ELEMEN TARIK
OLEH :
BASYARUDDIN , ST.,MT.,MSC
ITK SP-1112 1
Elemen Tarik
Definisi
Elemen struktur yang memikul gaya dalam aksial (normal) tarik
Penggunaan
Elemen struktur rangka batang :
- Rangka Kuda-kuda Atap
- Menara Transmisi
- Jembatan Rangka
Struktur Penahan Tarik
- Kabel pada Suspension & Cable Stayed Bridge
ITK SP-1112 2
Kuat Rencana Elemen Tarik (f Nn)
1. Kondisi Leleh
Ditinjau pada bagian elemen yang jauh dari sambungan
ITK SP-1112 3
Kondisi Leleh
pelat penyambung
profil siku
ex ex
ey
bagian elemen yang jauh
dari sambungan
f Nn = 0.90 Ag fy
ITK SP-1112 4
Kondisi Fraktur (1)
bidang sambung
pelat penyambung
profil siku
ex ex
ey
bagian elemen sekitar daerah sambungan
Ae = A . U
A : Luas Penampang
sesuai butir 10.2.1 – 10.2.4 (SNI 03-1729-2002, halaman 70-72 )
U : Faktor Reduksi
x
=1- 0.9
L
atau sesuai butir 10.2.3 dan 10.2.4 (SNI 03-1729-2002, halaman 72 )
ITK SP-1112 6
Kondisi Fraktur (3)
A : Luas Penampang
10.2.1. Untuk penampang berlubang : minimum dari luas irisan 1-3 atau 1-2-3
1
u
2
u
3 irisan 1 - 3
irisan 1 - 3 A = Ag - n d.t
s2
irisan 1 - 2 - 3 A = Ag - n d.t +
4u irisan 1 - 2 - 3
ITK SP-1112 7
Kondisi Fraktur (4)
A : Luas Penampang
las memanjang
las memanjang
A = Ag
ITK SP-1112 8
Kondisi Fraktur (5)
A : Luas Penampang
las melintang
U = 1.0
ITK SP-1112 9
Kondisi Fraktur (6)
A : Luas Penampang
las memanjang
las memanjang
A = Luas Pelat
ITK SP-1112 10
Kondisi Fraktur (7)
U : Faktor Reduksi
x
U=1- 0.9
L
dengan :
x adalah eksentrisitas sambungan, jarak tegak lurus gaya tarik
antara titik berat penampang komponen yang disambung
dengan bidang sambungan
L adalah panjang sambungan dalam arah gaya tarik, yaitu
jarak antara dua baut terjauh pada suatu sambungan atau
panjang las dalam arah gaya tarik
ITK SP-1112 11
Kondisi Fraktur (8)
U : Faktor Reduksi
U = 1.0
ITK SP-1112 12
Keruntuhan Blok Ujung (1)
pelat penyambung
profil siku
ITK SP-1112 13
Keruntuhan Blok Ujung (2)
Pada setiap bidang geser dan tarik, kondisi batas yang dapat terjadi
adalah leleh dan fraktur
Untuk kondisi leleh, didefinisikan luas bruto/gross (g)
Untuk kondisi fraktur, didefinisikan luas netto (n)
ITK SP-1112 14
Keruntuhan Blok Ujung (3)
Ans = l x t
ITK SP-1112 15
Keruntuhan Blok Ujung (4)
ITK SP-1112 16
Contoh Kasus (1)
ex ex
ey
L = 4 @ 50 mm
Jika fu Ant > 0.6 fu Anv maka f Nn = 0.75 [ 0.6 fy Agv + fu Ant ]
Jika fu Ant < 0.6 fu Anv maka f Nn = 0.75 [ 0.6 fu Anv + fy Agt ]
ITK SP-1112 18