Anda di halaman 1dari 14

RESUSITASI JANTUNG PARU

(RJP )
3 REGULAR A
KELOMPOK 6
A N G G OTA :
R I S K A N A D I A U L FA
U S W AT U L H A S A N A H
RINA PUTRI
SITI RAHMAH
SAFIRA
T M FA JA R S U B H A N
Z U L FAH M I
A. Pengertian

Resusitasi jantung paru (RJP)


merupakan tindakan darurat untuk
mencegah kematian biologis
dengan tujuan mengembalikan
keadaan henti jantung dan henti
napas (kematian klinis) ke fungsi
yang optimal (muttaqin, 2009).
Kasus kegawat daruratan henti
jantung merupakan suatu kondisi
dimana jantung kehilangan fungsi
secara mendadak dan sangat tiba-
tiba ditandai dengan terjadinnya
henti napas dan jantung.
B. Tujuan resusitasi jantung paru

1. Memberikan ventilasi yang adekuat


2. Membatasi kerusakan serebri
3. Pemberian oksigen dan curah jantung
yang cukup untuk menyalurkan oksigen
ke otak, jantung dan alat-alat vital
lainnya.
C. Persiapan alat

1. Handschoon
2. Masker
3. Kasa
4. Pantom
5. Sungkup
6. Kom
D. TINDAKAN
1. Pastikan 3A (aman diri, aman pasien, dan aman
tempat).
2. Periksa kesadaran anak dengan menepuk bahu
dan meneriakkan “Dek! Dek! Dek!”, jika tidak
berespon maka berikan rangsangan nyeri.
3. Jika anak tetap tidak sadar maka teriaklah
“Tolong! Tolong! Ada anak tidak sadar!”
4. Bukalah airway anak dengan head tilt chin lift
5. Lalu lakukan look, listen, and feel
6. Jika tidak ada tanda-tanda bernapas maka
lakukan rescue breathing

7. lalu lakukan look, listen, and feel, jika masih


belum menunjukkan tanda-tanda bernapas
maka periksa denyut nadi brachialis, jika
denyut nadinya dalam 1 menit 70 kali
maka lakukan rescue breathing lagi selama
12-20 kali per menit, tetapi jika denyut
nadinya dalam 1 menit hanya 30 kali maka
lakukan RJP.
8. Untuk bayi letakkan 2 jari di bagian sternum,
untuk anak letakkan satu tangan di bagian
sternum.

9. Untuk anak tekan ke bawah dengan kedalam


5 cm, sedangkan untuk bayi 4 cm. Pastikan
untuk tidak menekan tulang rusuk, karena
mereka rapuh dan rentan terhadap patah
tulang.

10.Lalukan 30 kompresi dan 2 ventilasi selama


5 siklus
11. Setelah melakukan RJP selama 5 siklus,
periksa kembali untuk melihat apakah anak
sudah mulai bernapas, jika anak belum
menunjukkan tanda-tanda bernapas maka
lanjutkan RJP.

12. Jika anak sudah mulai bernapas dan nadi


sudah teraba maka RJP dihentikan.
KAPAN SAJA RJP DIHENTIKAN
1. Jantung sudah berdetak ditandai adanya nadi dan
nafas sudah spontan
2. Mengecek nadi dan pernafasan
3. Penolong sudah kelelahan
4. Pasien dinyatakan tidak mempunyai harapan
lagi/meninggal
5. sudah ada keputusan dari dokter
RESUSITASI NEONATAL
 Resusitasi pada bayi baru lahir prematur yang berusia kurang dari 35 minggu dari
kehamilan harus dilakukan dengan oksigen rendah (21% hingga 30%) dan oksigen dititrasi
untuk mencapai saturasi oksigen preduktal yang mendekati rentang bayi normal sehat
yang dicapai.
 Data keselamatan dan metode penerapan inflasi berkelanjutan dengan durasi lebih dari 5
detik untuk pengangkatan bayi baru lahir tidak memadai.
 Masker laring mungkin dipertimbangkan sebagai alternatif untuk intubasi trakea jika
ventilasi masker wajah tidak berhasil, dan masker laring disarankan selama resusitasi bayi
baru lahir yang berusia 34 minggu atau lebih dari kehamilan saat intubasi trakea tidak
berhasil atau tidak mungkin dilakukan.
 Bayi prematur yang bernapas secara spontan dengan kesulitan pernapasan dapat dibantu
dengan terlebih dulu memberikan penekanan pada saluran udara positif secara
berkelanjutan, bukan dengan intubasi rutin untuk pemberian PPV.
 Rekomendasi tentang teknik kompresi dada (gerakan melingkar dengan dua ibu jari di
atas dada) dan rasio kompresi berbanding ventilasi (3:1 dengan 90 kompresi dan 30
napas buatan per menit) tetap tidak berubah. Pada rekomendasi tahun 2010, penolong
dapat mempertimbangkan untuk menggunakan rasio yang lebih tinggi (misalnya, 15:2) jika
serangan tersebut benar- benar diyakini sebagai serangan jantung.
 Meskipun tidak ada penelitian klinis tentang penggunaan oksigen selama CPR, Grup
Penulisan Panduan Neonatal akan terus mendukung penggunaan oksigen 100% bila
kompresi dada diberikan. Konsentrasi oksigen dapat dihentikan segera setelah detak
jantung dipulihkan.
 Hipotermia terapeutik diinduksi di lingkungan berdaya dukung tinggi, terhadap bayi yang
lahir lebih dari 36 minggu sejak masa kehamilan yang memiliki ensefalopati hipoksik-
iskemik tingkat sedang hingga parah yang terus berkembang, tidak ditinjau dalam 2015,
sehingga rekomendasi 2010 tetap berlaku.
• Di lingkungan dengan sumber daya terbatas, penggunaan hipotermia terapeutik dapat
dipertimbangkan di bawah protokol yang ditetapkan secara jelas, sama seperti yang
digunakan dalam uji klinis maupun di fasilitas dengan kemampuan perawatan dan tindak
lanjut multidisipliner
 Secara umum, tidak ada data baru yang telah dipublikasikan untuk membenarkan
perubahan rekomendasi pada tahun 2010 tentang penahanan atau penarikan resusitasi.
Nilai Apgar 0 pada 10 menit adalah pertanda kuat kematian dan morbiditas pada bayi
prematur dan normal, namun keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan upaya
resusitasi harus dianalisis.
 Disarankan bahwa pelatihan tugas resusitasi neonatal dilakukan lebih sering dibanding
interval 2 tahun baru-baru ini.
American Heart Association Basic Life Support Guidelines - 2010

Guideline Adult Child Infant


Age: Adolescents and Older 1 to Adolescence Less that 1 year old
Determine The same for all age groups – as you determine unresponsiveness evaluate for
Unresponsiveness absence of normal breathing.
Activate EMS If an adult and the arrest is not witnessed, or is a sudden arrest in an adult or
child, call 911 once unresponsiveness has been determined. If an infant or child,
or you have reason to believe the adult has experienced respiratory arrest, call
911 after 2 minutes of CPR.
C – Check for pulse for
no more than 10
seconds.
Pulse check location: Carotid Carotid Brachial or Femoral
C – If pulse is present, Rescue breaths: 1 every Rescue breaths: 1 every Rescue breaths: 1 every
administer rescue 5 - 6 seconds. 3 - 5 seconds. 3 - 5 seconds.
breaths. If heart rate < 60, begin If heart rate < 60, begin
compressions as below. compressions as below.
C – If no pulse present,
begin compressions

Depth: At least 2 inches (5 cm) At least ⅓ diameter or At least ⅓ diameter or


about 2 inches. about 1½ inches.

Rate: At least 100/minute At least 100/minute At least 100/minute

1 or 2 rescuer ratio: 30:2 (1 or 2 man) 30:2 (1 man) 30:2 (1 man)


15:2 (2 man) 15:2 (2 man)

Method: Heal of 1 hand placed on Heal of 1 hand placed on 2 fingers positioned 1


the lower half of sternum the lower half of sternum finger width below nipple
(or between nipples) with (or between nipples) or line or 2 rescuers may
the other hand on top. may use adult technique. use 2 thumbs/hands
encircling the chest.
A – Opening the airway Head Tilt – Chin Lift
(If trauma is suspected, use Jaw Thrust)
B – Breaths Administer 2 breaths Administer 2 breaths Administer 2 breaths
D – Defibrillation Follow AED directions Use AED after 5 cycles of Use AED after 5 cycles of
using adult pads. CPR unless sudden CPR unless sudden
Remember to: collapse (then use collapse (then use
Shave chest if immediately). Follow AED immediately). Follow AED
needed directions. Use pediatric directions. Use pediatric
Remove med pads if available. pads if available.
patches/wet clothes
The American Heart Association strongly promotes knowledge and proficiency in BLS, ACLS, and PALS and has developed
instructional materials for this purpose. Use of these materials in an educational course does not represent course sponsorship by
the American Heart Association, and any fees charged for such a course do not represent income to the Association.

11/11/2011

Anda mungkin juga menyukai