Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN HOME VISITE PASIEN

HIPERTENSI
STAGE II
Di Puskesmas Jayamekar

Fakhrana Adzani
4151161490
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Hipertensi adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama karena
prevalensinya yang tinggi di seluruh dunia

• Faktor risiko hipertensi dibagi menjadi dua menjadi yang tidak dapat
dimodifikasi dan dapat yang di modifikasi

• Terdapat beberapa kasus hipertensi di wilayah kerja Puskesmas


Jayamekar yang mungkin berhubungan dengan berbagai faktor risiko

• Faktor yang dapat mempengaruhi diantaranya, yaitu pola hidup dan


faktor perilaku individu dalam kepatuhan pasien untuk meminum obat,
dll
Identifikasi Masalah

Apakah risiko terjadinya masalah kesehatan


pada pasien?

Bagaimana peran keluarga dalam


kepatuhan pasien untuk meminum obat?
Tujuan home visite

Mengidentifikasi
faktor risiko
terjadinya masalah
kesehatan pada
pasien

Mengidentifikasi
peran keluarga
dalam kepatuhan
pasien untuk
meminum obat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HIPERTENSI
Definisi Hipertensi

Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang.
Klasifikasi Hipertensi
Faktor Risiko
Hipertensi

• Faktor Risiko yang tidak dapat dimodifikasi:


 Usia
 Jenis kelamin
 Riwayat Keluarga

 Faktor Risiko yang dapat dimodifikasi


 Obesitas
 Merokok
 Aktivitas fisik
 Konsumsi makanan tinggi lemak
 Konsumsi alkohol
 Konsumsi makanan tinggi natrium
 Konsumsi kopi
Gejala hipertensi

■ Seringkalitidak dijumpai kelainan apapun selain peninggian tekanan darah yang


merupakan satu-satunya gejala
■ Tetapi dapat disertai gejala seperti :
 pusing,
 cepat marah,
 telinga berdenging,
 sukar tidur,
 sesak nafas,
 rasa berat ditekuk,
 mudah lelah, sakit kepala, dan
 mata berkunang-kunang
■ Tanda komplikasi pada hipertensi : gangguan penglihatan, gangguan neurologi, gagal
jantung dan gangguan fungsi ginjal
Patofisiologi
Penatalaksanaan

Non farmakologi : Farmakologi :


• Modifikasi gaya hidup •Angiotensin Converting Enzym
• Mengotrol berat badan dan diet Inhibitor (ACEI),
rendah garam •Angiotensin Reseptor Vloker
• Tidak merokok (ARB),
• Olahraga •Beta-Bloker (BB)
•Kalsium Channel Bloker (CCB)
• Istirahat yang cukup
•Diuretik
Posbindu

■ Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) → peran serta


masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan
pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan
secara terpadu, rutin, dan periodik
Prolanis

■ Sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif


yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan
peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS kesehatan dalam
rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS
kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk
mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya
pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
■ Sasaran : Seluruh peserta BPJS Kesehatan penyandang
penyakit kronis (Diabetes Melitus Tipe 2 dan
Hipertensi)
BAB III
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Identitas pasien

• Nama : Ny. E
• Jenis kelamin : Wanita
• Umur : 66 tahun
• Status : Menikah
• Pendidikan terakhir : SD
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Penghasilan :-
• Agama : Islam
• Jaminan Kesehatan : BPJS
• Masalah kesehatan pada pasien adalah hipertensi
Identitas Kepala Keluarga

• Nama : Tn. A
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Umur : 67 tahun
• Status dalam keluarga : Suami
• Pendidikan terakhir : SMP
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Penghasilan :-
• Jaminan kesehatan : BPJS
Identitas Keluarga
• Bentuk keluarga : Keluarga Inti
• Jumlah anggota keluarga : 4orang
• Lansia : 2 orang
• Dewasa : 2 orang
• Remaja : Tidak ada
• Anak : Tidak ada
• Balita : Tidak ada
• Bayi : Tidak ada
• Hubungan anggota keluarga: Baik
Daftar anggota keluarga

No Nama Umur Jenis Hubungan Pendidik- Pekerjaan Keadaan


(tahun) kelamin Keluarga an
1. Tn.E 67 Tahun L Suami SD Wiraswasta Sehat

2. Ny. A 65 Tahun P Istri SD Ibu Rumah Sakit


Tangga
3 Tn. K 26 tahun L Anak SMA Buruh Sehat
Pabrik
4 Ny. D 24 tahun P Anak SMA Tidak Sehat
Bekerja
Genogram
Anamesis Anamnesis
• Keluhan utama : Nyeri tengkuk
• Anamnesis khusus :
Keluhan dirasakan hilang timbul sejak ±16 tahun yang lalu.
Terakhir kali pasien memeriksakan kesehatannya yaitu 5 bulan yang
lalu ke Puskesmas Jayamekar, dan mendapatkan obat Captopril yang
diminumnya 2 kali sehari. Obat yang diberikan dari Puskesmas hanya
diminum saat muncul keluhan tengkuk yang terasa berat, dan saat
keluhan sudah tidak dirasakan, pasien tidak meminum obatnya
kembali.
Anamesis lanj.
• Pasien mengetahui tentang penyakit yang dideritanya sejak ± 16 tahun
yang lalu, namun tidak pernah meminum obat ataupun kontrol ke sarana
kesehatan secara rutin. Pasien hanya datang ke sarana kesehatan setiap
pasien merasakan nyeri tengkuk dan nyeri kepala yang hebat, dan obat
yang diberikan hanya diminum sampai keluhan menghilang.
Anamnesis lanj.
• Pasien mengatakan dirinya sering menkonsumsi ikan asin. Pasien suka
mengkonsumsi kopi setiap harinya hingga saat ini. Riwayat penyakit
hipertensi pada keluarga ada yaitu pada ibu dan bapak pasien.
• Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
dan Program Pengolahan Penyakit Kronis (Prolanis). Hal ini dikarenakan
pasien dan suaminya tidak pernah mengetahui tentang kegiatan Posbindu dan
Prolanis, sehingga pasien tidak pernah mengikuti program tersebut.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum • Berat badan : 55 kg
• Kesadaran : Compos mentis • Tinggi badan: 155 cm
• Kesan sakit : Tampak sakit • IMT : 23,65 (Normoweight)
sedang
• Tanda Vital
 Tekanan darah : 170/100mmHg
 Heart rate : 88x/menit
 Respirasi : 18x/menit
 Suhu : 36,8 C
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik • Abdomen:
• Kepala: Simetris  Inspeksi : Datar, Palpasi : Lembut, NT (-)
• Muka : Tidak ada kelainan  Hepar : Tidak teraba
• Mata :
 Konjungtiva: Anemis : -/-  Lien: Tidak teraba, ruang traube kosong
 Sklera : Ikterik : -/-  Perkusi : Dull, pekak samping (-), pekak
• Mulut : Mukosa basah, lidah bersih pindah (-), fluid wave (-),
 Auskultasi: Bising usus (+) Normal
• Leher :
• Ekstremitas : Edema tungkai -/-
 KGB : Tidak teraba
• Thorax :
 Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris
 Palpasi : VF ka=ki, Perkusi : Sonor,
ka=ki,
 Auskultasi :
 Jantung : BJ I-II murni reguler,
 Paru : VBS kanan = kiri, Ronkhi : -/-
Wheezing : -/-
Diagnosis : Hipertensi stage II

Terapi Umum : Farmakologis:


• Edukasi agar pasien memeriksakan Obat Hipertensi :
kesehatannya ke Puskesmas atau • Amlodipin 10 mg
Rumah Sakit. diberikan 1x1
• Edukasi mengenai penyakit hipertensi • HCT 25 mg diberikan 1-
dan komplikasinya 0-0
• Edukasi mengenai pentingnya • Vitamin B complex
mengkonsumsi obat secara teratur diberikan 2 x1
• Kontrol hipertensi secara teratur ke
pelayanan kesehatan
• Menghindari mengkonsumsi makanan
tinggi garam
• Olahraga rutin 20-30 menit/hari
sebanyak 3-5x/minggu
APGAR family score
Almost Some of Hardly
always the time ever
(2) (1) (0)
Adaptation I am satisfied that I can turn to my family for help √
when something is troubling me.
Partnership I am satisfied with the way my family talks about √
things with me and shares problems with me
Growth- I am satisfied that my family accepts and supports √
my wishes to take on new activities or directions.
Affection I am satisfied with the way my family expresses √
affection and responds to my emotions such as anger,
sorrow, and love.
Resolve I am satisfied with the way my family and I share √
time together.
APGAR family score hasil wawancara terhadap pasien hasilnya adalah 4, yaitu hubungan
personal dengan anggota keluarga kurang baik
Mandala of health
Identifikasi dan Analisis Faktor
Lingkungan Rumah

 Kepadatan Rumah
 Luas rumah pasien ± 70 m2
 Jumlah anggota keluarga sebanyak 4 orang
 Luas ruang per orang ± 17,5 m2

 Kondisi Rumah
Seluruh dinding rumah dibangun tembok permanen.
Atap rumah dalam pasien plafon sedangkan tampak dari luar adalah genteng.
Seluruh lantai di rumah pasien dipasang oleh keramik
Sumber Air Minum
Sumber air minum yang digunakan berasal dari air sumur yang dimasak
hingga matang.
Penggunaan air untuk seluruh aktivitas sehari

 Jenis Kakus
Keluarga pasien memiliki kakus sendiri berupa leher angsa dan disalurkan
ke septic tank.
Jarak sumber air dan pembuangan jamban jauh (10 meter).

 Keadaan Lingkungan Disekitar Rumah


Rumah pasien berada di dataran rendah pemukiman padat penduduk,
sehingga jauh dengan jalan raya karena berada jauh di dalam gang
Identifikasi Faktor Risiko Terjadinya
masalah kesehatan pada Pasien
• Usia
 Pasien saat ini berusia 65 tahun

• Riwayat keluarga
 Ibu dan bapak pasien mempunyai riwayat hipertensi

• Diet dan Life style


 Pasien tidak membatasi asupan makanan makanan tinggi garam
 Pasien juga mempunyai kebiasaan meminum kopi setiap harinya

• Tidak terkontrol dan tidak mengkonsumsi obat secara teratur

• Pengetahuan dan ekonomi


 Pasien berasal dari keluarga dengan keadaan ekonomi menengah kebawah.
 Pasien juga memiliki informasi yang minim mengenai bahaya penyakitnya
Peran keluarga dalam
kepatuhan meminum obat
• Bila dilihat dari APGAR family score adalah 4, yaitu hubungan
personal dengan anggota keluarga kurang baik.

• Sikap keluarga yang tidak mendorong pasien untuk berobat ke


fasilitas kesehatan dan tidak meminum obatnya secara teratur
BAB IV
SIMPULAN
DAN SARAN
Simpulan
• Faktor risiko terjadinya masalah kesehatan pada pasien:
 Usia,
 Riwayat hipertensi pada keluarga
 Pola hidup pasien yang kurang baik (makanan tinggi garam dan
minum kopi).
 Selain itu pasien juga mempunyai kebiasaan tidak kontrol dan tidak
mengkonsumsi obat secara teratur.

• Pada pasien hipertensi peran keluarga sangat berpengaruh


dalam kepatuhan pasien untuk meminum obat dan kontrol
secara rutin ke fasilitas kesehatan.
Saran
• Pasien dan keluarga meneruskan memeriksakan kesehatan ke pelayanan
kesehatan setiap bulan dan meminum obat hipertensi sesuai dengan anjuran
dokter.
• Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk berusaha
merubah komposisi makanan yang dikonsumsi pasien yaitu
dengan tidak mengkonsumsi makanan tinggi garam dan tidak
minum kopi serta mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
• Menyarankan puskesmas agar meningkatkan kualitas program promosi
kesehatan dengan melakukan penyuluhan mengenai bahaya penyakit tidak
menular khususnya hipertensi kepada kalangan usia lanjut.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai