Anda di halaman 1dari 20

A.

Perintah
Berlaku Ihsan
B. Qs al-baqarah
ayat 83
Meraih kasih
Allah dengan
Ihsan
E. Hikmah
dan manfaat
Ihsan

D. Ihsan
C. Ikhsan kepada sesama
Kepada Allah makhluk
SWT ciptaan Allah
Swt
Nama kelompok :

Anis Salsabila
Alya Qurrotu Aini
Edelwisya Risela
Yelen Pebriansyah
Zahwa Aurilia
A Perintah Berlaku Ihsan

Ihsan menurut istilah ialah “Kamu beribadah kepada Allah, seolah-olah


kamu melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Ia
melihatmu ”
Jadi, Ihsan adalah menyembah Allah Swt. Seolah-olah melihat-Nya, dan jika
ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka mebayangkan bahwa
sesungguhnya Allah Swt melihat perbuatanya.
Dengan kata lain Ihsan adalah beribadah dengan ikhlas, baik yang berupa
ibadah khusus seperti Sholat dan sejenisnya maupun ibadah umum.
B Qs al-baqarah ayat 83
'!!!!!!II'

083. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil
(yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat
baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan
orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu
tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu,
dan kamu selalu berpaling.
C Ikhsan Kepada Allah SWT

A. Beribadah kepada
Allah SWT seakan
akan melihat-Nya

B. Beribadah dengan
penuh keyakinan bahwa
Allah SWT melihat-Nya
Beribadah kepada Allah SWT seakan akan
A melihat-Nya

Keadaan ini merupakan tingkatan Ihsan yang


paling tinggi, karena dia berangkat dari sikap
membutuhkan harapan, dan keidupan. Dia
menuju dan berupaya mendekatkan diri
kepada-Nya.
Beribadah dengan penuh keyakinan
B bahwa Allah SWT melihat-Nya

Kondisi ini lebih rendah tingkatannya dari pada tingkatan


yang pertama, karena sikap ihsannya didorong dari rasa
diawasi dan takut akan hukuman.
Kedua jenis ihsan inilah yang akan mengantarkan
pelakunya kepada puncak keikhlasan dalam beribadah
kepada Allah SWT., jauh dari motif riya.
D
Ihsan kepada sesama makhluk ciptaan
Allah Swt

B. Ihsan kepada C. Ihsan kepada D.Ihsan kepada


kerabab karib anak yatim fakir miskin

G. Ihsan kepada
A. Ihsan kepada E. Ihsan kepada F. Ihsan kepada
karyawan /
kedua orang tua tetangga tamu
pekerja

H. Ihsan kepada I. Ihsan kepada J. Ihsan kepada


sesama manusia binatang alam semesta
A. Ihsan kepada kedua orang tua

Allah SWT berfirman : “dan tuhanmu


sudah memerintahkan supaya kamu tidak
menyembah selain dia, dan hendaklah
kamu berbuat baik kepada ibu/bapak
kamu dengan sebaik-baiknya. Jika dari
salah satu nya di antara keduanya bahkan
kedua-duanya berumur lanjut dalam
pemeriharaanmu, dan jagan lah kamu
sekali-kali untuk mengatakan “ah” dan
jagan lah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan
yang mulia.
B. Ihsan kepada kerabat karib

Menjalain hubungan dengan baik kepada


kerabat karib kita sendiri adalah bentuk
ihsan kepada mereka, bahkan Allah SWT,
menyamakan seseorang yang
memutuskan hubungan silaturahmi
dengan perusak di muka bumi ini. Allah
SWT . Berfirman: “ maka apakah kiranya
jika kamu berkuasa kamu akan membuat
kerusakan dimuka bumi ini dan
memutuskan hubungan kekeluargaan?”
(Q.S. Muhammad/47:22)
C. Ihsan kepada Anak Yatim

Berbuat baiklah kepada nak yatim


ialah dengan cara mendidiknya dan
memelihara hak-haknya. Dahkan ayat
dan hadits menganjurkan berbuat baik
lah kepada anak yatim, di antaranya
adalah sabda Rasulullah SAW.: “Aku
dan orang yang memeliharanya anak
yatim di surge kelak akan seperti
ini……(seraya akan memunjukan jari
telunjuk dan jari tengahnya).” (HR.
Al-bukhari, Abu Dawud, dan At-
tirmizi).
D. Ihsan Kepada Fakir Miskin

Berbuat ihsan kepada fakir


misikin adalah dengan
memberikan bantuan kepada
mereka terutama saat mereka
sedang mendapatkan musibah
atau sedang kesulitan.
“Rasulullah bersabda,”orang-
orang yang menolong janda dan
orang miskin, seperti orang
yang berjuang di jalan
Allah..”(HR. Muslim dari Abu
Hurairah)
E. Ihsan Kepada Tetangga

Teman sejawat adalah temen yang


berkumpul dengan kita atas
pekerjaan, pertemanan, teman
sekolah atau kampus, pekerjaan
ma’had dan sebagainya. Mereka
adalah termasuk ke dalam kata
gori tetangga kita, dan seorang
tetangga kafir hak untuk
mempunyai hak sebagai tetangga
sajah, tetaoi tetangga muslim
mempunyai dua hak , yaitu sebagai
tetangga dan sebagai muslim.
F. Ihsan kepada Tamu

Sedang kan ihsan terhadap


tamu adalah dimna tamu yang
dimana secara umum dengan
menghormatinya dan
menjamunya, sedangkan
Rasulullah saw. Bersabda:
“Barangsia beriman kepada
allah dan hari akhir,
hendaknya memuliakan
tamunya.” (HR. jama’ah,
kecuali Nasa’i).
Sedangkan tamu yang dating
dari jauh adalah termasuk ke
dalam sebutan ibnu sabil
( orang yang dalam perjalan
jauh).
G. Ihsan kepada karyawan/pekerja

Sedangkan dalam ihsan yang inih


adalah dimana orang-orang yang
terikat dengan suatu perjanjian
kerja dengan kita, termasuk
pembantu, dan yang lainnya dan
kita di perintahkan agar membayar
upah yang telah meleka kerjakan
apa yang kita suruh kepada
karyawan atau pekerja kita biar
tidak siasia pekerjaan merekanya
buat ke depannya.
H. Ihsan kepada sesama maunisa

Dimana kita harus saling


menghargai kepada sesame
dalam pergaulan, menyuruh
kepada yang lain dengan
mencegah dengan kemungkaran.
Menurut jalan kita ia tersesat
dalam mengajari mereka yang
bodoh, mengakui hak-hak yang
mereka miliki, dan tidak akan
menggangu mereka dengan tidak
melakukannya hal-hal dapat
mengusik serta melukai mereka
I.
Ihsan kepada binatang

Beruat ihsan terhadap binatang adalah


dimna dengan memberi makanan dimna
jika ia merasa kelaparan, dan
mengobatinya dimna iya terluka atau dia
sedang sakit, dan tidak membebaninya
diluar kemampuan yang kita punya dan
tida untuk menyiksanya jika dia tidak mau
bekerja, dan mengistirahatkannya jika dia
merasa lelah. Bahkan jika kita mau
menyembelih binatang hendaklah
menyembelih dengan cara baik.
J. Ishan kepada alam sekitar

Alam raya beserta isinya


diciptakan untuk kepentingan
manusia. Untuk kepentingan
maunisa. Dan untuk kepentingan
kelestarian hidup alam dan
manusia sediri, dan alam pun juga
harus di manfaatkan dengan sebaik
mungkin dengan bertanggung
jawab untuk melindunginya.
E Hikmah dan manfaat Ihsan

“Kebaikan akan berbalas kebaikan”, adalah janji Allah dalam al-qur’an.


Berbuat ihsan adalah tuntutan kehidupan kolektif. Karena tidak ada manusia
yang dapat hidup sendiri, maka Allah menjadikan saling berbuat baik sebagai
sebuah keniscayaan.
Berbuat baik (ihsan) kepada siapapun, akan menjadi stimulasi terjadinya
“balasan” dari kebaikan yang dilakukan. Demikianlah, Allah Swt membuat
sunah (aturan) bagi alam ini ada jasa ada balas. Semua manusia diberi
“nurani” untuk berterimakasih dan keinginan untuk membalas budi baik
peristiwa di samping hanya sedikit dari percikan hikmah ihsan.

Anda mungkin juga menyukai