Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN DAN KONSEP

DIKLAT GIZI
PENGERTIAN
Menurut John Suprihanto (1988:86) :
• Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses pembinaan
pengertian dan pengetahuan terhadap kelompok fakta,
aturan serta metode yang terorganisasikan dengan
megutamakan pembinaan, kejujuran dan ketrampilan.

Sondang P. Siagian (1983:180) :


• Pendidikan adalah keseluruhan proses, teknik dan metode
mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan
dari seseorang kepada orang yang lain dengan standart
yang telah ditetapkan sebelumnya.
• Pelatihan adalah juga proses belajar mengajar dengan
menggunakan teknik dan metode tertentu.
PENGERTIAN
Wijaya (1970:75) :
• Pendidikan dimaksudkan untuk membina kemampuan atau
mengembangkan kemampuan berpikir para pegawai,
meningkatkan kemampuan mengeluarkan gagasan-gagasan
pada pegawai sehingga mereka dapat menunaikan tugas
kewajiban dengan sebaik-baiknya”. Waktu yang diperlukan
untuk pendidikan bersifat lebih formal.
• Pelatihan lebih mengembangkan ketrampilan teknis
sehinga pegawai dapat menjalankan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya. Latihan berhubungan dengan pengajaran
tugas pekerjaan dan waktunya lebih singkat serta kurang
formal.
Perbedaan pendidikan dan pelatihan (menurut
Soekidjo Natoatmodjo)
No. Penjelasan Pendidikan Pelatihan

1 Pengembangan kemampuan Menyeluruh (overall) Mengkhusus (spesific)

2 Area kemampuan Kognitif, afektif Psikomotor


(Penekanan)
3 Jangka waktu pelaksanaan Panjang (long term) Pendek (Short term)

4 Materi yang diberikan Lebih umum Lebih khusus

5 Penekanan penggunaan Konvensional Inkonvensional


Metode Belajar Mengajar

6 Penghargaan akhir proses Gelar (degree) Sertifikat (Non gelar)


Dari beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa pelakasanaan pendidikan
dan pelatihan menitikberatkan pada :
• Membantu peserta didik dalam menambah
pengetahuan dan ketrampilan.
• Pengetahuan dan ketrampilan tersebut sangat erat
hubungannya dengan pekerjaan sekarang ataupun
masa yang akan datang.
• Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan haruslah
direncanakan dan diorganisasikan untuk
mendapatkan efektivitas dalam pelaksanaan
pendidikan dan latihan itu sendiri.
Langkah-langkah dalam Pengembangan
Pendidikan dan Pelatihan
(l) need assessment;
(2) training and development objective;
(3) program content;
(4) learning principles;
(5) actual program-,
(6) skill knowledge ability of works; dan
(7) evaluation.
(l) need assessment
• Merumuskan masalah dan tujuannya melalui model-model analisis kebutuhan diklat.
• Menyusun instrumen dengan pertanyaan tentang diklat, misalnya ”apa saja yang dibutuhkan
dan topik apa yang perlu dipelajari oleh peserta diklat”. Data yang harus didapat melalui
instrumen ini adalah uraian tugas pokok, kompetensi kerja standar, dan kompetensi kerja
nyata ,dan masukan dari pihak terkait, serta tingkat kesulitan, kepentingan, keseringan dari
pekerjaan.
• Mengumpulkan dan menganalisis data dengan menggunakan teknik dan metode yang tepat.
• Semakin banyak data dan informasi yang bisa dikumpulkan dalam analisis kebutuhan diklat
maka akan semakin mudah bagi perancang program diklat untuk menggambarkan
persyaratan-peryaratan yang diinginkan oleh organisasi, kemampuan dan ketrampilan yang
dimiliki pegawai, kesenjangan antara pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang ada
dengan yang diharapkan serta bagaimana cara terbaik untuk menghilangkan kesenjangan
tersebut.
• Menyusun laporan. Laporan analisis kebutuhan diklat berisi fokus kegiatan analisis kebutuhan
diklat, tujuan kegiatan, metoda serta peralatan yang digunakan, kerangka kerja, tahapan kerja
dan teknik analisis data, interprestasi dan formulasi kesimpulan serta saran analisis
kebutuhan diklat. Laporan ini digunakan untuk menetapkan jenis kegiatan diklat. Laporan ini
juga sebagai alat monitoring pelaksanaan kegiatan analisis kebutuhan diklat, alat pengawasan
dan pengendalian.
(2) training and development objective
• Perumusan tujuan pelatihan dan pengembangan
(training and development objective) hendaknya
berdasarkan kebutuhan pelatihan yang telah
ditentukan.
• Perumusan tujuan dalam bentuk uraian tingkah
laku yang diharapkan dan pada kondisi tertentu.
• Pernyataan tujuan ini akan menjadi standar
kinerja yang harus diwujudkan serta merupakan
alat untuk mengukur tingkat keberhasilan
program pelatihan.
(3) program content
• Isi program (program content) merupakan perwujudan
dari hasil penilaian kebutuhan dan materi atau bahan
guna mencapai tujuan pelatihan.
• Isi program ini berisi keahlian (keterampilan),
pengetahuan dan sikap yang merupakan pengalaman
belajar pada pelatihan yang diharapkan dapat
menciptakan perubahan tingkah laku.
• Pengalaman belajar dan atau materi pada pelatihan
harus relevan dengan kebutuhan peserta maupun
lembaga tempat kerja.
(4) learning principles
• Prinsip-prinsip belajar (learning principles) yang efektif adalah yang memiliki
kesesuaian antara metode dengan gaya belajar peserta pelatihan dan tipe-tipe
pekerjaan, yang membutuhkan.
• Pada dasarnya prinsip belajar yang layak dipertimbangkan untuk diterapkan
berkisar lima hal yaitu partisipasi, reputasi (pengulangan), relevansi, pengalihan
(dapat dipraktekkan pada kegiatan nyata), dan umpan balik.
• Prinsip partisipasi pada umumnya proses belajar berlangsung dengan lebih cepat
dan pengetahuan yang diperoleh diingat lebih lama.
• Prinsip reputasi (pengulangan) akan membantu peserta pelatihan untuk
mengingat dan memanfaatkan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki.
• Prinsip relevansi, kegiatan pembelajaran akan lebih efektif apabila bahan yang
dipelajari mempunyai relevansi dan makna kongkrit dengan kebutuhan peserta
pelatihan.
• Prinsip pengalihan dimaksudkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
dalam kegiatan belajar mengajar dengan mudah dapat dialihkan pada situasi nyata
(dapat dipraktekkan pada pekerjaan).
• Prinsip umpan balik akan membangkitkan motivasi peserta pelatihan karena
mereka tahu kemajuan dan perkembangan belajarnya.
(5) actual program
• Pelaksanaan program (actual program)
pelatihan pada prinsipnya sangat situasional
sifatnya. Artinya dengan penekanan pada
perhitungan kebutuhan organisasi dan peserta
pelatihan, penggunaan prinsip-prinsip belajar
dapat berbeda intensitasnya, sehingga
tercermin pada penggunaan pendekatan,
metode dan teknik tertentu dalam
pelaksanaan proses pelatihan.
(6) skill knowledge ability of works
• Keahlian, pengetahuan, dan kemampuan
pekerja (skill knowledge ability of workers)
sebagai peserta pelatihan merupakan
pengalaman belajar (hasil) dari suatu program
pelatihan yang diikuti. Pelatihan dikatakan
efektif, apabila hasil pelatihan sesuai dengan
tugas peserta pelatihan. dan bermanfaat pada
tugas pekerjaan.
(7) evaluation
• Pelaksanaan program pelatihan dikatakan berhasil apabila
dalam diri peserta pelatihan terjadi suatu proses
transformasi pengalaman belajar pada bidang pekerjaan.
• Proses transformasi dinyatakan berlangsung dengan baik
apabila terjadi paling sedikit dua hal yaitu peningkatan
kemampuan dalam melaksanakan tugas dan perubahan
perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos kerja.
• Selanjutnya untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan
tersebut dilakukan penilaian.
• Untuk mengukur keberhasilan yang dinilai tidak hanya segi-
segi teknis saja, tetapi juga segi keperilakuan.
• Perlukan kriteria evaluasi yang dibuat berdasarkan tujuan
program pelatihan dan pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai