Anda di halaman 1dari 49

PRODUKSI KELAPA SAWIT HIBRIDA

MATA KULIAH
TEKNIK PRODUKSI BENIH HIBRIDA

Oleh:

Anggi Nindita
MANFAAT DAN HASIL DARI PRODUKSI KELAPA SAWIT
POHON INDUSTRI KELAPA SAWIT
SYARAT VARIETAS KELAPA SAWIT UNGGUL:

1. Berasal dari pemuliaan serta telah diuji pada berbagai kondisi.


2. Tersedia sebagai bahan tanaman dalam jumlah yang
dibutuhkan.
3. Umur genjah.
4. Memiliki produksi dan kualitas minyak yang tinggi.
5. Respon terhadap perlakuan yang diberikan.
6. Memiliki umur ekonomis cukup panjang (25 – 30 tahun).
7. Tahan terhadap hama penyakit dan toleran terhadap
lingkungan (ekologi).
8. Benih tersebut dihasilkan oleh Pusat Sumber Benih kelapa
sawit yang resmi ditunjuk pemerintah.
TUJUAN PEMULIAAN KELAPA SAWIT

1. Meningkatkan produktivitas dan rendemen minyak CPO


2. Mendapatkan pohon dengan pertumbuhan tinggi yang lambat
3. Toleran terhadap penyakit
4. Responsif terhadap pemupukan
5. Tandan lebih berat
6. Komposisi buah dan minyak lebih baik
7. Tangkai tandan buah lebih pendek sehingga panen lebih
mudah
8. Adaptasi baik
PROSES PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT

1. KEGIATAN PEMULIAAN:
a. Koleksi dan Introduksi
b. Seleksi
c. Penyungkupan bunga jantan dan betina
d. Persiapan Polen
e. Persilangan

2. PANEN
3. PENGOLAHAN BENIH:
 Penerimaan tandan,
 Pencincangan,
 Fermentasi,
 Pengupasan daging buah,
 Penirisan,
 Seleksi benih,
 Perlakuan pemanasan
 Pengecambahan benih kelapa sawit

4. PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN


PEMBENTUKAN POPULASI DASAR DURA
DAN TENERA/PISIFERA

• Seluruh kegiatan pemuliaan kelapa sawit berawal


dari pembentukan populasi dasar yang terdiri atas
grup dura, tenera, dan pisifera dari berbagai
daerah di tingkat seleksi.
• Hal penting lainnya dalam pembentukan populasi
dasar ini adalah ketersediaan informasi pedigree
(silsilah keturunan) yang jelas dari masing-masing
populasi dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
KOLEKSI DAN INTRODUKSI

1.Dengan koleksi dan introduksi, ditujukan agar keragaman


genetik kelapa sawit meningkat

2. Setiap tahapan seleksi melibatkan dua populasi dasar


yaitu populasi Dura & Pisifera/Tenera

3. Kelapa Sawit merupakan tanaman yang menyerbuk


silang
METODE PEMULIAAN: SELEKSI

• SELEKSI (MASSA):
– POHON INDUK DURA TERBAIK
– POHON INDUK TENERATERBAIK
• 2 b. Reciprocal Recurrent Selection
(RRS)
• 2 c. Family & Individual Palm
Selection (FIPS)
SKEMA RECIPROCAL RECURRENT SELECTION
METODE RRS
• Pemilihan tetua untuk memproduksi hibrida komersil didasarkan atas
pengujian keturunan (progeny test), sehingga hanya hibrida-hibrida yang
telah diuji yang disalurkan kepada konsumen.
• Skema seleksi memungkinkan untuk mengeksploitasi sesegera mungkin
persilangan-persilangan terbaik dan perbaikan dapat dilakukan melalui
selfing.
• Hibrida komersil dapat direproduksi menggunakan berbagai tipe
persilangan dura di seleksi dura dan berbagai persilangan tenera/pisifera
di seleksi tenera.
• Tujuan pengujian keturunan (Progeny test) adalah untuk menganalisis
dan menentukan persilangan terbaik yang dapat dilihat dari daya gabung
umum dan daya gabung khusus dari tetua yang diuji.
• Berdasarkan informasi daya gabung tersebut dilakukan seleksi untuk
menentukan tetua-tetua yang dapat dijadikan pohon induk untuk
produksi benih.
PENGUJIAN KETURUNAN
(PROGENY TEST)

• Pengujian keturunan merupakan rangkaian percobaan yang


didesain untuk menilai dengan akurat keragaan suatu hibrida
(persilangan).
• Pengujian ini merupakan suatu hal yang mutlak untuk dilakukan
oleh setiap sumber benih, karena materi yang sampai ke tangan
konsumen adalah hibrida DxP.
• Pengujian dilakukan mengikuti metode statistik baku, mencakup
perancangan percobaan (jumlah persilangan, jumlah ulangan,
jumlah individu, standard cross ), masa pengamatan (minimal
selama 6 tahun setelah tanam), lokasi percobaan (dilakukan
minimal pada 3 lokasi), dan metode analisis data yang digunakan
untuk memprediksi nilai hibrida DxP yang akan direproduksi
Tipe Kelapa Sawit Berdasarkan
Ketebalan Cangkang (Shell):

1. Tipe Dura, bercangkang tebal, % minyak


per mesokarp rendah
2. Tipe Pisifera,tidak bercangkang, tapi
umumnya bersifat mandul betina
3. Tipe Tenera, bercangkang tipis, %
minyak per mesokarp lebih tinggi
dari Dura
Sifat ketebalan cangkang dikendalikan oleh
satu gen utama (monogenik)

• Dura: ketebalan cangkang 2–5 mm


( Sh+ / Sh+ )

• Tenera : ketebalan cangkang 1–2.5 mm


( Sh+ / Sh- )

• Pisifera :tidak bercangkang


( Sh- / Sh- )
Persilangan untuk mendapatkan
Tenera Unggul

• Dura Unggul x Pisifera Unggul


 
Pola pewarisan sifat ketebalan cangkang
mengikuti hukum Mendel

• Dura x Dura  100% Dura


• Dura x Pisifera 100% Tenera
• Dura x Tenera  50% Dura, 50% Tenera
• Tenera x Pisifera 50%Tenera, 50%Psfera
• Tenera x Tenera  25% Dura, 50% Tenera
25% Pisifera
BUNGA KELAPA SAWIT

- Kelapa sawit mulai berbunga pada umur 12 -14 bulan


- Dari setiap ketiak pelepah akan keluar satu tandan bunga
jantan atau betina
Bunga betina:
dibungkus seludang bunga yang
akan pecah 15 – 30 hari sebelum
reseptif.
Satu tandan bunga betina
memiliki 100 - 200 spikelet dan
tiap spikelet memiliki 15 – 20
bunga betina.
Bunga tidak anthesis secara
serentak, memerlukan waktu 3-5
hari.
Bunga jantan
mekar mulai dari bagian dasar spikelet,
seluruh bunga biasanya sudah mekar dalam 2 hari, (pada
kondisi hujan dapat mencapai 4 hari).
tepung sari dihasilkan selama 2-3 hari setelah anthesis
dan habis dalam 5 hari (viabilitas tepung sari biasanya
sudah sangat rendah).
Satu infloresen jantan menghasilkan 25-300 g tepung sari.
Alat-alat Penyerbukan
Sterilisasi Alat Penyerbukan dilakukan di
Manipulation Box
Pohon Induk ♀: (Dura)
Pohon Induk ♀: (Dura)
Pohon Induk ♂ : Psifera
Pohon Induk ♂ : Psifera
Penyungkupan Bunga ♂

Tujuan penyungkupan bunga jantan adalah


untuk mengisolasi bunga jantan agar tidak
terkontaminasi dengan polen asing yang dapat
mengganggu kemurnian polen
Pemukulan Pollen di Lab
Pengambilan Pollen
Pollen dalan ’Contong’
Pembersihan, Pengayakan & Pengambilan Sampel Pollen untuk diukur
Kadar Air, diuji viabilitasnya, kemudian Pollen disimpan dalam Ampul
SEMENTARA ITU ……
• Persiapan Bunga Betina Yang Siap
untuk Disungkup
Bunga ♀ yang siap disungkup
Penyungkupan Bunga ♀
Pembukaan Sungkup Bunga♀
Bunga ♀ yang siap diserbuki
Pelaksanaan Penyerbukan
Hasil Penyerbukan
3. PENGOLAHAN BENIH KELAPA SAWIT
Mencincang Buah Sawit
Merontokkan Buah Sawit
Depulper : alat untuk mengupas /
memisahkan daging buah
Pengeringan Benih
Gudang Penyimpanan Benih
Benih Hasil Sortasi
Kecambah Normal
Kriteria kecambah siap salur yang digunakan
adalah :

1. Kecambah tumbuh sempurna


2. Plumula dan radikula sudah dapat dibedakan
(berbentuk seperti huruf T)
3. Plumula dan radikula tumbuh berlainan arah
4. Plumula dan radikula tampak segar
5. Kecambah tidak berjamur
6. Panjang plumula dan radikula maksimum 2
cm.
Kecambah Abnormal
Kecambah Siap Dikirim
Pre Nursery
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai