Persiapan tepung sari. Tepung sari yang telah dipanen disimpan selama 3
jam diruang dingin (air conditioned room) untuk dikeringkan, karena
tandan yang baru dipanen biasanya basah akibat penguapan yang terjadi.
Digantung dengan posisi bagian tangkai di atas dan bagian kantong
penampung tepung saridi bawah dalam keadaan masih
terbungkus,kemudian dipukul-pukul untuk memisahkan tepung sari dari
spikelet.
Metode Pemuliaan Kelapa Sawit
• RRS (Recurrent Reciprocal Selection)
Penggunaan RRS diilhami oleh Comstock dan Robinson (1949) yang
memperkenalkan alat bantu seleksi dengan sasaran utama meningkatkan
alel-alel bermanfaat, mempertahankan keragaman genetik, dan
mengeksploitasi heterosis. Penggunaan metode RRS untuk memperbaiki
produktivitas minyak tanaman kelapa sawit.
• FIPS (Family and Individual Palm Selection)
Prosedur pemuliaan yang lain adalah dengan menerapkan
strategi seleksi yang didasarkan pada seleksi famili dan individu, yang
lazim disebut Family and Individual Palm Selection (FIPS). Tujuan
utama dari penggunaan FIPS adalah untuk memperbaiki produksi CPO.
Prosedur seleksi ini juga dilakukan untuk memperbaiki sifat sekunder,
seperti pertumbuhan meninggi yang lambat. Keberadaan varietas yang
mengandung CPO tinggi dan mempunyai pertumbuhan meninggi yang
lambat diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi kelapa sawit.
• Biak Sel dan Jaringan
Peningkatan produksi minyak kelapa sawit per satuan luas
areal juga dapat dilakukan dengan menggunakan material kelapa sawit
klonal hasil kultur jaringan. Pengembangan klon melalui teknologi
kultur jaringan ini masih terus dilakukan. Hasil pengamatan di lapang
pada percobaan PPKS menunjukkan bahwa tanaman klon asal kultur
jaringan mampu menghasilkan tandan buah segar (TBS) 30-40% lebih
tinggi
• Silang Balik (Backcross).
Backcross merupakan prosedur umum yang
digunakan untuk mentransfer karakter-karakter
spesifik dari satu spesies ke spesies lainnya. Saat ini
dikenal dua spesies utama pada kelapa sawit: E.
guineensis yang berasal dari Afrika dan E. Oleifera
yang berasal dari Amerika.
• Marker-Assisted Selection (MAS).
Untuk memecahkan kendala inefisiensi
program pemuliaan diperlukan pendekatan baru
dengan sasaran memperpendek siklus seleksi. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menggabungkan teknologi marka molekuler ke
dalam kegiatan seleksi, atau lazim disebut marker-
assisted selection (MAS).