Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil
belajar siswa. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan sekolah kurang memperhatikan masalah perbedaan individual. Pembelajaran klasikal yang mengabaikan perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara: 1. Penggunaan metode atau strategi belajar-mengajar yang bervariasi. 2. Penggunaan media instruksional akan membantu melayani perbedaan siswa dalam belajar. 3. Memberikan tambahan pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai, dan memberikan bimbingan bimbingan belajar bagi anak yang kurang Di samping itu dalam memberikan tugas-tugas hendaknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa sehingga bagi siswa yang pandai, sedang maupun kurang akan merasakn berhasil di dalam belajar. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar bagi Siswa 1. Perhatian dan Motivasi Siswa dituntut untuk memberikan perhatian terhadap rangsangan (suara, warna, bentuk, gerak, all) yang mengarah ke arah pencapaian tujuan belajar. Contohnya: mendengarkan ceramah guru, membandingkan konsep sebelumnya dengan konsep yang baru diterima, mengamati gerakan psikomotorik yang dilakukan guru. Semua kegiatan itu harus dilakukan secara sadar sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajarnya. 2. Keaktifan Implikasi prinsip keaktifan bagi siswa berwujud perilaku-perilaku seperi mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil dari suatu rekasi kimia, membuat karya tulis, membuat kliping, dan perilaku sejenis lainnya. 3. Keterlibatan langsung / pengalaman Implikasi prinsip ini dituntut pada siswa agar tidak segan-segan mengerjakan segala tugas belajar yang diberikan kepada mereka. Dengan keterlibatan langsung, akan menyebabkan mereka memperoleh pengalaman. Bentuk perilaku dari implikasi keterlibatan yaitu siswa melakukan reaksi kimia, siswa membaca puisi di dalam kelas, siswa berdiskusi untuk membuat laporan, dan perilaku sejenis lainnya.