Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronis dengan gangguan
metabolisme yang ditandai terjadinya hiperglikemia dan tidak normalnya
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.
Klasifikasi Diabetes Melitus
1.Diabetes melitus Tipe 1
Diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin, dikenal dengan istilah insulin dependent diabetes mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan karena hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans pankreas. DM tipe ini banyak ditemukan pada balita, anak-anak, dan remaja. DM tipe 1 ini hanya dapat diobati dengan pemberian terapi insulin. 2. Diabetes Melitus Tipe 2 Diabetes yang disebabkan karena tubuh menghasilkan insulin tetapi tidak cukup dalam pemenuhannya atau bisa juga insulin yang dihasilkan mengalami resistensi yang menyebabkan insulin tidak dapat bekerja secara maksimal. Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sel dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin didalam darah 3. Diabetes Melitus Gestasional (DMG) Diabetes karena dampak kehamilan yang disebabkan dari kombinasi kemampuan reaksi dan pengeluaran hormon insulin yang tidak cukup. biasanya terjadi pada kehamilan dan akan sembuh setelah melahirkan.
4. Diabetes tipe Lain
Diabetes yang disebabkan karena kelainan genetik, penyakit pankreas, obat, infeksi, antibody, sindroma penyakit lain. Epidemiologi Di Indonesia 8,4 juta orang pada tahun 2000 dan diperkirakan terus meningkat dari tahun ke tahun yaitu sebanyak 21,3 juta orang penderita Diabetes Mellitus. Menurut hasil Riskesdas 2013, prevalensi DM tertinggi berada pada daerah yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%). sedangkan menurut tempat tinggal, prevalensi DM lebih banyak di daerah perkotaan daripada di pedesaan. Etiologi 1.DM Tipe 1 Disebabkan karena faktor genetik, faktor imunologi, Virus dan bakteri, bahan toksik atau beracun
2. DM Tipe 2 Disebabkan karena ras atau etnis, Obesitas, kurang gerak badan, penyakit lain, usia
3. DM gestasional Disebabkan dampak selama kehamilan Faktor resiko FAKTOR RESIKO
Yang dapat diubah :
1. Diet yang tidak sehat
Yang Tidak dapat diubah : 2. Obesitas 1. Usia 3. Tekanan darah tinggi 2. riwayat keluarga DM 4. Gaya hidup Gejala A.Gejala khas 1) Poliuria (banyak kencing) merupakan keadaan dimana volume air kemih dalam 24 jam meningkat melebihi batas normal. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada malam hari dan urin yang dikeluarkan mengandung glukosa 2) Polidipsia (banyak minum) merupakan rasa haus yang berlebihan yang timbul karena kadar glukosa terbawa oleh urin sehingga tubuh merespon untuk meningkatkan asupan cairan. 3) Polifagia (banyak makan) merupakan suatu keadaan dimana pasien DM akan merasa cepat lapar dan lemas, hal tersebut disebabkan karena kadar glukosa dalam tubuh semakin habis sedangkan kadar glukosa darah cukup tinggi. B. Gejala lain 1.Lemah, karena sel tidak bekerja dengan baik 2.kulit mengering 3.penderita menjadi kurus, karena banyak gula yang terbuang Patofisiologi Pankreas adalah kelenjar penghasil insulin yang terletak dibelakang lambung. Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta sehingga disebut pulau langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormon insulin yang sangat berperan dalam mengatur kadar glukosa darah. insulin dikeluarkan oleh sel beta tadi diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa tersebut dimetabolismekan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. keadaan inilah yang terjadi pada DM Tipe 1. Pada DM Tipe 2 jumlah insulin cukup tetapi kualitasnya kurang baik, sehingga gagal membawa glukosa ke dalam sel. jumlah insulin bisa normal, bahkan lebih banyak tetapi reseptor (penangkap) insulin di permukaan sel kurang. sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit, dan sel kekurangan glukosa sementara kadar glukosa dalam darah tinggi. Komplikasi 1.Komplikasi metabolik akut, ada 3: 1.Hipoglikemia (Kekurangan glukosa dalam darah) timbul sebagai komplikasi diabetes yang disebabkan karena pengobatan yang kurang tepat. 2.Ketoasidosis diabetik (KAD) disebabkan karena kelebihan kadar glukosa dalam darah sedangkan kadar insulin dalam tubuh sangat menurun sehingga mengakibatkan kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis, dan ketosis. 3.Sindrom HHNK ( koma hiperglikemia hiperosmoler nonketotik) yaitu komplikasi yang ditandai dengan hiperglikemia berat dengan kadar glukosa serum lebih dari 600 mg/dL. 2. Komplikasi metabolik kronik 1. Komplikasi pembuluh darah kecil (mikrovaskuler) seperti kerusakan retina mata, kerusakan ginjal, dan kerusakan saraf. 2. Komplikasi pembuluh darah besar seperti panyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskuler.