0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
103 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang MIL-STD-105E, yaitu standar militer Amerika Serikat untuk merencanakan pengambilan sampel atribut. Standar ini menyediakan berbagai rencana pengambilan sampel tunggal, ganda, dan berganda berdasarkan ukuran lot dan tingkat kualitas yang dapat diterima. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep-konsep penting seperti tingkat kualitas yang dapat diterima, tingkat inspeksi, dan
Dokumen tersebut membahas tentang MIL-STD-105E, yaitu standar militer Amerika Serikat untuk merencanakan pengambilan sampel atribut. Standar ini menyediakan berbagai rencana pengambilan sampel tunggal, ganda, dan berganda berdasarkan ukuran lot dan tingkat kualitas yang dapat diterima. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep-konsep penting seperti tingkat kualitas yang dapat diterima, tingkat inspeksi, dan
Dokumen tersebut membahas tentang MIL-STD-105E, yaitu standar militer Amerika Serikat untuk merencanakan pengambilan sampel atribut. Standar ini menyediakan berbagai rencana pengambilan sampel tunggal, ganda, dan berganda berdasarkan ukuran lot dan tingkat kualitas yang dapat diterima. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep-konsep penting seperti tingkat kualitas yang dapat diterima, tingkat inspeksi, dan
(165090507111035) Rifaldi Raja Alamsyah (165090507111028) MIL-STD-105E • Suatu sistem rencana penarikan sampel atribut (attribute acceptance sampling plan) • Rencana Penarikan Sampel : menetapkan suatu prosedur untuk menentukan keputusan terhadap suatu lot (terima atau tolak) berdasarkan ukuran sampel& kriteria penerimaan. • Dikembangkan dari tabel-tabel inspeksi sampel untuk Army Ordnance, US selama PD II • 1950 – 1963 : 105A, B, C • 1963 – 1989 : 105D • 1989 – sekarang : 105E • diadopsi : - US = ANSI/ASQC Z1.4 - Internasional = ISO 2859 • Berisi single, double, multiple sampling plans yang berindeks AQL. Tahapan Implementasi MIL-STD-105E : 1. Tentukan AQL (Acceptable Quality Level) berdasarkan perjanjian produsen dan pelanggan. 2. Tetapkan modus dan tingkat inspeksi (jika tidak, gunakan Normal Inspection, Level II ). 3. Tentukan ukuran lot (lot size). 4. Gunakan tabel Sample Size Code Letters utk memilih huruf kode. 5. Tetapkan tipe prosedur pengambilan sampel : single, double, atau multiple sampling. 6. Gunakan tabel yg berkaitan dg prosedur pengambilan sampel terpilih (tahap 5) dan modus/tingkat inspeksi (tahap 2) untuk mendapatkan ukuran sampel, angka penerimaan (Ac) dan angka penolakan (Re). Dalam kasus dimana suatu rancangan tidak ada untuk ukuran lot dan AQL-nya, hati-hati mengikuti tanda panah dalam tabel ke rancangan terdekat yang ada. 7. Mulailah gunakan rancangan tsb. Catat penerimaan dan penolakan shg switching rule dpt diterapkan. Jika switching dilakukan, tentukan modus dan tingkat dan ulangi tahap 4-6 utk mendapatkan plan baru. Indeks AQL • Acceptable Quality Level (AQL): Bagian terpenting dalam penggunaan standar; AQL = persentase atau jumlah item cacat maksimum Ditentukan pada saat pembuatan kontrak pasokan • Level AQL : - rendah (0.01% - 10%) = utk nonconforming items - tinggi (10% - 100%) = utk nonconformities per 100 units • Nilai AQL = kelipatan 10 & 4 AQL diantara dua AQL 10-2 0.015 0.025 0.040 0.065 10-1 10-1 0.15 0.25 0.40 0.65 100 ….. dst. Modus dan Tingkat Inspeksi : • General (I, II, III) dan Special (S-1, S-2, S-3, S-4)
• Tingkat Inspeksi Khusus (Special Inspection Level): Inspeksi khusus
digunakan jika diperlukan sampel dengan ukuran sampel yang relatif kecil • Jika tidak ada kasus yang spesifik, General Inspection level II paling umum digunakan • Tingkat inspeksi menentukan hubungan ukuran lot (N) dengan ukuran sampel (n).
• Special Inspection Levels hanya digunakan jika destruktif
pengujian mahal perlu n kecil. SWITCHING RULES : • Dari Normal ke Tightened Inspection : Setelah 2 lot ditolak dari 2, 3, 4, atau 5 lot berurutan. • Dari Tightened ke Normal Inspection : Setelah 5 lot berurutan diterima. • Dari Normal ke Reduced Inspection : Jika (i) 10 lot berurutan diterima, dan (ii) jumlah total nonconforming items dlm 10 lot tersebut sesuai dgn Table VIII. Limit Numbers for Reduced Inspection., dan (iii) produksi stabil/mantap, dan (iv) disetujui oleh otoritas yang bertanggungjawab. • Dari Reduced ke Normal Inspection : Jika (i) suatu lot tunggal ditolak, atau (ii) suatu lot hanya sebagian dpt diterima (jumlah nonconforming items diantara angka diterima dan ditolak), atau (iii) produksi menjadi tidak stabil, atau (iv) kondisi lain yg menjamin bhw inspeksi Normal dpt dilakukan. CONTOH PENGGUNAAN MIL – STD – 105E CONTOH 1. Ukuran lot (N) = 500 diperiksa pada AQL = 1.0% dg Normal inspection, level II. • Table I. Sample-Size Code Letters : N = 500 Lot or batch size = 281 to 500 dan General inspection level II diperoleh huruf kode "H" • Table II-A. Single Sampling Plans for Normal Inspection : Sample size code letter = H Sample size = ukuran sampel (n) = 50 Pada Acceptable Quality Levels = 1.0% diperoleh Ac = 1 dan Re = 2 • Table III-A. Double Sampling Plans for Normal Inspection : Sample size code letter = H ukuran sampel I (n1) = sampel II (n2) = 32 Pada Acceptable Quality Levels = 1.0 % diperoleh untuk sampel I : Ac = 0 dan Re = 2, dan utk sampel I + II : Ac = 1 dan Re = 2 • Table IV-A. Multiple Sampling Plans for Normal Inspection : Sample size code letter = H n1 = n2 = n3 = n4 = n5 = n6 = n7 = 13 Tanda # pada nilai Ac tahap 1 dan 2 : (1) lot ditolak pada salah satu tahap tersebut, atau (2) dilanjutkan sampai paling tidak tahap 3, Sample Size Code Letters Single Sampling Plans for Normal Inspection Double Sampling Plans for Normal Inspection Multiple Sampling Plans for Normal Inspection CONTOH 2. Penerapan Switching Rules. N = 600, AQL = 1.0 %, Normal inspection, Level II huruf kode : J
• Single Sampling Plans for Normal Inspection : n = 80 Ac = 2 Re = 3
Misalnya pada 10 lot berurutan dengan keputusannya adalah sbb : Lot: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keputusan: A A R A A A A R A R Switch ke Tightened inspection karena terjadi 2 kali penolakan dari 3 lot berurutan (lot 8, 9, dan 10).
• Single Sampling Plans for Tightened Inspection : n = 80 Ac = 1 Re = 2
Misalnya pada lot 11 s/d 18 adalah sbb : Lot: 11 12 13 14 15 16 17 18 Keputusan: A A R A A A A A Switch ke Normal inspection kembali karena terjadi penerimaan pada 5 lot berurutan (lot 14 s/d lot 18). CONTOH 2. Lanjutan ....
• Single Sampling Plans for Normal Inspection : n = 80 Ac = 2 Re = 3
Misalnya pada lot 19 s/d 30 adalah sbb : Lot: 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Keputusan: A R A A A A A A A A A A Switch ke Reduced inspection karena terjadi penerimaan pada 10 lot berurutan (lot 21 s/d lot 30), tetapi banyaknya cacat juga harus dicek dgn Table VIII. Limit Numbers for Reduced Inspection yaitu sbb : Number of sample units from last 10 lots or batches = 10 x 80 = 800 pada selang 800 - 1249 dg AQL = 1.0 % diperoleh limit numbers = 4. Misalnya jumlah cacat pada lot 21 s/d 30 = 3 4 switch diperbolehkan.
• Single Sampling Plans for Reduced Inspection : n = 32 Ac = 1 Re = 3
Keputusan kembali ke Normal inspection jika : (1) Selama Reduced Inspection terdapat lot yang ditolak. (2) Ada lot yg diterima dg nonconforming items = 2 (nilai antara Ac dan Re) Sumber : PPT Ir. Budi Nurtama, M. Agr. & Dr. Nugraha E. Suyatma, STP, DEA Terima Kasih