapi Aspirin
Dokter memberikan terapi lanjutan
1. Dokter lebih memilih terapi lanjutan Aspirin 80-100 mg atau
kombinasi Aspirin 80 mg dan Clopidogrel
Clopidogrel 300 mg saja untuk pasien stroke infark di ruang rawat inap
300 mg atau kombinasi Aspirin 80 mg dan
2. Dokter memang tidak memberikan terapi lanjutan Aspirin atau
Clopidogrel 75 mg pada pasien stroke infark
Clopidogrel saja untuk pasien stroke infark di ruang rawat inap
di ruang rawat inap
Penyebab Ketidaksesuaian
Kriteria Penyebab ketidak-kesesuaian

1. Perawat hanya melakukan intervensi pada keluhan


Perawat membantu pasien dalam melakukan utama pasien saja
aktivitas (mobilisasi miring kanan dan kiri jika 2. Perawat sudah melakukan tindakan namun lupa
terdapat kelemahan, membantu melakukan aktivitas menulis di rekam medis.
kebersihan personal sesuai dengan kemampuan 3. Banyak pekerjaan perawat ruangan yang belum
pasien) selesai sehingga perawat hanya menganjurkan tapi
tidak membantu melakukan aktivitas
1. Kurangnya tenaga ahli Gizi sehingga menyebabkan
Ahli Gizi memberikan diit rendah lemak rendah
ketidaktelitian pekerjaan dan banyak pasien stroke
garam pada pasien stroke infark
infark yang terlewatkan untuk dikaji.
1. DPJP tidak memberikan rekomendasi untuk
Telah dilakukan pendekatan dan koordinasi dengan
melakukan koordinasi dengan tim rehabilitasi
tim rehabilitasi sebelum dipulangkan
alasannya terkait pembiayaan BPJS.
Melakukan kelengkapan pengisian form resume 1. Dokter dan perawat kurang teliti dalam pengisian
medis form resume medis.

Anda mungkin juga menyukai