4. Pada desain sambungan las tumpul, untuk Pada desain sambungan las tumpul, untuk
menghitung kekuatan desain (ϕRn) terbatas pada menghitung kekuatan desain (ϕRn) terbatas pada jenis
jenis gaya yang terjadi yaitu akibat gaya normal dan gaya yang terjadi yaitu akibat gaya normal dan akibat
akibat gaya geser. gaya geser.
5 Pada desain sambungan las sudut, untuk Pada desain sambungan las sudut, untuk menghitung
menghitung kekuatan desain (ϕRn) menurut Pasal kekuatan desain (ϕRn) menurut Pasal J2.4 :
13.5.3.10 : Rn = FnwAwe (SNI 1729:2015 J2-4)
ϕfRnw = 0.75tt(0.6fuw) (las) ϕ = 0.75
(SNI 03-1729-2002 13.5-3a) Keterangan :
ϕfRnw = 0.75tt(0.6fu) (bahan dasar) Fnw = 0.60FEXX(1.0 + 0.50 sin1,5θ)
(SNI 03-1729-2002 13.5-3b) (SNI 1729:2015 J2-5)
Keterangan : FEXX = kekuatan klasifikasi logam pengisi, ksi
ϕf = faktor reduksi kekuatan saat fraktur (MPa)
(0.75) θ = sudut pembebanan yang diukur dari sumbu
fuw = tegangan tarik putus logam las, MPa longitudinal las, derajat
fu = tegangan tarik putus bahan dasar, MPa
tt = tebal rencana las, mm
6 Ukuran minimum las sudut ditentukan dari tebal Ukuran minimum las sudut ditentukan dari tebal
bagian paling tebal yang tersambung. bagian paling tipis yang tersambung.
7. Pada desain sambungan baut, untuk menghitung Pada desain sambungan baut, untuk menghitung
kombinasi gaya tarik dan geser dalam sambungan kombinasi gaya tarik dan geser dalam sambungan tipe
tipe tumpuan menurut Pasal 13.2.2.3 : tumpuan menurut Pasal J3.7 :
fuv = 𝑉𝑢𝑛𝐴𝑏 ≤ r1ϕf 𝑓𝑢𝑏m (SNI 03-1729-2002 Rn = F’ntAb (SNI 1729:2015 J3-2)
13.2-4) ϕ = 0.75
Td = ϕfTn = ϕf ft Ab ≥ 𝑇𝑢𝑛 Keterangan :
(SNI 03-1729-2002 13.2-5) F’nt = tegangan tarik nominal yang dimodifikasi
ft ≤ r2fuv ≤ f2 (SNI 03-1729-2002 13.2-6) mencakup efek tegangan geser, ksi (MPa)
Keterangan : F’nt = 1.3Fnt - 𝐹𝑛𝑡𝜙𝐹𝑛𝑣 frv ≤ Fnt
n = jumlah baut (SNI 1729:2015 J3-3a)
m = jumlah bidang geser Fnt = tegangan tarik nominal dari
untuk baut mutu tinggi : Tabel J3.2, ksi (MPa)
f1 = 807 MPa, f2 = 621 MPa Fnv = tegangan geser dari Tabel J3.2,
r2 = 1.9 untuk baut dengan ulir pada bidang ksi (MPa)
geser frv = tegangan geser yang diperlukan
r2 = 1.5 untuk baut tanpa ulir pada bidang menggunakan kombinasi
geser beban, ksi (MPa)
untuk baut mutu normal :
f1 = 410 MPa, f2 = 310 MPa
r2 = 1.9
8. Pada desain sambungan baut, untuk menghitung Pada desain sambungan baut, untuk menghitung
kekuatan geser dan tarik desain (ϕRn) menggunakan kekuatan geser dan tarik desain menggunakan rumus
rumus yang berbeda. yang sama (ϕRn) menurut Pasal J3.6 :
Baut dalam geser menurut Pasal 13.2.2.1 : Rn = FnAb (SNI 1729:2015 J3-1)
Vd = ϕfVn = ϕf r1 𝑓𝑢𝑏Ab ϕ = 0.75
(SNI 03-1729-2002 13.2-2) Keterangan :
Baut dalam tarik menurut Pasal 13.2.2.2 : Ab = luas tubuh baut tidak berulir nominal
Td = ϕfTn = ϕf 0.75 𝑓𝑢𝑏Ab atau bagian berulir, in.2 (mm2)
(SNI 03-1729-2002 13.2-3) Fn = tegangan tarik nominal, Fnt, atau
Keterangan : tegangan geser, Fnw dari Tabel J3.2,
r1 = 0.5 untuk baut tanpa ulir pada bidang ksi (MPa)
geser
r1 = 0.4 untuk baut dengan ulir pada
bidang geser
ϕf = 0.75 adalah faktor reduksi kekuatan
untuk fraktur
𝑓𝑢𝑏 = tegangan tarik putus baut
Ab = luas bruto penampang baut pada daerah
tak berulir
9. Ukuran jarak tepi minimum baut ditentukan dari Ukuran jarak tepi minimum baut ditentukan diameter
tepi dipotong dengan tangan, mesin, atau bukan baut pada Tabel J3.4M.
hasil potongan
Secara umum, peraturan SNI 03-1729-2002 dan SNI 1729:2015 memiliki banyak perbedaan
terutama pada desain komponen struktur untuk tekan, lentur, dan sambungan. Penggunaan peraturan SNI
1729:2015 secara keseluruhan memiliki hasil yang lebih efisien dibandingkan dengan SNI 03-1729-2002.
Oleh karena itu untuk saat ini acuan dalam bidang konstruksi menggunakan SNI terbaru.
Refrensi:
PERENCANAAN ELEMEN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN SNI 1729:2015 Fendy Phiegiarto,
Julio Esra Tjanniadi, Hasan Santoso, Ima Muljati