Anda di halaman 1dari 31

KABUPATEN GARUT

GAMBARAN UMUM DAERAH


Luas Wilayah
 307.407 Ha
 8,29% dari Luas
Provinsi Jawa Barat Topografi
Wilayah
 Daerah sebelah utara, timur dan
Administrasi
11 barat secara umum merupakan
 42 Kecamatan daerah dataran tinggi dengan kondisi
berbukit-bukit dan pegunungan
 421 Desa dan 21 Kelurahan  Daerah sebelah selatan sebagian
besar permukaan tanahnya memiliki
Demografi kemiringan yang cukup curam

 Penduduk 2.606.399 jiwa


 Rumah Tangga 635.362 KK
Klimatologi
Batas Wilayah
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan  Beriklim tropis basah (humid
Kabupaten Cianjur; tropical climate)
 Curah hujan rata-rata harian
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan
berkisar antara 13,6 mm - 27,7 mm
Kabupaten Sumedang;
 Temperatur bulanan berkisar antara
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya; 24°C-27°C
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.
PENCAPAIAN KINERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN GARUT
3

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (POIN) 65.42


(Thn 2018) 71.3 4 SEKTOR EKONOMI UNGGULAN
71.39
9.27
ANGKA KEMISKINAN (%) (Thn 2018) 7.45
9.82
4.96 37,69% 19,52%
PERTUMBUHAN EKONOMI (%) (Thn 2018) 5.64
5.17 PERTANIAN PERDAGANGAN
0.369
GINI RASIO 0.393
0.391
7.07 7,98%
ANGKA PENGANGGURAN (%) (Thn 2018) 8.17 INDUSTRI 6,11%
5.34 PENGOLAHAN KONSTRUKSI
GARUT JAWA BARAT NASIONAL

TANTANGAN PEMBANGUNAN DAERAH


KONDISI
INFRASTRUKTUR BELUM
TINGKAT KEMISKINAN OPTIMAL PERINGKAT KAPASITAS
PENETAPAN KAWASAN
DAN PENGANGGURAN PDRB PER KAPITA • Jalan Kabupaten 75,08% Mantap
IPM PADA KEUANGAN DAERAH
• Jaringan Irigasi Teknis 62,33% Baik LINDUNG
TINGGI RENDAH • Jaringan Irigasi Desa 65,46% Baik POSISI KE-25 DI JAWA YANG RENDAH
• Elektrifikasi Rumah Tangga 83%
• Cakupan Air Bersih Perdesaan 73,85%, BARAT
• Kondisi rusak ruang kelas SD 23,50%
Kemiskinan 9,27% 20,33 Juta (2.239 ruang)
65,42 point PAD : 15,66%
Pengangguran 7,07%
Jawa Barat 40,31 Juta
• Kondisi rusak ruang kelas SMP 17,20%
(579 ruang) 81,3%
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Uraian
2014 2015 2016 2017 2018
GARUT 62,23 63,20 63,64 64,52 65,42
JAWA BARAT 68,80 69,50 70,05 70,69 71,30
INDONESIA 68,90 69,55 70,18 70,81 71,39
Rangking di Jawa Barat 26 25 25 25 25
Selisih dari Jawa Barat -6,57 -6,30 -6,41 -6,17 -5,88
Selisih dari Nasional -6,67 -6,35 -6,54 -6,30 -5,97

Peningkatan Poin 0,57 0,97 0,44 0,87 0,91


Pertumbuhan Garut (%) 0,92% 1,55% 0,70% 1,37% 1,41%
Pertumbuhan Jawa Barat (%) 0,80% 1,02% 0,80% 0,91% 0,87%
Pertumbuhan Nasional (%) 0,86% 0,94% 0,91% 0,90% 0,82%

Pertumbuhan IPM Tahun 2014-2018 sebesar 5,13% dari 62,23 tahun 2014 menjadi 65,42 tahun 2018
atau meningkat 3,19 poin(PERTUMBUHAN TERTINGGI DI JAWA BARAT )
PENCAPAIAN KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun % Pertumbuhan


No Indikator
2014 2015 2016 2017 2018 2014 - 2018

1 IPM 62,23 63,21 63,64 64,52 65,42 5,13%

A INDEKS PENDIDIKAN 55,04 55,16 55,41 56,85 57,78 4,97%

Harapan Lama Sekolah Tahun) 11,62 11,65 11,69 11,73 11,8 1,55%

Rata-Rata Lama Sekolah (th) 6,83 6,84 6,88 7,28 7,5 9,81%

B INDEKS KESEHATAN 77,68 77,98 78,09 78,22 78,51 1,07%

Angka Harapan Hidup (th) 70,49 70,69 70,76 70,84 71,03 0,77%

C INDEKS DAYA BELI 56,36 58,69 59,58 60,39 61,74 9,53%

Pengeluaran per kapita (000 Rp) 6.372 6.875 7.079 7.270 7.597 19,22%

Kontribusi terhadap Pertumbuhan IPM :


- Indeks daya beli sebesar 9,53%,
- Indeks pendidikan sebesar 4,97%
- Indeks kesehatan tumbuh 1,07%
Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB Perkapita
PDRB Perkapita Tahun 2010-2018*
Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi 25 6.00
5.05
Garut- Jawa Barat - Nasional
20 4.13 4.25 5.00
3.75 3.70 3.83 3.59

Juta Rupiah

Persentase
4.00
7 6.5 6.5 15 2.95
6.33 3.00
6.5
10
LPE (%)

6 5.66 5.64 2.00


6.17 5.35

11.47

17.30
10.51

12.25

13.46

14.68

15.95

18.54

20.33
10.51

10.90

11.22

11.64

12.09

12.52

13.15

13.69

14.28
5.5 6.03 5.09 5.05 5.90 5 1.00
5.56
5 5.07 0 -
5.01 5.17
4.5 4.95 4.88 5.03 4.91 4.96 2010 2011 2012 2013 2014 * 2015 * 2016 * 2017 * 2018 **
4.76
4 4.82
4.51
3.5 4.07 PDRB perkapita adhb (Juta Rupiah) PDRB perkapita adhk 2010 (Juta Rupiah)

3 Laju PDRB perkapita adhk 2010 (%)


2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* 2018**

Garut Jawa Barat Nasional

Indikator Pencapaian Pencapaian Pencapaian


2016 2017 2018
 LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI 4,96%
LPE 5,90% 4,91% 4,96%  PDRB PERKAPITA ADH BERLAKU TAHUN 2018
PDRB per RP. 20,33 JUTA LEBIH.
17.300.002 18.542.708 20.338.063
kapita ADHB  PDRB PERKAPITA ADH KONSTAN 2010 PADA TAHUN
PDRB per 2018 RP. 14,28 JUTA LEBIH.
13.155.662 13.699.157 14.281.844
kapita ADHK
3. KEMISKINAN

Perkembangan Penduduk Miskin di Kabupaten Garut

20 400
15.70
13.94 13.47 12.7 12.79
15 12.47 12.81 11.64 300
Persen (%)

11.27

Ribu Jiwa
9.27
10 200
5 100
0 0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)
Presentase Penduduk Miskin (persen)

PERBANDINGAN TINGKAT KEMISKINAN


KAB. GARUT, JAWA BARAT DAN NASIONAL
15.70
16.00 13.94 13.47
14.00 12.70 12.79 12.47 12.81
14.15 11.64 11.27
12.00 13.33 12.36
10.00 11.66 11.47 11.13 9.82
11.58 11.27 10.96 10.7 10.12
10.57
9.89  Tingkat Kemiskinan Tahun 2018 (9,27%) pada peringkat ke-18
8.00 9.61 9.18 9.53 8.95
9.27
8.71 di Jawa Barat, masih lebih tinggi dibandingkan Jawa Barat (7,45%) dibawah
6.00 7.45 Nasional (9,82%)
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
 Penurunan kemiskinan tertinggi ke-3 di Jawa Barat
Garut Jawa Barat Nasional selama periode 2014-2018 : kemiskinan turun 3,2% (49,93 ribu),
Gambaran Umum APBD Kabupaten Garut
Ringkasan APBD Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2014-2019
Dalam Milyar Rupiah
4.842
4.764
5000 4.651
4.529 4.527
4500 4.361 4.046
4.020
Milyar Rupiah

4000 3.729
3.631
3.237
3500 3.161
3000
2500

2000
1500

1000

500 182 77
76 97 26 122
0
Pendapatan Belanja Pembiayaan
2014 2015 2016 2017 2018 2019 8
POTENSI EKONOMI
Agribisnis
– Sektor Pertanian, perkebunan dan (agriculture)
Sektor Pertanian, Kehutanan,
 sektor
kehutanandan penyumbang
Perikanan
37,69%
terbesar terhadap PDRB [37,69%]

Sektor Perdagangan
Pariwisata Perkebunan
Besar dan Eceran; (tourism) (plantation)
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
19,52%
Sektor
Potensial
Industri
Pengolahan
7,98%

Peternakan,
Perindustrian
Perikanan &
Perdagangan
Lain (industrial and
Kelautan
(Fishery and
trade)
nya livestock)
Komoditas Unggulan Perkebunan

Teh
Cengkeh

Akar
Kopi
Wangi Kelapa
Nilam
Sawit
UNGGULAN PROSPEKTIF

Karet Tebu

Kemiri
Aren
Tembakau Sunan
Industri Akar Wangi
Samarang, Leles, Bayongbong, Cilawu
Indutri Kulit Sukaregang
dan Tarogong Kidul
6 unit usaha
171 unit usaha
126 tenaga kerja
750 tenaga kerja
Rp. 5M Nilai
Rp. 33,45M Nilai
Penjualan/Tahun
Penjualan/Tahun

Industri Sutera Alam


Bayongbong, Tarogong Kidul
dan Kadungora Industri Pengolahan Bambu
10 unit usaha Tarogong kaler, Selaawi, malangbong,
250 tenaga kerja Limbangan, Samarang dan Banyuresmi
Rp. 10M Nilai
Penjualan/Tahun Industri Batik
Garut Kota, Tarogong Kidul dan Karangpawitan
1.998 unit usaha
6.077 tenaga kerja
12 unit usaha Rp. 42,8M Nilai
200 tenaga kerja Penjualan/Tahun
Rp. 10M Nilai
Penjualan/Tahun
POTENSI PARIWISATA
GURILAPS
(Gunung, Rimba, Laut, Air, Pantai dan Seni –Budaya)
Potensi Kebudayaan 1. Peristiwa Kubang
2. Peristiwa Cimareme
Kabupaten Garut 3. Pertempuran Leuwigoong
Tradisi Megalitik :
Peristiwa 4. Peristiwa Mesjid Cipari
1. Batu lingga Situs Sanghiyang
Sucinaraja
Sejarah
2. Batu lingga Pangcalikan
Tarogong Kaler
3. Batu lumpang Cimareme 1. KH. Mustafa Kamil
Banyuresmi Temuan Tokoh 2. KH Hasan Arief
Periode Klasik : Candi Cangkuang Arkeologi Sejarah 3. Prof KH. Anwar
Periode Islam :
Musaddad
1. Makam Sembah Dalem Arief 4. Rd. Aruji
Muhammad (Cangkuang Leles) Kartawinata
2. Makam Sunan Godog Potensi
(Karangpawitan) 5. KH. Hasan Mustafa
3. Makam Sunan Cipancar Kebudayaan
( Bl. Limbangan )
1. Wawacan Babad Limbangan
2. Wawacan Silsilah Timbanganten
1. Ngalungsur Pusaka Upacara Naskah 3. Wawacan Babad Kiansantang
4. Wawacan Umar Maya
Godog Tradisional Kuno 5. Wawacan Walang Sungsang
2. Seba Situs Ciburuy 6. Wawacan Ogin Amar Sakt
3. Ziarah Maulud
Kampung Dukuh Permainan
4. Siram Jimat Situs Rakyat Pamidangan ketangkasan Laga Domba Garut
Dangiang Banjarwangi
Potensi Kebudayaan 1. Legenda Situ Bagendit
2. Sasakala Gunung Putri
Kabupaten Garut Cerita
3. Kiansantang
4. Sasakala kai Kaboa
Rakyat
5. Asal Mula Nama Garut

Kesenian yang hidup


dan berkembang di 1. Kampung Dukuh
Kabupaten Garut ada Kampung
Kesenian Cikelet
59 dan seni tradisional Tradisional
2. Kampung Pulo
khas Garut yang masih Cangkuang Leles
aktif ada 19 jenis Potensi
Kebudayaan
BCB Tidak Bergerak :
Contoh : Candi Cangkuang
Mesjid Cipari, Pendopo dan BCB Bergerak
Babancong, Gedung Contoh : Keris, Golok, Kujang,
Benda
Disbudpar Garut dll Bangunan Naskah-naskah lontar
Cagar
Bersejarah
Budaya
(Haritage)
(BCB)
VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN GARUT
TAHUN 2005 – 2025 :
“MEWUJUDKAN KABUPATEN GARUT YANG MAJU, SEJAHTERA, ADIL DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ”

MAJU
ADIL
Ditunjukkan dengan keberadaan Kabupaten
Diindikasikan dengan terselenggaranya
Garut sebagai daerah otonom yang mampu
prinsip pembangunan berkelanjutan yang
menggali, memanfaatkan dan mengelola
mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi,
segenap potensi sumberdaya yang dimiliki
peran-serta masyarakat, pemerataan dan
secara optimal untuk digunakan dalam proses
keadilan, sehingga meminimalkan konflik
pembangunan sehingga masyarakat
sosial dan kesenjangan sebagai upaya
Kabupaten Garut memiliki kemampuan dalam
mewujudkan terciptanya pola pembangunan
membangun struktur ekonomi yang tangguh
yang dapat dirasakan oleh seluruh
dan pertumbuhan ekonomi yang bernilai
masyarakat Kabupaten Garut.
tambah tinggi.

SEJAHTERA BERWAWASAN LINGKUNGAN


Dimanifestasikan dengan terwujudnya Ditunjukkan dengan terwujudnya
masyarakat yang berakhlak mulia, sehat, pembangunan berkelanjutan yang
cerdas dan produktif, menguasai ilmu mengoptimalkan manfaat sumber daya alam
pengetahuan dan teknologi serta mampu dan sumber daya manusia dengan cara
memainkan peran dan fungsi sebagai subjek menserasikan aktivitas manusia dengan
dan objek dalam pembangunan yang kemampuan daya dukung sumber daya alam
berkelanjutan. dan lingkungan untuk menopangnya.
Kawasan Perbatasan Bagian Utara (Bl.

KEBIJAKAN PUSAT KEGIATAN


Kawasan Strategis Provinsi Panas Bumi
Kawasan Koridor Kadungora – Leles – Kamojang – Darajat – Papandayan Limbangan–Malangbong) Kawasan yang
Garut. (Kadungora, Leles, Tarogong Kaler) Kepentingan Pendayagunaan SDA dan/atau didukung oleh jaringan prasarana dan
Teknologi Tinggi fasilitas penunjang ekonomi.

DAN KAWASAN STRATEGIS


Kawasan yang memiliki potensi cepat
tumbuh.
PKL Perkotaan
Malangbong
Kawasan Cagar Budaya Kampung Adat
Kebijakan Nasional: Pulo (Leles/Cangkuang). Kawasan yang
2 (dua) Kawasan Strategis Nasional terkait dengan Pertahanan dan memberikan perlindungan terhadap
Keamanan keanekaragaman budaya. KSK Minapolitan (Tarogong Kaler,
Sukawening, Pangatikan,
Kawasan Wisata Cipanas Sucinaraja, Wanaraja,
Kebijakan Provinsi: PKL Karangpawitan) Kawasan sektor
(Tarogong Kaler) Kawasan yang Perkotaan
unggulan yang dapat menggerakan
 Sistem Pusat Kegiatan: memberikan perlindungan keseimbangan Garut
pertumbuhan ekonomi.
a. PKWp Rancabuaya tata guna air dan memiliki nilai strategis
b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL): untuk pembangunan kabupaten
Kawasan Perkotaan Garut
• Perkotaan Garut
(Tarogong Kidul, Tarogong Kaler,
• Perkotaan Pameungpeuk Kawasan Perbatasan Bagian Garut Kota, Banyuresmi,
• Perkotaan Cikajang Barat (Caringin, Cisewu, Karangpawitan) Kawasan yang
• Perkotaan Bungbulang Talegong) Kawasan yang dapat memiliki nilai strategis ekonomi
 2 (dua) Kawasan Strategis Provinsi terkait dengan SDA (KSP Panas Bumi mempercepat pertumbuhan yang berpengaruh terhadap
Kamojang – Darajat – Papandayan) dan Lingkungan Hidup (KSP Garut kawasan tertinggal di dalam PKL Perkotaan pertumbuhan ekonomi.
Selatan) wilayah kabupaten. Bungbulang
Kawasan Agropolitan (Cisurupan,
 Kawasan Lindung : 81,39% Cikajang, Cigedug, Sukaresmi,
Kawasan Koridor Jalan Lintas Jabar
PKWp
Selatan (Cibalong, Pameungpeuk, Rancabuaya Pasirwangi , Bayongbong) Kawasan
Cikelet, Mekarmukti, Pakenjeng, sektor unggulan untuk
Bungbulang dan Caringin) Kawasan mempertahankan tingkat produksi
Kawasan Strategis Kabupaten: yang berpengaruh terhadap pangan dalam rangka mewujudkan
perkembangan wilayah koridornya
PKL Perkotaan ketahanan pangan.
8 (delapan ) Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis Ekonomi termasuk kawasan Garut bagian Pameungpeuk
selatan.
yang Berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Bagian
Timur (Singajaya, Banjarwangi,
2 (dua) Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis dari Sudut Kawasan Cagar Budaya Pendeuy, Cihurip) Kawasan yang
Kepentingan Sosial Budaya Kampung Adat Dukuh (Cikelet) dapat mempercepat pertumbuhan
Kawasan pelestarian kawasan tertinggal di dalam
danpengembangan adat istiadat Kawasan Strategis Nasional wilayah kabupaten.
1 (satu) Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis Fungsi dan dan budaya. 1. Fasilitas Peluncuran Roket Kawasan Strategis Provinsi
Daya Dukung Lingkungan Hidup Pameungpeuk. Garut Selatan Kepentingan
2. Kawasan Pengamat Dirgantara daya dukung dan daya
Pameungpeuk. tampung lingkungan hidup
UKURAN KEBERHASILAN VISI
“SEJAHTERA”
UKURAN KEBERHASILAN VISI “MAJU”
1. Persentase penduduk miskin :
1. IPM : Kategori Tinggi (64,42→73 poin) 9,27%→6,5%
2. Laju Pertumbuhan Ekonomi : 2. Tingkat Pengangguran Terbuka
UKURAN KEBERHASILAN 4,96%→5,57 %
: 7,07% → 5,55%
VISI “BERTAQWA” 3. PDRB perkapita adh berlaku :
Rp.20,33→ juta Rp. 26,53 juta 3. Indeks Gini : 0,36 →0,34 poin
4. Pengeluaran Per kapita : 4. Angka Harapan Hidup :
Indeks kesalehan sosial 71,03 tahun→73 tahun
Rp.7.597.000→Rp 10.000.000
masyarakat : Kategori Baik
5. Indeks Reformasi Birokrasi : B→BB 5. Rata-rata Lama sekolah :
Ukuran kesalehan sosial : 6. Kemantapan jalan : 77,61%→100%, 7,5 tahun →9,01 tahun
1) Memberi (Caring) 7. Akses terhadap layanan sumber air 6. Harapan Lama Sekolah :
2) Peduli (Giving) minum layak dan berkelanjutan: 11,80 tahun →13,75 tahun
3) Menghargai perbedaan nilai-nilai kehidupan
76%→100%
4) Tidak memaksakan nilai
5) Tidak menghina atau merusak nilai yang berbeda 8. Akses terhadap layanan sanitasi layak
6) Keterlibatan dalam demokrasi dan berkelanjutan : 64,6%→ 100%.
7) Keterlibatan dalam perbaikan kinerja 9. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup :
pemerintahan (Good governance) 55,97→ 63,21
8) Mencegah kekerasan 10.Persentase Pertumbuhan PAD (Pajak
9) Konservasi lingkungan
dan Retribusi) : 9,18%→ 12%.
10) Restorasi lingkungan.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Garut 2019-2024
”GARUT YANG BERTAQWA, MAJU DAN SEJAHTERA”

Tujuan 1: Meningkatnya kualitas sumber daya manusia

Sasaran:
Tujuan 1: Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang 1. Meningkatnya pengamalan nilai-nilai keagamaan dan
baik dan bersih serta profesionalisme dalam budaya daerah
pelayanan publik 2. Meningkatkan harapan hidup masyarakat
Sasaran: 3. Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat
MISI 1: Mewujudkan kualitas kehidupan
1. Meningkatnya pelayanan publik yang profesional dan 4. Menurunnya kemiskinan dan pengangguran
amanah masyarakat yang agamis, sehat, cerdas, dan 5. Meningkatnya pengendalian jumlah penduduk
2. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik, dan berbudaya.
bersih

MISI 2: Mewujudkan pelayanan publik yang

Tujuan 1: Meningkatnya penyediaan infrastruktur dasar profesional dan amanah disertai tata kelola
secara merata dan berkualitas pemerintahan daerah yang baik dan bersih.
Sasaran:
1. Meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas transportasi menuju pusat- MISI 3: Mewujudkan pemerataan pembangunan
pusat perekonomian
2. Meningkatnya kemajuan pembangunan desa yang berkeadilan serta kemantapan infrastruktur
3. Meningkatnya pemenuhan akses layanan sumber air minum dan Tujuan 1: Meningkatnya perekonomian daerah yang
sesuai daya dukung dan daya tampung
sanitasi layak dan berkelanjutan berkualitas dan berdaya saing
4. Meningkatnya kualitas perumahan, prasarana dan sarana kawasan lingkungan serta fungsi ruang.
pemukiman. Sasaran:
5. Meningkatnya pengelolaan irigasi, konservasi dan pengendalian MISI 4: Meningkatkan kemandirian ekonomi 1. Meningkatnya kualitas ketahanan pangan dan gizi
banjir
masyarakat berbasis potensi lokal dan industri masyarakat
Tujuan 2: Terwujudnya sumberdaya alam dan lingkungan pertanian serta pariwisata yang berdaya saing
2. Meningkatnya pendapatan masyarakat berbasis potensi
hidup yang lestari dan berkelanjutan lokal
disertai pengelolaan sumber daya alam secara 3. Meningkatnya realisasi investasi daerah
Sasaran: berkelanjutan.
1. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup
2. Meningkatnya ketangguhan terhadap bencana
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VISI
Misi
Misi 2 Misi
MISI (4) 1 3 Misi
4

TUJUAN (5)
5 2 7 3
SASARAN (17)
20 15 12 7
STRATEGI (54)

93 51 50 40
ARAH KEBIJAKAN (234)
A. 25 milyar bantuan sarana dan prasarana 5000 masjid Meningkatkan kualitas
Mewujudkan B. 15 milyar bantuan sarana dan prasarana pesantren salafiah Pendidikan, budaya dan
C. Insentif guru ngaji sebesar 5 milyar **) olahraga yang unggul
masyarakat D. Peningkatan kualitas manajemen masjid dan berprestasi
E. Membangun nuansa akhlaqul karimah di lingkungan
bertaqwa pemerintah dan masyarakat
F. Optimalisasi peran Lembaga Pendidikan keagamaan
G. Optimalisasi gerakan “maghrib mengaji” A. Meningkatkan kualitas
infrastruktur Pendidikan
B. Bantuan sarana dan
Mewujudkan A. Mudah, cepat dan tuntas dalam segala bentuk pelayanan publik prasarana kesenian dan
pelayanan publik yang B. Pembinaan dan Pendidikan berkelanjutan bagi aparatur untuk kebudayaan untuk
professional dan mewujudkan pemerintahan yang professional dan amanah komunikasi seni budaya
C. Mewujudkan reformasi birokrasi yang transparan dan akuntabel C. Menuntaskan pembangunan
amanah sarana olahraga dan seni
budaya ciateul sesuai
standar nasional
A. Menuntaskan 100% kemantapan jalan, jembatan dan infrastruktur D. Bantuan sarana dan
lainnya prasarana olahraga di tiap
B. Membangun jalan baru untuk mengurai titik rawan kemacetan RW
C. Menuntaskan pembangunan dan renovasi Gedung kantor E. Penghargaan untuk atlet,
kecamatan, dan UPT dinas siswa, mahasiswa, seniman
dan budayawan yang
berprestasi
Lanjutan……..

A. Membangun 3 rumah sakit baru type pratama **)


Meningkatkan B. Penambahan kuota jaminan kesehatan Pemberdayaan peran
pelayanan kesehatan C. Pembinaan mental tenaga kesehatan yang serta perempuan
yang cepat, dekat, professional dalam pembangunan
mudah dan terjangkau D. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas

A. Pembentukan destinasi wisata sampai tingkat desa/ kelurahan


A. Peningkatan bantuan
Meningkatkan B. Membangun kemitraan dalam pengelolaan lahan pemerintah
modal kepada
kemandirian ekonomi C. Pembangunan infrastruktur jalan ke lahan pertanian
D. Optimalisasi bantuan kepada kelompok tani, nelayan dan kelompok usaha yang
masyarakat berbasis
kelompok ternak berbasis kaum
potensi lokal
E. Mendorong kemandirian Bumdes perempuan
F. Bantuan modal kepada kelompok usaha kecil dan mikro B. Pembinaan kader
posyandu **)
A. Reboisasi 2.000 ha lahan gundul dengan melibatkan C. Mewujudkan
Pelestarian masyarakat
ketahanan keluarga
lingkungan hidup B. Menambah hutan kota dan taman kota
untuk meningkatkan
C. Melanjutkan program “ kota tanpa kumuh”
peran perempuan
D. Menciptakan lingkungan Garut bersih tanpa sampah
E. Bantuan renovasi 15.000 rumah tidak layak huni
INDIKATOR MAKRO KABUPATEN GARUT TAHUN 2019-2024

Kondisi Awal Target Target


Kab. Garut Target
No Indikator Makro Satuan 2018 2019 2020
2021 2022 2023 2024 pada RPJMD Jawa Barat
Jawa Barat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (12) (13)

1 Indeks Pembangunan Poin 65,42 66,77 68,09 69,37 70,63 71,86 73,07 69,05 73,74-74,35
Manusia
2 Laju Pertumbuhan % 0,68 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 1,10 n/a 1,41
Penduduk
3 Laju Pertumbuhan % 4,96 5,09 5,19 5,29 5,40 5,51 5,57 5,51 5,8–6,2
Ekonomi
4 Persentase Penduduk % 9,27 8,81 8,35 7,89 7,43 6,97 6,50 9,98 7,17-6,80
Miskin
5 Persentase % 7,07 6,79 6,53 6,26 5,99 5,78 5,55 6,96 7,3-7,1
Pengangguran Terbuka

6 Indeks Gini Poin 0,36 0,36 0,35 0,35 0,35 0,35 0,34 0,34 0,36-0,37
7 Inflasi % 2,30 3,60 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 n/a -
Pohon Kinerja Pencapaian Misi 1

Misi Mewujudkan Kualitas Kehidupan Masyarakat Yang Agamis, Sehat, Cerdas, Dan Berbudaya

Tujuan Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia

Indeks Kesalehan Sosial Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk


Indikator Tujuan Indeks Kesehatan (81,54) Indeks Pendidikan (68,23)
Masyarakat (BAIK) (205,31 Ribu Jiwa) Bekerja (94,55 %)

Sasaran Strategis Meningkatnya Pengamalan Nilai-nilai Meningkatnya Harapan Hidup Meningkatnya Tingkat Pendidikan Menurunnya Kemiskinan Dan Meningkatnya Pengendalian Jumlah
Keagamaan Dan Budaya Daerah Masyarakat Masyarakat Pengangguran Penduduk

Indeks Kesalehan Sosial Angka Harapan Hidup Rata-rata Lama Sekolah Persentase Penduduk Miskin (5,13 Laju Pertumbuhan Penduduk
Indikator Sasaran (9,01 Tahun) %)
Masyarakat (BAIK) (73,00 Tahun) (1,10 %)
Harapan Lama Sekolah Tingkat Pengangguran Terbuka (94,55
(13,75 Tahun) %)

• SETDA (2 Prog.) • Dinkes (15 Prog) • Disdik (10 Prog) • Dinsos (4 Prog.) • DP2KBP3A (3 Prog.)
• DPM Desa (2 Prog.) • RSUD Slamet (3 Prog.) • Dispusip (2 Prog.) • Disnakertrans (4 Prog.)
Jumlah Program
• DP2KBP3A (2 Prog.) • Dispora (3 Prog.) • Diskannak (2 Prog.)
• SATPOL PP (4 Prog.) • Dinkes (1 Prog.)
PD Penanggung • Bakesbangpol (3 Prog.)
Jawab
Pohon Kinerja Pencapaian Misi 2

Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Profesional Dan Amanah


Misi
Disertai Tata Kelola Pemerintahan Daerah Yang Baik Dan Bersih

Tujuan Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Serta Profesionalisme Pelayanan Publik

Indikator Tujuan Indeks Reformasi Birokrasi (Kategori BB)

Sasaran Strategis Meningkatnya Pelayanan Publik Yang


Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih
Profesional Dan Amanah

Indikator Sasaran Indeks Kepuasan Masyarakat Opini BPK Nilai Evaluasi SAKIP Nilai Evaluasi LPPD
(Kategori BAIK) (WTP) (Kategori A) (Kategori SANGAT TINGGI)

• Setda (1 Prog.) • Inspektorat (4 Prog.) • Setwan (3 Prog.)


• Disdukcapil (1 Prog.) • Bappeda (11 Prog.) • Diskominfo (7 Prog.)
Jumlah Program
• DPMPT (5 Prog.) • BPKAD (6 Prog.) • Dispusip (1 Prog.)
• Kecamatan (1 Prog.) • Bapenda (6 Prog.) • Kecamatan (2 Prog.)
PD Penanggung • Disdamkar (3 Prog.) • BKD (4 Prog.)
Jawab • Setda (16 Prog.)
Pohon Kinerja Pencapaian Misi 3

Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Yang Berkeadilan Serta Kemantapan Infrastruktur


Misi
Sesuai Daya Dukung Dan Daya Tampung Lingkungan Serta Fungsi Ruang

Terwujudnya Sumberdaya Alam Dan


Tujuan Meningkatnya Penyediaan Infrastruktur Dasar Secara Merata Dan Berkualitas Lingkungan Hidup Yang Lestari Dan
Berkelanjutan

Indeks Kualitas Indeks Risiko


Indikator Tujuan Indeks Daya Saing Infrastruktur (95,33%) Lingkungan Hidup Bencana (IRB)
(IKLH) (63,21 Poin) (116,00 Poin)

Meningkatnya Pemenuhan
Meningkatnya Aksesibilitas Dan Meningkatnya Kualitas Meningkatnya Pengelolaan
Meningkatnya Kemajuan Akses Layanan Air Minum Dan Meningkatnya Kualitas Meningkatnya Ketangguhan
Sasaran Strategis Mobilitas Transportasi Menuju Perumahan, Prasarana Dan Irigasi, Konservasi Dan
Pembangunan Desa Sanitasi Layak Dan Lingkungan Hidup Terhadap Bencana
Pusat- Pusat Perekonomian Sarana Kawasan Pemukiman Pengendalian Banjir
Berkelanjutan

Persentase Rumah Tangga Indeks Kualitas


Indikator Sasaran Persentase Jalan Kabupaten Persentase Desa Mandiri, Maju Yang Memiliki Akses Terhadap Luas Area Lingkungan Persentase Irigasi Lingkungan Hidup (IKLH) Indeks Risiko Bencana
Dalam Kondisi Mantap (100 %) Dan Berkembang (96,67 %) Layanan Sumber Air Minum Permukiman Kumuh Kabupaten Dalam (IRB) (116,00 Poin)
Layak Dan Berkelanjutan
(63,21 Poin)
(0 Ha) Kondisi Baik (80 %)
(100 %)

Persentase Rumah Tangga Jumlah Rumah Tidak Tingkat Pengurangan


Yang Memiliki Akses Terhadap
Layanan Sanitasi Layak Dan Layak Huni Titik Terdampak Banjir
Berkelanjutan. (100 %) (29.000 Unit) (0 Titik)

• PUPR (2 Prog.) • PUPR (2 Prog.) PUPR (1 Prog.) Disperkim (4 Prog.) PUPR (3 Prog.) • DLH (10 Prog.) BPBD (3 Prog.)
Jumlah Program
• Dishub (5 Prog.) • DPMDesa (2 • PUPR (4 Prog.)
Prog.)
PD Penanggung • Disperindag
Jawab ESDM (1 Prog.)
Pohon Kinerja Pencapaian Misi 4

Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi Lokal dan Industri Pertanian
Misi
serta Pariwisata yang Berdaya Saing Disertai Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan

Tujuan Meningkatnya Perekonomian Daerah yang Berkualitas dan Berdaya Saing

Indikator Tujuan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) (5,57 %) Indeks Daya Beli (70,14 Poin)

Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Ketahanan Pangan dan Gizi Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Berbasis
Meningkatnya Realisasi Investasi Daerah
Masyarakat Potensi Lokal

Indikator Sasaran Jumlah Investasi Berskala Nasional (PMDN/ PMA) (Rp


Skor PPH (81,30 %) PDRB Per Kapita (Rp 26,53 Juta)
2,26 Triliun)

• DKP (4 Program) • Disparbud (6 Program) • DPMPT (2 Program)


Jumlah Program • Diskannak (3 Program) • Disperindag ESDM (5 Program)
• Distan (2 Program) • Distan (5 Program)
• Diskannak (4 Program)
PD Penanggung
Jawab
Indikator Kinerja Utama Tahun 2019-2024
Kondisi Awal Target
No Indikator Sasaran Satuan
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Indeks kesalehan sosial masyarakat % n/a n/a Baik Baik Baik Baik Baik

2 Angka Harapan Hidup Tahun 71,03 71,36 71,69 72,02 72,34 72,67 73,00

3 Rata-rata Lama Sekolah Tahun 7,50 7,75 8,00 8,26 8,51 8,76 9,01

4 Harapan Lama Sekolah Tahun 11,80 12,13 12,45 12,78 13,10 13,43 13,75

5 Persentase penduduk miskin % 9,27 8,81 8,35 7,89 7,43 6,97 6,50

6 Tingkat Pengangguran Terbuka % 7,07 6,79 6,53 6,26 5,99 5,78 5,55

7 Laju Pertumbuhan Penduduk % 0,68 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1

8 Indeks Kepuasan Masyarakat Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

9 Opini BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

10 Nilai Evaluasi SAKIP Kategori BB BB BB BB BB BB A


Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
11 Nilai Evaluasi LPPD Kategori
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Persentase jalan kabupaten dalam
12 % 77,61 80 82,52 86,67 91,18 95,83 100
kondisi mantap
Persentase Desa Mandiri, Maju dan
13 % 72,45 85,27 87,17 89,55 91,92 94,30 96,67
berkembang
Indikator Kinerja Utama
Kondisi Awal Target
No Indikator Sasaran Satuan
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase rumah tangga yang memiliki
14 akses terhadap layanan sumber air minum % 76 80 84 88 92 96 100
layak dan berkelanjutan.
Persentase rumah tangga yang memiliki
15 akses terhadap layanan sanitasi layak dan % 64,6 67 73,6 80,2 86,8 93,4 100
berkelanjutan.

16 Luas area lingkungan permukiman kumuh Ha 29,71 24,76 19,81 14,86 9,9 4,9 0

17 Jumlah rumah tidak layak huni unit 46.944 44.000 41.000 38.000 35.000 32.000 29.000
Persentase irigasi kabupaten dalam kondisi
18 % 62,89 75,1 76,08 77,06 78,04 79,02 80
baik
Tingkat Pengurangan Titik Terdampak
19 titik 24 20 16 12 8 4 0
Banjir

20 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Poin 55,97 56 56,05 57,62 59,18 60,75 63,21

21 Indeks Risiko Bencana (IRB) Poin 238 197 156 146 136 126 116

22 Skor PPH Poin 76,9 77 77,5 78,6 79,5 80,4 81,30

23 PDRB per kapita Juta Rp. 20,33 21,28 22,04 23,50 24,76 25,62 26,53
Jumlah Investasi Berskala Nasional (PMDN/
24 Triliun Rp 1,31 1,40 1,54 1,69 1,86 2,05 2,26
PMA)
29

Kabupaten Garut
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
RPJMD Tahun 2019-2024
PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2019-2024

ISU STRATEGIS PRIORITAS


PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. 1. Penanganan kemiskinan dan penciptaan 1. Penurunan angka kemiskinan dan
lapangan kerja (P1). perluasan kesempatan kerja (I-1);
2. Tingginya angka kriminalitas, kejahatan seksual,
kekerasan terhadap perempuan dan anak serta 2. Peningkatan moral, etika, tanggung jawab sosial,
2. Peningkatan Dukungan Kehidupan
lunturnya kultur sosial. serta kesetaraan gender dan pemenuhan hak
anak (P2). Beragama, Budaya Gotong Royong,
3. Belum optimalnya pemenuhan pelayanan dasar Ketentraman dan Ketertiban serta Politik
pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, 3. Pemenuhan pelayanan dasar pendidikan,
kesehatan, pekerjaan umum, perumahan dan
dan Demokrasi (I-2; I-3);
perumahan dan permukiman, ketenteraman,
ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat permukiman, ketenteraman, ketertiban umum, 3. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan,
serta sosial. dan perlindungan masyarakat serta sosial (P3). kesehatan, KB, kesetaraan gender dan
4. Belum meratanya pembangunan antar wilayah. 4. Pengembangan dan pembangunan infrastruktur pemenuhan hak anak serta pemuda dan
antar wilayah secara merata dan Pemekaran olah raga (I-3);
5. Rendahnya kualitas lingkungan hidup, Wilayah Otonomi Baru (P4).
pengendalian pemanfaatan ruang, dan tingginya 4. Peningkatan kualitas infrastruktur wilayah
5. Peningkatan nilai tambah ekonomi dari
resiko bencana. secara merata (I-4);
pemanfaatan hasil pertanian, industri dan
6. Belum optimalnya pelaksanaan Reformasi perdagangan, serta pariwisata dan jasa produktif 5. Peningkatan nilai tambah ekonomi sektor
Birokrasi, kualitas dan akses pelayanan publik. lainnya (P7). pertanian, industri, perdagangan,
7. Rendahnya Daya Beli Masyarakat, nilai tambah 6. Peningkatan kualitas lingkungan hidup, pariwisata dan jasa produktif lainnya (I-5);
ekonomi dari pemanfaatan hasil pertanian, pengendalian pemanfaatan ruang, dan
industri dan perdagangan, serta pariwisata dan 6. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan
pengurangan risiko bencana (P5).
jasa produktif lainnya. pengurangan risiko bencana (I-6);
7. Optimalisasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi,
8. Masih rendahnya realisasi investasi daerah (PMA peningkatan kualitas dan akses pelayanan publik 7. Peningkatan pelayanan publik dan kinerja
dan PMDN) dan Pendapatan Daerah. (P6; P8). aparatur (I-7);
8. Peningkatan iklim usaha dan investasi bagi 8. Peningkatan investasi dan pendapatan
penguatan ekonomi lokal (P8). daerah (I-7; I-8).
TERIMA KASIH
MOVE FORWARD TOGETHER
MEWUJUDKAN KABUPATEN GARUT YANG BERTAQWA, MAJU, DAN
SEJAHTERA

bappeda.garutkab.go.id @bappedagarutkab @bappedagarutkab

@bappedagarut Bappeda Garut +bappedagarut

31

Anda mungkin juga menyukai