PASIEN HIPERTENSI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIWARUGA
Ibu Rumah
1 S 79 P SD Istri Sakit
Tangga
Tidak
2 P 76 L SMP Suami Sehat
bekerja
GENOGRAM
Hasil pemeriksaan
Keluhan Utama: Nyeri tengkuk yang terasa berat
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluhkan tengkuk yang terasa berat.
Keluhan dirasakan hilang timbul sejak 20 tahun
yang lalu. Keluhan disertai dengan adanya
perasaan mual dan disertai dengan muntah.
Tiga bulan yang lalu pasien memeriksakan
tekanan darahnya di Puskesmas dan hasilnya
adalah 170/150 mmHg dan mendapatkan obat
Amlodipin yang diminumnya 1 kali sehari. Obat
yang diberikan dari Puskesmas hanya diminum
saat muncul keluhan tengkuk yang terasa berat,
dan saat keluhan sudah tidak dirasakan, pasien
tidak meminum obatnya kembali. Saat obat habis
Pasien mengetahui tentang penyakit yang dideritanya
sejak 20 tahun yang lalu, namun pasien tidak rutin
meminum obat. Pasien datang ke sarana kesehatan
setiap pasien merasakan nyeri tengkuk dan nyeri
kepala yang hebat, dan obat yang diberikan hanya
diminum sampai keluhan menghilang.
Pasien mengaku sedang memiliki beban pikiran
karena anak dan cucunya yang sangat jarang mau
berkunjung ke rumahnya. Riwayat hipertensi pada
keluarga tidak diketahui. Pasien jarang makan buah-
buahan sekitar 1−2x per minggu. Riwayat merokok
disangkal. Pasien tidak memiliki riwayat pil KB dan
saat ini pasien sudah menopause sejak usia 45 tahun.
Keluhan nyeri dada sebelah kiri yang dirasakan
menjalar tidak pernah dialami oleh pasien. Pasien
tidak pernah mengeluh penglihatan tiba-tiba
gelap dan lemah tubuh sebagian yang disertai
dengan bicara pelo. Keluhan bengkak pada
tungkai disangkal. Pasien juga tidak merasakan
kelelahan dalam menjalani aktifitas sehari-hari.
Pasien tinggal berdua di rumahnya (suami dan
pasien). ). Pasien mengatakan dirinya sering
menkonsumsi ikan asin.
Pasien tidak pernah mengikuti Program
Pengelolaam Penyakit Kronis (Prolanis).
Status Praesen
Keadaan Umum
Kesadarannya: Compos Mentis
Watak : Kooperatif
Kesan sakit : Tampak tidak sakit
Pergerakan : Aktif
Tidur : Terlentang dengan 1 bantal
Berat Badan : 50 Kg
Tinggi Badan : 155 cm
Keadaan gizi : Normal (IMT 20,8)
Umur yang ditaksir : Sesuai
Kulit : Sawo matang
Keadaan Sirkulasi
Tekanan darah : 140/100 mmHg
Nadi : 88 x/menit reguler
Suhu : 36,8 0C
Keringat dingin : Tidak ada
Sianosis : Tidak ada
Keadaan Pernafasan
Tipe : Torakoabdominal
Frekuensi : 22 x/menit
Corak : Tidak ada kelainan
Hawa/bau napas: Tidak ada kelainan
Bunyi napas : Tidak ada kelainan
Status Praesen
Pemeriksaan Khusus
Kepala :
1. Tengkorak :
- Inspeksi: Normocephal, tidak ada kelainan
- Palpasi: Tidak ada kelainan
2. Muka :
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : Tidak ada kelainan
3. Mata :
Letak : Simetris
Kelopak mata: tidak ada kelainan
Kornea : Jernih/Jernih
Refleks kornea : +/+
Lensa mata : Jernih/jernih
Pupil : Bulat, diameter 3 mm, isokor
Reaksi konvergensi: +/+
Lensa mata : Jernih
Sklera : Ikterik-/-
Konjungtiva : Anemis -/-
Iris : Tidak ada kelainan
Pergerakan : Normal, ke segala arah
Status Praesen
Reaksi cahaya : Direk +/+, Indirek +/+
Visus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Funduskopi : Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Telinga :
Inspeksi: Simetris. Otorhea -/-
Palpasi: Tidak ada kelainan
Pendengaran : Tidak ada kelainan
5. Hidung :
Inspeksi: Tidak ada kelainan
Sumbatan : Tidak ada
Ingus: Tidak ada
6. Bibir :
Sianosis: Tidak ada
Kheilitis : Tidak ada
Stomatitis angularis : Tidak ada
Rhagaden : Tidak ada
Perleche : Tidak ada
7. Gigi dan gusi
Perdarahan gusi : Tidak ada
Hipertrofi gusi : Tidak ada
8. Lidah
Besar : Normal
Bentuk : Tidak ada kelainan
Pergerakan : Tidak ada kelainan
Permukaan : Basah, licin, permukaan kotor (-), tepi hiperemis (-)
9. Rongga mulut :
Hiperemis : Tidak ada
Lichen : Tidak ada
Aphtea : Tidak ada
Bercak : Tidak ada
2. Palpasi :
Kel. getah bening : Tidak teraba.
Kel. Tiroid : Tidak ada kelainan
Tumor : Tidak ada
Otot leher : Tidak ada kelainan
Kaku kuduk : Tidak ada
3. Pemeriksaan Tekanan Vena Jugularis : 5+1 cmH2O
Ketiak :
Inspeksi :
Rambut ketiak : Tidak ada kelainan
Tumor : Tidak ada
Palpasi :
Kel. getah bening : Tidak teraba
Tumor : Tidak ada
Pemeriksaan Thorax :
Thorax Depan
Inspeksi :
Bentuk umum : Simetris
Sela iga : Tidak melebar/menyempit
Sudut epigastrium : < 90°
Diameter frontal - sagital : Diameter frontal > diameter sagital
Pergerakan : Simetris
Muskulatur : Tidak ada kelainan
Kulit : Tidak ada kelainan
Tumor : Tidak ada
Ictus cordis : Tidak terlihat
Pulsasi lain : Tidak ada
Pelebaran vena : Tidak ada
Palpasi :
Kulit : Tidak ada kelainan
Muskulatur : Tidak ada kelainan
Mammae : Tidak ada kelainan
Sela iga : Tidak melebar/menyempit
Paru-paru
Pergerakan :Simetris
Vocal Fremitus :Normal Kanan=kiri
Ictus Cordis : Tidak Teraba
Lokalisasi : ICS V linea midclavicularis sinistra
Intensitas : Nomal
Pelebaran : Tidak ada
Thrill : Tidak ada
Thorax belakang
Inspeksi
Bentuk : Simetris
Pergerakan : Kanan-kiri simetris
Kulit : Tidak ada kelainan
Muskulator: Tidak ada kelainan
Palpasi Kanan/kiri
Sela iga : Tidak melebar/menyempit
Muskulatur : Tidak ada kelainan
Vocal Fremitus : Kanan=kiri
Perkusi Kanan/kiri
Perkusi perbandingan: Sonor/sonor
Batas bawah : Vertebra thorakal X
Peranjakan : 1 sela iga
Auskultasi
Suara pernafasan : Vesikuler/vesikuler
Suara tambahan : Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Vocal Resonance : Kanan=kiri
Abdomen :
Inspeksi :
Bentuk : Datar
Otot dinding perut: Tidak ada kelainan
Kulit : Tidak ada kelainan
Umbilikus : Menjorok ke dalam
Pergerakan usus : Tidak terlihat
Pulsasi : Tidak ada
Venektasi : Tidak ada
Auskultasi
Bising usus : 9 x/ menit
Palpasi
Dinding perut :Soepel
Nyeri tekan lokal :Tidak ada
Nyeri tekan difus :Tidak Ada
Nyeri lepas :Tidak ada
Defence Muskuler:Tidak ada
Hepar :Tidak Teraba perbesaran
Besar :-
Konsistensi :-
Permukaan :-
Tepi :-
Nyeri tekan :tidak ada
Lien :Tidak teraba
Pembesaran: Tidak teraba
Konsistensi : Tidak teraba
Extremitas (anggota gerak) :atas / bawah
Inspeksi
Bentuk : Tidak ada kelainan /tidak ada kelainan
Pergerakan : Tidak terbatas /tidak terbatas
Kulit :tidak ada kelainan
Otot : Tidak ada kelainan / Tidak ada kelainan
Edema : Tidak ada /Tidak ada
Clubbing finger : Tidak ada /Tidak ada
Palmar eritem : Tidak ada / Tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada / Tidak ada
Tumor : Tidak ada / tidak ada
Edema (pitting/non pitting): Tidak ada / Tidak ada
Pulsasi arteri : A. Radialis (+/+)/ A. Dorsalis pedis (+/+)
Sendi-sendi
Inspeksi
Kelainan bentuk : Tidak ada
Tanda radang : Tidak ada
Pemeriksaan Laboratorium
Tidak dilakukan pemeriksaan
Diagnosis
Hipertensi stage 2 tidak terkontrol
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum
Edukasi :
Edukasi agar pasien rutin memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas atau rumah sakit.
Edukasi agar pasien rutin meminum obat hipertensi.
Edukasi mengenai tanda bahaya yang mungkin timbul
akibat komplikasi hipertensi.
Edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, sesuai
dengan program Germas yaitu dengan melakukan aktifitas
fisik, pasien disarankan untuk minimal 30 menit dalam
sehari melakukan olahraga jalan santai. Selain itu pasien
disarankan untuk mengkonsumsi sayur dan buah.
Penatalaksanaan Khusus
Terapi farmakologis :
1. Melakukan konseling
pasien merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Pendidikan terakhir pasien SD dan mengaku bahwa
pengetahuan pasien mengenai penyakitnya diketahui
kurang baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa kurangnya
kesadaran pasien mengenai gaya hidup, pola makan, dan
kesadaran memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.
Pasien kurang mengetahui mengenai penyakit hipertensi
yang dideritanya, maka dapat diberikan konseling tentang
penyebab, kondisi pasien yang sudah menopause juga
sebagai faktor risiko, dan bagaimana akibatnya apabila tidak
ditangani. Pasien dan suaminya juga diberikan konseling
tentang pola makan dan gaya hidup yang benar, pasien
disarankan untuk memiliki aktivitas olah raga yang rutin.
Strategi Kesehatan
2. Motivasi dari keluarga terdekat
Memberitahu keluarga terdekat pasien yaitu suami agar
mendukung pasien memeriksakan kesehatan di fasilitas
kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit. Memberi
motivasi kepada suami pasien agar lebih memerhatikan
kondisi kesehatan pasien, makanan yang dikonsumsi
pasien serta memerhatikan aktivitas sehari-hari pasien
agar lebih rutin berolahraga.
3. Merujuk ke puskesmas dan rumah sakit
Meminta pasien agat lebih rajin kontrol untuk
memeriksakan kesehatannya. Mengenali tanda bahaya
komplikasi hipertensi dan segera dibawa ke rumah sakit.
Strategi yang dapat Dilakukan
DAPUR
Terima kasih