Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 10

Afifah 1610912220001
Amilia Munajad 1610912320004
Aris Alziqni Ramadhani 1610912310006
Gusti Firdha Amalia 1610912220011
M. Irfan Abdillah 1610912110017
Nashiruddin 1610912210021
Nazmi Rifkah 1610912120023
Raudatul Ridha Rayhani 1610912120027
Shanti Laila Dewi 1610912320044
Sherly Rahmayani 1610912320045
Sri Indang Kasih 1610912120029
Peraturan dan Perundang-undangan
Kesehatan Kerja
Perlindungan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan pekerja di tempat kerja dan
orang yang secara tidak langsung terpengaruh dengan aktivitas di tempat kerja-
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harusnya menjadi bagian dari hukum kesehatan.

peraturan K3 dapat berdaya tepat guna (efisien) maka


perlu adanya pelaksanaan dan penerapan peraturan.
Negara Nigeria juga menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Namun Adeogun
& Okafor (2013) melaporkan bahwa kesehatan dan keselamatan (K3) di Nigeria masih
dalam pertumbuhan. Selain itu Diugwu dkk (2012) serta Okolie & Okoye (2012)
menyatakan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Nigeria masih rendah.

Ketidakpatuhan terhadap peraturan K3 status peraturan K3 rendah di


Nigeria. Divisi Tenaga Kerja dan Produktivitas Kementerian Federal Nigeria- badan yang
diberdayakan Undang-Undang Pabrik F1 LFN 2004 untuk menegakkan K3 di Nigeria- gagal
untuk mematuhi peraturan K3, yang seharusnya ditegakkan.
HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan K3 di Nigeria rendah dan tidak efektif, antara lain kurangnya tenaga
professional dalam menegakkan peraturan K3, pengaruh politik, beratnya hukuman, sistem
peradilan, tidak memadai dana, informasi dan peraturan, kurangnya komitmen pemerintah,
korupsi, teknologi dan pertumbuhan ekonomi serta kebudayaan Nigeria.
HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan K3 di Nigeria rendah dan tidak efektif, antara lain kurangnya tenaga
professional dalam menegakkan peraturan K3, pengaruh politik, beratnya
hukuman, sistem peradilan, tidak memadai dana, informasi dan peraturan,
kurangnya komitmen pemerintah, korupsi, teknologi dan pertumbuhan ekonomi
serta kebudayaan Nigeria.
KESIMPULAN

Peraturan Perundang-undangan Kesehatan Kerja memang salah satu aturan yang mengatur
bagaimana kerja dilakukan dengan benar sehingga seorang pekerja bisa terhindar dari bahaya
atau resiko kerjanya. Namun, banyak Peraturan Perundang-undangan Kesehatan Kerja ini tidak
selalu di terapkan dengan benar. Salah satunya yaitu Nigeria banyak yang masih rendah dalam
penegakan dan kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Kesehatan Kerja serta
kegagalan dalam mematuhinya. Yang mana akibat rendahnya hal tersebut, maka akan berdampak
pada resiko yang fatal terutama kematian.
Skenario Kasus
Ketidakpatuhan Karyawan Perusahaan Batubara terhadap Peraturan K3

Perusahaan batubara X merupakan perusahaan yang peduli akan lingkungan dan pekerjanya.
Dalam prakteknya perusahaan batubara X sangat memperhatikan kesehatan dan keselamatan
para pekerjanya, dengan rutin menyediakan dan memberikan alat pelindung diri (APD) kepada
pekerjanya. Salah satu alat pelindung diri yang sering sekali diberikan kepada pekerjanya adalah
masker. Masker ini sangat diperlukan pekerja tambang disebabkan banyak sekali debu-debu
maupun zat pencemar udara dari batubara yang bisa mengganggu kesehatan pekerja. Selain itu
penyediaan APD sudah tercantum pada pasal 47 dan 48 Undang-Undang Pabrik F1 LFN 2004.
Ironisnya banyak pekerja yang tidak menggunakan masker. Para pekerja tidak ingin
menggunakannya dengan alasan karena tidak terbiasa dan susah untuk digunakan. Padahal
perusahaan sudah menyediakan masker agar meminimalisir potensi bahaya bagi pekerja.

Anda mungkin juga menyukai