Anda di halaman 1dari 41

BASIC LIFE SUPPORT Barly Shodiq

MATI
DALAM MATI BIOLOGIS MATI KLINIS

“PP” • KEMATIAN SEL • Tidak ada nafas dan


(OTAK) nadi
• Irreversibel • Reversibel
• Terjadi 8 –10 menit • Punya waktu ≤ 5 menit
setelah henti jantung untuk RJP
• Lebam mayat (20 – 30 menit)
• Kaku mayat (1 – 2 jam)
• Pembusukan (6 – 12 jam)
• Terdapat cedera mematikan

3
Segitiga Kegawatan

❑Jantung
❑ Paru
❑ Otak
Relasi
Jantung
dan Dada
Sistem
Peredaran
darah
upaya mengembalikan fungsi
nafas dan/atau jantung yang
berhenti oleh suatu sebab yang
datangnya mendadak pada
seseorang, yang bilamana kedua
fungsi tadi pulih kembali akan
hidup normal (fungsi otaknya
pulih kembali)
Rantai Survival
Resusitasi Jantung Paru

1. Bantuan Hidup Dasar


(BHD/BLS)
Terdiri dari C, A dan B
2. Bantuan Hidup Lanjut
(BHL/ALS)
Terdiri D, E dan F
3. Bantuan Hidup Intensive (PLS)
Terdiri dari G, H dan I
BASIC LIFE SUPPORT

BEFORE 2010

AFTER 2010
Pemeriksaan Respon
➢Cukup Sentuh dan Panggil
➢Amati Pernafasan Korban
➢Waspadai jika terdapat Nafas Gasping
Call For Help
Circulation Support
RJP di lakukan jika

Bila Nadi Negatif

Bila Nafas Negatif

Bila Pernafasan Gasping


Kompresi Dada Luar
Kedalaman
Kedalaman
Kompresi
Kompresi

❑ Dewasa : 5 - 6 cm
❑ Anak : 5 – 6 cm
❑ Bayi : 4 cm
❑ Neonatus : 4 cm
Airway
Control
Head tilt chin Jaw Thrust
lift
Back Blows

Abdominal thrust
• Tujuan : MEMASUKKAN
BREATHING OKSIGEN dari luar ke dalam alveoli
paru sehingga dapat ditangkap
SUPPORT
hemoglobin kapiler paru
TEAM PELATIH PMI SOLO
DENGAN ALAT

VALP BAG MASKER


TEAM PELATIH PMI SOLO
TANPA ALAT

Mouth to Mouth Mouth to Nose Mouth to


Mouth n Nose
Note :
Khusus Bayi 2 penolong RJP
dilakukan dengan Perbandingan 15;2
FREKUENSI
PEMBERIAN 1. Dewasa : 10 – 12 x / menit
NAFAS 2. Anak (1-8 th) : 20 x/menit
BANTUAN JIKA 3. Bayi (0-1 th) : 20 x/menit
4. Bayi baru lahir : 40 x/menit
NADI SUDAH
TERABA

Foto Ini oleh Penulis tidak diketahui dilisensikan di baw ah CC BY.


Perbandingan Peran
Penolong
Komponen?_ Dewasa dan Anak Remaja Anak-anak bayi
(usia 1 th hingga pubertas) (usia kurang dr 1 th)
keamanan Lokasi Pastikan lingkungan telah aman untuk penolong & korban

Pengelolaan serangan jantung periksa adanya reaksi


nafas terhenti atau tersengal (misalnya nafas tidak normal)
tidak ada denyut yang tersisa dalam 10 detik
pemeriksaan denyut & nafas dapat dilakukan bersamaan kurang dari 10 detik
pengaktifan sistem tanggap darurat jika anda sendiri tanpa ponel, tinggalkan Korban terlihat jatuh pingsan
korban untuk mengaktifkan sistem tanggap ikuti langkah-langkah untuk orang dewasa dan anak remaja disebelah kiri.
darurat dan mengambil AED sebelum korban tidak terlihat jatuh pingsan, berikan RJP selama 2 menit.
memulai RJP, atau kirim orang lain untuk Tinggalkan korban untuk mengaktifkan sistem tanggap darurat dan
melakukannya dan mulai RJP secepatnya. mengambil AED.
Gunaka AED segera setelah tersedia. Kembali ke anak atau bayi dan lanjutkan RJP
Gunakan AED segera setelah tersedia
perbandingan rasio kompresi : ventilasi tanpa 1 atau 2 penolong 1 penolong = 30 : 2
saluran nafas lanjutan 30 : 2 2 penolong atau lebih = 15 : 2
perbandingan rasio kompresi : ventilasi dengan Kompresi berkelanjutan pada kecepatan 100 - 120 kali/Menit
saluran nafas lanjutan berikan 1 Nafas buatan setiap 6 detik (10 Nafas buatan / Menit)
kecepatan kompresi 100 - 120 x / menit

kedalaman kimpresi Minimun 2 Inchi (5 cm) perkiraan 1/3 diameter depan - perkiraan 1/3 diameter depan -
belakang (Antero posterio) dada. belakang (Antero posterio) dada.
sekitar 2 inchi (5 cm) sekitar 1,5 inchi (4 cm)
penempatan tangan 2 tangan berada di separuh bagian bawah 2 tangan atau 1 tangan 1 penolong 2 jari dibagian tengah
tulang dada (sternum) (opsional untuk anak yang sangat dada tepat dibawah baris puting
kecil) berada di separuh bagian 2 penolong atau lebih, 2 tangan
bawah tulang dada (sternum) dengan ibu jari bergerak melingkar di
bagian dada, tepat dibawah baris
puting
rekoil dada Lakukan rekoil penuh dada setelah setiap kali kompresi.
jangan terus menekan dada setelah setiap kali selesai satu kompresi
meminimalkan gangguan Minimalkan menghentikan kompresi dada, jika diperlukan batasi kurang dari 10 detik
CPR yang berkualitas

1.Kecepatan kompresi dada


2.Kedalaman kompresi dada
3.Chest recoil
4.Minimize interruption
5.Cegah ventilasi berlebihan
NOTE :

• Korban asfiksi menggunakan sistem “A – B – C”


• Korban NEONATUS menggunakan sistem “A – B – C “
• Infeksi silang
• antar korban - penolong

TEAM PELATIH PMI SOLO


➢ Penderita pulih
CPR ➢ Penolong kelelahan
dihentikan ➢ Diambil alih tenaga lebih a
hli
bila : ➢ Korban dinyatakan mati
• Bila sirkulasi dan respirasi sudah
dipulihkan maka sangat penting untuk
POSISI mempertahankan jalan nafas dan
mencegah jangan sampai lidah menutup
LATERAL jalan nafas, serta jangan sampai terjadi
inhalasi isi lambung
STABIL
• Meskipun sirkulasi dan respirasi sudah
spontan normal, tetapi kesadaran belum
pulih dan reflek perlindungan (reflek
batuk dan reflek menelan) belum
berfungsi baik

TEAM PELATIH PMI SOLO


4 LANGKAH MEMBUAT POSISI LATERAL STABIL
Indikasi keberhasilan RJP maupun
pemulihan sistem

• Saat PJL minta seseorang menilai nadi karotis


• Dada naik turun saat bantuan nafas
• Reaksi pupil kembali normal
• Warna kulit berangsur membaik
• Menunjukkan reflek menelan dan bergerak
• Nadi berdenyut kembali
Komplikasi saat RJP
• Patah tulang dada atau iga
• Pneumotoraks
• Hematotoraks
• Luka dan memar pada paru-paru
• Robekan pada hati
Indonesian Red Cross Solo

Anda mungkin juga menyukai