PENDAHULUAN
2
BAB II
ANALISIS SITUASI
2.1 GAMBARAN UMUM PUSKESMAS CANDIPURO
A. Keadaan Geografis
Kecamatan Candipuro merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Lumajang, mempunyai luas wilayah 71,57 Km2 dengan ketinggian + 500
meter dari permukaan laut. Mempunyai wilayah 71% dataran rendah, sisanya (29%)
merupakan dataran tinggi. Jarak dari kota Lumajang sekitar 28 km kearah selatan.
Batas wilayah kecamatan Candipuro adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : kecamatan Pasrujambe
Sebelah Timur : kecamatan Pasirian
Sebelah Barat : kecamatan Tempursari
Sebelah Selatan : kecamatan Pronojiwo
Kecamatan Candipuro mempunyai 10 Desa yang dibagi menjadi masing-
masing 5 desa untuk tiap Puskesmas. Puskesmas Candipuro merupakan 1 dari 2
Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Candipuro
Wilayah kerja Puskesmas Candipuro meliputi :
1) Sumberwuluh
2) Sumberejo
3) Candipuro
4) Jarit
5) Jugosari
B. Data Demografi
2.2 Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin
1. Sumberwuluh 7970 24
2. Sumberejo 5102 15
3. Candipuro 5473 17
4. Jarit 10879 33
3
Data Sekunder: Data BPS Kecamatan Candipuro 2010
Persentase
No. Jenis Pendidikan
(%)
2. SD 58,30
3. SLTP 21,36
4. SLTA 14,87
Jumlah 100
(%)
1. 0–4 10,46
2. 5–6 11,03
3. 7 – 12 11,63
4. 13 – 15 8,92
5. 16 – 19 7,90
6. 20 – 60 43,53
8. > 60 6,53
Jumlah 100
4
Data Sekunder: BPS Kecamatan Candipuro Tahun 2010
2) Peralatan
1 Dental Unit 1 √
2 Timbangan bayi 5 √
5
3 Timbangan Dewasa 4 √
…… dst
(Lampiran 1 : Data Inventaris Barang Puskesmas Candipuro tahun 2010)
6
II Sarana Penunjang
Komputer 7 √ (3) √ (4)
Mesin Tik 2 √
Telepon 2 √
Mesin Faximile 1 √ √ (1)
(Lampiran 1 : Data Inventaris Barang Puskesmas Candipuro tahun 2010)
7
D. Data Peran Serta Masyarakat
Tabel 10 Peran Serta Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Candipuro Tahun 2010
8
TOTAL
Data Sekunder: Data PKP Puskesmas Candipuro Tahun 2010
9
2.5 Data Sasaran Program Kesehatan
10 – 19
16-19
13-15
0–1
0–2
0–4
5–6
7-12
1-4
0
WUS
USILA > 60
IBU NIFAS
T A H U N
BUTEKI
PDDK
BUMIL
NO NAMA DESA 10- 15-
REMAJA PUTRI
PRA SEKOLAH
BAWAH LIMA
BAWAH TIGA
BAWAH DUA
15-49
49 39
TAHUN
TAHUN
TAHUN
ANAK
BAYI
SLTA
SLTP
SD TAH U N
BKKB
KIA PNM
N
Sumberwulu 12 24 24 13 24 12
1 7970 487 365 607 722 364 505 597 2502 1572 2210 886
h 2 4 8 4 3 3
5102 15 15 15
2 Sumberejo 78 311 234 390 463 234 322 382 1602 1006 1415 86 79 568
6 8 6
5473 16 16 16
3 Candipuro 83 334 250 417 496 250 346 409 1718 1079 1518 92 84 609
6 9 7
1087 16 33 33 18 33 16 120
4 Jarit 9 664 497 829 986 497 689 815 3415 2146 3017
5 1 7 2 1 7 9
5 Jugosari 2763 43 169 85 127 212 87 251 127 175 207 868 545 766 46 85 43 307
3218 49 196 98 147 245 99 291 147 203 241 1010 54 98 49 357
J U M LA H 7 1 6348 8926
5 2 3 5 9 8 2 7 0 5 0 2 6 9
10
Sumber data : Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur Tahun 2010
11
2.6 Data Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
1)Kondisi Rumah Penduduk di Wilayah Kerja
Tabel 13 Kondisi Rumah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Candipuro Tahun
2010
Jml
Jml Rumah Jml Rumah % Rumah
% Diperiksa Rumah
Seluruhnya Diperiksa Sehat
Sehat
10086 1068 10,6 841 78,7
Data Sekunder: PKP Puskesmas Candipuro Tahun 2010
Tabel 14 Akses Air Bersih Penduduk di Wilayah Kerja Candipuro Tahun 2010
Keluarga
Akses Air Bersih % Akses Air Bersih
Jml Diperiksa
KK
Ledeng
SGL
SGL
Lain
Lain
Jml
Jml % Jml
Ledeng
Jamban
Jml KK
KK KK % KK %
Sehat
Memiliki Diperiksa Memiliki Sehat
12
H. Data Institusi Umum serta Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM)
A. Status Kesehatan
1) Data kematian
Jumlah Jumla
Jumlah
Lahir h
Lahir % Bayi
Lahir Mati Hidup+ Balita AKB
Hidup Lahir Mati
Lahir Mati Mati
Mati
279 6 285 2,15 2 3 2
Data Sekunder: PKP Puskesmas Candipuro Tahun 2010
Tabel 20 Data Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Candipuro Tahun 2010
13
Jumlah Kematian Ibu Maternal
Jumlah
Lahir
Hidup Kematian Jumlah AKI
Kematian Kematian
Ibu
Ibu Hamil Ibu Nifas
Bersalin
279 - 2 - 2 2
Data Sekunder: PKP Puskesmas Candipuro Tahun 2010
Jumla
No. Nama Penyakit h
2. ISPA 1413
4. Diare 561
14
BAB III
KEBIJAKAN
2007.
15
BAB IV
PERUMUSAN MASALAH
Kesehatan Ibu dan 1. Cakupan kunjungan Bumil Pencapaian kegiatan tahun 2009
Anak K4 rendah sebesar 89,21% (seharusnya 95%).
Perbaikan Gizi 5.
Masyarakat
16
17. Visite Rate Pencapaian kegiatan tahun 2008
sebesar 0,43 (seharusnya 0,6).
Pencegahan dan 18. Angka Bebas Jentik Dari trend 5 tahunan ABJ di bawah
Pemberantasan target (seharusnya >95%).
Penyakit
Menular
Kesehatan 22. Tempat umum yang memenuhi Pencapaian kegiatan tahun 2008
Lingkungan syarat sebesar 57,14% (seharusnya 85%).
Promosi 24. Cakupan JPK pra bayar Pencapaian kegiatan tahun 2008
Kesehatan sebesar 47,07% (seharusnya 80%).
yang dimiliki oleh Puskesmas terbatas. Adapun metode yang digunakan untuk
USG, antara satu masalah dengan masalah lainnya dibandingkan satu persatu. Misalnya:
17
(masalah A : masalah B); (masalah A : masalah C); (masalah B : masalah C). Dalam
metode ini, digunakan tiga pertanyaan pokok untuk mengidentifikasi masalah mana yang
1. Urgency. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah
sampai ke tingkat keputusan dan tersusunnya rencana tindakan serta berapa banyak
waktu yang tersedia bagi manajemen untuk dapat melaksanakan proses pemecahan
masalah ini.
komponen lain dari system organisasi, yang diperkirakan akan mengganggu kinerja
Jumlah pilihan terbanyak itulah yang menjadi masalah prioritas dengan keterwakilan
program.
adalah :
Kesehatan Ibu dan 1. Neonatus Risti/ komplikasi Pencapaian kegiatan tahun 2008
Anak tertangani sebesar 59,46% (seharusnya 80%).
18
Perbaikan Gizi 5. Balita BGM Dari trend 5 tahunan kasus BGM
Masyarakat cenderung naik.
penyebab masalah sama dengan peserta diskusi untuk memprioritaskan masalah. Masing-
masing pemegang program yang menjadi masalah, telah membuat rancangan fishbone.
penyebab yang lain atau revisi akar penyebab. Akar penyebab masalah yang telah
semua peserta diskusi mengemukakan ide untuk penyelesaian akar masalah dan ide-ide
yang terkumpul didiskusikan lagi tentang kemungkinannya untuk dipilih dan dibuat
Berdasarkan fishbone yang telah dibuat (lampiran ….), akar penyebab dari
Berikut ini adalah tabel akar masalah rendahnya neonatus risti/ komplikasi
tertangani. Sumber akar masalah adalah diagram fishbone yang terdapat pada
lampiran 4.
19
Tabel 23 Akar Penyebab dan Pemecahan Masalah Rendahnya Neonatus Risti/
Komplikasi Tertangani di Puskesmas Candipuro Tahun 2009
No. Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1 Tidak ada perencanaan/ jadwal kegiatan Mengadakan perencanaan pelatihan
pelatihan neonatus risti neonatus risti
Meliputi:
a. Deteksi dini dan análisis data
PWS KIA
b. Penanganan adequat terhadap
kasus neonatos risti
20
2. Kunjungan rumah oleh bidan pada
bumil
12 Kurang koordinasi dan komunikasi antar 1. Meningkatkan koordinasi
Nakes komunikasi Antar Nakes.
2. Memperjelas alur pelayanan dan
pelaporan
ini tidak dilakukan pencarian akar penyebab masalah dengan fish bone karena hasil
analisis menunjukkan bahwa masalah bumi risti tersebut terkait dengan masalah K4
dan Linakes sehingga pencarian akar penyebab masalah lebih ditekankan pada
Pencapaian kegiatan tahun 2008 sebesar 89,82% (seharusnya 90%). Berikut ini
adalah tabel akar masalah rendahnya neonatus risti/ komplikasi tertangani. Sumber
21
karena merasa insentif kurang Puskesmas
Pencapaian kegiatan tahun 2008 sebesar 82,24% (seharusnya 95%). Berikut ini
adalah tabel akar masalah rendahnya cakupan kunjungan Bumil K4. Sumber akar masalah
22
7 Nakes malas melakukan 1. Memberikan motivasi kepada nakes
promkes kepada kader dan 2. Melaksanakan evaluasi kinerja dan evaluasi
masyarakat proses
1. Trend Kasus Balita Bawah Garis Merah (Balita BGM) cenderung naik
Data Balita BGM dari trend 5 tahunan cenderung naik. Berikut ini adalah tabel
akar masalah tingginya Balita BGM. Sumber akar masalah adalah diagram fishbone yang
Tabel 26 Akar Penyebab dan Pemecahan Masalah Trend Balita BGM Cenderung Naik di
Puskesmas Candipuro Tahun 2008
No. Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
23
8 Sasaran, Materi, Media, dan Metode 1. Perencanaan promkes yang lebih
promkes kurang efektif efektif dengan lebih dahulu
melakukan analisis audience.
2. Melaksanakan pre test dan pos test
untuk mengukur tingkat
keberhasilan promkes.
3. Melakukan monev kegiatan
promkes yang telah dilakukan.
9 Pengorganisasian dan Pengembangan Pendampingan melalui forum
Masyarakat kurang komunikasi masyarakat yang sudah
ada misalnya: Menggerakkan PKK,
Karang Taruna, Kelompok Pengajian
dengan lebih memfokuskan pada
kepedulian dan kemandirian
masyarakat di bidang kesehatan.
No. Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
24
Pencapaian kegiatan tahun 2008 sebesar 75,75% (seharusnya 80%). Masalah ini
tidak dilakukan pencarian akar penyebab masalah dengan fish bone karena hasil analisis
menunjukkan bahwa cakupan balita naik BB (N/D) rendah terkait dengan masalah trend
BGM sehingga pencarian akar penyebab masalah lebih ditekankan pada masalah trend
tingginya kasus BGM. Data Balita BGM dari trend 5 tahunan cenderung naik.
Data cakupan kasus BBLR dari trend 5 tahunan cenderung naik. Berikut ini adalah tabel
akar masalah tingginya kasus BBLR. Sumber akar masalah adalah diagram fishbone yang
Tabel 27 Akar Penyebab dan Pemecahan Masalah Tingginya Cakupan Kasus BBLR di
Puskesmas Candipuro Tahun 2008
No. Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1 Perencanaan kegiatan promkes tidak 1. Melaksanakan kegiatan promkes
dilaksanakan sesuai perencanaan
2. Merencanakan monev kegiatan
promkes
2 Kemampuan nakes kurang Pelatihan deteksi BBLR
25
P4K
Pencapaian kegiatan tahun 2008 sebesar 0,43 (seharusnya 0,6). Berikut ini adalah tabel
akar masalah tingginya kasus BBLR. Sumber akar masalah adalah diagram fishbone yang
Tabel 28 Akar Penyebab dan Pemecahan Masalah Visite Rate Rendah di Puskesmas
Candipuro Tahun 2008
No. Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1 Malas berobat dan tidak mau minum Menerapkan KIE
obat
2 Mitos yang ada di masyarakat bahwa Menerapkan KIE
penyakit yang diderita bisa sembuh
sendiri (hal biasa)
3 KIE kurang efektif Menerapkan metode KIE yg lebih
efektif dengan mengedepankan
pendekatan personal
4 Nakes kurang komunikatif dan 1. Meningkatkan mutu pelayanan
simpatik 2. Mengadakan pelatihan Nakes
tentang komunikasi efektif
5 Berobat ke dukun karena dianggap Melaksanakan promkes yang efektif
lebih manjur tentang pencegahan dan penanganan
penyakit yang benar
6 Tdk ada monitoring kedisiplinan Monitoring dari atasan
Nakes
26
menyelesaikan program sesuai
target.
12 Diklat manajemen kurang Melaksanakan diklat manajemen
13 Motivasi Nakes kurang Mengadakan pelatihan untuk
membangun motivasi Nakes
(Upgrade)
14 Biaya kegiatan promkes kurang Mengalokasikan anggaran biaya
untuk perencanaan kegiatan promkes
15 Jumlah tenaga kurang 1. Pengangkatan tenaga honorer
2. Mengajukan penambahan nakes
ke UP Dinkes
No. Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
16 Sasaran, Materi, Media, dan Metode 1. Perencanaan promkes yang lebih
promkes tentang maternal dan efektif dengan lebih dahulu
antenatal care kurang efektif melakukan analisis audience.
2. Melaksanakan pre test dan pos
test untuk mengukur tingkat
keberhasilan promkes.
3. Melakukan monev kegiatan
promkes yang telah dilakukan.
17 Efisiensi biaya dan efisiensi waktu 1. Mengaktifkan Pusling
bagi masyarakat (puskesmas keliling) di hari
pasaran
Pencapaian kegiatan tahun 2008 sebesar 824 kasus sedangkan target penemuannya 1560
kasus. Berikut ini adalah tabel akar masalah rendahnya penemuan kasus diare. Sumber
Tabel 29 Akar Penyebab dan Pemecahan Masalah Kejadian Kasus Diare lebih rendah
dari target di Puskesmas Candipuro Tahun 2008
No. Akar Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1 Masyarakat merasa sudah bisa 1. Mengefektifkan promkes kasus
ditangani sendiri diare
2. Membentuk pengorganisasian
dan pengembangan masyarakat
2 Sasaran, Materi, Media, dan Metode 1. Perencanaan promkes yang lebih
promkes tentang maternal care dan efektif dengan lebih dahulu
antenatal care kurang efektif melakukan analisis audience.
2. Melaksanakan pre test dan pos
test untuk mengukur tingkat
keberhasilan promkes.
3. Melakukan monev kegiatan
promkes yang telah dilakukan.
3 Sarkes sulit ditempuh karena jarak Mengaktifkan Pusling (Puskesmas
dan medan sulit keliling)
27
4 Teamwork kurang 1. Pelatihan dinamika kelompok
2. Outbound training
5 Nakes merasa kesejahteraan kurang Penetapan sistem renumerasi di
karena merasa insentif kurang Puskesmas
Metode yang dilakukan untuk prioritas pemecahan masalah adalah metode penyusunan
skala prioritas untuk menilai dan menganalisis alternatif pemecahan masalah yang layak
sama dengan melakukan prioritas masalah dan penyebab masalah. Namun yang berbeda
adalah kriteria yang digunakan dalam matriks. Kriteria yang mungkin dapat digunakan
menyelesaikan masalah.
28
3. Technical feasibility, tingkat kelayakan pelaksanaan alternatif pemecahan masalah.
dengan kriteria:
a) Kriteria efektivitas:
b) Kriteria efisiensi:
1. Kasus BGM
terpilih yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah trend Balita Bawah Garis
Merah (BGM) yang cenderung naik di puskesmas Candipuro. Berikut ini adalah
1. Memberikan pujian untuk Nakes yang berhasil dan teguran untuk Nakes yang
29
2. Perencanaan promkes yang lebih efektif dengan lebih dahulu melakukan analisis
audience;
masalah yang paling dominan. Metode yang digunakan adalah Uji Banding yaitu
membandingkan akar penyebab dominan dari masing- masing faktor penyebab (Man,
Metode, Lingkungan, Alat, dan Bahan) melalui pair comparison yaitu apabila salah
satunya diatasi maka bandingannya dapat ikut teratasi pula dan tidak sebaliknya.
Pair comparison dari masalah rendahnya visite rate adalah sebagai berikut:
30
waktu bagi masyarakat keliling) di hari pasaran
31
BAB V
TUJUAN
Eksklusif.
laktasi.
organisasi.
32
BAB VI
PRIORITAS KEGIATAN
Pemilihan prioritas ini dilakukan dengan cara memunculkan kegiatan yang sesuai
dengan prioritas pemecahan masalah yang ada. Kegiatan tersebut diharapkan mampu
menyelesaikan masalah terpilih sehingga kinerja Puskesmas lebih optimal. Berikut ini
adalah prioritas kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun ke depan.
Tabel 30 Prioritas Kegiatan Trend Kasus Balita BGM Yang Cenderung Naik di
Puskesmas Podomoro Tahun 2008
Prioritas Alternatif
No Prioritas Kegiatan
Pemecahan Masalah
33
materi,media, dan metode tepat)
ttg Deteksi dan Pencegahan BGM.
34
2. Rendahnya Visite Rate
35
BAB VII
INDIKATOR KINERJA
masalah trend kasus balita BGM yang cenderung naik di Puskesmas Podomoro Tahun
2008:
Tabel 32 Indikator Kinerja untuk Penyelesaian Masalah Trend Kasus Balita BGM
yang Cenderung Naik di Puskesmas Podomoro Tahun 2008
36
Puskesmas
14. Melaksanakan monev PROMKES Pola Cakupan Balita N/D naik menjadi
Pengasuhan yang benar 80%
37
PUSLING minggu sekali
BAB VIII
Alokasi Anggaran:
1. Rutin Operasional (40% x Rp.58.000.000) = Rp. 23.200.000,-
2. Program (60% x Rp. 58.000.000) = Rp. 34.800.000,-
Total alokasi anggaran program dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Kegiatan Rutin Puskesmas (40%x Rp.34.800.000) = Rp. 13.920.000,-
b. Kegiatan non Rutin (berdasarkan Prioritas Masalah)
(60%xRp. 34.800.000) = Rp. 20.880.000,-
Dari alokasi anggaran program prioritas masalah yang akan diselesaikan dibagi menjadi
7 bagian, tiap bagian mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. …….,- (sesuai
tingkatan prioritas)
1. Anggaran Program Penurunan Kasus Balita BGM = Rp. …….,-
2. Anggaran Program Peningkatan Visite rate = Rp. …….,-
3. Anggaran Program Penanganan Neonatus Risti = Rp. …….,-
4. Anggaran Program Peningkatan Cakupan Linakes = Rp. …….,-
5. Anggaran Program Peningkatan Kunjungan Bumil K4 = Rp. …….,-
6. Anggaran Program Penurunan Kasus BBLR = Rp. …….,-
7. Anggaran Program Penemuan Kasus Diare = Rp. …….,-
( untuk kegiatan program yang pemakaian anggarannya masih sisa dapat dialokasikan
kepada kegiatan lain yang masih kurang)
38
BAB IX
JADWAL PELAKSANAANBAB. V
PENUTUP
Dengan terselesaikannya POA Puskesmas Candipuro tahun 2010, sebagai bentuk rencana
kegiatan program di Puskesmas Candipuro tahun 2010. Kami berharap dapat berguna bagi
dalam penyusunan POA ini, maka kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan
40