Pembimbing:
Anastasia Yani Triningtyas, dr., M.Kes
Pembimbing Lapangan:
Melinda, drg.
Disusun Oleh :
Hanny Farhana (4151171411)
Dini Ismayanti Pertmana (4151171426)
Yannuar Rifani Mandani (4151171430)
Iftitahus Sa’diyah (4151171487)
BAB I
ANALISIS LINGKUNGAN FISIK PUSKESMAS MELONG TENGAH
2. Keadaan Penduduk
● Jumlah Penduduk 29.939 jiwa 3
● Jumlah KK 9.526 KK 2
3. Keadaan Geografis
100 % dataran rendah
● Keadaan Geografis 5
50% hujan 50%
● Curah hujan 3
kemarau
Kec-RW 100 % aspal
4. Sarana Penghubung 5
Kec-Kota 100 % aspal
5. Lokasi:
● Mudah dijangkau dari arus lalu lintas
● Dekat dengan pemukiman penduduk
Memenuhi 4 item
● Dekat fasilitas umum 5
● Transportasi mudah
Jumlah 33
Rata-rata 4,12 ≈ 4
1
2
BAB II
ANALISIS SUMBER DAYA TENAGA PUSKESMAS MELONG TENGAH
Jumlah 27 583,7
dari standar tenaga puskesmas berdasarkan rata-rata melayani 30.000 penduduk dan
jumlah penduduk lebih atau kurang dari 30.000, maka diperoleh rumus akhir angka
∑ [𝑡(𝑑 + 𝑏𝑞)
𝑆1 = 𝑥 1000
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
3
455 𝑥 30.000
4
Tengah yaitu:
∑ [𝑡(𝑑 + 𝑏𝑞)]
𝑠1 = 𝑥 1000
𝑃𝑑𝑑𝑘
455 𝑥 30.000
583,7
𝑠1 = × 1000
29.939
455 × 30.000
didapatkan nilai SI>1000, yaitu sebesar 1.282. Hal ini berpengaruh terhadap kinerja
BAB III
ANALISIS PROGRAM PUSKESMAS MELONG TENGAH
Kesenjangan
Pencapaian
Cakupan
Sasaran
Target
No. Indikator Simpulan
A. Dalam Gedung
Cakupan
Tidak
Komunikasi
1 26,899 739 2,75 5.00 -2,25 Memenuhi
Interpersonal dan
Target
Konseling (KIP/K)
Cakupan
Penyuluhan Memenuhi
2 96 98 102,08 100.00
kelompok oleh 2,08 Target
petugas di dalam
gedung Puskesmas
B Luar Gedung
Cakupan Pengkajian
Tidak
dan Pembinaan
4 7,024 3,874 55,15 65.00 Memenuhi
PHBS di Tatanan -9,85
Target
Rumah Tangga
Cakupan
Pemberdayaan
Masyarakat melalui - Tidak
5 Penyuluhan 228 107 46,93 100.00 53,0 Memenuhi
Kelompok oleh 7 Target
Petugas di
Masyarakat
6
Kesenjangan
Pencapaian
Indikator
Cakupan
Sasaran
Target
No. Simpulan
6 Cakupan
Pembinaan
UKBM dilihat
melalui persentase 19 16 84,21 65,00 19,21 Memenuhi
(%) Posyandu Target
Purnama &
Mandiri
7 Cakupan
Pembinaan
Pemberdayaan
Masyarakat dilihat
melalui Persentase Memenuhi
1 1 100 60,00 40,00
(%) Desa Siaga Target
Aktif (untuk
Kabupaten)/ RW
Siaga Aktif (untuk
kota)
Cakupan
8 Pemberdayaan
Individu/ Memenuhi
130 290 223.08 50.00 173,08
Keluarga melalui Target
Kunjungan
Rumah
Importancy (I)
Degree of unmeet need
Political climate
Rate of increase
Social benefit
Technical Resources
Prevalence
Skor
Severity
Cakupan
Komunikasi 3 3 4 4 3 3 4 4 300 III
Interpersonal dan
7
Konseling
(KIP/K)
Cakupan
Pengkajian dan
Pembinaan PHBS 4 5 3 5 5 5 5 5 675 I
di Tatanan
Rumah Tangga
Cakupan
pemberdayaan
masyarakat
melalui II
4 4 3 5 4 4 4 4 384
penyuluhan
kelompok oleh
petugas di
masyarakat
E. Method
Pelaksanaan pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga
dilakukan di posyandu RW setempat dengan bantuan kader dari setiap posyandu.
F. Market
Kebanyakan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Melong Tengah
berpendidikan menengah namun respon masyarakat masih kurang baik.
G. Minute
Petugas dapat memantau ke setiap posyandu karena jadwal pelaksanaan
posyandu tidak ada yang sama. Namun didapatkan banyak ibu yang bekerja
sehingga tidak datang pada pelaksanaan acara.
Proses
A. Planning
Pembinaan kader posyandu.
Kerjasama lintas program dengan semua pemegang program, terutama program
kesehatan lingkungan.
Memperbaharui alat bantu penyuluhan seperti leaflet menjadi lebih menarik.
Pendekatan ke ketua RW dan tokoh masyarakat.
B. Organizing
Penyampaian rencana kerja dilakukan dengan pertemuan antara pemegang
program dengan bidan desa, kader, ketua RW, dan tokoh masyarakat. Pertemuan
ini termasuk menentukan tugas dan wewenang masing-masing dalam program ini.
C. Actuating
− Pendataan dan jumlah sasaran rumah tangga di setiap RW sudah jelas.
− Pelaksanaan pendataan dan penyuluhan tidak sulit, namun pada umumnya
waktu yang diperlukan kurang dan tidak semua warga datang sehingga
penyuluhan tidaklah maksimal.
− Dilaksanakannya pembinaan kader untuk mengajak masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas dibantu oleh ketua RW serta tokoh masyarakat untuk
mengikuti pendataan dan penyuluhan dalam menciptakan PHBS.
9
Output
A. Availability
Ketersediaan program promosi kesehatan di Puskesmas Melong Tengah sudah
berjalan tapi belum optimal setiap bulannya.
B. Acceptability
Penyuluhan mengenai PHBS ini kurang diminati oleh masyarakat, karena
kesibukan kerja menjadikan program PHBS dalam rumah tangga belum
sepenuhnya dapat dipahami karena tidak hadir dalam penyuluhan serta lingkungan
tempat tinggal yang tidak begitu mendukung.
C. Accessibility
Lokasi penyuluhan yang mudah dijangkau dan diakses bukanlah menjadi
kendala dari masyarakat sekitar, hanya saja waktu yang masih menjadi kendala
karena kesibukan masyaraat.
D. Accountability
Program dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
10
E. Continuity
Program berlangsung terus menerus dan berkesinambungan.
F. Care
Kader dan pemegang program belum cukup aktif menjangkau setiap individu
masyarakat untuk memberikan pembinaan tentang PHBS di rumah tangga.
G. Compatibility
Pemegang program adalah orang yang memahami mengenai program promosi
kesehatan dan kesehatan lingkungan.
H. Comprehensibility
Pemahaman dan minat yang kurang pada masyarakat mengenai pentingnya
PHBS di kehidupan rumah tangga menyebabkan masih banyaknya rumah tangga
yang belum menerapkan PHBS.
3.1.4 Analisis SWOT
Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu program di
Puskesmas Melong Tengah adalah sebagai berikut:
A. Strength
Tersedianya sumber daya manusia (pemegang program, bidan, kader, ketua
RW, dan tokoh agama). Jumlah posyandu satu untuk setiap RW, dan kegiatan
dilaksanakan disetiap RW satu bulan sekali.
B. Weakness
Kurangnya minat masyarakat karena sulitnya waktu untuk mengikuti
penyuluhan akibat bekerja sehingga pengetahuan masyarakat menjadi kurang.
C. Opportunity
Terdapatnya kader setiap RW sebagai bentuk peran serta masyarakat.
Kerjasama lintas program serta peran aktif dari ketua RW dan tokoh
masyarakat dengan kesehatan lingkungan memudahkan pelaksanaan kegiatan.
D. Threath
Masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya PHBS.
11
Kesenjangan
Pencapaian
Cakupan
Sasaran
Target
No. Kegiatan Kesimpulan
Cakupan Tidak
1 Pengawasan 5,401 144 75.00 2.67 -73,33% mencapai
Rumah Sehat target
Cakupan Tidak
2 Pengawasan 2,265 268 80.00 11.83 -68,17% mencapai
Sarana Air Bersih target
Cakupan Tidak
3 Pengawasan 5,288 267 75.00 5.05 -69,95% mencapai
Jamban target
Cakupan Tidak
4 pengawasan 5,240 218 80.00 4.16 -75,84% mencapai
SPAL target
Cakupan
Tidak
Pengawasan
5 55 20 75.00 36.36 -38,64% mencapai
Tempat-Tempat
target
Umum (TTU)
Cakupan
Pengawasan Tidak
6 Tempat 146 6 75.00 4.11 -70,89% mencapai
Pengolahan target
Makanan (TPM)
13
Cakupan Tidak
7 Pengawasan 20 1 75.00 5.00 -70.00% mencapai
Industri target
Cakupan Kegiatan Tidak
8 Klinik Sanitasi 2,504 182 25.00 7.27 -17,73% mencapai
target
Political climate
Rate of increase
Social benefit
Prevalence
Program Prioritas
Feasibility availability (IxTxR)
Cakupan
Pengawasan 5 5 4 5 4 2 5 4 500 I
Rumah Sehat
Cakupan
Pengawasan
4 4 4 4 3 2 3 3 189 V
Sarana Air
Bersih
Cakupan
Pengawasan 4 3 3 2 3 2 3 3 153 VII
Jamban
Cakupan
pengawasan 4 3 4 5 2 2 4 3 240 II
SPAL
Cakupan
Pengawasan 3 4 3 5 2 3 4 3 240 III
Tempat-
14
Tempat
Umum (TTU)
Cakupan
Pengawasan
Tempat
4 2 4 3 2 3 3 3 162 VI
Pengolahan
Makanan
(TPM)
Cakupan
Pengawasan 2 4 4 4 1 2 4 3 204 IV
Industri
Cakupan
Kegiatan
3 3 2 4 2 2 3 2 96 VIII
Klinik
Sanitasi
B. Money
Pembiayaan program berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan
APBD. Dana tersebut masih mencukupi untuk pelaksanaan program kesehatan
lingkungan.
C. Material
Persediaan peralatan untuk pelaksanaan program kesehatan lingkungan di
Puskesmas Melong Tengah sudah memadai, sehingga tidak ada kendala dari
keterbatasan peralatan.
D. Machine
Peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan program sudah cukup memadai.
E. Method
Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara langsung kerumah-rumah warga.
Petugas dibantu oleh ibu kader mengunjungi rumah warga dan melakukan
pendekatan secara intrapersonal.
F. Minute
Pelaksanaan dilakukan oleh petugas Puskesmas setiap 1 bulan sekali sebanyak
25 kunjungan pasien dan 300 kunjungan pasien per tahun.
G. Market
Sasaran program kesehatan lingkungan adalah seluruh rumah di wilayah kerja
Puskesmas Melong Tengah dimana kebanyakan ekonomi menengah ke bawah dan
banyak rumah yang bestatus sewa/kontrak sehingga kurang memperhatikan
kesehatan lingkungan.
Proses
A. Planning
Pembinaan kader yang sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal
Kerjasama lintas program dengan pemegang program, sehingga dapat
mencapai target.
B. Organizing
Penyampaian rencana kerja dilakukan dengan pertemuan antara pemegang
program dengan kader.
16
C. Actuating
Pendataan jumlah rumah warga di wilayah kerja Puskesmas Melong Tengah.
Pelaksanaan kegiatan tidak sulit, namun pada umumnya waktu dan sumber
daya manusia yang diperlukan kurang sehingga tidak semua rumah di lima desa
dapat di kunjungi.
Dilaksanakannya pembinaan kader untuk menghimbau warga dalam
menciptakan rumah yang sehat.
Dilakukan kunjungan kepada rumah warga oleh petugas dan ibu kader.
Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan.
D. Controlling
Pencatatan dan pendataan yang rapi dan teratur memudahkan pengawasan
program.
Kader menjadi ujung tombak dalam membantu masyarakat menciptakan
rumah sehat.
E. Evaluating
Program ini diawasi dan dinilai oleh kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Output
A. Availability
Ketersediaan Program kesehatan lingkungan yaitu pengawasan rumah sehat di
Puskesmas Melong Tengah sudah berjalan namun belum optimal.
B. Acceptability
Masyarakat belum sepenuhnya sadar akan pentingnya rumah sehat bagi
keluarganya, sehingga penyampaian program sedikit terkendala.
C. Accessibility
Terdapat lokasi rumah warga yang sulit dijangkau karena akses jalan yang sulit
ditempuh, sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan program.
D. Accountability
Program dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
E. Continuity
Program berlangsung terus menerus dan berkesinambungan.
F. Care
17
A. Strength
Petugas kesehatan memiliki peralatan yang memadai dalam menjalankan
program.
B. Weakness
Sumber daya yang dibutuhkan terasa masih kurang terhadap luas wilayah kerja
di puskesmas Melong Tengah sehingga ada hambatan dalam mengoptimalkan
program.
Dibutuhkan kerjasama antara puskesmas dengan lintas sektor, aparat desa, dan
kades seperti mengkoordinasikan masyarakat dan koordinasikan waktu.
C. Opportunity
Terdapatnya kader setiap RW sebagai bentuk peran serta masyarakat.
D. Threat
Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya rumah sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
3.3 Program Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana (KIA-KB)
3.3.1 Identifikasi Masalah Program KIA-KB
Tabel 3.5 Identifikasi Masalah Program KIA-KB
Kesenjangan
Pencapaian
Cakupan
Sasaran
Target
No Jenis Kegiatan Kesimpulan
Kesehatan Ibu
Cakupan
Tidak
1 Kunjungan Ibu 614 512 83,39 95 -11,61
memenuhi target
Hamil K4
Cakupan
Pertolongan Tidak
2 586 408 69,62 90 -20,38
Persalinan oleh memenuhi target
Tenaga Kesehatan
Cakupan
Komplikasi Tidak
3 123 57 46,34 87,5 -41,16
Kebidanan yang memenuhi target
ditangani
Cakupan Pelayanan Tidak
4 586 497 84,81 90 -5,19
Nifas memenuhi target
Kesehatan Anak
Cakupan
Memenuhi
5 Kunjungan 567 536 94,53 90 4,53
target
Neonatus 1 (KN1)
Cakupan
Kunjungan Memenuhi
6 567 512 90,3 90 0,3
Neonatus Lengkap target
(KN Lengkap)
Cakupan Neonatus
Tidak
7 dengan Komplikasi 85 16 18,82 95 -76,18
memenuhi target
yang ditangani
Cakupan Tidak
8 567 521 91,89 95 -3,11
Kunjungan Bayi memenuhi target
Cakupan Pelayanan Tidak
9 2,237 720 32,19 95 -62,81
Anak Balita memenuhi target
Keluarga Berencana
Cakupan Peserta 2,22 171,5 57,5 Memenuhi
10 1,298 114,02
KB Aktif 7 7 5 target
Importancy
Degree of unmeetneed
Political climate
Rate of increase
Social benefit
Prevalence
Technical Resources Skor
Severity
Program Prioritas
Feasibility availability (IxTxR)
Cakupan
Kunjungan 5 4 3 4 3 4 5 5 575 III
Ibu Hamil K4
Cakupan
Pertolongan
Persalinan 5 4 4 5 4 4 5 5 650 II
oleh Tenaga
Kesehatan
Cakupan
Komplikasi
Kebidanan 4 5 3 5 3 4 3 3 216 V
yang
ditangani
Cakupan
Pelayanan 4 3 3 4 2 4 4 4 320 IV
Nifas
Cakupan
Neonatus
dengan
4 4 4 5 3 4 2 2 96 VII
Komplikasi
yang
ditangani
Cakupan
Kunjungan 4 4 3 4 3 5 3 3 207 VI
Bayi
Cakupan
Pelayanan 5 4 5 5 3 5 5 5 675 I
Anak Balita
21
B. Money
Dana untuk program KIA-KB disalurkan dari Dinas Kesehatan selama ini
dirasakan tidak ada masalah.
C. Material
Persediaan atau kebutuhan obat-obatan dan peralatan yang disediakan dari
Dinas Kesehatan, serta jumlah obat yang tersedia cukup.
D. Machine
Alat dan tempat pemeriksaan serta penanganan untuk anak balita sudah
memadai baik di puskesmas maupun posyandu.
E. Method
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara edukasi dan penyuluhan kepada
ibu kader serta ibu-ibu yang memiliki anak balita.
F. Market
Kebanyakan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Melong Tengah
berpendidikan menengah, sehingga pemahaman masyarakat sudah cukup namun
belum semua masyarakat menyadari pentingnya kesehatan anak balita.
G. Minute
Kegiatan Pelayanan anak balita dapat dilakukan terutama pada jam kerja.
Kegiatan penyuluhan dan edukasi dapat dilakukan dua kali dalam seminggu pada
saat kegiatan posyandu berlangsung.
Proses
22
A. Planning
Pembuatan rencana kerja sudah dilakukan oleh pemegang program agar
program dapat berjalan maksimal, serta adanya pendelegasian terhadap bidan agar
lebih terampil dalam melaksanakan tugas.
B. Organizing
Program pelayanan anak balita bekerjasama dengan bidan komersial dan kader
di RW setempat serta kerjasama dan koordinasi lintas program dengan program gizi
dan promosi kesehatan.
C. Actuating
Pihak puskesmas rutin melakukan pertemuan dengan kader hampir setiap bulan
dalam bentuk lokakarya bulanan untuk mengingatkan serta mendorong pihak-pihak
yang terkait. Pelaksanaan program disesuaikan dengan waktu yang telah ditetapkan.
Masih kurangnya kader untuk menghimbau warga untuk memeriksakan ke
posyandu serta kurangnya pencatatan dan pelaporan ke penanggungjawab program
di Puskesmas.
D. Controlling
Pengawasan yang dilaksanakan Puskesmas Melong Tengah untuk pelaksanaan
program Pelayanan anak balita adalah pengawasan langsung oleh petugas
puskesmas kepada setiap RW. Petugas puskesmas yang turun langsung ke
posyandu merupakan bidan yang merangkap sebagai petugas di Puskesmas Melong
Tengah lalu kegiatan akan dilaporkan pada koordinator pemegang program.
E. Evaluating
Evaluasi dilakukan setiap bulan dengan melihat dari laporan bulanan serta
pertemuan dengan bidan dan kader yang terlibat. Evaluasi dilakukan secara
menyeluruh baik dari pemegang program, bidan, kader dan lintas program yang
terlibat.
Output
A. Availability
Program KIA-KB pada Puskesmas Melong Tengah telah berjalan secara rutin
melalui pelayanan Poli KIA, dan posyandu. Alat, fasilitas, dan tenaga pelaksanaan
sudah tersedia.
23
B. Acceptability
Jenis pelayanan diterima baik oleh masyarakat namun masih ada masyarakat
yang belum sadar akan pentingnya kesehatan terutama kesehatan anak balita.
C. Accessibility
Kegiatan pelaksanaan program pelayanan KIA-KB di Puskesmas mudah
dijangkau karena terletak di pinggir jalan besar yang mudah dilalui oleh angkutan
umum. Pelayanan juga dilakukan di posyandu RW setempat yang dekat dengan
perumahan warga dan mudah dijangkau.
D. Accountability
Program dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
E. Care
Keterbatasan kemampuan kader (mulai dari segi waktu dan kendaraan) untuk
mengajak keseluruhan warga untuk mengikuti program yang sudah direncanakan.
F. Continuity
Program berlangsung terus menerus dan berkesinambungan.
G. Competency
Pemegang program KIA-KB adalah seorang bidan yang dibantu oleh bidan-
bidan KHL dan para kader yang memahami mengenai program.
H. Comprehensibility
Pemahaman masyarakat mengenai pentingnya program KIA dan KB dirasakan
belum tercapai maksimal sehingga masih ada beberapa cakupan yang belum
memenuhi target.
3.3.4 Analisis SWOT
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu program di
Puskesmas Melong Tengah adalah sebagai berikut:
A.Strength
1. Lokasi Puskesmas yang strategis dan mudah dijangkau bagi masyarakat di
wilayah Melong Tengah.
2. Tenaga kesehatan untuk melaksanakan program KIA di Puskesmas Melong
Tengah cukup untuk melaksanakan program.
3. Program telah rutin dilakukan baik di puskesmas maupun di posyandu.
24
4. Ketersediaan alat dan bahan yang mencukupi serta pendanaan program berjalan
lancar.
B. Weakness
1. Keterbatasan kader dalam mengajak keseluruhan warga untuk mengikuti
kegiatan/program karena kader tidak semuanya ibu rumah tangga, tapi ada juga
yang bekerja.
2. Waktu pelaksanaan penyuluhan dan kegiatan posyandu yang tidak sesuai
(biasanya dilakukan pagi-pagi) dengan warga yang bekerja pada jam tersebut
sehingga tidak dapat datang pada kegiatan yang diadakan.
C. Opportunity
1. Terdapatnya kader setiap RW sebagai bentuk peran serta masyarakat
2. Masyarakat setempat memiliki pendidikan menengah keatas sehingga jika
dilakukan edukasi dan penyuluhan akan lebih kooperatif dalam menyukseskan
program
D. Threat
Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan anak balita
3. 4 Program Gizi
3.4.1 Identifikasi Maslah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Tabel 3.8 Cakupan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Kesenjangan
Pencapaian
Cakupan
Sasaran
Target
Kegiatan Kesimpulan
Mencapai
Keluarga sadar gizi 6,874 6,323 80.00 91.98 11,98%
target
Tidak
Balita ditimbang 2,028 1,336 75.00 65.88 -9,12% mencapai
target
Distribusi vitamin A
Mencapai
bagi bayi (6-11 230 230 90.00 100.00 10%
target
bulan)
Distribusi vitamin A
Mencapai
bagi bayi (12-59 1,637 1,637 90.00 100.00 10%
target
bulan)
Tidak
Distribusi vitamin A
586 497 100.00 84.81 -15,19% mencapai
bagi ibu nifas
target
Distribusi Tablet Fe Tidak
90 tablet pada ibu 614 503 90.00 81.92 -8,08% mencapai
hamil target
Tidak
Distribusi MP – ASI
51 9 100.00 17.65 -82,35% mencapai
Baduta Gakin
target
Balita Gizi Buruk
Mencapai
Mendapatkan 1 1 100.00 100.00 0%
target
Perawatan
Tidak
Pemberian ASI
110 47 70.00 42.73 -27,27% mencapai
eksklusif
target
26
Importancy
Degree of unmeet
Political climate
Rate of increase
Technic
Social benefit
Resources
Prevalence
al Skor Priorita
Severity
Program availabilit
need
feasibilit (IxTxR) s
y
y
F. Care
Pemegang program ASI eksklusif turut datang ke posyandu tempat
dilaksanakannya kegiatan untuk memantau atau turut serta berpartisipasi dalam
kegiatan yang diselanggarakan.
G. Compatibility
Pemegang program adalah orang yang ahli dalam masalah gizi dan KIA.
H. Comprehensibility
Pemahaman masyarakat mengenai program ASI eksklusif yang masih kurang,
sehingga masyarakat kurang peduli terhadap kesehatan keluarganya.
3.4.4 Analisis SWOT
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan suatu program di
Puskesmas melong tengah adalah sebagai berikut:
A. Strength
Sumber daya manusia (pemegang program, kader, dan bidan desa) telah tersedia
dan memadai.
B. Weakness
Keterbatasan waktu penyuluhan di posyandu, karena ketika dilakukan
penyuluhan banyak masyarakat yang sedang bekerja atau beraktifitas.
C. Opportunity
Terdapat kader di setiap RW sebagai bentuk peran serta langsung kepada
masyarakat.
D. Threat
Keterbatasan waktu dan pengetahuan dari masyarakat untuk melaksanakan
program ASI eksklusif.
30
Kesenjangan
Pencapaian
Cakupan
Sasaran
Target
No. Jenis Kegiatan Kesimpulan
Tidak memenuhi
4. Cakupan Polio 554 546 98.55 90 8.55
target
5 Cakupan Campak 554 541 97.65 90 7.65 Memenuhi target
Tidak memenuhi
6 Bias DT 351 307 87.46 95 -7.53
target
Tidak memenuhi
7 Bias TTD 754 688 91.24 95 -3.75
target
Tidak memenuhi
8 Bias Campak 384 348 90.62 95 -4.37
target
Cakupan Pelayanan
Tidak memenuhi
9 Imunisasi Ibu 610 449 73.60 90 -16.39
target
Hamil TT2+
Desa/ Kelurahan
Universal Child
10 554 541 97.65 90 7.65 Memenuhi target
Immunization
(UCI)
Sistem
11 52 52 100 90 10 Memenuhi target
Kewaspadaan Dini
Surveilans Terpadu
12 12 12 100 100 0 Memenuhi target
Penyakit
13 Pengendalian KLB
Cakupan Penderita Tidak memenuhi
14 142 114 80.28 86 -5.72
Pneumonia Balita target
Cakupan Penemuan
Tidak memenuhi
15 Pasien baru TB 32 13 40.62 85 -44.37
target
BTA Positif
Kesembuhan Tidak memenuhi
16 15 12 80 85 -5
Pasien BTA (+) target
32
Cakupan Penderita
Tidak memenuhi
17 DBD yang 39 28 71.79 100 -28.20
target
ditangani
Cakupan Penemuan Tidak memenuhi
18 1,300 526 40.46 100 -59.54
Pasien Diare target
Importancy
Degree of unmeet
Political climate
Rate of increase
Social benefit
Prevalence
Program Prioritas
need
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap bulan dengan melihat laporan bulanan yang telah
dikumpulkan pemegang program.
Output
A. Availability
Program penemuan kasus TB sudah berjalan melalui pelayanan Poliklinik TB di
Puskesmas Melong Tengah dan dibantu oleh kader di lapangan.
B. Acceptability
Jenis pelayanan diterima baik oleh masyarakat namun kesadaran individu
untuk memeriksakan diri masih kurang.
C. Accessibility
Pelayanan Poliklinik TB di Puskesmas Melong Tengah mudah dijangkau, dan
diperluas jaungkauannya dengan adanya kader, serta biaya pengobatan yang gratis.
D. Accountability
Perencanaan, pelaksanaan, dan pendataan sudah jelas sehingga memudahkan
pertanggungjawaban baik dari pemegang program ke kepala puskesmas, maupun
dari kepala puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
E. Care
Perhatian penyelenggara terhadap pelaksanaan program dirasakan cukup karena
program penemuan kasus TB selalu dilaksanakan 2 kali dalam seminggu, yaitu
pada hari kamis dan jumat di poliklinik TB Puskesmas Melong Tengah.
F. Continuity
Program berlangsung terus menerus dan berkesinambungan.
G. Competency
Pemegang program P2PM cakupan penemuan pasien baru TB adalah seorang
perawat yang sebelumnya telah diberikan pelatihan, namun untuk diagnosis TB
tetap dilakukan oleh dokter
3.5.4 Analisis SWOT
A. Strength
Sumber daya manusia tersedia dan memadai.
B. Weakness
36
Kesenjangan
Pencapaian
Cakupan
Sasaran
Target
No Jenis Kegiatan Kesimpulan
1 Tidak
Kunjungan Rawat Jalan 4.695 2.948 62,78 100,0 -37,21 memenuhi
target
Importancy (I)
Technical Resources
Degree of unmeet
Skor Priorit
political climate
Rate of increase
(IxTxR) as
Prevalence
(T) (R)
Severity
need
Cakupan
kunjungan 4 4 5 5 5 5 5 5 700 I
rawat jalan
38
Cakupan
jumlah seluruh
pemeriksaan 5 3 5 5 5 4 5 4 540 II
laboratorium
Puskesmas
Cakupan
Jumlah
Pemeriksaan 3 3 3 5 3 3 5 4 400 III
Laboratorium
yang dirujuk
ideal. Selain itu Puskesmas Melong Tengah juga merupakan Puskesmas PONED
yang beroperasi 24 jam.
D. Machine
Puskesmas Melong Tengah dalam pelayana PONED sudah dilengkapi dengan
tersedianya USG, alat vakum, inkubator, dan alat lainnya yang berfungsi dengan
baik. Selain itu, penyediaan sarana transportasi ambulans juga sudah tersedia di
Puskesmas Melong Tengah.
E. Method
Sistem pencatatan dan pencarian buku status pasien sudah menggunakan sistem
komputerisasi sehingga dalam pendataan lebih mudah dan efisien. Pencatatan
secara komputerisasi juga dapat mengurangi waktu tunggu pasien sehingga pasien
yang datang dapat dilayani secepat mungkin.
F. Minute
Puskesmas melakukan pelayanan dari hari Senin hingga hari Sabtu. Pelayanan
dilakukan mulai jam 07.00-14.00 WIB pada hari Senin sampai Jumat dan pada hari
Sabtu mulai jam 07.00-13.00 WIB. Sementara untuk pelayanan PONED dilakukan
24 jam dengan pembagian kerja budan sebanyak tiga shift.
G. Market
Wilayah kerja Puskesmas Melong Tengah yang berada di Kecamatan Cimahi
Selatan merupakan daerah daerah Sub-Urban yang memiliki wilayah hunian yang
heterogen dengan tingkat pendidikan yang beragam dan respon masyarakat yang
beragam.
Proses
A. Planning
Kerjasama lintas program dengan promosi kesehatan mengenai pentingnya
datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kesehatan sesegera mungkin jika sakit
agar terapi dapat dilakukan sedini mungkin serta mencegah timbulnya komplikasi
lebih lanjut.
B. Organizing
Dalam pelaksanaannya, program upaya pengobatan telah bekerja sama lintas
program dengan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, gizi, kesehatan ibu dan
40
anak, serta P2PM. Penyampaian rencana kerja dilakukan dengan pertemuan antara
pemegang program dengan kader.
C. Actuating
- Pelayanan berjalan baik dan teratur.
- Pelayanan pengobatan rutin setiap hari kerja sesuai jadwal.
- Pelayanan PONED dilaksanakan dalam 24 jam
D. Controlling
- Pencataan dan pendataan buku epidemiologi yang rapi untuk memudahkan
pengawasan program.
- Pengawasan dilakukan oleh koordinator pemegang program dan dilaporkan
setiap akhir bulan langsung ke Kepala Puskesmas.
E. Evaluating
Evaluasi dilakukan oleh koordinator pemegang program dan dilaporkan setiap
akhir bulan ke Kepala Puskesmas untuk perbaikan program pemeriksaan
laboratorium selanjutnya. Hasil jumlah cakupan pemeriksaan laboratorium di
puskesmas dan jumlah cakupan pemeriksaan yang dirujuk per tahun menjadi
landasan evaluasi untuk meningkatkan cakupan di tahun berikutnya.
Output
A. Availability
Pelaksanaan program pelayanan rawat jalan dilaksanakan setiap hari kerja,
kecuali hari Minggu.
B. Acceptability
Kegiatan pemeriksaan pelayanan rawat jalan ditanggapi dengan baik oleh
masyarakat namun masih terdapat sejumlah pasien yang tidak berkenan
memeriksakan diri ke Puskesmas tertutama kunjungan lansia > 60.
C. Accessibility
Puskesmas Melong Tengah sendiri terletak di pinggir jalan besar yang dilalui
oleh kendaraan umum yang beroperasi 24 jam dan mudah dijangkau oleh seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya.
D. Accountability
41
Jumlah sumber daya manusia yang terbatas untuk melakukan kunjungan rumah
secara menyeluruh pada semua pasien yang tidak dapat melakukan kunjungan ke
Puskesmas.
C. Opportunity
Kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan keinginan untuk berobat ke
puskesmas cukup beragam sehingga diharapkan masyarakat yang memiliki tingkat
kesadaran yang tinggi dapat memotivasi masyarakat lain di sekitarnya.
D. Threat
Tingkat ekonomi masyarakat yang menengah ke bawah dengan sebagian besar
pekerjaannya adalah karyawan di perusahaan yang meiliki jam kerja yang cukup
ketat menjadikan masyarakat tidak langsung memeriksakan diri ke Puskesmas.
Selain itu rendahnya pemahaman tentang pentingnya memeriksakan diri ke
Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama salah satunya karena faktor
pendidikan dan usia yang bervariasi.
3.6.5 Plan of Action
Tabel 3.16 Plan of Action
Sumber Daya Indikator Waktu
Kegiatan Tujuan Sasaran Target
Alat Tenaga Keberhasilan Pelaksanaan
Konseling dan Meningkatkan Seluruh pasien Seluruh pasien Leaflet dokter, Pasien bersedia Setiap hari saat
penyuluhan mengenai pengetahuan pasien yang ada di yang ada di / pemegang untuk pelayanan di
pentingnya mengenai wilayah kerja wilayah kerja brosur, program melakukan puskesmas
memeriksakan diri ke pentingnyakunkunjunga Melong tengah Melong tengah PPT promosi kunjungan ke untuk
Puskesmas sebagai n rawat jalan untuk kesehatan, Puskesmas konseling, dan
fasilitas kesehatan memeriksakan diri dan dan kader untuk berobat setiap bulan
tingkat pertama mengontrol penyakit maupun untuk untuk
kronik yang dideritanya kontrol penyuluhan
5
5