Anda di halaman 1dari 15

RODITA MAHARANI

TAZKYA ANANDHITA INARA


TESSA AGITA
VERRY HERNANDAR
WENTY SAPITRI
IHSAN

berasal dari kata kerja (fi’il)


Hasuna-Yahsunu- Hasanan, Kemudian mendapat
artinya baik tambahan hamzah di
depannya, menjadi Ahsana-
Yuhsinu Ihsanan, artinya
memperbaiki atau berbuat
baik.

ihsan adalah beribadah


dengan ikhlas, baik yang
berupa ibadah khusus (seperti
salat dan sejenisnya) maupun Pihak-pihak yang mendapat
ibadah umum (aktivitas sosial). ihsan :
1. Ihsan kepada allah swt.
2. Ihsan kepada seseama
makhluk ciptaan allah
swt.
Pihak-pihak yang berhak mendapatkan
insan ialah sebagai berikut:
1. Ihsan kepada Allah Swt.
 Yaitu berlaku Ihsan dalam menyembah/beribadah
kepada Allah Swt., baik dalam bentuk ibadah khusus yang
disebut ibadah mahdah (murni, ritual), seperti salat,
puasa, dan sejenisnya, ataupun ibadah umum yang
disebut dengan ibadah gairu mahdah(ibadah sosial),
seperti belajar-mengajar, berdagang, makan, tidur, dan
semua perbuatan manusia yang tidak bertentangan
dengan aturan agama.Ihsan kepada Allah Swt.
mengandung dua tingkatan berikut ini.
a. Beribadah kepada Allah Swt. seakan-akan melihat-Nya.
Keadaan ini merupakan tingkatan Ihsan yang paling tinggi,
karena dia berangkat dari sikap membutuhkan, harapan,
dan kerinduan. Dia menuju dan berupaya mendekatkan
diri kepada-Nya.
b. Beribadah dengan penuh keyakinan bahwa Allah Swt.
melihatnya.
Kondisi ini lebih rendah tingkatannya daripada tingkatan
yang pertama, karena sikap Ihsannya didorong dari rasa
diawasi dan takut akan hukuman.
2. Ihsan kepada sesama makhluk ciptaan Allah Swt.

a. Ihsan kepada kedua Orangtua.


Berbuat baik kepada kedua orangtua ialah dengan cara
mengasihi,memelihara, dan menjaga mereka dengan
sepenuh hati serta memenuhi semua keinginan mereka
selama tidak bertentangan dengan aturan Allah Swt..

b. Ihsan kepada Kerabat Karib.


Menjalin hubungan baik dengan karib kerabat adalah
bentuk Ihsan kepada mereka, bahkan Allah Swt.
menyamakan seseorang yang memutuskan hubungan
silaturahmi dengan perusak di muka bumi. Silaturahmi
merupakan kunci mendapatkan keridoan Allah Swt. Sebab
paling utama terputusnya hubungan seorang hamba
dengan Tuhannya adalah karena terputusnya hubungan
silaturahmi.
c.Ihsan kepada Anak Yatim.
Berbuat baik kepada anak yatim ialah dengan cara
mendidiknya dan memelihara hak-haknya.
d.Ihsan kepada Fakir Miskin.
Berbuat Ihsan kepada orang miskin ialah dengan
memberikan bantuan kepada mereka terutama pada saat
mereka mendapat kesulitan.

e. Ihsan Kepada Tetangga.


Ihsan kepada tetangga dekat meliputi tetangga dekat dari
kerabat atau tetangga yang berada di dekat rumah, serta
tetangga jauh, baik jauh karena nasab maupun yang
berada jauh dari rumah.

f. Ihsan kepada Tamu


Ihsan kepada tamu, secara umum adalah dengan
menghormati dan menjamunya. Tamu yang datang dari
tempat yang jauh, termasuk dalam sebutan ibnu sabil
(orang yang dalam perjalanan jauh). Cara berbuat Ihsan
terhadap ibnu sabil dengan memenuhi kebutuhannya,
menjaga hartanya, memelihara kehormatannya,
menunjukinya jalan jika ia meminta.
g. Ihsan kepada Karyawan/Pekerja
Kepada karyawan atau orang-orang yang terikat perjanjian
kerja dengan kita, termasuk pembantu, tukang, dan
sebagainya, kita diperintahkan agar membayar upah
mereka sebelum keringat mereka kering (segera), tidak
membebani mereka dengan sesuatu yang mereka tidak
sanggup melakukannya. Secara umum kita juga harus
menghormati dan menghargai profesi mereka.

h. Ihsan kepada Sesama Manusia


Wahai manusia, hendaklah kita melembutkan ucapan,
salingmenghargai satu sama lain dalam pergaulan,
menyuruh kepada yangma’ruf dan mencegah
kemungkaran. Menunjuki jalan jika ia tersesat, mengajari
mereka yang bodoh, mengakui hak-hak mereka, dan tidak
mengganggu mereka dengan tidak melakukan hal-hal
dapat mengusik serta melukai mereka.
i. Ihsan kepada Binatang
Berbuat Ihsan terhadap binatang adalah dengan
memberinya makan jika ia lapar, mengobatinya jika ia
sakit, tidak membebaninya di luar kemampuannya, tidak
menyiksanya jika ia bekerja, dan mengistirahatkannya jika
ia lelah. Bahkan, pada saat menyembelih, hendaklah
dengan menyembelihnya dengan cara yang baik, tidak
menyiksanya, serta menggunakan pisau yang tajam.

j. Ihsan kepada Alam Sekitar


Alam raya beserta isinya diciptakan untuk kepentingan
manusia. Untuk kepentingan kelestarian hidup alam dan
manusia sendiri, alam harus dimanfaatkan secara
bertanggungjawab.
Hikmah dan Manfaat Ihsan
“Kebaikan akan berbalas kebaikan”, adalah janji Allah
dalam al-Qur'an. Bebruat Ihsan adalah tuntutan kehidupan
kolektif. Karena tidak ada manusia yang dapat hidup
sendiri, maka Allah menjadikan saling berbuat baik
sebagai sebuah keniscayaan. Berbuat baik (Ihsan) kepada
siapa pun, akan menjadi stimulus terjadinya “balasan” dari
kebaikan yang dilakukan. Demikianlah, Allah Swt.
Membuat sunah (aturan) bagi alam ini, ada jasa ada balas.
Semua manusia diberi “nurani” untuk berterima kasih dan
keinginan untuk membalas budi baik. Peristiwa di samping
hanya sedikit dari percikan hikmah Ihsan.
MENERAPKAN PERILAKU MULIA
1. Sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait dengan
ihsan yaitu :
2. Melakukan ibadah ritual (shalat,zikir, dan sebagainya )dengan
penuh kekhusukan dan keikhlasan.
3. Birul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua), dengan
mengikuti semua keinginan jika memungkinkan, dengan syarat tidak
bertentangan dengan aturan Allah Swt.
4. Menjalin hubungan baik dengan kerabat.
5. Menyantuni anak yatim dan fakir miskin.
6. Berbuat baik kepada tetangga.
7. Berbuat baik kepada teman sejawat.
8. Membalas semua kebaikan dengan yang lebih baik
9. Membalas kejahatan dengan kebaikan, bukan dengan kejahatan
serupa
10. Menjaga kelestarian lingkungan, baik daratan maupun lautan dan
tidak melakukan tindakan yang merusak.
Pembahasan Pertanyaan dari Materi
PERTANYAAN KELOMPOK 1
1. AISYAH FARADILA RAMA
2. ANDI HUMAIRAH
1.1 Sebutkan contoh yang bertentangan dengan
ihsan kepada binatang ?
Jawab :
Membunuh dan menyembelih dengan cara yang tidak baik, tidak
memberi makan yang cukup, sedangkan pemiliknya mampu
memberi makan, menelantarkan binatang yang sakit, menyiksa
atau menganiayanya.
1.2 Apa janji Allah kepada orang yang berperilaku ihsan ?
Jawab : Kebaikan akan berbalas kebaikan", adalah janji Allah dalam al-Qur'an.
Berbuat Ihsan adalah tuntutan kehidupan kolektif. Karena tidak ada manusia yang dapat
hidup sendiri, maka Allah menjadikan saling berbuat baik sebagai sebuah keniscayaan.
Berbuat baik (Ihsan) kepada siapa pun, akan menjadi stimulus terjadinya "balasan" dari
kebaikan yang dilakukan. Demikianlah, Allah Swt. Membuat sunah (aturan) bagi alam ini,
ada jasa ada balas. Semua manusia diberi "nurani" untuk berterima kasih dan keinginan
untuk membalas budi baik.
PERTANYAAN KELOMPOK 2
1. BUNG APITRIANTO
2. BUNG APITRIANTO
2.1 Bagaimana cara melakukan ihsan kepada orang asing/tidak dikenal?
jawab :
dengan cara mengucapkan kata- kata yang baik (bersikap ramah/lemah lembut),
menolongnya jika memerlukan bantuan, menunjukkan jalan jika ia meminta.
2.2 Apakah kita masih bisa melakukan ihsan kepada orang yang telah meninggal
dunia?
Jawab : Masih,
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idy berkata: “Tatkala kami sedang bersama
Rasulullah saw, tiba-tiba datang seseorang dari Bani Salamah seraya bertanya: “Ya
Rasulullah apakah masih ada kesempatan untuk saya berbakti kepada Ibu Bapak
saya setelah keduanya wafat?” Nabi menjawab: “Ya, dengan mendoakan
keduanya, memohon ampun untuknya, melaksanakan janjinya dan menyambung
silaturahim dari sanak saudaranya serta memuliakan teman-temannya.
Termasuk ihsan kepada kedua orang tua yang sudah meninggal dengan tetap
menjaga silaturahmi dan hubungan baik kepada teman dan kerabat orang tua
ketika mereka masih hidup. Melakukan kebaikan yang sering dilakukan
orangtuanya selama hidupnya seperti berbagi sedekah dengan tetangga yang
sangat memerlukan bantuan, menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya kepada
lembaga yang biasa menerimanya, serta melaksanakan wasiat orang tua sebelum
mereka wafat pun termasuk ihsan kepada orang tua.
KELOMPOK 3
1. EREN STEPHANIE
2. LIRA OKTAZIA
3.1 Bagaimana cara menerapkan ihsan kepada diri sendiri?
Jawab : Dengan memberikan hak-hak diri dan tidak mengebirinya. Seperti
memberinya makanan yang halal dan baik, menjauhkannya dari makanan atau
minumam yang haram dan membawa mudarat, serta menikah apabila sudah
mampu melakukannya.
Namun ada hak diri yang jauh lebih penting daripada semua itu, yaitu
membiasakannya untuk selalu melakukan kebaikan dan tidak menganiayanya
untuk selalu melakukan kebaikan dan tidak menganiaya dengan berbuat keburukan
ataupun kemaksiatan. Sebab seorang dikatakan telah berbuat ihsan kepada diri
sendiri apabila mampu mengendalikan dan mengarahkannya untuk ketaatan
kepada Allah dan RasulNya.

3.2 Apa hukum jika melanggar ihsan?


Jawab :
Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan, (mendapat) balasan yang setimpal
dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang perlindungan-pun
dari (adzab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan
malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya. [Yûnus/10:27].
KELOMPOK 4
1. OKTA JAYANTI
2. PUAN MAHARANI
4.1 Berikan contoh ibadah mahdah dalam kehidupan sehari-
hari?
Jawab :
Ibadah-ibadah yang termasuk ibadah mahdhah antara lain:
wudhu, tayammum, puasa, shalat, mandi hadast, haji, umrah.
4.2 Mengapa kita harus berperilaku ihsan kepada sesama
ciptaan Allah Swt.?
Jawab :
Perilaku Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang
senantiasa menjadi target seluruh hamba Allah SWT. Sebab,
perilaku ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan
kemuliaan dari-Nya.
KELOMPOK 5
1. RENALDI
2. RIO BUNDIKA
5.1

Anda mungkin juga menyukai