Anda di halaman 1dari 64

MANAJEMEN KAS

PENGERTIAN KAS
 Kas dapat diartikan sebagai uang tunai yang ada
dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dal
am waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat p
embayaran kebutuhan finansial, yang mempuny
ai sifat paling tinggi likuiditasnya.
 Kas meliputi uang tunai (kertas/logam) baik yan
g ada di tangan perusahaan (cash in hand) atau
ada di bank, cek, demand deposit (giro)
 Surat berharga adalah investasi jangka pendek y
ang bersifat temporal (sementara), yang apabila
perusahaan memerlukan kas dengan segera dap
at dijual atau diubah dalam bentuk kas

 Kasmerupakan aktiva yang tidak memberikan p


enghasilan (non earning asset), namun kas dibut
uhkan perusahaan untuk menjalankan berbagai
kegiatan usahanya.
MOTIF MEMILIKI KAS
JOHN MAYNARD KEYNES :

1. Motif Transaksi (Transactions Balance)


kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. seperti me
mbayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar
biaya listrik dan lain sebagainya.
2. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Balance)
kas diperlukan untuk mengantisipasi/menghadapi ketidak
pastian di masa mendatang. untuk mengantisipasi alir
an kas masuk / keluar yang tidak continue dan sulit un
tuk diperkirakan.
3. Motif Spekulasi (Speculative Balance)
kebutuhan kas untuk memperoleh laba yang lebih besar diluar u
saha pokok, misal : dengan membeli saham
4. Motif Saldo kompensasi (Compensating Balance)
kas diperlukan untuk memenuhi dana minimum yang diputus
kan untuk tetap berada di Bank dan untuk itu perusahaan
tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada Ban
k.
MANAJEMEN KAS

Menentukan berapa besarnya kas minimal yang harus


ada dan menentukan berapa kas yang ideal boleh disi
mpan sehingga operasi perusahaan tidak terganggu d
an kas yang ada tidak menganggur terlalu lama serta
pengendalian/pengawasan terhadap kas.
MANAJEMEN KAS
 Saldo kas terlalu banyak  ada masalah produktivitas
 Saldo kas terlalu sedikit  ada masalah likuiditas

 Apabila kas terlalu banyak  perusahaan melakukan


investasi surat berharga jangka pendek
 Apabila saldo kas terlalu sedikit  perusahaan menjual
investasi surat berharga jangka pendek yang sudah di
miliki

 Perlu ditentukan saldo kas pada jumlah yang optimal


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPEN
GARUHI SEDIAAN KAS
 Jumlah kas ideal yang perlukan perusahaan, hingga kin
i belum terstandarisasi. Menurut H G Guthmann, bahw
a jumlah kas yang ada di perusahaan yang “well finance
” sebaiknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiv
a lancar.
MANAJEMEN KAS

Tiga hal yang dilakukan oleh manajer keuangan


ketika mengelola kas:
1. Mempercepat pemasukan kas
2. Memperlambat pengeluaran kas
3. Memelihara saldo kas yang optimal
Tujuan manajemen kas :
1. Likuiditas  manajemen harus secara sadar menjag
a likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam pe
rusahaan.
2. Earning  tiap pengeluaran perusahaan harus diar
ahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang
lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluark
an. Selain itu manajemen harus menjamin pembaya
ran dilakukan secara ekonomis.
PENTINGNYA MANAJEMEN KAS
 Kas merupakan elemen modal kerja yang paling tinggi tingkat k
edudukannya dan diperlukan perusahaan untuk operasi perusah
aan sehari-hari, tetapi di lain pihak kas merupakan elemen mod
al kerja yang kurang produktif, apabila menahannya terlalu besa
r mengandung resiko.

 Oleh karena itu manajemen kas yang efektif sangat diperlukan a


gar resiko dapat diperkecil tanpa pengorbanan likuiditas.

 Menahan uang tunai tidak terlepas dari resiko. Resiko tersebut ya


ng terpenting adalah berasal dari turunnya nilai tukar uang terse
but, baik nilai tukar terhadap barang dan jasa, maupun nilai tuk
ar terhadap valuta asing.
SH” :
1. Dapat memanfaatkan potongan harga (trade discou
nt)
2. meningkatkan peringkat kredit (credit-rating) perusa
haan dengan menjaga rasio lancar dan rasio cepat sej
alan dengan perusahaan lain dalam industri yang seje
nis, untuk membeli barang-barang dengan syarat yang
menguntungkan & lebih dipercaya oleh bank atau sum
ber kredit yang lain.
3. Jumlah kas dan aktiva near-cash yang memadai ak
an sangat berguna bagi perusahaan untuk mengambil
peluang bisnis yang muncul tiap waktu,
4. Dengan memiliki tingkat likuiditas yang cukup dapat
menanggulangi keadaan darurat, seperti pemogokan,
kebakaran, berjaga-jaga terhadap penurunan musima
n dan siklis, atau ‘serangan’ dari pesaing melalui progr
am kampanye pemasaran mereka.
BIAYA YANG TIMBUL DARI MEMEGANG KAS
1. Trading Cost (Biaya Transaksi)
Biaya untuk mengubah kas menjadi surat berharga. Besarnya tr
ading cost ditentukan oleh jumlah transaksi.
Semakin banyak transaksi, biaya makin mahal. Semakin besar j
umlah kas yang dipegang, biaya transaksi semakin murah.
2. Opportunitty Cost
Besarnya biaya kesempatan yang dapat dimanfaatkan.
Semakin besar jumlah kas yang dipegang, biaya kesempatan u
ntuk memperoleh return semakin besar.
MEMPERCEPAT PEMASUKAN KAS
 Penjualan kas
Cara ini tentunya merupakan cara yang paling langsung.
Dengan penjualan kas, tanpa piutang, manajer keuangan
akan memperoleh kas.
 Potongan kas (Cash Discount)

Potongan kas ditujukan untuk mempercepat pembayara


n piutang oleh pembeli/pelanggan perusahaan.
 Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
MEMPERLAMBAT PENGELUARAN KAS
 Pembelian dengan kredit
 Menggunakan Draft/ Kas Bon

 Cek dibayar pada hari tertentu


MENJAGA SALDO KAS OPTIMAL
Perusahaan diharapkan memegang saldo kas yang opti
mal, yaitu saldo kas yang bisa menjaga likuiditas perusa
haan, tetapi juga bisa menjaga produktivitas perusahaan.
PERENCANAAN KAS

Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan an


ggaran kas.
Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk me
ncari kas (pendanaan) dan kegiatan menggunakan kas
(pengoperasian dan penginvestasian).
Atau membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow da
n balance (saldo)
PERENCANAAN KAS
PERENCANAAN KAS
Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:
1.Menentukan sumber penerimaan kas

2.Menentukan rencana penggunaan kas

Berdasarkan 2 hal tersebut maka manajemen dapat m


engetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau s
eberapa besar kas yang menganggur, kemudian dapat
ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang ber
lebihan/menganggur.
Sumber Kas
• Hasil penjualan tunai & penerimaan piuta
ng
• Penjualan aset tetap
• Penjualan atau emisi saham atau adanya
penambahan modal oleh pemilik.
• Pengeluaran tanda bukti utang (wesel), ut
ang obligasi, utang bank dan lain-lain
• Penerimaan di luar usaha perusahaan (ex:
bunga)
• Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga
atau dividen, hadiah, atau restitusi pajak
dari periode sebelumnya.
Penggunaan Kas

• Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB, BT


K, BOP)
• Pembelian saham atau obligasi sebagai inv
estasi jangka pendek atau jangka panjang.
• Pembelian aset tetap
• Pembelian kembali saham yang beredar
• Pengambilan kas dari perusahaan oleh pe
milik
• Pembayaran utang jangka pendek atau pa
njang
• Pembayaran sewa, bunga dan pajak
• Pembelian barang dagangan secara tun
ai
• Pembayaran biaya operasi perusahaan s
eperti pembayaran gaji, pembelian sup
plies kantor, biaya iklan dan lain-lain.
• Pengeluaran kas untuk membayar devid
en.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGAR
UHI BESAR KECILNYA PERSEDIAAN KA
S
 Perimbangan antara cash inflow dan cash outflow
 Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan

 Adanya hubungan finansial yang baik dengan bank-bank

 Penganggaran kas
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KAS
 Penentuankebutuhan kas dan saldo kas y
ang optimal
 Anggaran Kas (Safety Cash Balance)
 Model Persediaan (Model Baumol), untuk sald
o kas stabil
 Model Random Aliran Kas/ Model Stochastic (
Model Miller-Orr), untuk saldo kas berfluktua
tif

 Penentuan metode yang paling efisien dal


am pengumpulan dan pembayaran kas
 Penentuan jenis investasi jangka pendek y
ang tepat bagi perusahaan
SAFETY CASH BALANCE
 Jumlah kas minimal yang harus dipertaha
nkan oleh perusahaan agar dapat memenu
hi kewajiban finansialnya sewaktu-waktu
 Safety cash balance sebaiknya ditetapkan
untuk periode normal dan periode puncak.
 Periode puncak adalah periode dimana keb
utuhan akan kas memuncak.

Rumus :
 Safety Cash Balance:
Jumlah hari yang diinginkan X Rata-rata
harian pengeluaran kas
 Contoh :
Perusahan Simpang Lima menetapkan bahwa saf
ety cash harus cukup untuk menutup pengeluara
n selama 7 hari. Pengeluaran kas rata-rata sehari
berjumlah Rp. 600.000,00.
Berapakah Safety cash balance ?

Jadi, Safety cash balance = 7 x Rp. 600.000,00


= Rp. 4.200.000,00
MODEL PERSEDIAAN
(MODEL BAUMOL)
Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk memperoleh
saldo kas optimal :
(1)Biaya simpan  yang berupa biaya kesempatan (opportunity
cost) yang muncul karena perusahaan memegang kas,
bukannya memegang surat berharga. Dengan kata lain, biaya
kesempatan adalah pendapatan bunga yang tidak bisa
diperoleh karena perusahaan memegang kas.
(2)Biaya transaksi  biaya transaksi dihitung dari biaya yang
harus dikeluarkan ketika manajer keuangan menjual surat
berharga. Dengan kata lain, biaya transaksi merupakan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh saldo kas tersebut.
Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk memperoleh
saldo kas optimal :
 Biaya simpan

 Biaya transaksi

Total Biaya = Biaya Simpan + Biaya Transaksi


TC = (C/2) i + (T/C) F

C = [(2 x F x T) : i]1/2
Keterangan:
C = saldo kas optimal
i = tingkat bunga/biaya simpan karena memegang kas
F = biaya tetap untuk memperoleh kas atau menjual sekurit
as
T = total kebutuhan kas dalam satu periode
Jika saldo kas optimal besar, maka biaya
simpan akan lebih tinggi, tetapi biaya
transaksi akan lebih kecil. Sebaliknya, jika
saldo optimal kecil, perusahaan akan
semakin sering mengisi kas, berarti semakin
tinggi biaya transaksi pengadaan kas; tetapi
biaya simpan semakin kecil, karena rata-
rata persediaan menjadi lebih kecil.
Contoh:
Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp 20 juta. Perusahaa
n memperoleh kas dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi p
erolehan kas adalah Rp 10 ribu, sedangkan tingkat bunga adalah 18
% per tahun, atau 1,5% per bulan. Saldo kas optimal dapat dihitung
sebagai berikut:

1. Jumlah Optimum surat berharga yang ditukar menjadi


uang tunai adalah
C = [(2 x 10.000 x 20.000.000)/0,015)] 1/2
= Rp 5.163.978,00

Saldo kas yang optimal adalah Rp 5.163.978,00


2. Jumlah transaksi atau penukaran surat berharga yang d
iperlukan perusahaan untuk melakukan pengisian kas se
banyak dalam satu bulan adalah :
= 20 juta/5,164 juta = 3,9 kali atau 4 kali

3. Jumlah seluruh biaya untuk mempertahankan saldo kas

TC = (5.163.978/2) x 0,015 + (20.000.


000/5.163.978) x 10.000

TC = 38.730 + 38.730 =
Rp 77.460
MODEL PERSEDIAAN
Konsep dasar manajemen kas dalam model
ini bahwa carrying cost atas menahan uang
tunai dan opportunity cost atas bunga yang
hilang adalah sama dengan biaya tetap unt
uk mengubah surat berharga menjadi uang
tunai ( kas ).
Asumsi dalam model ini adalah bahwa peru
sahaan memiliki permintaan kas yang relat
ive konstan setiap periode. Perusahaan dap
at memperoleh dana dengan menjual surat
berharga.
KETERBATASAN MODEL PERSEDIA
AN
 Asumsi penggunaan kas yang konstan setiap peri
ode, karena dalam kondisi riil, pengeluaran kas ti
dak seluruhnya bisa diprediksi perusahaan
 Asumsi tidak terdapatnya aliran kas masuk selam
a periode kebutuhan.
 Tidak mempertimbangkan kemungkinan disediak
annya persediaan keamanan (safety stock)
 Sulit menentukan besarnya biaya tetap transaksi
karena mencakup biaya eksplisit dan implisit
TUGAS
Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp 50 juta.
Perusahaan memperoleh kas dengan menjual surat berha
rga. Biaya transaksi perolehan kas adalah Rp 15 ribu, seda
ngkan tingkat bunga adalah 24% per tahun, atau 2% per b
ulan.
a) Berapakah Saldo kas optimal ?
b) Perusahaan melakukan pengisian kas sebanyak berapa kal
i?
c) Berapakah Total biaya transaksi?
MODEL RANDOM ALIRAN KAS (MODEL STOKHAST
 Perusahaan perlu menetapkan batasIK)
atas (h) dan batas bawah (z) saldo kas. A
pabila saldo kas mencapai batas atas perusahaan perlu merubah sejumlah te
rtentu kas, agar saldo kas kembali ke jumlah yang diinginkan. Sebaliknya apa
bila saldo kas menurun, perusahaan perlu menjual sekuritas.

L waktu

 Batas atas dalam gambar tersebut ditunjukkan oleh garis h dan batas bawah o
leh garis L.
 Perbaikan model Boumol  1966
 Model ini tepat digunakan pada kondisi ketidak
pastian pengeluaran dan penerimaan kas.
 Model ini pada dasarnya menentukan batas atas
dan batas bawah fluktuasi aliran kas.
 Jika saldo kas perusahaan mencapai batas atas,
maka perusahaan membeli sejumlah surat berh
arga sehingga saldo kas perusahaan turun menc
apai saldo yang diinginkan.
 Sebaliknya apabila saldo kas menurun dan men
capai batas bawah, maka perusahaan menjual s
ejumlah surat berharga sehingga saldo kas peru
sahaan naik mencapai saldo kas yang diinginka
n
 Besarnya batas atas, batas bawah, dan saldo kas yang diingin
kan dipengaruhi oleh biaya tetap setiap transaksi membeli at
au menjual surat berharga, dan biaya kesempatan berupa tin
gkat bunga surat berharga

Jumlah kas Optimal z  


3
3
o


L

2
3o

L
 21
/
3

4i4i
Batas atas kas H = 3z – 2L
Keterangan:
Z = saldo kas optimal/ saldo kas yang ditargetkan
o = biaya tetap transaksi
i = bunga harian surat berharga
σ = standar deviasi (penyimpangan aliran kas ma
suk)
σ2= Varians kas masulk bersih harian
C = rata-rata saldo kas

H = Batas atas saldo kas


L = Batas bawah saldo kas
Contoh:
Penyimpangan aliran kas bersih harian adalah Rp 2.000,0
0, tingkat bunga adalah 10% per tahun, biaya transaksi pe
mbelian surat berharga adalah Rp. 100.000. Berapa saldo
kas sasaran dan batas atas jika batas bawahnya adalah R
p 0?

i = 0,1 / 365 = 0,000274


Varians aliran kas bersih harian:
σ2 = (2.000)2 = Rp 4.000.000
Lanjutan ...
saldo kas sasaran (z) dan batas atas (h) dihitung sebag
ai berikut:
Z = (3 F σ2 / 4 k ) 1/3
= [3 x 100.000 x 4.000.000 / (4 x 0,000274)]1/3
Z = Rp 103.068

H = Rp 103.068 x 3
H = Rp 309.204

Rata-rata saldo kas adalah


C = (4 x Rp 103.068)/3
C = Rp 137.424
Kas
H=309.204

Z=103.068

L=0

Waktu
TUGAS 1
Contoh:
Penyimpangan aliran kas bersih harian a
dalah Rp 1.500,00, tingkat bunga adalah
12% per tahun, biaya transaksi pembelian
surat berharga adalah Rp. 110.000. Berap
a saldo kas sasaran dan batas atas jika ba
tas bawahnya adalah Rp 0?
TUGAS 2
Manajer keuangan PT.Parabola mengama
ti bahwa pengeluaran kas harian perusaha
an bersifat acak. Variance arus kas harian
ditaksir sebesar (Rp5,0) . Kas yang mengan
ggur bisa diinvestasikan pada surat berhar
ga yang memberikan tingkat keuntungan 1
,10% per bulan. Biaya transaksi untuk me
njual atau membeli surat berharga ditaksir
sebesar Rp. 100.000 per transaksi. Perusah
aan menetapkan batas bawah saldo kas pe
rusahaan sebesar Rp. 5 juta. Tentukanlah j
umlah kas optimal, batas atas saldo kas da
n rata-rata saldo kas perusahaan
FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MEMPENG
ARUHI SALDO KAS YANG OPTIMAL

 Meminjam

 Meminjam mungkin memberikan biaya yang leb


ih besar dari pada menjual surat berharga
 Kebutuhan meminjam akan tergantung pada ke
inginan manajemen untuk memiliki saldo kas y
ang sangat rendah
Compensating Balance
Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus diperta
hankan dalam rekening bank, yang digunakan untuk meng
imbangi biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk menyiap
kan pinjaman bisnis.
Saldo kompensasi tidak tersedia untuk penggunaan perusah
aan, dan mungkin perlu diungkapkan dalam catatan pemi
njam ke laporan keuangan. Bank bebas untuk meminjam s
aldo kompensasi kepada peminjam lain dan mendapat keu
ntungan dari perbedaan antara suku bunga.
Dengan mewajibkan uang disetor untuk mengimbangi sebagi
an biaya pinjaman, bank dapat memberikan pinjaman lain
dan mengejar peluang investasi lainnya, sementara bisnis
dikenakan tingkat bunga yang lebih rendah pada pinjaman
.
 Contoh Saldo Kompensasi

Perusahaan memiliki jalur kredit $ 500.000 dengan persyara


tan saldo kompensasi 15%.
Suku bunga yang dikutip adalah 9%. Perusahaan perlu mem
injam $ 150.000 untuk inventaris selama satu tahun.

Berapa banyak yang perlu perusahaan pinjam?


150.000 / (1-.15) = 176.471

Berapa suku bunga yang perusahaan bayarkan secara efektif


?
Bunga dibayar = 176.471 (.09) = 15.882
Tingkat efektif = 15.882 / 150.000 = .1059 atau 10,59%
METODE PENGUMPULAN DAN PEMB
AYARAN KAS
 Terdapat berbagai metode pengumpulan dan pengeluaran
yang dapat membantu manajemen untuk lebih meningkat
kan lagi efisiensi manajemen kas.
 Ide yang mendasar dari metode pengumpulan ini adalah u
ntuk mengurangi tenggang waktu antara saat penerimaan
pembayaran oleh pelanggan dan penerimaan cek oleh peru
sahaan.
 Ada banyak metode yang dapat dipergunakan guna memp
ercepat pengumpulan itu, diantaranya : ( 1 ) mempercepat
pengiriman pembayaran dari langganan kepada perusaha
an, ( 2 ) mengurangi waktu selama penerimaan pembayar
an dengan memperhatikan dana yang tidak dikumpulkan,
( 3 ) mempercepat perpindahan dana untuk pengeluaran b
ank.
TRANSFERING FUNDS
 Ide dasar manajemen kas adalah mempercepat pe
ngumpulan (kemudian memanfaatkan) kas dan m
emperlambat pengeluaran kas dengan tetap mem
pertahankan hubungan dengan pihak lain
 Dinegara yang sudah maju pembayaran transaksi
sudah banyak dilakukan dengan cheque atau bah
kan dengan kredit card
 Saldo kas menurut pencataan perusahaan tidak s
ama dengan saldo kas menurut bank. Perbedaann
ya disebut Float, yang timbul akibat penggunaan
cek dalam proses pengumpulan dan pembayaran
kas
Float terbagi menjadi: Mail Float, in house processing
float, dan avaiability float.
Mail float adalah tenggang waktu antara konsumen
mengirimkan cheque melalui mail box sampai dengan
perusahaan menerima cheque dan mulai memproses
cheque tersebut.
Processing float adalah jangka waktu yang diperluka
n untuk memproses cheque tersebut dari perusahaan
ke bank.
Transit float yaitu waktu yang diperlukan untuk mel
akukan transfer atau clearing melalui system perban
kan hingga perusahaan menerima pembayaran.
Dalam pembicaraan tentang pengendalian pengeluaran, mo
bilitas dana antar bank merupakan factor yang penting. Un
tuk mempercepat perpindahan dana antar bank, terdapat ti
ga altenatif yaitu melalui
Lock-Box System
Concentration Banking
Electronic funds Transfer (EFT)
Lock-Box System
Cara lain untuk mempercepat aliran dana adalah
dengan lock-box system. Dengan pusat bank, pus
at pengumpulan dana menerima pembayaran, ke
mudian memproses dan mendepositokan dana te
rsebut ke bank.
Tujuan lock-box system ini adalah untuk menghila
ngkan tenggang waktu antara penerimaan pembay
aran oleh perusahaan dan pendepositoan ke bank.
Mekanisme lock-box system ini adalah perusahaan
menyewa kotakpos disuatu daerah dan memberi w
ewenang bank didaerah tersebut untuk mengambil
pembayaran dari kotak itu.
Kelebihan dari lock-box system ini adalah bahwa c
ek yang telah diterima akan didepositokan secepat
mungkin dan segera dimasukkan dalam rekening
perusahaan.
Dengan kata lain tenggan waktu antara penerima
an cek dengan pendepositoan di bank dihilangkan.
Kelemahannya adalah adanya tambahan biaya unt
uk melakukan pengecekan di bank.
Jika biaya yang harus dikeluarkan lebih kecil dari
pada pendapatan marginalnya, maka sebaiknya pe
rusahaan menggunakan lock-box system itu, tetapi
sebaliknya jika tambahan biaya lebih besar daripa
da pendapatan marginal.
Concentration Banking
Untuk mempercepat aliran dana perusahaan dapat ditem
puh dengan mendirikan pusat pengumpulan data. Pusat
–pusat ini semacam kantor cabang dimaksudkan untuk
memperpendek periode antara pembayaran oleh langgan
an dengan saat perusahaan menggunakan dana itu. Pend
irian pusat pengumpulan dana tersebut pada umumnya d
idasarkan atas kondisi geografis dan volume pembayaran
di daerah tersebut.
Electronic funds Transfer (EFT)
Prosedur untuk mempercepat pengumpulan dana dan mem
perlambat pembayaran yang dibicarakan pada bagian seb
elumnya didasarkan atas adanya system transfer.
Salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi aliran dan
a ini sekarang telah berkembang adanya electronic funds
system.
Disamping itu juga telah berkembang system pembayaran
dengan kartu kredit, maka memungkinkan seseorang unt
uk memperoleh uang tunai, mentransfer dana dari satu r
ekening ke rekening lain, membayar transaksi dan masih
banyak lagi yang bisa dilakukan.
PT.A mempunyai daerah penjualan sangat menyebar. Para
pelanggan biasnya mengirimkan cek mereka yang ditarik
atas bank lokal. Berdasarkan kebiasaan tersebut ternyata
memerlukan waktu rata-rata 3 hari untuk mengkliringkan
cek-cek tersebut. Penggunaan concentration banking mem
ungkinkan memperpendek periode tersebut menjadi hanya
1 hari. Meskipun demikian penggunaan sistem baru terseb
ut memerlukan biaya per tahun sebesar Rp 2 juta. Biaya d
ana yang ditanggung perusahaan sekitar 12% per tahun. B
erapa omset penjualan minimal agar penggunaan sistem c
oncentration banking tersebut dibenarkan?
Jawab : bunga per hari = 12%/360har = 0,0333%
Dengan sistem baru dihemat waktu 2 hri, dengan
tambahan biaya Rp2 juta. Maka nilai transaksi
minimal adalah 2juta/(0,033%x2) = Rp 3.000
INVESTASI JANGKA PENDEK
Surat Berharga Jangka Pendek
Surat berharga jangka pendek merupakan aktiva
lancar yang mudah dicairkan menjadi kas (near-ca
sh asset) dan digunakan untuk keperluan jangka p
endek atau sementara waktu.
 Misalnya, saat perusahaan mempunyai kas yang
melebihi kebutuhannya, perusahaan akan membel
i surat berharga.
Sebaliknya, akan menjualnya bilamana saldo kas
mengalami defisit.
 Suatu surat berharga jangka pendek seyogianya
mempu-nyai dua karakteristik: (1) ready market,
pembeli yang memi-nati berjumlah banyak dan
mampu diserap pasar; (2) safety of principal, dap
at dicairkan kembali tanpa mengalami penguran
gan nilai yang signifikan.
 Pihak yang menerbitkan surat berharga mungki
n pemerintah (bank sentral, departemen keuanga
n) atau pihak swasta (bank komersial, perusahaa
n investasi, atau perusahaan umum).
 Pihak penerbit tentu saja berkewajiban memberi
imbal hasil kepada pihak yang membeli surat ber
harga. Kendati risikonya tidak sebesar risiko sur
at berharga jangka panjang, surat berharga jang
ka pendek juga mempunyai sejumlah risiko, yakn
i:
1. Risiko kegagalan (default risk): risiko bahwa peminja
m tidak mampu untuk membayar bunga dan pokok pi
njaman
2. Event risk: risiko suatu peristiwa akan meningkatkan
risiko kegagalan perusahaan ex:Leverage buyout
3. Risiko tingkat bunga (interest risk): risiko perubahan
tingkat bunga yang dapat mengakibatkan return peru
sahaan jadi turun
4. Risiko inflasi (inflation risk): risiko menurunnya daya
beli dari pendapatan yang diperoleh
5. Risiko likuiditas (marketability risk): risiko surat berh
arga tidak dapat djual dengan harga yang wajar.
 Surat berharga jangka pendek yang diterbitkan o
leh pemerintah dianggap lebih aman. Karena itu,
risikonya tergolong kecil sekali (mendekati nol).
Contoh surat berharga yang diterbitkan oleh pem
erintah (Bank Indonesia) adalah SBI (Sertifikat
Bank Indonesia).
 Contoh surat berharga yang diterbitkan pihak sw
asta adalah comercial paper/CP (surat wesel tanp
a jaminan), negotiable certificates of deposits/ NC
D (sertikat deposito pada bank komersial yang da
pat dijual sebelum jatuh tempo), banker's accepta
nce/BA (wesel tagih yang diterbitkan oleh importi
r yang dijamin bank).

Anda mungkin juga menyukai