Peb Dengan Tanda Impending
Peb Dengan Tanda Impending
OG (K)
PENDAHULUAN
Terjadinya peningkatan tekanan darah lebih dari
≥140/90 mmHg yang dialami selama masa kehamilan
Diuretik
Antihipertensi
Kortikosteroid
Sikap terhadap kehamilannya
Berdasar William obstetrics, ditinjau dari umur
kehamilan dan perkembangan gejala-gejala
preeclampsia berat selama perawatan, maka sikap
terhadap kehamilannya dibagi menjadi:
Aktif : berarti kehamilan segera diakhiri/diterminasi
bersamaan dengan pemberian medikamentosa.
Konservatif (ekspektatif): berarti kehamilan tetap
dipertahankan bersamaan dengan pemberian
medikamentosa.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin.
Usaha utama ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita
pre-eklampsia dan eklampsia. Komplikasi yang tersebut di bawah
ini biasanya terjadi pada pre-eklampsia berat dan eklampsia.
Komplikasi yang terjadi pada ibu :
Solutio plasenta, terjadi pada ibu yang menderita hipertensi
Hipofibrinogenemia, dianjurkan pemeriksaan fibrinogen secara
berkala.
Nekrosis hati, akibat vasospasmus arteriol umum.
Sindroma HELLP, yaitu hemolisis,elevated liver enzymes dan
low platelet.
Kelainan ginjal
DIC ( Disseminated Intravascular Coagulation)
Komplikasi yang terjadi pada janin :
Prematuritas
Dismaturitas
Kematian janin intra uterine
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. N
Umur : 29 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. RE. Martadinata
Tanggal Masuk RS : 13 Januari 2018
Dokter Yang Merawat : dr. Abdul Faris, Sp.OG
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)
KELUHAN UTAMA
Mual disertai muntah
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien tidak merokok dan minum minuman beralkohol.
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien tidak pernah dirawat sebelum.
RIWAYAT PERSALINAN
Anak pertama perempuan, lahir normal diRS
Anak kedua perempuan, lahir nomal diRS
Hamil saat ini
RIWAYAT ANTENATALCARE
Pemeriksaan selama kehamilan (ANC) sebanyak 3 kali dilakukan di
puskesmas.
RIWAYAT MENSTRUASI
Pertama kali haid saat berusia 12 tahun, teratur, sering terasa sakit saat haid
namun setelah menikah sudah jarang sakit saat haid, durasi haid 5 hari, siklus
28 hari, HPHT 12 Mei 2017.
RIWAYAT ALERGI
Tidak memiliki alergi terhadap suhu, makanan, minuman, obat, dll.
RIWAYAT OPERASI
Belum pernah operasi
RIWAYAT KB
Pasien mengaku sebelum hamil menggunakan pil KB.
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM : Lemah
KESADARAN : Compos Mentis
TANDA VITAL :
Tekanan Darah : 200/140 mmHg
Nadi : 68 x/menit
Respirasi : 30 x/menit
Suhu : 36,50C Axilla
STATUS GENERALISATA
Kepala :
Bentuk : Normochepal
Mata : Eksoftalmus (-/-), penglihatan kabur (+/+)
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sclera : Ikterik (-/-)
Leher :
Pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax :
Paru paru :
Inspeksi : Simetris bilateral (+/+)
Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), whezzing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada SIC V linea
midclavivula sinistra
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung 1 & 2 murni regular, gallop (-
), murmur (-)
Ekstremitas
Superior : akral hangat (+/+), edema (-/-), Tremor (-/-)
Inferior : akral hangat (+/+), edema (+/+), Tremor (-/-)
STATUS OBSTETRI
Abdomen :
Inspeksi : Tampak perut membuncit
Palpasi :
Leopold I : TFU 29 cm, teraba bagian teratas janin
bulat lunak
Leopold II : Teraba punggung dibagian dextra
Leopold III : Teraba bagian terbawah janin bulat keras
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk
PAP.
Tapsiran berat janin : 2.635 gram
BJF : 160 x/menit
Pemeriksaan dalam vagina : tidak dilakukan.
HASIL LABORATORIUM
HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Gol Darah O
DIAGNOSIS
G3P2A0 + Gravid 35-36 minggu + PEB dengan tanda impending
PENTALAKSANAAN
Pemasangan O2 2 liter/menit
Ibu diminta tidur miring kesebelah kiri
MgSO4 40% : pertama 4 gram dalam 100cc NaCl 0,9% habis dalam 30
menit kemudian dilanjutkan 6 gram dalam 500cc RL 28tpm
Inj. Dexametasone 5 mg/6 jam/im
Inj. Piracetam 1 gr/8 jam/iv
Inj. Ranitidine 50 mg/8 jam/iv
Nevedipin 3x10 mg
Pasang kateter, pantau produksi urin
Obs TTV, PPV, Kontraksi, produksi urine
FOLLOW UP
HARI PERAWATAN PERTAMA : Minggu, 14/01-2018
Subject :
Anemis(-), Penglihatan Kabur (-) , Sesak (-), Sakit kepala (+), Nyeri Perut (+),
Mual (-), Muntah (-), Nyeri Ulu Hati (-), BAK (+) menggunakan kateter, BAB (+)
Object :
KU : Sakit Ringan
Kesadaran : Compos Mentis
TD :150/90 mmHg Nadi : 80x/menit
RR :21x/menit Suhu : 36.50C,
BJF :140x/menit His : (-)
TFU : 29 cm Edema: (+)
Assessment :
G3P2A0 + Gravid 35 – 36 minggu + PEB dengan tanda impending
Planing :
Ivfd RL 28 tpm
Inj. Piracetam 1 gr/8 jam/IV
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
Nifedipine 3x10mg
HARI PERAWATAN KEDUA, Senin, 15/02-2018
Subject :
Anemis(-), Penglihatan Kabur (-) , Sesak (-), Sakit kepala (-), Nyeri perut (+), Mual (-),
Muntah (-), Nyeri Ulu Hati (-), BAK (+) menggunakan kateter, BAB (+).
Object :
KU : Sakit Ringan
Kesadaran : Compos Mentis
TD :140/80 mmHg Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36.50C,
BJF : 142x/menit His : (-)
TFU : 29cm Edema: (+)
Assesment :
G3P2A0 + Gravid 35 – 36 minggu + PEB dengan tanda impending
Planing :
Ivfd RL 28 tpm
Nifedipine 3x10mg
Furosemide 1x40 mg
Sanobiat 1x1 tab
HARI PERAWATAN KETIGA, Selasa 16/02-2018
Subject :
Anemis(-), Penglihatan Kabur (-) , Sesak (-), Sakit kepala (-), Nyeri perut (+), Mual (-), Muntah (-),
Nyeri Ulu Hati (-), demam (+) BAK (+) menggunakan kateter, BAB (+).
Object :
KU : Sakit Ringan
Kesadaran : Compos Mentis
TD :180/100 mmHg Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 38.10C
BJF : 154x/menit His : (-)
TFU : 29 cm Edema: (+)
Assesment :
G3P2A0 + Gravid 35 – 36 minggu + PEB dengan tanda impending
Planing :
Ivfd RL 28 tpm
Nifedipine 3x10mg
Furosemide 1x40 mg
Sanobiat 1x1 tab
Paracetamol 3x500 mg
Rencana USG hari ini
Hasil USG
FL : 65.2 nn
GA : 33W.6D
EFW : 2015.9 gram
EDD : 2018-02-28
Instruksi :
Rencana SC
Priksa DL kembali
Inj. Cefotaxime 1 gr/12jam/iv
Hasil Laboratorium
HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Object :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
TD :130/80 mmHg Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36.50C,
Kontraksi : Baik TFU : 2 jari dibawah pusat
ASI : -/- Edema : (+) sudah berkurang
Assesment :
P3A0 + post SC H1 a/I PEB dengan tanda impending
Planing :
Ivfd RL 28 tpm
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
Inj. Ranitidine 50 mg/8 jam/iv
Inj. Kalnex 500 mg/8 jam/iv
Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam/iv
Drips metronidazole 500 mg/8 jam/iv
Nifedipine 3x10mg
POST SC HARI KEDUA, JUM’AT, 19/01-2018
Subject :
Nyeri bekas operasi (+), PPV (+), pusing (-), sakit kepala (-), batuk (+), mual (-), muntah (-), Flatus (+), BAK (+)
menggunakan kateter, BAB (-)
Object :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
TD :140/90 mmHg Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36.50C,
Kontraksi : Baik TFU : 2 jari dibawah pusat
ASI : -/- Edema : (-)
Assesment :
P3A0 + post SC H2 a/I PEB dengan tanda impending
Planing :
Ivfd RL 28 tpm
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
Inj. Ranitidine 50 mg/8 jam/iv
Inj. Kalnex 500 mg/8 jam/iv
Inj. Cefotaxime 1 gr/12 jam/iv
Inj. Bisolvon 1 amp/8 jam/iv
Drips metronidazole 500 mg/8 jam/iv
Nifedipine 3x10mg
POST SC HARI KETIGA, SABTU, 20/01-2018
Subject :
Nyeri bekas operasi (+), PPV (+), pusing (-), sakit kepala (-), batuk (+) sudah
berkurang, mual (-), muntah (-), Flatus (+), BAK (+) menggunakan kateter, BAB (-)
Object :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
TD :140/90 mmHg Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36.50C,
Kontraksi : Baik TFU : 2 jari dibawah pusat
ASI : -/- Edema : (-)
Assesment :
P3A0 + post SC H3 a/I PEB dengan tanda impending
Planing :
Ivfd RL 28 tpm
Nifedipine 3x10mg
Ganti oral
Aff kateter
Aff Infus
POST SC HARI KEEMPAT, MINGGU, 21/01-2018
Subject :
Nyeri bekas operasi (+), PPV (+), pusing (-), sakit kepala (-), batuk (-), mual (-
), muntah (-), Flatus (+), BAK (+), BAB (-)
Object :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
TD :140/80 mmHg Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36.80C,
Kontraksi : Baik TFU : 2 jari dibawah pusat
ASI : +/+ Edema : (-)
Assesment :
P3A0 + post SC H4 a/I PEB dengan tanda impending
Planing :
Cefixime 2x100 mg
Asam Mefenamat 3x500mg
Sanobiat 1x1 tab
Nifedipine 3x10mg
POST SC HARI KELIMA, MINGGU, 22/01-2018
Subject :
Nyeri bekas operasi (+), PPV (+), pusing (-), sakit kepala (-), batuk (-), mual (-), muntah (-),
Flatus (+), BAK (+), BAB (-)
Object :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
TD :130/90 mmHg Nadi : 86x/menit
RR : 20x/menit Suhu : 36.80C,
Kontraksi : Baik TFU : 2 jari dibawah pusat
ASI : +/+ Edema : (-)
Assesment :
P3A0 + post SC H5 a/I PEB dengan tanda impending
Planing :
Cefixime 2x100 mg
Asam Mefenamat 3x500mg
Sanobiat 1x1 tab
Nifedipine 3x10mg
Pasien boleh pulang
RESUME
Pasien wanita dengan G3P2A0 hamil 35-36 minggu datang ke IGD
Kebidanan RS Wirabuana dengan keluhan nausea disertai vomiting yang dialami
sejak tadi sore sebelum masuk rumah sakit, frekuensi ± 5x dengan isi makanan,
keluhan ini disertai dengan cefalgia dari sehari sebelumnya, penglihatan kabur (+),
dypsneu (+), nyeri epigastrium (+). Menurut pasien hal ini baru dialami 2 minggu
terakhir ini dimana tekanan darah pasien juga meningkat 2 minggu terakhir ini.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD : 200/140 mmHg, Nadi :
68x/menit, Pernafasan : 30x/menit, Suhu : 36.8 oC Axilla
Pemeriksaan obstetrik :
Inspeksi : Tampak perut membuncit
Palpasi :
Leopold I : TFU 29 cm, teraba bagian teratas janin bulat lunak
Leopold II : Teraba punggung dibagian dextra
Leopold III : Teraba bagian terbawah janin bulat keras
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
Tapsiran berat janin : 2.635 gram
BJF : 160 x/menit
Hasil laboratorium yang didapatkan bermakna : protein urin : +3
Dan diIGD mendapatkan penanganan Pemasangan O2 2
liter/menit, Ibu diminta tidur miring kesebelah kiri, MgSO4 40% :
pertama 4 gram dalam 100cc NaCl 0,9% habis dalam 30 menit
kemudian dilanjutkan 6 gram dalam 500cc RL 28tpm, Inj.
Dexametasone 5 mg/6 jam/im, Inj. Piracetam 1 gr/8 jam/iv, Inj.
Ranitidine 50 mg/8 jam/iv, Nevedipin 3x10 mg, Pasang kateter,
pantau produksi urin, Obs TTV, PPV, Kontraksi, produksi urine
dan kemudian pasien dipindahkan keruang perawatan biasa.
Setelah tiga hari diruang perawatan biasa pasien tidak ada
perubahan dan tekanan darah pasien semakin hari semakin
meningkat walaupun sudah diberikan obat antihipertensi dan
didapatkan adanya edema tungkai sehingga pasien ini di
rencanakan untuk dilakukan USG untuk mengetahui keadaan
janinnya.
Setelah diUSG dimana didapatkan usia kehamilan 36
minggu dan melihat tekanan darah ibunya tidak turun-
turun walaupun sudah diberikan obat antihipertensi maka
diputuskan untuk dilakukan terminasi kehamilan dengan
SCTP.
Setelah dilakukan terminasi kehamilan pasien dirawat dirua
ngan perawatan biasa dan diperbolehkan pulang pada hari k
e5 post operasi dengan obat pulang yang diberikan Cefixime
2x100 mg, Asam Mefenamat 3x500mg, Sanobiat 1x1 tab, Nife
dipine 3x10mg dan ditegakkan bahwa diagnosis pada pasien
ini P3A0 + post SC a/I PEB dengan tanda impending.
PEMBAHASAN
Pasien wanita dengan G3P2A0 hamil 35-36 minggu
datang ke IGD Kebidanan RS Wirabuana dengan keluhan
mual disertai muntah-muntah yang dialami sejak tadi sore
sebelum masuk rumah sakit, muntah dialami ± 5x dengan isi
makanan, keluhan ini disertai dengan sakit kepala dari
sehari sebelumnya, penglihatan kabur (+), sesak (+), nyeri
epigastrium (+). Os juga mengakatan kalau tidak ada nyeri
perut tembus belakang (-), pelepasan darah dari jalan lahir (-
), lendir (-), air (-), menurut pasien hal ini baru dialami 2
minggu terakhir ini dimana tekanan darah pasien juga
meningkat 2 minggu terakhir ini.
Menurut teori yang ada gejala yang diderita pasien ini
disebabkan oleh preeklamsi berat yang merupakan penyebab
tersering terjadinya hipertensi pada kehamilan dimana hipertensi
pada kehamilan ditandai dengan kenaikan tekanan darah yang terjadi
selama kehamilan, yang diklasifikasikan menjadi hipertensi kronik,
preeklamsia-eklamsia, hipertensi kronik dengan superimposed
preeklamsia dan hipertensi gestasional. Preeklamsia adalah hipertensi
yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Pada
preeklamsia berat didapatkan sakit kepala, mual dan muntah hal ini
terjadi akibat peningkatan tekanan intrakranial yang merupakan
kompensasi tubuh yang disebabkan karena hiperperfusi otak
sehingga menimbulkan vasogenik edema, sama seperti yang dialami
pada pasien ini. Penglihatan kabur yang dialami pada pasien ini
disebabkan karena spasme arteri retina dan edema retina yang
menyebabkan terjadinya gangguan visus.
Pada pasien ini juga didapatkan sesak nafas hal ini
disebabkan karena pada preeklamsi berat mempunyai resiko
terjadinya edema paru yang disebabkan karena kerusakan
endotel pada pembulu darah kapiler paru dan menurunnya
diuresis bisa juga karena payah jantung kiri. Nyeri
epigastrium pada pasien ini juga didapatkan karena
subscapular hematoma dimana terjadi perdarahan pada sel
perioral lobus perifer yang meluas hingga dibawah kapsula
hepar sehingga akan terjadi nekrosis sel hepar dan
peningkatan enzim hepar. Hal inilah yang mendasari
terjadinya keluhan pada pasien ini yang mengarahkan pada
tanda impending dalam preeklamsi berat.(1)
Pada pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium pada
pasien ini didapatkan TD : 200/140 mmHg, Nadi : 68x/menit,
Pernafasan : 30x/menit, Suhu : 36.8 oC Axilla, BJF : 160x/menit,
protein urin : +3.